Anda di halaman 1dari 31

PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL

JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

BAB 2
DASAR TEORI

2.1. Definisi Secara Umum


Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Air bersih bisa didapatkan dari berbagai
sumber yang ada dimuka bumi ini, yaitu :
 Sungai
 Danau
 Kali
 Mata Air
 Laut
Air dimuka bumi memiliki total keseluruhan sebesar 1,4 x 109 km3. Air
digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu:
 Air Udara
 Air Permukaan
 Air Tawar
 Air Tanah/ Air Pompa
 Air Kutub
 Air Hujan
 Air Laut
Bila dilihat dari segi kuantitas, air memang mampu mencukupi kebutuhan
tapi terkadang sumber air yang tersedia cukup jauh dari daerah pemukiman
penduduk. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat perlu
membuat sistem jaringan distribusi yang dapat mengalirkan air dari sumber air
menuju kedaerah pemukiman penduduk.
Air yang diambil dari berbagai sumber tidak dapat langsung digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari, tergantung dengan keadaan daerah sekitar sumber
yang akan diambil. Daerah pegunungan, lembah atau pedalaman lebih
memungkinkanuntuk langsung digunakan karena tidak banyak tercemar polusi
atau tidak tercemar sama sekali. Hal lain yang dapat terjadi jika sumber berada
Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 4
PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

tidak jauh dari daerah perindustrian dan perkotaan, daerah tersebut akan
menghasilkan polusi sehingga air tidak dapat digunakan.

2.1.1. Penyediaan air di bumi


Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat,
yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit,
khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan
standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat.
Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat diindonesia
masih dihadapkan pada beberpa permasalahan yang cukup kompleks dan
sampai saat ini belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang
masih dihadapi sampai saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air
bersih untuk masyarakat.

2.1.2. Sumber-sumber air


Dalam siklus hidrologi kita mengenal adanya Evaporasi, Transpirasi,
Surface Run Off, Infiltrasi atau Perlokasi dan Seepage. Adanya proses
evaporasi dari danau, sungai, dan lautan serta proses evapotranspirasi dari
tumbuhan menyebabkan terjadinya awan yang mengandung butiran uap air.
Awan ini terhembus oleh angin tersebar kemana-mana. Apabila terjadi
proses kondensasi pada awan, maka butiran uap air akan jatuh ke bumi
sebagai air hujan (Proses Presipitasi). Apabila hujan tersebut jatuh di
daratan, maka akan terjadi suatu aliran pada permukaan bumi (Surface Run
Off). Air akan mengalir menuju saluran (selokan), sungai, danau, dan laut.
Sebagian air hujan ada yang meresap masuk ke dalam tanah (Infiltrasi) dan
sebagian lagi ada yang tertahan oleh akar-akar tumbuhan. Akibat adanya
proses infiltrasi dan perlokasi menyebabkan terjadinya suatu aliran tanah di
bawah permukaan bumi. Apabila air tanah muncul ke permukaan bumi
disebut dengan air permukaan. Demikian dari siklus hidrologi kita
mendapatkan sumber-sumber air tawar, yaitu air angkasa (air hujan), air
tanah dan air permukaan.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 5


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu


perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air Bersih,
disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah terlebih dahulu adalah:
a. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah.
Debitnya sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian
dalam jangka beberapa lama.
b. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian
ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
c. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian
ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
d. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu
di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau.
Secara umum air baku yang didapat dari sungai harus diolah
terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan
sangat besar.
e. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit
penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari
aliran sungai maupun tampungan dari air hujan.
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air
minum adalah (Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan Regional
dan Lokal, 1999):
a. Air hujan. Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan
mengalami pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila
langsung diminum.
b. Air permukaan tanah (surface water). Yaitu rawa, sungai, danau
yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena
mudah tercemar.
c. Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri dari air sumur
dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum
memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 6


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

2.1.3. Penyediaan air bersih


Penggunaan air mempunyai cakupan yang luas meliputi segala aspek
kehidupan, oleh karena itu penyediaan air harus aman dan higenis, tersedia
dalam jumlah yang mampu mencukupi kebutuhan konsumen, dapat
diminum dan memiliki nilai ekonomis.
Agar semua persyaratan diatas dapat tercapai, perlu diperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut :
a. Kualitas air
Menjaga agar kualitas tetap tejaga baik adalah prioritas utama
dalam pendistribusian air. Hal ini sesuai dengan tujuannya sendiri
yaitu menyediakan air bersih untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat.
b. Kuantitas air
Kuantitas air yaitu tersedianya air dalam jumlah yang cukup dan
dapat dipergunakan setiap waktu sehingga selainnya terpenuhi
permintaan tetapi juga mendukung kemungkinan dapatnya
masyarakat hidup secara higenis.
c. Kontinuitas air
Menjaga kontinuitas air agar tetap terpenuhinya kebutuhan air di
masa mendatang secara terus menerus adalah tujuan utama dalam
pendistribusian air. Hal ini sesuai dengan tujuannya sendiri yaitu
menyediakan air bersih untuk meningkatkan taraf kesehatan yang
berkelanjutan.

Pemakaian air secara umum adalah untuk keperluan-keperluan


sebagai berikut:
a. Konsumtif
Kegunaan air untuk konsumtif misalnya untuk mandi, cuci,
memasak dan sebagainya. Sedangkan untuk irigasi digunakan
untuk mengairi sawah dan perkebunan. Limbah air yang sudah
digunakan pada kegiatan konsumtif diatas tidak dapat digunakan
lagi terutama untuk di minum.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 7


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

b. Non konsumtif
Limbah air yang digunakan untuk keperluan non konsumtif masih
dapat digunakan kembali, yaitu pusat listrik tenaga air, navigasi,
rekreasi, perikanan, suaka alam, dan pendingin mesin.

c. Pengendalian
Pemakaian air yang bersifat pengendalian, misalnya :
 Pengendalian banjir dengan mengarahkan aliran menjauhi
daerah genangan.
 Pengotoran kota, mengalirkan sejumlah air ke dalam sungai/
selokan agar dapat menghanyutkan sampah dan tingkat
pengotoran air sungai atau selokan tersebut masih dalam batas-
batas toleransi.
 Mengurangi pengaruh air asin, terutama daerah pantai, yaitu
dengan menjaga volume air tanah konstan.

d. Industri
Ada dua macam pengelompokkan jenis industri, yaitu :
 Proses : untuk kebutuhan tekstil, pabrik roti, dll.
 Cuci : untuk kebutuhan di pabrik buah contohnya.

