Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM PENJUALAN DAN MANUFAKTUR TANGGAP CEPAT

Oleh:
KELOMPOK 4

1. LUH KADE KRIS WIDIANTARI / 1602622010518 (10)


2. NI LUH PUTU CAHYANI PUSPITA DEWI / 1602622010546 (37)
3. NI KETUT AYU YOGI ASRI /1602622010550 (41)

KELAS AKUNTANSI H

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2018
MATERI 13. SISTEM PENJUALAN DAN MANUFAKTUR TANGGAP CEPAT

13.1 TEKNOLOGI IDENTIFIKASI OTOMATIS

Teknologi identifikasi otomatis mencakup berbagai perangkat, seperti barcode,


strip magnetik, kartu memori optik, dan tag frekuensi radio untuk menandai atau
"penandaan" setiap item, multi-pack, peralatan, palet udara, atau kontainer,
bersama dengan hardware dan perangkat lunak yang diperlukan untuk membuat
perangkat, baca informasi pada mereka, dan mengintegrasikan informasi dengan
informasi logistik lainnya.

Istilah sistem tanggap cepat-Quick response system yaitu maksudnya menjelaskan


yang ‘cepat’ dan “responsif”. Tetapi arti dari konsep tangap cepat jauh lebih
mendalam. Sistem tanggap cepat penting bagi gerakan total quality performance
(TQP) perusahaan. TQP (Total Quality Management-TQM) adalah filosofi untuk
melaksanakan sesuatu yang tepat dengan tepat pada saat pertama. TQP
mensyaratkan produksi berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan terus
menerus dalam operasi. TQP menekankan “kepuasan pelanggan” sedemikian rupa
hingga tercapai “obsesi pelanggan”. Dalam lingkungan dunia bisnis yang sangat
kompetitif, TQP adalah strategi untuk dapat bertahan hidup.

Beberapa teknologi berinteraksi agar sistem tanggap cepat menjadi feasible.


Standarisasi perangkat keras dan softwaredan pergeseran ke arah sistem terbuka
telah membuat hubungan antar sistem komputer menjadi lebih mudah. Pertukaran
data elektronik (electronic data interchange-EDI) adalah hal penting bagi sistem
tanggap cepat. Walaupun EDI penting, tetapi hal itu saja tidak mencukupi.
Identifikasi kode bar (bar code) produk dengan menggunakan kode produk
universal (Universal Product Code-UPC) dan teknologiscanning, seperti pada
terminal perusahaan eceran (ritel) di titik penjualan (point of sale - POS), adalah
contoh teknologi penting lainnya. Kode bar UPC di-scan dengan teknologi.

POS pada anjungan(counter) ke luar di toko eceran merupakan titik awal dari
rangkaian kegiatan yang akan berakhir dengan item, yaitu item yang tepat, yang
persediaannya perlu segera diisi kembali agar dapat segera dijual kembali.
Beberapa teknologi berinteraksi agar sistem tanggap cepat menjadi flexsible yaitu:

1. Just In Time (JIT)

Sistem penjualan eceran tanggap cepat mirip dengan sistem persediaan just-in-
time(JIT) yang digunakan manufaktur. Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-
barang persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya
berdasarkan suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk
memenuhi tingkat persediaan tertentu.

2. Web Commerce

Disebut juga perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan melalui jaring


internet (World Wide Web) merupakan bagian integral dari perekonomian.
Penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi konsumen maupun
penyedia barang.

3. Electronic Data Interchange (EDI)

Merupakan pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke komputer melalui jaringan


komunikasi. Berbeda dengan E-mail di mana pengiriman pesan dibuat dan
diinterpretasikan oleh manusia(orang ke orang), sedangkan pesan-pesan EDI dibuat
dan diinterpretasikan oleh komputer. Standar EDI untuk publik, khususnya ANSI
X.12, telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap
cepat yaitu :

 Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran data, dan


dengan demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode
oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
 Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem
komputer pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan
memungkinkan untuk menempatkan dan memproses pesanan pembelian
secara cepat, sehingga mendukung pengiriman tanggap cepat.
 Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam beberapa kasus,
pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (electronic funds transfer-
EFT) dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok.

Semua kejadian ini, termasuk pengambilan pesanan dari persediaan pemasok, dapat
dilakukan tanpa keterlibatan manusia.

4. Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada


perusahaan manufaktur.

