Anda di halaman 1dari 27

HOME

“Kimia Material’’

Oleh :
ii
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii


DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 6
A. Latar Belakang................................................................................................................. 6
B. Tujuan ........................................................................................................................... 14
C. Manfaat ......................................................................................................................... 15
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 16
A. Pengertian Umum Air ..................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Distribusi Air ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Siklus Hidrologi................................................................. Error! Bookmark not defined.
D. Sumber-Sumber Air.......................................................... Error! Bookmark not defined.
E. Sifat-Sifat Air .................................................................... Error! Bookmark not defined.
F. Syarat - Syarat Air Minum ................................................ Error! Bookmark not defined.
G. Kelas Air............................................................................ Error! Bookmark not defined.
H. Pencemaran Air................................................................ Error! Bookmark not defined.
I. Unit-Unit Pengolahan Air ................................................. Error! Bookmark not defined.
J. Pengolahan Air Limbah .................................................... Error! Bookmark not defined.
K. Pengendalian Pencemaran Air ......................................... Error! Bookmark not defined.
L. Landasan Hukum Tentang Pengendalian Pencemaran AirError! Bookmark not
defined.
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 27

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Distribusi Air di Bumi................................................. Error! Bookmark not defined.


Gambar 2. Siklus Hidrologi ......................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. Bentuk kristal dari Molekul Air ................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. Bagan Kelas Air dan Peruntukkannya ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5. Bagan Isu Nasional Permasalahan Sumber daya Air Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Sumber Pencemar Air ............................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 7. Pengaruh Limbah cair yang masih panas terhada lingkunganError! Bookmark not
defined.
Gambar 8. Sistem Pengelolaan Air............................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 9. Salah satu alat screen (Bar Screen) .......................... Error! Bookmark not defined.

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan / material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai sekarang.
Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada transportasi,
rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dll.

Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi


dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman batu, perunggu dsb).

Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang
tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dsb. Dengan perkembangan peradaban
manusia bahan - bahan alam tsb bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang
lebih tinggi.

Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat - sifat bahan dengan
elemen struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai
sifat - sifat yang berbeda.

Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang digunakan
untuk menyusun sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan perancangan di
bidang teknik.

Material teknik dapat diklasifikasikan menjadi 6 :


 Logam
 Keramik
 Polimer
 Komposit
 Semikonduktor.
 Biomaterial.

LOGAM

6
gambar logam

Logam adalah material yang mempunyai daya hantar listrik yang tinggi dengan
sifat konduktor yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi, mempunyai titik didih
tinggi, keras, mengkilap, tidak tembus cahaya, dan dapat dideformasi sehingga banyak
digunakan pada banyak konstruksi.

Jenis logam juga terbagi mnjadi 2 jenis yaitu logam ferro dan non ferro.dan jenis
material teknik yang dipakai secara luas dalam teknologi modern adalah baja. Baja adalah
material logam yang dapat dipakai secara fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik.
Material ini kuat dan siap dibentuk menjadi bermacam-macam keperluan teknik. Material
ini berspektrum luas dan mempunyai kemampuan berdeformasi secara permanen yang
merupakan modal penting dalam menentukan harga tegangan luluh pada berbagai beban.

Keramik
Keramik merupakan campuran antara unsur logam dan nonlogam, kebanyakan
dalam bentuk oksida, nitrida dan karbida. Material yang termasuk dalam kelompok ini
tersusun atas clay, semen dan gelas. Material ini bersifat insulator terhadap listrik dan panas
dan lebih tahan pada temperatur tinggi dan lingkungan yang berat daripada logam dan
polymer. Sifat mekanik material ini keras namun getas.

7
gambar keramik

Polymer
Polimer adalah molekul rantai panjang yang mengandung beberapa ikatan mer. Mer dalam
sebuah polimer adalah sebuah molekul hidrokarbon tunggal seperti etilen (C2H4). Karet
dan plastik termasuk dalam kelompok ini. Kebanyakan berupa senyawa organik yang secara
kimia tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan nonlogam lainnya. Density yang rendah
dan fleksibilitas yang tinggi merupakan ciri khas material ini. Pemakaian plastik juga sangat
luas, mulai peralatan rumah tangga, interior mobil, kabinet radio/televisi, sampai konstruksi
mesin.

gambar polymer

Komposit
Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau lebih, yang
sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya. Komposit selain
dibuat dari hasil rekayasa manusia, juga dapat terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang
terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak dipakai
dalam konstruksi pesawat terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik.
Perkembangan teknologi material telah melahirkan suatu material jenis baru yang
dibangun secara bertumpuk dari beberapa lapisan. Material ini lah yang disebut material
komposit. Material komposit terdiri dari lebih dari satu tipe material dan dirancang untuk
mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya. Pada
dasarnya, komposit didefinisikan sebagai campuran makroskopik dari serat dan matriks.
Serat merupakan material yang (umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi
memberikan kekuatan tarik.Sedangkan matriks berfungsi untuk melindungi serat dari efek
lingkungan dan kerusakan akibat benturan.

Fiberglass salah satu contoh yang sudah banyak dikenal yaitu serat gelas dilekatkan
dalam sebuah material polymer. Komposit didisain untuk menunjukkan suatu kombinasi
dari sifat-sifat terbaik tiap-tiap material penyusunya. Fiberglass mendapatkan kekuatan yang
tinggi dari serat gelas dan fleksibilitas dari polymer. Saat ini banyak material yang
dikembangkan melibatkan komposit.

8
gambar komposit
Semikonduktor
Semikonduktor memiliki sifat-sifat listrik ditengah-tengah antara konduktor dan
insulator listrik. Material ini sangat peka terhadap kehadiran konsentrasi atom, yang dapat
dikontrol pada daerah yang sangat kecil. Semikonduktor memungkinkan adanya IC
(integrated circuit) yang merupakan revolusi bagi industri elektronik dan komputer.
Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat
rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor, bahan semikonduksi
yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Semikonduktor
sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah
dengan menyuntikan materi lain (biasa disebut materi doping). Salah satu alasan utama
kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak
dalam sebuah cara yang terkontrol.

gambar semikonduktor

Biomaterial

Biomaterial diaplikasikan sebagai bagian yang dipasang pada tubuh manusia untuk
mengganti kan anggota tubuh yang sakit atau rusak. Material ini harus tidak
bersifat toxic (beracun/ menghasil kan zat beracun) dan cocok dengan jaringan tubuh (tidak
mengakibatkan reaksi biologi yang merugikan). Semua material; logam, keramik, polymer,
komposit dan semikonduktor bisa digunakan sebagai biomaterial.

9
1.2 SIFAT MATERIAL
Material yang digunakan dalam industri sangat banyak. Masing-masing material
memiliki ciri-ciri yang berbeda, yang sering disebut dengan sifat material. Pemilihan dan
penggunaan material untuk sebuah produk, umumnya berdasarkan sifat dari material
tersebut. Sifat material dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, antara lain: fisik,
mekanis, teknologi, kimia dan lain sebagainya.

A. SIFAT FISIK
Merupakan kemampuan suatu bahan/material ditinjau dari sifat-sifat fisikanya. Sifat
yang dapat dilihat atau tampak langsung dari suatu bahan/material. Sifat fisik ini relatif tidak
dapat dirubah. Beberapa sifat fisik yang dimiliki suatu bahan/material, antara lain:
1. Warna
Umumnya semua bahan/material mempunyai warna yang khas. Contohnya: tembaga
berwarna merah, besi berwarna hitam, besi cor kelabu berwarna abu-abu, alumunium
berwarna keperakan, dan sebagainya.
2. Kepadatan (density)
Yaitu berat bersatunya volume beban. Kebalikan dari densitas adalah volume spesifik.
Perkalian dari kedua besaran ini diperoleh dari volume atom. Contohnya: massa jenis, berat
jenis, dan lain sebagainya.
3. Ukuran dan bentuk (dimensi). Setiap bahan atau material pasti memiliki bentuk dan
ukurannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan.

B. SIFAT THERMAL
Kenaikan temperatur pada saat akan menaikan getaran atom yang mengakibatkan
ekspansi thermal kisi, sehingga terjadi perubahan dimensi. Perubahan volume dengan
berubahnya temperatur berperan penting dalam proses-proses metalurgi seperti
pengecoran dan perlakuan panas. Contohnya: titik cair, dan titik lebur.

C. SIFAT LISTRIK
Berbagai sifat listrik dari material adalah konduktivitas, koefisien temperatur dari
tahanan, kekuatan dielektrik, resistivitas dan lain sebagainya.
1. Konduktivitas listrik. Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan
untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-

10
ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus
listrik.
2. Koefisien temperatur. Adalah perubahan kapasitansi dengan suhu dinyatakan linear
sebagai bagian per juta derajat celcius, atau sebagai perubahan persen pada rentang suhu
tertentu.
3. Kekuatan dielektrik. Merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk bisa tahan
terhadap tegangan tinggi tanpa berakibat terjadinya kegagalan.
4. Resistivitas. adalah kemampuan suatu bahan untuk mengantarkan arus listrik yang
bergantung terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus. Semakin besar resistivitas
suatu bahan maka semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk menimbulkan
sebuah kerapatan arus.

D. SIFAT MAGNETIK

Sifat magnetik ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe, diantaranya yaitu:


a) Diamagnetik: yaitu tolak-menolak dengan daerah magnet
b) Paramagnetik (feromagnetik): yaitu tarik-menarik dengan daerah magnet

E. SIFAT MEKANIS
Kemanpuan suatu bahan/material dalam menerima beban mekanis, baik beban statis
maupun beban dinamis. Contoh: ketangguhan, kelelehan, kekerasan, ketahanan mulur,
kekuatan tarik, dan lain sebagainya.

Terdapat acuan dan sifat mekanis yang menentukan spesifikasi standar material tersebut.
Data tersebut diperoleh dengan uji mekanis sesuai standar yang ditentukan. Data tersebut
hanya berlaku pada kondisi yang disebutkan, bila material telah mengalami perlakuan
tertentu, sifat mekanisnya dapat berubah. Beberapa standar spesifikasi yang biasa
digunakan, antara lain” ISO, SAE, JIS, AISI, DIN

Beberapa spesifikasi sifat mekanis yang dimiliki material yaitu:


1. Strength (kekuatan)
Yaitu kemampuan material/bahan untuk menahan pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja
sampai pada batas kerusakan. Beberapa macam kekuatan logam dapat dibaca dalam materi
pengujian sifat mekanis logam.
2. Stifness (kekakuan)
yaitu kemampuan bahan untuk menahan perubahan bentuk (deformasi)
3. Elasticity (elastisitas)
Yaitu sifat bahan yang dapat kembali (regain) kebentuk semula setelah deformasi terjadi,
pada saat gaya luar atau beban dihilangkan.
4. Plasticity (plastisitas)
Yaitu sifat material yang tidak dapat kembali (retain) kebentuk semula setelah deformasi
dibawah beban pemanen. Sering disebut dengan deformasi permanen.
5. Ductility (keliatan)
Yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban patah dan mudah dibentuk atau diolah
seperti pengerolan, penarikan, dan sebagainya. Semakin besar keliatan suatu bahan maka

11
semakin aman terhadap kemungkinan patah. Kelihatan pada umumnya dinyatakan oleh
regangan teknis sampai titik patah (break) dari suatu pengujian tarik. Besarnya kelihatan
dinyatakan dalam persentase perpanjangan dan persentase pengecilan luas.
6. Menyatakan energi yang diabsorbsi oleh bahan sampai titik patah, yaitu merupakan luas
bidang bawah kurva tegangan regangan.
7. Kelelahan
Patahan lelah disebabkan oleh tegangan berulang dan juga dapat terjadi pada tegangan
kurang dari 1/3 kekuatan tarik statik pada bahan struktur pada konsentrasi tegangan. Dalam
keadaan dimana pemusatan tegangan diperhitungkan, mungkin bahan akan putus pada
tegangan yang lebih rendah. Jadi kelelahan memegang utama dalam putusnya bahan secara
mendadak pada penggunaan suatu struktur atau komponen.
Proses terjadinya patah lelah, yaitu: tejadinya retakan awal, perambatan retakan lelah,
patahan static terhadap luas penampang sisa. Sedangkan untuk mencegahnya maka perlu
dilakukan pengawasan pada setiap prosesnya.
8. Creep (melar)
Beberapa bahan dapat berdeformasi secara kontinu dan perlahan-perlahan dalam periode
waktu yang lama jika dibebani secara tetap. Deformasi semacam ini, yang tergantung pada
waktu disebut melar.
9. Keausan
Terjadi karena adanya gesekan (friction) pada bidang kontak saat sebuah komponen
bergerak dengan tahanan. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus makan abrasi
(pengikisan) akan berlanjut dan merusak kelihatan komponen yang selanjutnya berkembang
terus menjadi lebih parah sampai suatu saat patah.
10. Kekerasan
Adalah kemampuan bahan untuk menahan beban yang tinggi termasuk kemampuan logam
memotong logam yang lain.

E. SIFAT TEKNOLOGI
Merupakan kemampuan suatu bahan/material untuk diproses lanjut atau dilakukan
proses pengerjaan permesinan. Contoh: mampu mesin, mampu las, mampu cor, mampu
dibentuk, mampu dikeraskan, dan lain sebagainya

F. SIFAT KIMIA
Ketahanan suatu bahan/material terhadap lingkungan terutama dari sifat asam dan
basa. Contoh: ketahanan terhadap karat, ketahanan tehadap panas, beracun.

G. SIFAT LOGAM
Sebelumnya telah dibahas penggolongan sifat-sifat dari sebuah material, baik untuk
logam maupun non-logam. Untuk material logam, terdapat beberapa sifat-sifat yang
penting, antara lain:
1. Malleability (mampu tempa)
Yaitu kemampuan logam untuk ditempa. Logam mempunyai sifat yang mampu dibentuk
dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa tejadi retak pada
permukaannya, misalnya dengannya hammer (palu).
2. Machinibility
Yaitu kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya: dengan mesin
bubut, milling, dan lain sebagainya

12
3. Strenght (kekuatan)
Yaitu kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak.
4. Toughness (sifat ulet)
Yaitu kemampuan suatu logam untuk menahan deformasi.
5. Hardness (kekerasan)
Yaitu ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa bola
baja, intan piramida, dll
6. Weldability (mampu las)
Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las
listrik maupun dengan las karbit (las)
7. Corrosiaon resistance (tahan korosi)
Yaitu kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara,
zat-zat kimia, dll
8. Tahan impact
Sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut
9. Ductility (mampu tarik)
Yaitu kemampuan logam untuk membentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa
menunjukkan gejala-gejala putus. Contoh dari gejala putus yakni adanya pengecilan
permukaan penampang pada salah satu sisi.

Pengembangan baterai lithium ion (LIBs) telah memenuhi terobosan teknologi


utama dalam peralatan listrik, elektronik portabel, kendaraan listrik hibrida (HEV) dan
kendaraan listrik (EV) [1].
Di antara komponen LIBs, bahan katoda dianggap sebagai terobosan penentu utama
untuk peningkatan energi dan pengiriman daya. Dengan demikian, bahan katoda telah
menerima perhatian yang cukup besar, terutama untuk oksida berlapis berbasis mangan Li
(juga dikenal sebagai xLi2MnO3 $ (1_x) LiMO2, M ¼ Mn, Ni, Co) yang menunjukkan
kapasitas spesifik tinggi, kepadatan energi tinggi, ramah lingkungan dan biaya relatif rendah
[2e4]. Namun demikian, konduktivitas elektronik yang buruk, struktur permukaan yang tidak
stabil di bawah F mengandung elektrolit komersial, sintesis yang memakan waktu serta
kerugian yang dihasilkan dari aktivasi awal, secara signifikan membatasi aplikasinya sebagai
bahan katoda energi tinggi untuk baterai ion lithium [4e6]. Banyak pendekatan telah
diselidiki untuk mengatasi kekurangan di atas, seperti perawatan permukaan [2,7e12],
konstruksi yang dapat dikontrol dari morfologi material [13e18], dan sebagainya. Kemudian,
oksida berlapis kaya Li dengan kemampuan tingkat tinggi stabilitas siklus yang sangat baik
dapat diperoleh. Namun, beberapa penelitian dilakukan tentang sintesis efisien tinggi
dengan waktu dan tenaga lebih sedikit
Saat ini, banyak metode telah diterapkan untuk mendapatkan oksida berbasis
mangan Li-rich dengan sifat elektrokimia yang sangat baik, seperti reaksi solid state [19], co-
presipitasi [20e22], metode pengeringan beku [23], metode sol-gel [24e26], pembakaran
metode [27,28], metode garam cair [29] dan seterusnya. Semua metode ini pasti menderita
waktu sintesis yang sangat lama. Dan perbandingan berbagai metode sintesis untuk
mendapatkan oksida kaya Li yang dilaporkan telah tercantum dalam Tabel 1. Biasanya,

13
setidaknya beberapa jam atau lebih diperlukan untuk pembentukan oksida berlapis berbasis
mangan kaya Li di bawah suhu tinggi (800e1000 _C) di udara.
Ion Li harus bermigrasi dan bereaksi dengan prekursor ternary (biasanya MCO3 atau
M (OH) 2, M ¼ Mn, Ni, Co) dengan difusi padat. Dengan demikian, tidak hanya
menghabiskan waktu tetapi juga membuang-buang tenaga untuk menawarkan suasana
suhu tinggi untuk waktu yang lama. Metode dengan efisiensi waktu tinggi harus dipelajari
untuk mempersingkat waktu sintesis dan menghemat daya. Selanjutnya, migrasi atom di
bawah kalsinasi tradisional biasanya akan menyebabkan pertumbuhan dan defisiensi
partikel yang tidak diinginkan [30]. Persiapan berbantuan gelombang mikro baru-baru ini
telah digunakan untuk mensintesis bahan katoda untuk baterai ion lithium karena
pemanasannya yang cepat dan seragam melalui getaran molekul bahan itu sendiri dalam
beberapa menit. Bahan katoda seperti LiV3O8, Li3V2 (PO4) 3, LiNi0.5Mn1.5O4 telah berhasil
diperoleh dengan reaksi solid-state berbantuan gelombang mikro dan menunjukkan sifat
elektrokimia yang sangat baik [30e33].
Namun, beberapa penelitian tentang oksida berlapis berbasis mangan Lirich dengan
sintesis gelombang mikro dilaporkan, terutama untuk sintesis gelombang mikro penuh.
Karena kekhasan lapisan oksida berlapis mangan ternary yang kaya akan Li, seluruh proses
reaksi harus menghindari penyatuan kembali unsur-unsur Mn, Ni, Co sendiri untuk menjaga
campuran tingkat molekul. Kemudian, oksida berlapis berbasis mangan Li yang kaya mangan
dengan sifat yang bagus dapat diperoleh sebagai bahan katoda untuk LIBs. Cara sintesis
gelombang mikro penuh dapat secara efisien menyebabkan getaran hebat dari molekul
bahan untuk meningkatkan tingkat kebingungan molekul dan menghentikan pengregulasian
kembali Mn, Ni, Co. Dalam pekerjaan kami sebelumnya [34], kami mempersingkat waktu
sintesis prekursor terner dalam 30 menit dengan metode hidrotermal gelombang mikro
cepat. Namun, lama kalsinasi tradisional tidak dijauhi. Di sini, dalam karya ini, sintesis
gelombang mikro penuh diterapkan untuk lebih lanjut memotong total waktu sintesis
hingga 60 menit. Metode tersebut tidak hanya mempersingkat waktu sintesis, menghemat
daya, tetapi juga dapat memperoleh bahan katoda i1.2Mn0.56Ni0.16Co0.08O2 yang
terbentuk dengan baik.
Selain itu, sintesis gelombang mikro penuh tampaknya mengubah keadaan struktur dan
elemen permukaan Li1.2Mn0.56Ni0.16Co0.08O2, menghasilkan sifat elektrokimia yang
ditingkatkan.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan ini bertujuan untuk mengupas
Sintesis gelombang mikro penuh bahan katoda berbasis mangan kaya-Li canggih untuk
baterai ion lithium

14
C. Manfaat
Penulisan ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi kepada
mahasiswa tentang kimia material yang bertema Sintesis gelombang mikro penuh bahan
katoda berbasis mangan kaya-Li canggih untuk baterai ion.

15
BAB II
PEMBAHASAN

1. Percobaan

1.1. Persiapan bahan

Persiapan prekursor senyawa berlapis Li yang kaya Li [Li0.2Mn0.56Ni0.16Co0.08] O2 sama dengan


pekerjaan kami sebelumnya [34].

Prekursor kemudian dicampur dengan jumlah stoikiometri LiOH $ H2O menggunakan etanol sebagai
media untuk memastikan campuran yang menyeluruh. Setelah pengeringan, campuran dibagi
menjadi tiga bagian. Satu dikalsinasi dalam tungku tradisional pada suhu 900 _C selama 16 jam di
udara untuk mendapatkan senyawa berlapis Li yang kaya Li [Li0.2Mn0.56Ni0.16Co0.08] O2, yang
dinamai singkatnya TH960m. Dua bagian lainnya dikalsinasi dalam tungku suhu tinggi microwave
(SYNO-THERM) pada 900 _C selama 10 menit dan 60 menit di udara, masing-masing, dan dinamakan
singkatnya MW10m dan MW60m.

1.2. Karakterisasi material

Data difraktometri sinar-X (XRD) dikumpulkan pada lebar langkah tetap 0,02_ menggunakan radiasi
Cu Ka dari 10_ hingga 90_ pada difraktometer sinar-X (D / maks-2200-PC). Menghitung durasi waktu
8,0 s telah ditetapkan untuk setiap langkah. Profil XRD kemudian dipasang menggunakan
penyempurnaan Rietveld dengan Program Rietveld (GSAS). Untuk mempelajari lebih lanjut struktur
material, distribusi atom dan parameter sel dihitung sesuai dengan hasil penyempurnaan. Mikroskop
elektron pemindaian emisi lapangan (SEM, SIGMA, mikroskop ZEISS) dan mikroskop elektron
transmisi resolusi tinggi (TEM, TECNAI G20) digunakan untuk mengkarakterisasi morfologi dan
struktur senyawa yang disiapkan. Spektroskopi fotoelektron X-ray (XPS, Thermo Scientific,
Escalab250Xi) dilakukan dengan Al-Ka sebagai sumber radiasi.

1.3. Pengukuran elektrokimia

Sifat elektrokimia diuji melalui prosedur pelapisan bubur tradisional. Bubur terdiri dari 80% bubuk
katoda, 10% bahan konduktif karbon dan 10% berat polivinilidena fluorida (PVDF). Kemudian, bubur
itu dilapisi aluminium foil dan dikeringkan selama 24 jam dalam oven pengeringan vakum. Elektrolit
komersial yang terdiri dari 1 M LiPF6 dalam etilena karbonat (EC) -dimetil karbonat (DMC) (volume 1:
1) digunakan.

Dan counter anode adalah foil logam metalik dan film berpori mikro polipropilena dipilih sebagai
pemisah. Sel-sel cointype (2016) dirakit dalam kotak sarung tangan yang diisi argon di mana
konsentrasi H2O dan O2 di bawah 1 ppm. Uji pelepasan muatan galvanostatik dilakukan
menggunakan sistem uji kontrol-program baterai LAND (Wuhan, Cina) pada kepadatan arus
pelepasan muatan yang berbeda (20e2000 mA g_1) pada rentang tegangan 2,5e4,8 V. Selain itu,
data dari Teknik titrasi intermiten galvanostatik (GITT) juga dikumpulkan pada peralatan ini pada
suhu kamar antara 2,5 V dan 4,8 V. Tes voltametri (CV) siklik dilakukan menggunakan stasiun kerja
elektrokimia (CHI600E) dari 2,0 V hingga 5,0 V (vs Li / Liþ ) di bawah tingkat pemindaian 0,1 mV s_1.
Pengukuran spektroskopi impedansi elektrokimia (EIS) dilakukan pada workstation electrochemica
PARSTAT2273 (Princeton Applied Research, USA). Dan amplitudo dari sinyal input ac disimpan pada
5 mV dengan rentang frekuensi antara 10_2 dan 105 Hz.

16
2. Hasil dan Pembahasan

2.1. Sintesis, struktur dan morfologi oksida berlapis kaya Li

Desain sintesis gelombang mikro lengkap ditunjukkan pada Gambar. 1. Prekursor ternary bola
diperoleh melalui proses hidrotermal gelombang mikro dalam waktu 30 menit [34]. Reaksi self-
assembly cepat menawarkan banyak pori antara partikel primer. Kemudian, sumber Li campuran
dapat kontak dengan partikel prekursor. Karena karakterisasi radiasi gelombang mikro, interaksi
abrasif intensif terjadi antara molekul kutub dari sumber Li dan prekursor, yang menyebabkan
peningkatan suhu yang cepat hingga 900 _C dalam beberapa menit. Semua serbuk campuran dapat
menyerap iradiasi gelombang mikro pada saat yang sama, menghasilkan medan termal yang sangat
seragam, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1. Selanjutnya, interaksi abrasif yang intensif
antara molekul bahan juga meningkatkan reaksi antara prekursor ternary dan Li. sumber melalui
difusi cepat. Dengan demikian, pembentukan oksida kaya-Li selesai hanya dalam 10 menit. Namun,
ketika kalsinasi tradisional dilakukan, panas hanya bisa mengalir dari luar ke material. Ada
perbedaan ruang dan waktu selama perpindahan panas, yang dapat menyebabkan pertumbuhan
partikel yang tidak diinginkan. Selain itu, waktu yang sangat lama diperlukan dengan menggunakan
kalsinasi tradisional untuk mendapatkan pembentukan akhir oksida kaya Li, seperti yang ditunjukkan
pada sumbu waktu pada Gambar 1.

Kami membandingkan struktur oksida kaya Li yang diperoleh dengan kalsinasi tradisional dan
pemanasan gelombang mikro melalui XRD diikuti oleh penyempurnaan Rietveld. Gbr. 2 (a) dan (b)
masing-masing menunjukkan pola XRD TH960m dan MW10m dalam mode langkah tetap. Hasil
penyempurnaan Rietveld secara bersamaan ditunjukkan pada Gambar. 2. Semua puncak difraksi
(kecuali untuk serangkaian puncak lemah antara 20_ dan 25_) diamati untuk TH960m dan MW10m
dapat diindekskan milik struktur a-NaFeO2 (R-3m ) [35].

17
Dan penampilan puncak kisi super antara 20_ dan
25_ membuktikan keberadaan fase kaya Li, yang
dapat diindeks ke sel unit monoklin C2 / m [5,36].
Mereka dianggap berasal dari pengaturan kation
LiMn6 di lapisan logam transisi wilayah Li2MnO3.
Selain itu, tidak ada puncak yang tidak murni
muncul, menunjukkan keberhasilan sintesis oksida
kaya Li. Muncul perbedaan puncak (006) / (102)
dan (108) / (110), yang dihasilkan dari
pembentukan sempurna oksida berlapis kaya Li
dengan struktur yang baik [37]. Selanjutnya, nilai
I003 / I104 dan (I006þI012) / I101 dihitung sesuai

dengan pola XRD dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2. Dibandingkan dengan TH960m, MW10m
menunjukkan nilai lebih besar dari I003 / I104 dan nilai yang lebih kecil dari (I006þI012) / I101,
menunjukkan urutan heksagonal yang lebih baik dari struktur oksida [37]. Selain itu, parameter kisi
dan nilai c / a dihitung sesuai dengan hasil penyempurnaan Rietveld, yang juga ditunjukkan pada
Tabel 2. Nilai besar c / a untuk MW10m menunjukkan bahwa saluran yang lebih baik untuk transfer
ion-lithium adalah terbentuk ketika microwave dilakukan untuk sintesis oksida berlapis Li-kaya [37].
Hasil penyempurnaan Rietveld juga menunjukkan tingkat pencampuran ion, terutama untuk Ni2þ
dan Liþ dengan jari-jari ion yang sama, yang secara signifikan mempengaruhi sifat-sifat oksida
berlapis Lirich. Ni2þ yang menempati situs 3a Liþ akan memblokir transfer Liþ melalui lapisan selama
charge-discharge, yang mengarah pada kemampuan tingkat yang buruk. Tampaknya MW10m
mengungkapkan lebih sedikit pencampuran kation antara Ni2þ dan Liþ.

Untuk meringkas, kedua sampel menampilkan fase murni dan struktur berlapis yang baik. Tetapi
MW10m mungkin menunjukkan sifat elektrokimia yang lebih baik karena salurannya yang lebih baik
untuk transfer ion-lithium, urutan heksagonal yang lebih tinggi dan pengaturan ion yang lebih
teratur (lebih sedikit pencampuran ion antara Ni2þ dan Liþ) menurut analisis mendalam pola XRD.
Morfologi TH960m, MW10m, dan MW60m diperlihatkan dalam gambar SEM pada Gambar. 3.
Setelah reaksi suhu tinggi pada 900 _C, material menyimpan morfologi bola dari prekursor yang
terdiri dari partikel primer dalam ukuran nano [34]. Dimensi partikel sekunder berada dalam
distribusi 3e4 mm untuk ketiga sampel. Namun, tampaknya bahwa ketika suhu sintesis meningkat
menjadi 900 _C, pori-pori antara partikel primer menyusut dibandingkan dengan yang dalam
pekerjaan kami sebelumnya [34], yang dihasilkan dari peningkatan ukuran partikel primer, yang juga
dapat dibuktikan sesuai dengan hasil tes BET.

18
Luas permukaan spesifik TH960m, MW10m dan MW60m masing-masing hanya 1,24, 3,83 dan 0,93
m2 g_1. Selain itu, ketika radiasi gelombang mikro dilakukan sebagai sumber pemanasan, hanya 10
menit cukup untuk memperoleh senyawa kaya Li dengan morfologi yang sama, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar. 3 (c) dan (d). Karena reaksi cepat antara prekursor dan sumber Li,
MW10m menunjukkan morfologi dengan pori-pori yang lebih jelas antara partikel primer. Dengan
demikian, MW10m mengungkapkan luas permukaan spesifik terbesar yang dihitung dari hasil BET.
Namun demikian, ketika waktu reaksi meningkat menjadi 60 menit di bawah iradiasi gelombang
mikro, ukuran partikel primer dengan cepat meningkat dari 100 hingga 200 nm untuk MW10m
menjadi 300e400 nm untuk MW60m, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 3 (f). Ini menunjukkan
bahwa microwave dapat secara efisien meningkatkan pertumbuhan partikel dalam waktu singkat.
Itu juga salah satu faktor penting untuk mendapatkan oksida berlapis kaya-Li dalam waktu sesingkat
itu. Gambar TEM TH960m dan MW10m ditampilkan pada Gambar. 4 (a) dan (b).

Sisipan adalah gambar TEM dalam pembesaran rendah, di mana bola padat hitam dengan diameter
sekitar 3 mm diamati sesuai dengan yang diamati pada gambar SEM. Selain itu, ukuran partikel dari
partikel primer yang terdiri dari bola padatan hitam sekunder juga sekitar 100e200 nm diamati dari
penyisipan gambar TEM.

19
Gambar HRTEM menunjukkan bahwa jarak kisi masing-masing adalah 0,4696 dan 0,4654 nm untuk
TH960m dan MW10m, yang sangat sesuai dengan bidang (003) untuk fase rhombohedral (R-3m) dan
pesawat (001) untuk fase monoclinic (Li2MnO3) [15 , 29,38]. Baik TH960m dan MW10m
memperlihatkan pinggiran kisi yang jernih, yang juga menunjukkan pembentukan kristalinitas tinggi,
terutama untuk MW10m, yang hanya membutuhkan biaya 10 menit dengan pemanasan microwave.

2.2. Karakterisasi permukaan oksida berlapis kaya Li Karakterisasi permukaan oksida berlapis kaya Li
mengungkapkan relativitas besar dengan sifat elektrokimia. Di sini, kami menganalisis permukaan
murni TH960m dan MW10m menggunakan XPS untuk membandingkan perbedaan yang disebabkan
oleh kalsinasi tradisional dan pemanasan gelombang mikro. Seperti diketahui, valensi kimia teoretis
Co, Ni dan Mn untuk oksida berlapis Li yang kaya Li [Li0.2Mn0.56Ni0.16Co0.08] O2 masing-masing
adalah þ3, þ2 dan þ4. Seperti ditunjukkan pada Gambar. S1 (a), setiap spektrum Co 2p dapat dibagi
menjadi dua bagian karena kopling spinobit, Co 2p1 / 2 dan Co 2p3 / 2 dengan puncak satelitnya.
Energi pengikatan Co 2p1 / 2 dan Co 2p3 / 2 untuk MW10m berada pada kisaran 795,3 eV dan 780,3
eV, yang sedikit lebih tinggi daripada TH960m. Ini berarti bahwa keadaan kimia Co menjadi berbeda
ketika radiasi gelombang mikro dilakukan sebagai sumber pemanasan. Dilaporkan bahwa posisi dan
area relatif dari puncak satelit lebih tergantung pada keadaan oksidasi logam daripada puncak utama
itu sendiri [39]. Puncak utama Co3þ dan Co2þ dalam lingkungan oksigen sangat dekat (780.0 dan
780.3 eV, masing-masing) satu sama lain, tetapi puncak satelit mereka sangat berbeda, dengan
energi pengikatan 790 eV dan area relatif 9% untuk Co3þ dan energi ikat 786 eV dan area relatif 33%
untuk Co2þ [40].

Di sini, di kedua spektrum, tidak ada puncak satelit yang jelas di sekitar 786,0 eV, yang menunjukkan
bahwa tidak ada Co2þ yang muncul di permukaan kedua sampel. Profil spektrum paling mirip
dengan Co3þ dengan puncak satelit pada sekitar 290 eV [41], hanya kecuali untuk punuk kecil pada
sekitar 783,0 eV, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5 (a) dan (b). Fenomena di sini untuk Co 2p
XPS relatif sama seperti yang diamati oleh R. Dedryv_ere dalam karyanya LiCoO2 setelah delithiation
[39]. Daerah relatif dari puncak satelit pada sekitar 290 eV adalah 9,5% untuk TH960m dan 15,4%
untuk MW10m, masing-masing. Jelas bahwa peningkatan kuat dari area relatif (dari 9,5% menjadi
15,4%) menunjukkan bahwa MW10m menunjukkan valensi kimia yang lebih rendah dari penutupan
Co menjadi þ3. Di sini, valensi kimia yang terlalu tinggi dari Co pada TH960m mungkin disebabkan
oleh medan termal yang tidak homogen oleh kalsinasi tradisional, yang mengakibatkan hilangnya
permukaan Li yang tidak memuaskan pada suhu tinggi. Bidang gelombang mikro yang seragam dapat
secara efisien menghindari hal ini. Namun, fenomena seperti itu tidak muncul untuk elemen Ni.
Energi ikat Ni 2p3 / 2 adalah sekitar 854,9 eV dengan puncak satelit sekitar 861,4 eV untuk TH960m
dan MW10 demikian, perkiraan rata-rata keadaan oksidasi Mn (AOS) dapat dihitung dengan
persamaan berikut: AOS ¼ 8.956e1.126 DE [47], di mana DE mewakili perbedaan energi ikat antara
puncak-puncak tersebut. Gambar 5 (c) dan (d) menunjukkan hasil pemasangan puncak untuk Mn 3s,
dan nilai-nilai AOS adalah 3,84 dan 4,01 untuk TH960m dan MW10m, masing-masing, sesuai dengan
keadaan oksidasi rata-rata Mnþ3.84 dan Mnþ4.01 . Keadaan kimia Mn untuk MW10m paling dekat
dengan nilai teoritis Mn4þ. Dan Mn4þ bermanfaat untuk stabilitas struktur material sebagai pilar.
Dengan demikian, ini menunjukkan permukaan yang bagus dengan integral dan stabilitas tinggi
setelah pemanasan gelombang mikro.

20
Hasil uji dan pemasangan XPS untuk permukaan O TH960m dan MW10m masing-masing ditampilkan
pada Gambar 5 (e) dan (f). O1 memuncak pada energi ikat 529,38 dan 529,83 eV untuk TH960m dan
MW10m mewakili ikatan logam-oksigen rata-rata termasuk MneO, NieO dan CoeO. Puncak O1
lainnya pada energi ikat yang lebih tinggi dapat dianggap berasal dari pengotor permukaan dengan
ikatan OH_ atau O_ [48]. Keberadaan pengotor semacam itu akan secara signifikan mempengaruhi
stabilitas permukaan oksida berlapis kaya Li. Selama proses pelepasan muatan, permukaan OH_
akan bereaksi dengan elektrolit komersial untuk membawa HF, yang akan menghancurkan
permukaan oksida berlapis kaya-Li, menghasilkan sifat elektrokimia yang tidak memuaskan. Ini
mengungkapkan bahwa MW10m yang diperoleh dengan metode gelombang mikro penuh
menunjukkan lebih sedikit pengotor di permukaan 3.3. Kinerja elektrokimia oksida berlapis Li-kaya
Gambar. 6 (a) menunjukkan kurva charge-discharge awal TH960m, MW10m dan MW60m pada
kepadatan arus 20 mA g_1 antara 2,5 dan 4,8 V pada suhu kamar. Sebagai bukti, ada dua platform
pengisian daya untuk setiap kurva. Yang di 3.8e4.3 V dikaitkan dengan oksidasi Ni2þ / Ni4þ dan Co3þ
/ Co4þ, disertai dengan transfer Liþ dari struktur berlapis dengan grup ruang R-3m yang aktif secara
elektrokimia. Yang lain dianggap berasal dari aktivasi wilayah seperti Li2MnO3 yang tidak aktif secara
elektrokimia [5]. Proses aktivasi seperti itu tidak dapat dipulihkan dan menyebabkan efisiensi awal
coulomb yang rendah. Namun, karena aktivasi, kapasitas debit awal tinggi 264.0, 292.6 dan 256.9
mAh g_1 diperoleh masing-masing untuk TH960, MW10mand MW60m. Jelas, MW10m
menunjukkan kapasitas pelepasan awal tertinggi karena struktur yang baik, luas permukaan yang
tinggi, permukaan yang teratur dan stabil menurut analisis di atas.

Gambar. 6 (b) menampilkan kinerja siklus TH960m, MW10m dan MW60m pada kepadatan saat ini
200 mA g_1 untuk 100 siklus. Semua sel di sini secara langsung diisi dan dibuang pada 200 mA g_1
tanpa aktivasi sebelumnya di bawah kepadatan arus yang rendah. Seperti adanya aktivasi awal,

21
semua sel mencapai kapasitas debit maksimum setelah beberapa siklus. Demikian pula, MW10m
mengungkapkan kapasitas debit tertinggi 236,8 mAh g_1 pada 200 mA g_1. Kemudian, karena
penghancuran tak terhindarkan dari permukaan material yang dibawa dari reaksi samping antara
oksida berlapis Li-kaya dan elektrolit komersial, kapasitas pelepasan menurun terus menerus dengan
gradien kecil. Setelah 100 siklus, kapasitas pelepasan MW10m masih dipertahankan pada nilai tinggi
197,2 mAh g_1, jauh lebih tinggi daripada TH960m dan MW60m. Kemampuan laju oksida berlapis
kaya Li yang disintesis dengan kalsinasi tradisional dan metode gelombang mikro penuh juga
dilakukan untuk mengevaluasi bahan katoda pada kerapatan arus tinggi. Gambar. 6 (c) menunjukkan
kemampuan laju TH960m, MW10m dan MW60m pada kepadatan saat ini 20 mA g_1 hingga 2000
mA g_. MW10m memberikan kapasitas debit tinggi sekitar 273,4, 254,3, 226,4, 192,5 dan 159,3 mAh
g_1 masing-masing pada 100, 200, 400, 1000, dan 2000 mA g_1. Kemampuan laju besar yang
diperoleh di sini untuk MW10m juga dapat dikaitkan dengan struktur yang terbentuk dengan baik,
luas permukaan spesifik yang besar, struktur permukaan yang teratur dan stabil. Akhirnya, densitas
arus buangan diatur kembali ke 20 mA g_1, 268.1 mAh g_1 masih dapat diperoleh untuk MH10m,
yang menunjukkan bahwa oksida berlapis kaya-Li yang disintesis dengan metode microwave penuh
benar-benar memiliki kemampuan laju yang sangat baik. Untuk memenuhi permintaan energi tinggi
dan aplikasi daya tinggi, sel-sel diuji pada kepadatan arus tinggi 2000 mA g_1 selama 300 siklus pada
suhu kamar. Hasilnya ditampilkan pada Gambar. 6 (d). Sel-sel pertama kali diaktifkan pada
kepadatan arus rendah 20 mA g_1 untuk satu siklus, dan kemudian diisi dan dibuang pada 2000 mA
g_1. Kapasitas pelepasan MW10m selalu tetap di atas 121 mAh g_1 hingga 300 siklus, yang lebih
tinggi daripada TH960m (100,2 mAh g_1) dan MW60m (108,4 mAh g_1). Secara umum, dapat
disimpulkan dari hasil pengujian elektrokimia bahwa MW10m menunjukkan kinerja elektrokimia
terbaik. Karena fungsi mempromosikan pertumbuhan partikel di bawah pemanasan gelombang
mikro, ukuran partikel MW60m menjadi begitu besar sehingga mengurangi luas permukaan spesifik,
menghasilkan titik reaksi yang kurang aktif dan sifat elektrokimia yang lebih rendah. Sangat senang
bahwa oksida berlapis kaya-Li yang diperoleh dengan metode gelombang mikro penuh hanya dalam
waktu 60 menit dapat menunjukkan sifat elektrokimia yang sangat baik sebagai bahan katoda untuk
LIBs.