Dipandang dari segi kuantitas perlu dilakukan penghematan


dengan cara membatasi pemakaian air, sehingga air dapat digunakan
dalam batas-batas kewajaran. Terlebih lagi instansi yang mempunyai
tingkat pemakaian tinggi, seperti : pabrik, hotel, kantor dan
sebagainya.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 8


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan air


Tingkat pemakaian air bersih sangat bervariasi, dikarenakan beberapa
faktor yaitu :
a. Iklim
Perbedaan iklim yaitu antara musim panas dan musim hujan
sangatlah menentukan pada besar kecilnya tingkat pemakaian air.
Biasanya air akan lebih besar digunakan pada saat musim panas
dibandingkan dengan pemakaian air pada musim hujan.
b. Ciri-ciri penduduk
Penggunaan air juga dipengaruhi oleh tingkat perekonomian dari
konsumen. Penggunaan air perorangan pada tingkat perekonomian
menengah ke bawah akan lebih rendah dibanding dengan
konsumen yang mempunyai tingkat perekonomian menengah ke
atas.
c. Masalah lingkungan hidup
Semakin meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap
penghematan penggunaan air, banyak sekali bermunculan alat-alat
yang dapat menghemat jumlah pemakaian air di daerah
pemukiman, contoh : penggunaan air bekas cucian untuk
penggelontoran.
d. Industri dan perdagangan
Jumlah penggunaan air pada industri dan perdagangan dipengaruhi
oleh besar dan kecilnya suatu industri dan juga dipengaruhi oleh
jenis industri itu sendiri.
e. Harga air
Jika harga air mahal, maka konsumen akan lebih menahan diri
dalam pemakaian air begitu juga dengan industri, sekolah, hotel
dan lain sebagainya.
f. Luas wilayah pendistribusian
Pemakaian air perorang pada masyarakat yang memiliki jaringan
limbah akan cenderung lebih tinggi pada kota-kota besar daripada
pedesaan. Dengan tersedianya jaringan limbah maka pengguna

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 9


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

tidak akan merasa perlu untuk memperhatikan umur manfaat dari


jaringan limbah yang tersedia, sedangkan pada pedesaan yang tidak
memiliki jaringan atau hanya sistem setempat, pengguna air akan
memperhatikan umur manfaat dari sistem setempat dan berusaha
untuk mengurangi aliran air.

2.1.5. Kualitas air


Air yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan mempunyai
syarat-syarat kualitas, secara umum terdiri atas:
a. Syarat fisika
Air dikatakan bersih dilihat dari syarat fisika, jika tidak memiliki
bau, rasa, kadar lumpur, temperatur, kandungan oksigen,warna air
dan tingkat keasaman (ph) *asam < 5,5 ; basa >7,5.
b. Syarat kimia
Dilihat secara persyaratan kimia, air haruslah terbebas dari bahan
organik ataupun anorganik. Bahan organik dan anorganik terdapat
dalam berbagai kondisi, antara lain : kondisi larut dan kondisi
padat atau koloid.
1) Parameter Fisik
Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu
harus jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarna.Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
Penyimpangan terhadap parameter ini menunjukkan bahwa air
tersebut telah terkontaminasi bahan lain yang mungkin
berbahaya bagi kesehatan manusia.
2) Parameter Kimia
Air haruslah bebas dari beberapa logam berat yang berbahaya
seperti besi (Fe), seng (Zn), air raksa (Hg), dan Mangan (Mn).
Air yang terkontaminasi umumnya bisa diketahui dari warna
dan baunya.
3) Parameter Mikrobiologis

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 10


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Dalam parameter mikrobiologis hanya dicantumkan Coli tinja


dan total Coliforms. Bila mengandung Coli tinja berarti air
tersebut tercemar tinja. Tentu saja tinja dari penderita sangat
potensial menularkan penyakit, diantaranya tifus. Sementara
jika tercemar total Coliforms,air itu dapat mengakibatkan
penyakit saluran pernapasan.

2.1.6. Manfaat penyediaan air


Dalam hal kuantitas perlu dilakukan penghematan dengan jalan
membatasi pemakaian pada tingkat keperluanmasyarakat yang sewajarnya,
pertumbuhan optimum tanaman dan menghindari pemakaian yang
berlebihan oleh pabrik, hotel, kantor, dan sebagainya. Maksudnya jelas agar
dengan jumlah air bersih yang tersediamakin banyak konsumen yang dapat
dilayani. Penyediaan air bersih amat penting artinya bagi perkembangan
desa/ kota. Bukan saja untuk mengurangi bahaya penyakit tertentu akan
tetapi sering kali merupakan langkah pertama untuk perkembangan lebih
lanjut seperti : kesehatan, gizi, dan sanitasi.

2.1.7. Dampak Lingkungan


Pembangunan sarana penyediaan air bersih dan pembangunan
airkotor, berarti merubah sistem ekologi yang telah ada menjadi sistem
ekologi yang baru. Dampak lingkungan yang positif yaitu meningkatnya
kesehatanmasyarakat,berkembangnya industri pertanian dan
perekonomian.Yang perlu mendapat perhatian adalah dampak negatifnya,
yaitu:
a. Penyedotan air tanah yang tidak terkendali di kota-kota pantai
seperti Jakarta, yang mengakibatkan meningkatnya intrusi air laut
ke dalam air bersih.
b. Pembangunan waduk raksasa seperti : Jatiluhur, Gajah Mungkur
dan lain sebagainya yang mengakibatkan hilangnya tanah yang
subur, punahnya beberapa jenis tanaman, timbulnya gulma air dan
aspek negatif pemindahan penduduk secara massal.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 11


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

c. Waduk retensi pengendali banjir, misalnya Waduk Pluit di Jakarta,


menimbulkan genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk
penyebab penyakit malaria.

2.2. Proses Penyediaan Air Bersih


Berikut akan dijabarkan mengenai proses penyediaan air bersih.
2.2.1. Sumber air baku
Kapasitas air harus disediakan oleh sumber air sedapat
mungkinmemenuhi seluruh kebutuhan konsumen.Dari perbandingan
dapatdirencanakan alternatif lain seperti sistem penyediaan air minum.
a. Mata Air
Mata air merupakan sumber air yang berasal dari aliran tanah
dimana air tersebut keluar dengan sendirinya.Kualitas mata air
lebih baik dibandingkan dengan sumber air yang
lainnya.Keuntungan sistem ini yaitu biaya pengoperasiannya lebih
ekonomis, karena pada instalasi tidak memerlukan bangunan
khusus.
b. Sungai
Sungai digunakan sebagai alternatif apabila sumber mata air tidak
memadai atau memang tidak ada. Air sungai ini sebelum
digunakan untuk air bersih memerlukan pengolahan dan
penjernihan terlebih dahulu, yaitu melalui proses pengendapan dan
penyaringan.
c. Air Tanah
Air tanah mempunyai kualitas yang baik selama lapisan
penutupnya kedap air. Air tanah diperoleh dari beberapa sumber
yaitu :
1) Sumber Artesis
Air artesis didapat dengan jalan pemboran dengan kedalaman
lebih dari 100 meter dari permukaan tanah.Air artesis ini
dibedakan menjadi dua yaitu air artesis (+) dan air artesis (-
).Bila air hasil pemboran keluar dengan sendirinya, maka air

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 12


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

tersebut digolongkan kedalam air artesis (+).Air artesis (+)


perlu diketahui tekanannya.
2) Sumur Dangkal
Sumur dangkal didapat melalui pemboran atau penggalian
dengan kedalaman kurang dari 8 meter.Pengambilan air dapat
menggunakan pompa satu dengan penimbaan.
3) Sumur Dalam
Sumur dalam didapat melalui pemboran dengan kedalaman
kurang dari 20 meter dari permukaan tanah. Air ini diperoleh
dengan pompa.
d. Air Hujan
Air hujan dapat dipakai sumber air bersih apabila curah hujan
tahunannya tinggi. Air hujan masih bersifat korosif, oleh sebab itu
sebelum digunakan sebaiknya dilakukan proses penjernihan
dengan pasir lambat. Untuk menampung air hujan diperlukan bak-
bak penampungan.
e. Air Waduk
Pemanfaatan air waduk untuk air minum dilakukan bila tidak
tersedia sumber air yang lazim digunakan sebagai air bersih atau
bila kapasitasair waduk cukup besar. Pengolahan air waduk
menjadi air bersih kadang-kadang sama dengan pengolahan air
sungai.

2.2.2. Asumsi atau perkiraan jumlah kebutuhan air


Jumlah air yang dibutuhkan secara wajar untuk keperluan pokok dan
kegiatan-kegiatan manusia atau makhluk hidup lainnya merupakan
kebutuhan air.
Untuk melihat secara pasti besarnya jumlahnya yang dibutuhkan
sangatlah sulit, oleh sebab itu perkiraan-perkiraan atau asumsi sangat
diperlukan.
a. Kebutuhan air untuk domestik

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 13


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Pada kebutuhan domestik, penggunaan air lebih spesifiknya yaitu


per individu terdapat banyak variasi. Asumsi untuk kebutuhan
domestik berkisar antara 100 s/d 400 lt/hr/orang.
b. Kebutuhan air untuk fasilitas umum
Yaitu kebutuhan air yang dipergunakan untuk kepentingan umum,
seperti : tempat peribadatan, pembersihan jalan, penyiraman
tanaman pada taman-taman perkotaan dan sebagainya.

2.2.3. Sistem penyediaan air bersih


Sistem air bersih terbagi atas dua macam sistem, yaitu :
a. Sistem penyediaan air secara terus menerus (continous supply)
Merupakan sistem yang dalam memberikan pelayanan penyediaan
air kepada konsumen dilakukan secara terus menerus tanpa ada
penghentian waktu penyediaan air.Dengan system ini konsumen
diberikan kebebasan waktu baik siang ataupun malam dalam
memperoleh air bersih yang diperlukan.
b. Sistem penyediaan air secara bergiliran (inert supply)
Merupakan suatu sistem yang memberikan pelayanan penyediaan
airnya dilakukan secara bergiliran yaitu hanya pada jam-jam
tertentu. Diluar jam yang telah ditentukan pelayanan penyediaan air
dihentikan dan konsumen tidak mendapatkan air.

Kerugian dari penerapan sistem ini antara lain:


 Para konsumen diharuskan untuk menyimpan air dalam bak
penyimpanan sebagai cadangan air
 Pemadaman kebakaran sulit dilakukan bila terjadi kebakaran
pada saat jam pergantian penyediaan air bersih.
 Terjadi kekosongan pada primer yang cenderung dapat
menciptakan keadaan vakum yang memungkinkan terjadinya
infiltrasi udara ataupun zat yang dapat menurunkan kesterilan
air bersih.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 14


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Keuntungan dari penerapan sistem ini adalah :


 Suplai air dapat mencapai area yang berada pada tempat yang
tinggi dengan tekanan yang cukup memadai.

Gambar 2.1 Ilustrasi Siklus Hidrologi

2.2.4. Persyaratan umum sistem penyediaan air bersih


Penggunaan air mempunyai cakupan yang luas meliputi segala aspek
kehidupan.Oleh karena itu, penyediaan air harus aman dan higienis, dan
tersedia dalam jumlah yang mampu mencukupi kebutuhan konsumen, dapat
diminum dan memiliki nilai ekonomis.
Agar semua persyaratan diatas dapat tercapai, perlu diperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut :
a. Kualitas air
Menjaga agar kualitas tetap terjaga baik adalah prioritas utama
dalam pendistribusian air. Hal ini sesuai dengan tujuannya sendiri
yaitu menyediakan air bersih untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat. Dalam menjaga kualitas tersebut maka digunakan
suatu ketetapan untuk standar kualitas air, yang dijadikan acuan
dalam hal penentuan kualitas air.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 15


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Selain itu perlu juga dilakukan tindakan pencegahan terhadap unit-


unit atau peralatan-peralatan seperti : reservoar, perpipaan, pompa,
dan sebagainya.
b. Kuantitas air
Kuantitas air yaitu tersedianya air dalam jumlah yang cukup dan
dapat dipergunakan setiap waktu sehingga selainnya terpenuhi
permintaan tetapi juga mendukung kemungkinan dapatnya
masyarakat hidup secara higienis.

2.2.5. Sistem pendistribusian


Sistem pendistribusian merupakan suatu cara metode yang terdapat
dalam sarana pelayanan air bersih untuk dapat melayani kebutuhan
konsumen. Air yang didistribusikan kepada para konsumen tersebut
dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda tergantung dari kondisi
lapangan atau pun pertimbangan-pertimbangan lain yang telah ditentukan.
a. Pendistribusian secara gravitasi
Metode ini dapat diterapkan jika sumber berada lebih tinggi dari
area pelayanan sehingga tercipta sejumlah tekanan yang cukup
untuk melayani kebutuhan air bagi perkotaan.
b. Sistem distribusi dengan pompa
Metode ini digunakan jika sumber air berada lebih rendah dari
letak area pelayanan. Pompa secara langsung bekerja untuk
mendorong air menuju jaringan pipa distribusi sehingga air dapat
langsung dikonsumsi. Sistem ini kurang efektif karena jika terjadi
kegagalan tenaga pendorong berarti akan terjadi penghentian
supply air.

2.2.6. Teknik pendistribusian


Air bersih dari pengolahan dialirkan melalui pipa utama ke daerah
pemakaian. Pipa utama ini dibagi menjadi beberapa cabang sesuai dengan
daerah konsumen air. Selanjutnya dari pipa pembawa cabang air

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 16


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

didistribusikan ke rumah-rumah. Pendistribusian air ke konsumen dapat


berupa sambungan langsung atau sambungan umum.
a. Sambungan Langsung
Sambungan langsung merupakan pemberian air bersih langsung ke
rumah-rumah konsumen. Sambungan langsung disebut juga
sambungan rumah. Konsumen yang diprioritaskan mendapat
sambungan langsung adalah konsumen yang mempunyai tipe
rumah permanen atau bangunan yang bersifat umum, misalnya
kantor, sekolah, rumah sakit dan sebagainya. Satu sambungan
langsung dilengkapi dengan pembatas aliran (restriktor) dan meter
air (watermeter).
b. Sambungan Umum
Sambungan umum merupakan sambungan alternatif pemberian air
bersih untuk kebutuhan rumah tangga apabila sambungan langsung
tidak memungkinkan untuk diberikan. Pelayanan air minum berupa
sambungan umum diberikan melalui kran-kran umum.

2.2.7. Sistem jaringan distribusi


Sistem jaringan distribusi merupakan suatu cara pemberian air kepada
konsumen secara merata. Untuk menjamin pengaliran air yang merata dan
seimbang pada setiap titik harus direncanakan tata letak jaringan distribusi.
Dalam merencanakan tata letak tersebut perlu dipertimbangkan kelebihan
dan kekurangan dari jenis pendistribusiannya. Bila diperlukan jaringan
distribusi dapat dibagi atas beberapa zona tekanan.
a. Sistem Cabang
Merupakan sistem distribusi yang paling sederhana.
Keuntungannya:
 Ekonomis.
 Teknik pengoperasian yang sederhana
Kerugiannya:
 Sering terjadi sedimen/ endapan lumpur atau kapur pada ujung
pipa yang dapat menutup pipa sehingga distribusi terhenti.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 17


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

 Pemerataan tekanan kurang bagus.


 Apabila terjadi kerusakan pada suatu jalur maka jalur
berikutnya mengalami gangguan.

Gambar 2.2 sistem distribusi sistem cabang

b. Sistem Kotak/ Grid/ Petak


Merupakan sistem yang lebih baik dari sistem cabang. Ujung-ujung
pipa cabang disambungkan satu sama lainnya sehingga sirkulasi air
dalam jaringan lancar dan kemungkinan terjadi pengendapan kecil
sekali.
Keuntungan lainnya:
 Termasuk ekonomis karena dipasang setelah perkembangan
pemukiman.
 Pemerataan tekanan baik.
 Pengoperasiannya sederhana.
 Jika terjadi perbaikan pada suatu jaringan tertentu maka
jaringan yang lain tidak mengalami gangguan.

Gambar 2.3 sistem distribusi sistem petak

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 18


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

c. Sistem Melingkar
Dibandingkan dengan sistem-sistem sebelumnya merupakan sistem
yang terbaik. Sirkulasi air dalam jaringan lancar, bila ada perbaikan
kerusakan distribusi air tidak akan terhenti.
Keuntungan lainnya:
 Pemerataan tekanan baik
Kerugiannya :
 Biaya investasi mahal
 Sistem operasi yang sulit

Gambar 2.4 sistem distribusi sistem melingkar

d. Sistem Diagonal
Merupakan suatu sistem yang paling baik dan efisien karena air
dapat mengalir ke suatu tempat dari berbagai arah, artinya suatu
tempat tidak hanya mendapatkan air dari suatu sistem jaringan saja.
Kerugiannya adalah biaya operasi dan pembuatannya sangatlah
mahal.

Gambar 2.5 sistem distribusi sistem diagonal

2.2.8. Perpipaan
Dalam pembangunan proyek air minum pipa mengambil peranan yang
sangat penting sebagai sarana untuk mengalirkan air bersih yang diproduksi
kepada para pemakainya. Karena itu sangat penting untuk memilih dan
memasang pipa dengan tepat, sesuai dengan penggunaannya guna

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 19


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

mengurangi pemborosan karena kerusakan-kerusakan jaringan pipa


misalnya :
 Tekanan yang bekerja pada pipa (baik dari dalam maupun dari
luar) tidak sesuai dengan kekuatannya.
 Pemasangan perlengkapan pipa yang tidak tepat/ tidak sesuai
dengan pipanya.
Untuk dapat memenuhi pipa dengan tepat, maka sebelum
merencanakan jaringan perpipaan sangat penting bagi perencanaan untuk
mengetahui sifat-sifat dan kekuatan pipa yang akan dipakai.

a. Tiga syarat utama pipa


 Harus mampu mengalirkan debit yang diperlukan
 Dapat menahan gaya-gaya dalam dan luar
 Cukup tahan lama
b. Pada jaringan perpipaan, terdapat 3 macam fungsi pipa antara
lain :
 Pipa primer
Adalah pipa yang terdapat pada jaringan distribusi,
menghubungkan area pelayanan pada setiap area pelayanan
tersebut akan ditarik pipa sekunder, sehingga pipa ini tidak
melayani penyadapan langsung untuk ke rumah-rumah.
 Pipa sekunder
Adalah pipa yang ditarik langsung dari pipa primer dan aliran
air yang dibawa merupakan sadapan dari pipa primer. Dari
pipa ini dapat ditarik pipa-pipa distribusi.
 Pipa distribusi
Adalah pipa yang mengalirkan air ke pipa-pipa yang langsung
berhubungan dengan sambungan rumah. Dimensi pipa
tergantung dari jumlah yang menyadap aliran.
 Pipa pelayanan

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 20


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Adalah pipa yang memberikan langsung air dari pipa


distribusi langsung ke konsumen atau rumah. Pipa ini juga
sering disebut dengan sambungan rumah (sr).
c. Kegunaan pipa dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori
 Pipa pembawa
Untuk mengalirkan dari sumber ke tempat tertentu di daerah
pemakaian. Pipa pembawa utama/induk, jaringan, pipa pada
instalansi pompa ”pipa gravitasi”.
 Pipa cabang
Pipa pembawa sekunder dari pipa-pipa utama ke rumah-
rumah.
 Pipa plumbing
Yaitu jaringan pipa yang terdapat di dalam rumah.
d. Dalam pemilihan jenis pipa yang akan dipakai perlu
dipertimbangkan
 Ukuran standar yang tersedia dipasaran.
 Karakteristik jenis pipa (pengaruh kualitas air, daya tekan
tahan terhadap tekanan, umur pakai).
 Faktor-faktor ekonomis dan teknis pemasangan (terhadap
pengangkutan).
e. Jenis Pipa
 Pipa besi tulangan
Jenis pipa banyak digunakan untuk jaringan distribusi air
perkotaan karena tahan karat, sehingga mempunyai umur
pakai yang lama. Biasanya pipa dilapisi dengan lapisan semen
dan ter.
 Pipa asbes semen
Dibuat dari asbes silica dan semen yang diubah menjadi suatu
bahan padat yang homogen. Jenis ini memiliki bobot yang
ringan dan relatif mudah dalam pemasangannya. Selain itu
dapat dipotong dengan mudah dan disadap untuk sambungan-
sambungan rumah. Sedangkan kerugian menggunakan pipa

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 21


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

ini, pipa ini mempunyai kekuatan yang rendah terhadap


lenturan.
 Pipa baja
Jenis pipa ini kekuatan yang cukup dan tahan terhadap
benturan. Pipa baja ini memiliki diameter yang bervariasi
bahkan ada yang berukuran 6 m.
 Pipa beton
Jenis pipa ini ada dalam berbagai ukuran diameter hingga ada
berdiameter 72 inchi (182.88 cm). Jenis pipa ini terdiri dari
dua jenis yaitu beton bertulang dan tidak bertulang. Untuk
ukuran pipa kurang dari 24 inchi dibuat tidak bertulang atau
sebaliknya.
 Pipa plastik
Jenis merupakan jenis pipa yang bebas karat dan memiliki
bobot yang ringan,mudah dalam pemasangannya serta
mempunyai nilai ekonomis dibanding dengan pipa
sebelumnya. Jenis pipa ini banyak digunakan untuk pipa air
rumah (plumbing).

Tabel 2.1 Berbagai jenis pipa dan pemakaiannya

No Jenis Pipa Induk Distribusi Plumbing


1 Besi tuang √ √ -
2 Asbes-semen √ √ -
3 Pipa galvanis √ √ √
4 Pipa baja √ - -
5 Pipa beton √ - -
6 PVC √ √ √
7 Pipa tembaga - - √

Keterangan √ : digunakan

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 22


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

2.2.9. Perlengkapan pipa


a. Adapun perlengkapan-perlengkapan pipa digunakann untuk
 Membelokkan arah pipa.
 Membuat cabang pada pipa primer.
 Menyambung pipa dengan pipa.

b. Terdapat tiga macam perlengkapan-perlengkapan pipa


sebagai berikut :
 Belokan/ Bend
Belokan digunakan untuk merubah arah dari arah yang lurus,
dengan sudut perubahan yang merupakan sudut dari belokan
tersebut. Belokan standar dapat diperoleh untuk menghasilkan
perubahan-perubahan 11,.25O, 22.5O, 45O, 90O.
 Perlengkapan T
Perlengkapan ini memungkinkan pipa sekunder dipasang
tegak lurus pada pipa primer, berbentuk huruf “T”.Ujung-
ujung perlengkapan terdiri dari kombinasi spigot, socket dan
flens.
 Perlengkapan Y
Perlengkapan ini memungkinkan pemasangan pipa sekunder
pada pipa primer dengan sudut-sudut yang lain dari pada 90O.
Biasanya dibuat dengan sudut 45O, tetapi sudut-sudut lain
dapat dibuat sesuai pesanan.

 Valve/ Klep
Valve dipakai untuk menutup sebagian aliran jika sistem
diperbaiki, dipelihara atau penambahan jaringan pipa dengan
menghentikan aliran keseluruhan konsumen. Terdapat 3 fungsi
klep dalam jaringan pipa yaitu:
 Sebagai penutup aliran
 Sebagai pengatur aliran
 Sebagai pengontrol tekanan

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 23


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

 Katup
Katup mempunyai tiga fungsi dalam sistem perpipaan, yaitu :
 Katup penutup aliran
 Katup pengatur aliran
 Katup pengontrol aliran
Katup yang sering digunakan adalah katup penutup aliran, ini
digunakan untuk menghentikan pemakaian air pada waktu
perbaikan. Biasanya diletakkan dalam lubang katup agar mudah
dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan paling sedikit satu
kali satu tahun, sebagai langkah preventif terhadap oprasional
katup yang kemungkinan dapat terhenti karena karat atau endapan
sedimen.

Tabel 2.2 Jenis katup dan pemakaiannya

PEMAKAIAN
JENIS PENGATUR PENGATUR
NO PENUTUP
KATUP ALIRAN TEKANAN
1Kep Geser X
2 Plug geser X X 0
3 Butterfly X X 0
4 Klep sekrup X X 0
5 Aliran searah X 0
6 Klep pengontrol X X 0
7 Klep pengatur X

Keterangan: 0 = sebagai pengontrol tekanan


X = dengan perlengkapan khusus

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 24


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

 Hydrant
Hydrant adalah sebuah alat perlindungan api aktif yang disediakan
di sebagian wilayah perkotaan, pinggiran kota, dan perdesaan yang
memiliki ketersediaan (pasokan) air yang cukup yang
memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk menggunakan
pasokan air tersebut untuk membantu memadamkan kebakaran.

2.3. Dasar Teori Perencanaan


Dalam konsep dasar perencanaan jaringan distribusi air bersih terbagi
menjadi dua tahap yaitu : pra-analisa dan analisa data.
2.3.1. Pra-analisa data
Merupakan tahapan perancanaan berupa persiapan-persiapan teknis
yang hasilnya dapat dijadikan sebagai input data yang sangat mendukung
untuk tahap selanjutnya.
a. Pra-analisa data tersebut terdiri dari :
1) Penarikan Lay Out
Merupakan salah satu perencanaan dalam menetapkan trase
jaringan distribusi sesuai dengan peta lokasi area pelayanan.
Dasar-dasar penarikan layout diantaranya sebagai berikut:
 Trase layout diletakan mengikuti trase jaringan yg telah ada.
 Trase layout tidak memotong bangunan yang ada.
Kedua point diatas tersebut dimaksudkan agar mempermudah
pada saat pelaksanaan, pengoperasian ataupun perawatan pada
jaringan perpipaan nantinya.
2) Pembagian Area Pelayanan
Pembagian area pelayanan ini dimaksudkan untuk
mengelompokan area pelayanan yang akan dilayani melalui
perpipaan distribusi. Pekerjaan penentuan area pelayanan ini
diikuti pula dengan :
 Menghitung luasan area pelayanan

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 25


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Dihitung berdasarkan luasan masing-masing area pelayanan


berdasarkan peta, kemudian mempersentasekan luasan area
tersebut terhadap luasan RW masing-masing.
 Menghitung sarana ataupun utilitas yang terdapat pada area
pelayanan tersebut.

2.3.2. Analisa data


Adalah tahapan dalam melakukan proses input data yang telah didapat
menjadi satu output data sehingga nantinya dapat ditarik suatu kesimpulan
perencanaan.
a. Analisa data terdiri dari :
1) Proyeksi jumlah penduduk
Ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk dalam n tahun
yang akan datang sesuai dengan n tahun perencanaan. Data-data
yang diperlukan dalam perhitungan adalah angka pertumbuhan
penduduk area pelayanan per tahun dan jumlah penduduk pada
tahun awal. Dan dirasionalkan dalam rumus dibawah ini.

Pn= Po × (1 + r)n

Dimana : Pn= jumlah penduduk n tahun yang akan datang


Po= jumlah penduduk sekarang
R= angka pertumbuhan per tahun

2) Penentuan jumlah Sambungan Rumah (SR) & kran umum (KU)


SR adalah suatu sambungan (perpipaan) yang mengalirkan air
dari pipa distribusi langsung menuju ke konsumen. Sedangkan
kran yang dibuat atau dipasang pada tempat-tempat yang
menjadi daerah pemusatan penduduk, dibuat sebagai satu
langkah untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi penduduk
yang tidak memiliki SR, contohnya rumah yang bersifat tidak
permanen ataupun rumah-rumah darurat.

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 26


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Maka dari itu, pada perencanaan jaringan distribusi air bersih


perlu ditentukan jumlah SR berdasarkan jumlah jiwa ataupun
berdasarkan bangunan/ utilitas. Untuk jaringan distribusi dengan
sumber air PAM ditentukan bahwa setiap 1 bangunan menerima
1 SR dengan jumlah debit yang telah diberikan yaitu sebesar
0,09 l/dtk. Sedangkan debit untuk KU 0,98 l/dtk yang
diperuntukkan sama dengan 35 SR.\
Rumus jumlah SR & KU :

Jumlah SR = Jumlah penduduk


Asumsi jumlah orang per SR

Jumlah KU = Jumlah SR total


Asumsi jumlah SR per KU

Berikut adalah tabel peruntukkan SR untuk masing-masing


keperluan,yaitu:
Tabel 2.3 jumlah SR untuk masing-masing keperluan

KEPERLUAN JUMLAH SR
1 rumah diasumsikan 5 orang 1 SR
1 KU 35 SR
1 mesjid 2 SR
1 mushalla 1 SR
1 sekolah 1 SR
1 optik 1 SR
1 rumah sakit bersalin 1 SR
1 puskesmas 1 SR
1 BKIA 1 SR
1 pura 1 SR

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 27


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

1 gereja 1 SR
1 poliklinik 1 SR
1 industri rumah tangga 1 SR
1 industri ringan/sedang 1 SR

3) Perhitungan debit aliran


Untuk mengetahui besar total debit yang akan disuplai, maka
perlu diketahui terlebih dahulu debit aliran yang terdapat pada
tiap-tiap pipa distribusi. Debit aliran tersebut dihitung
berdasarkan
Jumlah SR dan KU yang dilayani oleh pipa distribusi, dan
kemudian dijumlahkan.
Rumus : Q aliran SR = nSR x QSR
Q aliran KU = nKU x QKU
Q aliran = Q aliran SR + Q aliran KU
Dimana : Q = debit (m3/dtk)
nSR = jumlah SR
nKU = jumlah KU
Perhitungan debit dimulai dari tiap-tiap ujung pipa distribusi,
dan ketika menemui percabangan, debit ditambahkan dengan
debit sebelumnya. Demikian seterusnya hingga sampai ke
pangkal pipa.
4) Pengukuran elevasi tanah, panjang pipa (L), dan kemiringan
pipa (S%)
Pengukuran elevasi tanah, panjang pipa, dan kemiringan pipa
merupakan salah satu perhitungan yang dapat dijadikan sebagai
input data dari perhitungan selanjutnya.

Sedangkan untuk pengukuran panjang dapat dilakukan dengan


mengukur trase pipa pada layout kemudian memberi skala
sesuai dengan skala pada peta. Dan untuk kemiringan dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus :

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 28


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

𝑬𝒍𝒆𝒗𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒊𝒑𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒍−𝑬𝒍𝒆𝒗𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒊𝒑𝒂 𝒅𝒊𝒖𝒋𝒖𝒏𝒈 × 𝟏𝟎𝟎


S (%) =
𝑷𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝑷𝒊𝒑𝒂

5) Pendimensian pipa
Sebelum dianalisa data perhitungan hidrolik dilakukan, maka
perlu diperhitungkan dimensi pipa. Dan dalam perencanaan
jaringan distribusi air bersih, dimensi yang telah ditetapkan oleh
pihak pengelola penyedia air bersih.
Rumus mencari diameter pipa:

𝑸 𝟏/𝟐,𝟔𝟑
D=
𝟎,𝟐𝟕𝟖𝟓 𝒙𝑪𝒙𝑺𝟎,𝟓𝟒

Dimana : Q = debit (m3/dtk)


C1= koefisien kekasaran relative Hazen-William
(tabel)
S = kemiringan gradient hidrolik (%)
d = diameter pipa (m)
6) Perhitungan kecepatan aliran
Rumus :
Q=AxV
V=Q/A
Dimana : V = Kecepatan Aliran (m/dt)
Q = Debit Aliran (m3/dt)
A = Luas lingkaran ¼  d2 (m2)
7) Perhitungan hilang tinggi tekan
Ketika air mengalir pada suatu media (pipa), maka air yang akan
mengalami hilang tingi tekan. Hilang tinggi tekan yang akan
terjadi tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a) Mayor loses (hilang tinggi tekan besar)

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 29


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Hilang tinggi tekan ini disebabkan karena adanya gesekan


dan besarnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Hazen-William, yaitu :

HL = S x L

Dimana : HL = hilang tinggi tekan (mka)


L = panjang pipa (m)
Kehilangan tinggi tekanan saluran tertutup berbentuk pipa
untuk air bersih.
Rumus : Hgs = ___V2 x L___
Kst2 x R 4/3
Dimana : Hgs = Hilang tinggi tekanan
Kst = Koefisien kekasaran pipa Kst = 90 untuk pipa
Galvanis
L = Panjang pipa
V = Kecepatan aliran di dalam pipa
R = Jari-jari hidrolis (d/4)

Karena input data kemiringan gradient hidrolik (untuk


mencari hilang tinggi tekan) belum, maka sebelumnya
perhitungan hilang tinggi tekan perlu dicari terlebih dahulu
nilai gradient hidrolik dengan mengaplikasikan rumus dasar
Hazen-William
Tabel 2.4 kst untuk saluran tertutup
Bahan Saluran Kst
Pipa Galvanis 110
Pipa PVC 83
Pipa beton dan beton 77
Gorong – gorong baja bergelombang 42

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 30


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

Tabel 2.5 nilai koefisien kekasaran relative Hazen-William

JENIS PIPA HARGA C


Pipa yang mulus dan lurus 140
Pipa besi tuang yang mulus, baru 120
Pipa besi tuang sedang, pipa baja dikeling
baru 110
Pipa selokan bening 110
Pipa besi tuang , digunakan beberapa
tahun 100
Pipa besi tuang , dalam keadaan buruk 80

b) Minor Loses (Hilang Tinggi Tekan Kecil)


Merupakan hilang tinggi tekanan yang disebabkan oleh
perubahan mendadak aliran, yaitu berupa perubahan dimensi
pipa, perubahan penampang, belokan-belokan, katup-katup,
dan berbagai jenis sambungan. Berdasarkan rumus empiris,
diperkirakan besarnya hilang tekan kecil tersebut adalah
sebesar sepuluh persen dari hilng tinggi tekan besar (mayor
loses),
sehingga :
h LM = 10% x h L
Dimana :
h LM= hilang tinggi tekan kecil
h L = hilang tinggi tekan besar
Namun jika perhitungan dilakukan secara teoritis, dapat
dihitung dengan rumus : h LM = ζ . V 2
2g
Dimana :
h LM = hilang tinggi tekan kecil
ζ = koefisien hilang tinggi tekan
V = kecepatan aliran (m/sm/s)

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 31


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

g = percepatan gravitasi = 9,81 2


Tabel 2.6 Koefisien Hilang Tinggi Tekan

BENTUK ALAT ζ
KU 0,2
SOCKET 0,015
BEND 90 1,129
KATUP 0,2
WATER METER 0,15
WATER PRESUR 0,15
RESTRIKTOR 0,15
BAREL UNION 0,15

8) Perhitungan Tekanan Sisa


Yang dimaksud dengan tekanan sisa adalah tekanan yang
terdapat pada node-node tujuan atau node yang dituju.
Didapatkan dengan mengurangi tekanan yang ada sebelumnya
dengan total tekanan (mayor losses + minor losses) yang terjadi
pada pipa yang dilewati. Besarnya tekanan sisa yang terjadi
adalah tidak boleh <dari tekanan sisa minimum yang
disyaratkan yaitu sebesar 10 mka.
9) Perhitungan rencana menara
Pembangunan menara pada suatu jaringan distribusi air bersih,
merupakan salah satu alternatif yang dilakukan untuk dapat
menambah tekanan pada ujung-ujung pipa distribusi yang
mengalami kekurangan tekanan.
Data-data yang diperlihatkan untuk mendimensikan sebuah
menara antara lain : tekanan terkecil yang terjadi, tekanan
minimum yang disyaratkan, kedalaman pipa dari permukaan
tanah, serta debit yang dialirkan.
Dari data tersebut, kemudian dianalisa dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 32


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

 Mencari tekanan yang dibutuhakan, tekanan minimum yang


dibutuhkan yaitu total hilang tinggi tekan pipa selama
melewati jalur, dimulai pipa yang berada tepat setelah
menara hingga mencapai titik yang mengalami tekanan sisa
terkecil ditambah dengan tekanan minimum yang
disyaratkan.
 Mencari tinggi kaki menara, Tinggi kaki menara = tekanan
yang dibutuhkan kedalaman pipa.
 Mencari dimensi bak reservoar, rencanakan lamanya waktu
bak reservoar penuh, contoh : 1 detik, sehingga volume bak
maksimum adalah sama dengan debit yang akan dialirkan
dibagi dengan t detik. Karena adanya fluktuatif jam
pemakaianair, dimana pemakaian air maksimum diperkiraan
adalah selama 8 jam, maka rencanakan volume bak reservoar
yang diambil adalah 1/3 dari pemakaian per harinya (8
jam/24 jam = 1/3)
 Perhitungan rencana pompa, pompa adalah mesin yang
digerakkan secara mekanik untuk bekerja pada suatu sistem
fluida dan merubah energi mekanik tersebut menjadi energi
fluida, sehingga menaikkan tekanan energi fluida. Untuk
menggerakkan pompa, tenaga mekanik yang digunakan dapat
berasal dari tenaga listrik ataupun tenaga energi diesel.
Besarnya H = hs + hp +hf
Dimana :
hs = head section
hp = head presure
hf = head friction
10) Trust block (block beton tumbukan)
Merupakan blok beton yang berfungsi untuk menyebarkan gaya-
gaya resultan sehingga tekanan yang terjadi pada pondasi tidak
lebih besar dari tekanan tanah yang diijinkan. Sehingga ketika
gaya internal menyebabkan terjadinya belokan ataupun

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 33


PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
JARINGAN PIPA AIR BERSIH PERUMAHAN RIVERA HILL

percabangan, pipa tetap barada pada posisinya semula. Untuk


mendapatkan ukuran blok beton yang mampu menahan gaya-
gaya yang bekerja pada pipa, dapat diperhitungkan sebagai
berikut :
Sebagai pendekatan besarnya gaya tumbukkan (P) untuk
berbagai diameter dan tekanan air dalam pipa, dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel 2.7 Tekanan internal (P) berdasarkan diameter pipa
Tekanan Internal (P) kg/cm2
Diameter
1 3 5 7.5 10 15
Pipa (mm)

80 0.08 0.23 0.38 0.57 0.75 1.13


100 0.11 0.34 0.57 0.85 1.13 1.70
125 0.17 0.52 0.87 1.31 1.74 2.61
150 0.25 0.75 1.24 1.87 2.49 3.73
200 0.44 1.31 2.19 3.28 4.37 6.56
300 0.94 2.82 7.05 7.05 9.40 14.10

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah adanya faktor-faktor


pengali akibat tikungan yang yang berbeda-beda tiap derajat
tikungannya. Sebagaimana terdapat pada faktor-faktor tikungan
dibawah ini :
Tabel 2.8 Faktor pengali tikungan
Tikungan 90˚ 60˚ 45˚ 30˚ 22.5˚ 11.25˚
Faktor 1.41 1.00 0.76 0.52 0.39 0.52

Sedangkan faktor untuk percabangan, berdasarkan pengalaman


diambil faktor 0.70
Tikungan : R = 1.41 P
Faktor : R = 0.70 P
Ujung pipa : R = P

Asrinia Desilia – Zakwan Gusnadi – Beby Rizcova 34

Anda mungkin juga menyukai