Contoh kasusnya, jika Anda melihat bagian bawah badan sebuah mobil baru, anda
akan melihat banyak simbol kode bar pada banyak bagian, simbol kode bar yang
serupa dengan kode bar UPC yang lazim terdapat pada produk-produk konsumsi.
Kode bar, yang lazim terdapat pada barang- barang pabrik maupun pada barang-
barang konsumsi, memungkinkan komputer atau robot untuk mengidentifikasi
material, memproses informasi, dan memulai prosedur apapun yang diperlukan.

5. Electronic Funds Transfer (EFT)

Merupakan sistem pembayaran dimana pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya


atau sebagian besar dilakukan secara elektronik.

13.2 SISTEM PENJUALAN TANGGAP CEPAT

Tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi perusahaan besar yang terjadi


dalam pasar ada pada pemasar perusahaan. Lebih dari kelompok lain dalam
perusahaan pemasar harus menjadi penelusuran trend pencari peluang. Walaupun
setiap manager dalam sebuah organisasi perlu mengobservasi lingkungan luar,
pemasar memiliki dua kelebihan: mereka telah mendisiplinkan metode-metode
untuk mengumpulkan informasi dan menghabiskan banyak waktu untuk
berinteraksi dengan para pelanggan dan mengobservasi persaingan.
Beberapa perusahaan telah mengembangkan system informasi pemasaran yang
dapat menyediakan informasi yang cepat dan rinci bagi manajemen perusahaan
mengenai keinginan, preferensi (kesukaan), dan perilaku pelanggan.

Meskipun demikian, masih banyak perusahaan yang tidak mempunyai kecanggihan


informasi. Banyak yang tidak mempunyai departemen riset pemasaran. Banyak
juga perusahaan yang mempunyai departemen riset pemasaran kecil yang tugasnya
terbatas pada pada penyusunan prakiraan rutin, analisis penjualan, dan survey untuk
kejadian tertentu. Selain itu banyak manajer yang mengeluh karena tidak tahu
dimana informasi penting yang menentukan keberhasilan dapat diperoleh diperoleh
di perusahaan itu; memperoleh terlalu banyak informasi yang tidak dapat digunakan
dan terlalu sedikit informasi yang sungguh-sungguh yang mereka butuhkan. Terlalu
terlambat memperoleh informasi yang penting. Dan meragukan akurasi informasi
yang mereka terima. Di masyarakat yang mengandalkan informasi seperti saat ini,
perusahaan yang memiliki informasi yang lebih unggul akan menikmati
keunggulan bersaing. Perusahaan dapat memilih pasar dengan lebih baik, dan
melaksanakan rencana pemasaran dengan lebih baik.

Setiap perusahaan harus mengorganisasi dan menyebarkan arus informasi pemasar


yang berkesinambungan kepada para manajer pemasarannya. Perusahaan
mempelajari kebutuhan informasi para manajernya dan merancang system
informasi pemasaran (marketing information system-MIS) untuk memenuhi
kebutuhan itu. Syistem informasi pemasaran (SIP) terdiri dari orang, peralatan, dan
prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi sesuai kebutuhan, tepat dan akurat kepada para
pembuat keputusan pemasaran. System informasi pemasaran dikembangkan dari
catatan perusahaan internal, kegiatan inteligensi pemasaran, dan riset pemasaran.

System informasi pemasaran harus merupakan titik persilangan antara apa yang
dianggap perlu oleh para manajer, apa yang sesungguhnya diperlukan oleh para
manajer tersebut, dan apa yang dianggap layak secar ekonomis. Komite SIM
internal dapat mewawancarai para manajer pemasaran melalui metode lintas bagian
untuk mengungkapkan kebutuhan informasi mereka.

1. Pencatatan Internal dan Intelejensi Pemasaran


Para manajer pemasaran mengandalkan laporan internal mengenai pesanan,
penjualan, harga, biaya, level persediaan, piutang, utang, dan sebagainya.
Dengan menganalisis informasi itu, para manajer pemasaran dapat
menemukan peluang dan masalah yang penting.

2. Siklus Pesanan Sampai dengan Pembayaran


Inti system pencatatan internal adalah siklus pesanan sampai dengan
pembayaran. perwakilan penjualan, pedagang perantara, dan pelanggan
mengirimkan surat pesanan ke perusahaan. Departemen penjualan
mempersiapkan faktur penjualan memberikan beberapa salinannya ke
berbagai departemen. Jenis barang yang persediaannya habis akan di pesan
kembali. Jenis barang yang di kirim harus disertai dengan dokumen
pengiriman dan dokumen penagihan yang juga dibuat rangkap dan diberikan
ke berbagai departemen.