Untuk menyelidiki lebih lanjut proses charge-discharge, pengujian CV dilakukan pada kecepatan
pindai rendah 0,1mV s_1 dari 2,0 V hingga 5,0 V untuk TH960m dan MW10m. Gambar. 6 (e) dan (f)
menunjukkan siklus 4 CV awal untuk kedua sampel. Karena aktivasi yang ireversibel, kurva anodik
awal jauh berbeda dari yang berikut. Dua puncak anodik yang berbeda diamati selama proses
oksidasi anodik awal. Yang berpotensi rendah sekitar 4,05 V dikaitkan dengan oksidasi Ni2þ /
Ni4þdan Co3þ / Co4þ. Ion Li kemudian diekstraksi dari struktur berlapis dengan grup ruang R-3m
dari LiMO2 (M ¼ Mn, Ni, Co), sesuai dengan platform muatan pertama pada kurva charge-discharge
awal. Yang lain pada potensial tinggi di atas 4,5 V dianggap berasal dari aktivasi daerah seperti
Li2MnO3 tanpa redoks elemen logam transisi. Ion-ion Li kemudian mengekstraksi dari daerah seperti
Li2MnO3 dengan kehilangan oksigen untuk menjaga keseimbangan muatan. Ini sesuai dengan
platform panjang sekitar 4,5 V pada kurva pengisian awal. Selain itu, selama aktivasi, tidak hanya
mengekstraksi ion Li, tetapi juga mengatur ulang ion logam transisi. Setelah penataan ulang, bagian
tidak aktif dari daerah seperti Li2MnO3 menghilang, dan fase baru [MnO2] muncul, yang aktif secara
elektrokimia [5]. Li ion dapat secara terbalik mentransfer ke / keluar struktur baru tanpa
pembatasan struktur runtuh. Ion Mn masif pada kelambu tinggi secara efisien akan menahan
struktur, sehingga menghasilkan kapasitas reversibel tinggi yang luar biasa. Dengan demikian, dalam
tiga siklus berikut, semua kurva CV sangat mirip karena reversibilitas.

22
Tiga puncak muncul dalam proses anodik dari siklus berikut, pada sekitar 4,4 V, 3,9 V dan 3,1 V, yang
dianggap sebagai puncak anodik utama untuk fase baru yang ditandai sebagai [M] O2 (M ¼ Mn, Ni,
Co) [ 49].

Proses katodiknya sangat kompleks. sangat sulit untuk membedakan proses katodik individu dari
Mn, Ni dan Co dari satu sama lain [50]. Dengan demikian, dua puncak luas yang besar diamati di
seluruh proses reduksi. Apa yang dapat kita konfirmasi adalah bahwa proses katodik semacam itu
dapat dibalik, yang muncul selama setiap siklus. Setelah menormalkan nilai sumbu Y melalui
kerapatan arus, jelas menunjukkan bahwa intensitas puncak MW10m lebih besar daripada TH960m
yang menunjukkan kapasitas reversibel yang lebih tinggi, yang sesuai dengan hasil yang diperoleh
melalui uji properti elektrokimia. Sel-sel tersebut belum dirangkai dan gambar SEM dari elektroda
untuk TH960m, MW10m dan MW60m setelah 100 siklus pada kepadatan arus 200 mA g_1
ditampilkan pada Gambar. 7. Semua sampel mempertahankan morfologi dari bola sekunder tanpa
penghancuran menjadi partikel kecil independen. Morfologi oksida berlapis kaya Li sebelum dan
sesudah siklus semuanya hampir sama kecuali karbon hitam tak terhindarkan dan PVDF tersisa.
Pemeliharaan morfologi hirarki bola setelah siklus panjang menjamin kapasitas debit yang tinggi,
yang sesuai dengan hasil kinerja elektrokimia.

Tes EIS juga dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut faktor-faktor kinerja elektrokimia yang lebih
baik untuk sampel yang disintesis dengan metode gelombang mikro penuh dalam waktu singkat.
Plot Nyquist dari oksida berlapis Lirich ditunjukkan pada Gambar. 8 dengan titik-titik sebagai hasil
pengujian dan garis padat sebagai hasil pemasangan. Tes diambil pada kondisi pengisian pertama
dan kelima 4,5 V, seperti yang ditunjukkan Gambar. 8 (a) dan (b), masing-masing. Profil plot Nyquist
serupa dengan TH960m dan MW10m. Dan sesuai dengan bentuk plot Nyquist, rangkaian ekivalen
fitting (insert pada Gambar. 8 (a)) dibagi menjadi tiga bagian. Interupsi kecil dan setengah lingkaran
pada frekuensi tinggi ditetapkan sebagai bagian pertama, yang sesuai dengan impedansi solusi
(resistansi solusi Re) dan impedansi difusi Liþ (resistansi difusi Liþ Rf) pada masing-masing lapisan
permukaan. Di sini, Re mirip untuk kedua elektroda. Kemudian, setengah lingkaran dalam frekuensi
tinggi ke sedang ditugaskan sebagai bagian kedua, yang sesuai dengan impedansi transfer muatan
(charge transfer resistance Rct). Akhirnya, garis lurus pendek dalam frekuensi rendah ditetapkan
sebagai bagian terakhir, yang terkait dengan difusi solid-state Liþ dalam bahan aktif (Warburg
impedance, Zw) [51]. Selain di atas, unit kiri dalam rangkaian ekivalen untuk pemasangan
didefinisikan sebagai CEPct dan CEPf, yang masing-masing mewakili kapasitansi tidak ideal dari
lapisan ganda dan lapisan permukaan. Hasil perhitungan pemasangan yang diperoleh oleh perangkat

23
lunak ZSimpWin dengan nilai kuadrat di bawah 10_3 ditampilkan pada Tabel 3. Karena konduktivitas
elektron yang buruk dari oksida berlapis kaya-Li itu sendiri, nilai Rf dan Rct besar pada tanggal 1.
status pengisian 4,5 V. Nilai Rf dan Rct adalah 182,7 U dan 726.1 U, masing-masing untuk MW10m,
yang merupakan perkiraan untuk TH960m. Tidak ada perbedaan yang luar biasa antara Rf dan Rct.
Namun, setelah aktivasi dan bersepeda untuk beberapa siklus, baik Rf dan Rct untuk TH960m dan
MW10m menurun secara jelas ke nilai yang rendah. Nilai Rf dan Rct untuk MW10m berkurang
menjadi hanya 12,58 U dan 201,7 U, yang jauh lebih rendah daripada TH960m. Dapat disimpulkan
bahwa setelah pelepasan muatan untuk beberapa siklus, sel-sel menjadi stabil dan aktivasi selesai
menghasilkan struktur yang lebih baik dari bahan aktif untuk elektron dan ion Li untuk melakukan
perjalanan. Khusus untuk MW10m, struktur yang terbentuk dengan baik dengan lebih sedikit
gangguan pengaturan ion menawarkan saluran cepat untuk ion Li tanpa halangan Ni2þ. Area
permukaan yang lebih tinggi dengan banyak pori antara partikel primer bermanfaat untuk kontak
menyeluruh antara permukaan elektrolit dan partikel, memfasilitasi ion Li untuk berpindah dari
elektrolit ke bahan padat. Struktur permukaan yang teratur dan stabil secara efisien mengurangi
nilai Rf. Hasil EIS di sini, sesuai dengan kinerja elektrokimia yang diperoleh di atas.

Difusi Liþ dalam Li1.2Mn0.56Ni0.16Co0.08O2 Oksida berlapis kaya-Li yang dibuat dengan kalsinasi
tradisional dan metode gelombang mikro penuh diselidiki oleh GITT. Gbr. 8 (c) menunjukkan kurva
GITT Th960m danMW10mempunyai kerapatan arus 20 mA g_1 antara 2,5 Ve4,8 V untuk proses
pelepasan kelima. Di sini, untuk menghitung koefisien difusi kimia Liþ (DLiþ) dalam
Li1.2Mn0.56Ni0.16- Co0.08O2 oksida berlapis kaya-Li, persamaan berikut diterapkan sebagai

Eq. (1) [52]:

_Dalam persamaan di atas, m dan M adalah massa dan berat molekul Li1.2Mn0.56Ni0.16Co0.08O2,
masing-masing. VM adalah volume molar dari senyawa berlapis kaya Li yang disimpulkan dari data
kristalografi. L adalah jari-jari partikel aktif dan A adalah permukaan aktif elektroda. Selanjutnya, jika
hubungan E dan t1 / 2 menunjukkan perilaku langsung menuju seluruh periode waktu, persamaan di
atas dapat disederhanakan sebagai berikut [52]:

Berdasarkan data dari GITT dan Persamaan. (2), DLi calculated yang dihitung pada berbagai potensi
ditampilkan pada Gambar. 8 (d). Selama seluruh proses pengosongan, DLiþ dari MW10m selalu
sedikit lebih besar dari pada TH960m. Nilai DLiþ untuk MW10m adalah antara 10_13 cm2 s_1 hingga
10_11 cm2 s_1. Telah dilaporkan bahwa proses elektrokimia senyawa Lirich selama proses
pelepasan sangat rumit, sebagaimana dianalisis di bagian CV. Jadi, DLiþ yang dihitung di sini
dianggap sebagai koefisien difusi semu [53]. Struktur oksida berlapis kaya Li dapat mempengaruhi
banyak DLI. Properti elektrokimia yang luar biasa yang diperoleh untuk MW10m mungkin
disebabkan oleh struktur yang terbentuk dengan baik, luas permukaan yang tinggi, permukaan yang
teratur dan stabil, yang akan mempercepat difusi Liþ dalam seluruh sistem sel, dari permukaan
bahan aktif ke struktur interior .

24
25
BAB III
PENUTUP

Dalam jurnal ini, oksida berlapis Li-kaya Li1.2Mn0.56Ni0.16- Co0.08O2 disintesis dengan
metode gelombang mikro penuh. Seluruh proses selesai hanya dalam 60 menit, yang menunjukkan
efisiensi waktu dan penghematan daya yang tinggi. Bahan yang telah dipersiapkan memiliki struktur
berlapis yang terbentuk dengan lebih sedikit kebingungan ion, struktur permukaan yang teratur dan
stabil, yang dapat dikaitkan dengan karakterisasi pemanasan gelombang mikro. Ini tidak hanya
secara efisien menahan tingkat campuran yang tinggi di antara Mn, Co dan Ni untuk meningkatkan
susunan susunan ion logam, tetapi juga memperbaiki keadaan permukaan material.

Dengan demikian, kinerja elektrokimia yang luar biasa diperoleh, terutama untuk
kemampuan laju. MW10m dapat menghasilkan kapasitas debit tinggi 159,3 mAh g_1 pada
kepadatan arus tinggi 2000 mA g_1 pada suhu kamar. Tes bersepeda lama juga dilakukan di bawah
kepadatan arus tinggi yang sama dengan retensi kapasitas 88,6% setelah 300 siklus. Hasil uji EIS
menunjukkan bahwa bahan yang diperoleh dengan metode gelombang mikro penuh menunjukkan
impedansi difusi permukaan yang lebih kecil dan impedansi transfer muatan dengan kinetika
elektrokimia yang hebat.

Selanjutnya, morfologi material setelah siklus tidak berubah yang menunjukkan stabilitas tinggi
material selama diisi ulang.

Koefisien difusi Liþ yang dihitung melalui GITT juga menunjukkan peningkatan oksida berlapis kaya Li
dengan sintesis gelombang mikro penuh. Disimpulkan bahwa metode gelombang mikro penuh
dengan efisiensi waktu dan penghematan daya yang tinggi harus menjadi cara yang menjanjikan
untuk memperoleh oksida berlapis kaya Li dengan kinerja elektrokimia yang sangat baik untuk
aplikasi.

26
DAFTAR PUSTAKA
Shi, Shaojun., 2016, Sintesis gelombang mikro penuh bahan katoda berbasis mangan kaya-Li
canggih untuk baterai ion lithium. Jiangsu Lab of Advanced Functional Material, Changshu
Institute of Technology, China.

https://en.wikipedia.org/wiki/Materials_science

http://imc.kimia.undip.ac.id/mata-kuliah/kimia-dasar-ii/bab-6-pengantar-kimia-material/

Manahan, Stanley E., 2000, "ENVIRONMENTAL SCIENCE, TECHNOLOGY, AND CHEMISTRY"


Environmental Chemistry Boca Raton: CRC Press LLC,

27

Anda mungkin juga menyukai