Perusahaan-perusahaan masa kini perlu melakukan tahap-tahap itu secara


cepat dan akurat. Para pelanggan lebih menyukai perusahaan yang dapat
menjanjikan pengiriman barang yang tepat waktu. Para pelanggan dan tenaga
penjualan mengirimkan surat pesanan melalui faksimile atau e-mail. Gudang
yang terkomputerisasi memenuhi pesanan itu secara cepat. Departemen
pemfakturan mengirimkan faktur secepat mungkin. Makin banyak
perusahaan yang menggunakan internet dan ekstranet untuk meningkatkan
kecepatan, ketepatan, dan efisiensi siklus pesanan sampai dengan
pembayaran.

3. Basis Data, Gudang Data, Dan Penggalian Data


Perusahaan dewasa ini mengorganisasi informasi mereka ke basis data-basis
data dari basis data yang berbeda-beda. Sebagai contoh, basis data pelanggan
akan berisi nama setiap pelanggan, alamat, transaksi masa lalu, dan bahkan
demografik dan psikografiknya (kegiatan, minat, dan opini) dan itu hanya
sebagian contoh. Bukannya mengirimkan setumpuk surat tentang tawaran
baru kepada setiap pelanggan dalam basis datanya, perusahaan itu akan
menilai para pelangannya yang berbeda-beda menurut waktu terbaru,
frekuensi, dan nilai moneter pembelian mereka. Perusahaan tersebut akan
mengirimkan tawaran itu hanya kepada para pelanggan yang nilai (skor)-nya
paling tinggi. Selain menghemat beban pengiriman surat, tindakan itu akan
sering mendapatkan tingkat tanggapan digit ganda (diatas 10%)

Perusahaan-perusahaan menyimpan data itu ke gudang data, sehingga data itu


mudah diakses oleh para pengambil keputusan. Lebih dari itu, dengan
mempekerjakan analisis yang terampil di bidang metode statistic yang
canggih , perusahaan tersebit dapat “menggali” data itu dan mengumpulkan
wawasan yang segar tentang sejumlah segmen pelanggan yang di sia-siakan,
tren pelanggan terkini, informasi bermanfaat lainnya. Informasi pelanggan
tersebut dapat dirujuk silang dengan informasi produk dan tenaga penjual
sehingga dapat menghasilkan wawasan yang lebih dalam. Untuk mengelola
semua basis data yang bermacam-macam itu secara efisien dan efektif,
semakin banyak perusahaan menggunakan perangkat lunak integerasi bisnis.

4. Sistem Intelijen Pemasaran


System pencatatan internal memberikan data hasil (result data) system
intelijen pemasaran memberikan data kejadian (happenings data). System
intelijen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan
oleh para manajer untuk memperoleh informasi harian mengenai
perkembangan di lingkungan pemasaran. Para manajer pemasaran
mendapatkan intelijen pemasaran (marketing intelligence) dari buku, surat
kabar, publikasi perdagangan, berbicara dengan para pelanggan, pemasok,
dan distributor, serta bertemu dengan manajer perusahaan lain.

13.3 SISTEM MANUFAKTUR TANGGAP CEPAT


Sistem manufaktur tanggap cepat adalah system CIM ( Sistem Manufaktur
terintegrasi computer) dimana system manufaktur dan system perencanaan sumber
daya manufaktur (MRP II) terintegrasikan dengan teknologi mutakhir mencakup
EDI , indentifikasi otomatif dan pemprosesan terdistribusi.

Sistem Komputer Terpadu Manufaktur (CIM) adalah pendekatan terpadu untuk


pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen-
komponen sistem CIM biasanya mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan
berbantuan komputer (computer-aided design-CAD), sistem pengendalian dan
monitoring produksi secara real-time, serta sistem pemesanan dan pengendalian
persediaan. Komponen-komponen CIM dihubungkan melalui jaringan computer
dan dilengkapi dengan sistem software yang dirancang untuk mendukung operasi
yang terdistribusi. CIM mengurangi biaya informasi, dan melalui EDI,
memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara produsen, pemasok, dan
pelanggan.

Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah hal yang penting bagi
CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanning
merupakan komponen-komponen sistem yang penting. Jika Anda melihat bagian
bawah badan sebuah mobil baru, anda akan melihat banyak simbol kode bar pada
banyak bagian, simbol kode bar yang serupa dengan kode bar UPC yang lazim
terdapat pada produk-produk konsumsi. Kode bar, yang lazim terdapat pada
barang- barang pabrik maupun pada barang-barang konsumsi, memungkinkan
komputer atau robot untuk mengidentifikasi material, memproses informasi, dan
memulai prosedur apapun yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai