Anda di halaman 1dari 17

1

BAB. I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyakit THT merupakan masalah kesehatan di Indonesia karena dapat


menimbulkan kecacatan sampai hilang pendengaran penderita, oleh karena itu penanganan
yang tepat, cepat dan akurat dapat memperbaiki kondisi penderita secara umum dan spesifik
pada penyakit-penyakit tertentu. Aneka ragam penyakit THT antara lain trauma, infeksi,
tumor dan penyakit degenerative, menyadarkan kita bahwa pemberian pengetahuan dan ilmu
pada calon dokter harus menjadi prioritas utama.
Oleh karena itu mahasiswa kedokteran pada tahap klinik, diharapkan mampu
mengenal, melakukan anamneseis, pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan khusus THT,
mendiagnosis, melakukan terapi inisial yang diperlukan dan merujuk bahkan mengelola
kasus seutuhnya sesuai dengan level kompetensi yang dapat ditangani, sekurangnya 10
(sepuluh) penyakit THT terbanyak di Indonesia.
Kegiatan tahap ini dalam bentuk Modul Kepaniteraan Klinik diselenggarakan
pada tahap profesi berlangsung selama 5 (lima) minggu.
2. Tujuan
2.1 Sebagai panduan kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit THT bagi pembimbing di
Institusi Pendidikan.
2.2 Sebagai panduan kegiatan Kepaniteraan bagi mahasiswa
2.3 Sebagai standar Kepaniteraan Klinik bagi seluruh Rumah Sakit Pendidikan FKK UMJ

Pedoman Pembimbing – THT-KL


2

BAB. II

SASARAN PEMBELAJARAN

1. Sasaran Pembelajaran Inti

Setelah mengikuti modul ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan


prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan secara umum, kesehatan THT
khususnya dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien (patient safety), keselamatan diri
sendiri dan keselamatan orang lain.
2. Sasaran Pembelajaran Penunjang
Setelah mengikuti modul ini, bila mahasiswa dihadapkan pada pasien dengan
tanda dan gejala kelainan THT, maka diharapkan mahasiswa mampu :
2.1 Melakukan dan menginterprestasi hasil auto, allo dan anamnesis, pemeriksaan fisik
umum dan pemeriksaan khusus THT sesuai dengan masalah pasien.
2.2 Melakukan dan menginterprestasi pemeriksaan penunjang dasar dan mengusulkan
pemeriksaan penunjang lainnya yang rasional.
2.3 Melakukan edukasi dan konseling
2.4 Melaksanakan promosi kesehatan
2.5 Melakukan tindakan medis preventif
2.6 Melakukan tindakan medis kuratif
2.7 Melakukan tindakan medis rehabilitatif
2.8 Melakukan prosedur proteksi terhadap hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan
orang lain
2.9 Melakukan tindakan medis pada kegawatdaruratan dengan menerapkan prinsip
keselamatan pasien
2.10Melakukan tindakan medis dengan pendekatan medikolegal terhadap masalah
kesehatan/cedera yang berhubungan dengan hokum

Pedoman Pembimbing – THT-KL


3

BAB. III

LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan di bagian THT disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan system indra di
Indonesia dan mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012.

1. Daftar Masalah Kesehatan Individu


1.1 Telinga nyeri/sakit
1.2 Keluar cairan dari telinga
1.3 Telinga gatal
1.4 Telinga berdenging
1.5 Tuli
1.6 Benjolan di telinga
1.7 Benda asing di dalam telinga
1.8 Gangguan penciuman
1.9 Bersih
1.10 Pilek
1.11 Mimisa
1.12 Hidung tersumbat
1.13 Hidung berbau
1.14 Benda asing di dalam hidung
1.15 Suara senggau
1.16 Nyeri menelan
1.17 Suara serak
1.18 Suara hilang
1.19 Tersedak
1.20 Batuk

2. Keterampilan
2.1 Anamnesis
2.2 Pemeriksaan THT

No. Keterampilan Tingkat Keterampilan


1 2 3 4
1 Infeksi aurikula, posisi telinga dan mastoid √
2 Pemeriksaan meatus auditorius extermus dengan √
otoskop
3 Pemeriksaan membrane timpani dengan otoskop √
4 Menggunakan cermin kepala √
5 Menggunakan lampu kepala √
6 Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (weber, √
rinne, schwabach)
7 Tes pendengaran, tes berbisik √
8 Interprestasi hasil audiometri-tone & speech √

Pedoman Pembimbing – THT-KL


4

audimetri
9 Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak √
10 Otoscopy pneumatic (Siegle) √
11 Melakukan dan menginteprestasikan timpanometri √
12 Pemeriksaan vestibular √
13 Tes Ewing √
14 Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung √
15 Penilaian obstruksi hidung √
16 Uji penciuman √
17 Rinoskopi anterior √
18 Transluminasi sinus frontalis & maksila √
19 Penilaian pengecapan √

2.3 Pemeriksaan Diagnosis

No. Keterampilan Tingkat Keterampilan


1 2 3 4
1 Radiologi sinus √
2 Interprestasi radiolgi sinus √

2.4 Keterampilan Terapi

No. Keterampilan Tingkat Keterampilan


1 2 3 4
1 Manufer Politzer √
2 Manufer valsava √
3 Pembersihan meatus auditorius ekstermnus √
dengan usapan
4 Pengambilan serumen menggunakan kait atau √
kuret
5 Pengambilan benda asing √
6 Parasentesis √
7 Menyesuaikan alat bantu dengar √
8 Menghentikan perdarahan hidung √
9 Pengambilan benda asing di hidung √
10 Bilas sinus/simus lavage/fungsi sinus √
11 Trakeostomi √
12 Krikotiroidektomi √

3. Daftar Penyakit

Pedoman Pembimbing – THT-KL


5

No. Keterampilan Tingkat Keterampilan


1 2 3A 3B 4
A. Telinga, Pendengaran dan Keseimbangan √
1 Tuli (congenital, perseptif, konduktif) √
2 Inflamasi pada articular √
3 Herpes zoster pada telinga √
4 Fistula pre-aurikular √
5 Labirintis √
6 Otitis eksterna √
7 Otitis media akut √
8 Otitis media serosa √
9 Otitis media kronis √
10 Mastoiditis √
11 Meringitis bullosa √
12 Benda asing √
13 Perforasi membrase timpani √
14 Otosklerosis √
15 Timpanosklerosis √
16 Kolesteatoma √
17 Presbiakusis √
18 Serumen Prop √
19 Mabuk perjalanan √
20 Trauma akustik akut √
21 Trauma aurikuler √
B Hidung dan Sinur
1 Deviasi septum hidung √
2 Furunkel pada hidung √
3 Rhanitis akut √
4 Rhinitis vasomotor √
5 Rhinitis alergika √
6 Rhinitis kronik √
7 Rhinitis medikamentosa √
8 Sinusitis √
9 Sinusitis frontal akut √
10 Sinusitis maksilaris akut √
11 Sinusitis kronik √
12 Benda asing √
13 Epistaksis √
14 Etmoiditis akut √
15 Polip √
16 Influenza √

C. Kepala dan Leher


1 Tortikolis √

Pedoman Pembimbing – THT-KL


6

2 Abses Bezold √
D Laring dan Faring
1 Pertusis √
2 Acute Respiratory Distress Syndrome √
(ARDS)
3 SARS √
4 Faringitis √
5 Tonsilitis √
6 Laringitis √
7 Hepertrofi adenoid √
8 Abses peritonsiler √
9 Pseudo-crop acute epiglottitis √
10 Difteria √
11 Karsinoma laring √
12 Karsinoma nasofaring √

BAB. IV

Pedoman Pembimbing – THT-KL


7

METODE PENGAJARAN

Metode pengajaran yang digunakan pada Modul Praktek Klinik THT meliputi :
1. Tahap Orientasi, bertujuan memberikan wawasan dan pengenalan ilmu THT terdiri dari :
a. Pendahuluan dan pengenalan kasus
b. Oeverview anamnesis dan pemeriksaan THT
2. Tahap Latihan dan Umpan Balik, bertujuan untuk mengembangkan dan meningkakan
kemampuan praktek klinik serta evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa maupun
pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai
mahasiswa antara lain :
a. Tugas poliklinik
b. Tugas kamar operasi
c. Laporan kasus
d. Tutorial
e. Refreshing
f. Referat
g. Journal Reading
h. Evaluasi

a. Pemeriksaan THT
Tujuan :
Melatih mahasiswa agar dapat melakukan pemeriksaan THT secara benar dan
professional :
Cara :
 Pemeriksaan di pimpin oleh seorang tutor
 Tutor melakukan demonstrasi pemeriksaan selama 15 menit
 Mahasiswa memperagakan pemeriksaan
Tempat : Poliklinik
Jadwal : Minggu ke-1

b. Pengenalan Kasus

Pedoman Pembimbing – THT-KL


8

Tujuan :
Melatih mahasiswa melakukan analisis data klinik sekunder, merumuskan masalah dan
pengkajiannya serta merencanakan tindakan untuk memecahkan masalah kasus THT
(diutamakan untuk kasus yang dapat ditangani di pusat pelayanan primer, dan kasus yang
tidak dapat ditangani namun perlu pengobatan inisial termasuk kasus kegawatdaruratan
THT), selain itu termasuk kasus yang belum tentu dijumpai di Rumah Sakit saat
kepaniteraan namun perlu diketahui karena dapat mengalami kegawatdaruratan medis.
Cara :
 Mahasiswa diberikan 1 (satu) kasus simulasi dengan menggunakan data sekunder
sebagai parameter
 Mahasiswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah secara mandiri selama
30 menit
 Diskusi dengan doses pembimbing selama 25 menit
Tempat : Poliklinik
Jadwal : Minggu ke-1, pukul 07.00 – 09.00 WIB

c. Tugas Poliklinik
Tujuan :
Melatih dan meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan pengambilan data primer
(anamnesis dan pemeriksaan) kemudian mengidentifikasi masalah, sampai merencanakan
pemeriksaan penunjang dan pengobatan serta membuat catatan medis dengan pendekatan
pasien rawat jalan.
Cara :
 Setiap mahasiswa sesuai kelompoknya secara bergilir setiap hari bekerja di
poliklinik TTH
 Mahasiswa harus aktif melihat tatalaksana pasien di poliklinik minimal 5 kasus
selama 1 minggu kegiatan praktek di poliklinik, dibawah bimbingan dokter yang
bertugas
 Mahasiswa wajib melakukan pemeriksaan secara mandiri minimal 2 kasus
(supervise pembimbing)

Pedoman Pembimbing – THT-KL


9

 Setiap mahasiswa wajib melakukan laporan kasus langusng selama 1 minggu


kegiatan praktek poliklinik
 Pembimbing melakukan supervise wawancara, pemeriksaan umum dan
pemeriksaan THT. Bila mahasiswa dinilai telah mampu maka pembimbing
menandatangani logbook
Tempat : Poliklinik
Jadwal : Setiap hari kerja minggu ke-1 s/d 5, pukul 09.00 – 12.00 WIB

d. Laporan Kasus
Tujuan :
Melatih mahasiswa merumuskan dan menganalisis masalah berdasarkan data primer,
membuat diagnosis dan diagnosis banding, merencanakan penatalaksanaan, menyusun
laporan tertulis atau catatan medis. Setelah itu mendiskusikan masalah pasien dan
mempresentasikan di depan pembimbing terhadap masalah yang ditetapkan serta
mempresentasikan.
Cara :
 Mahasiswa secara bergiliran sesuai jadwal memeriksa dan membuat status
lengkap pasien poliklinik
 Penyajian kasus dilakukan di ruang diskusi, di poliklinik dengan menghadirkan
pasien, dipimpin oleh staf pengajar yang bertindak sebagai supervisor klinik pada
hari tersebut
Tempat : Poliklinik
Jadwal : Minggu ke-1 sampai 5, pukul 09.00 – 12.00 WIB

e. Tutorial
 Mahasiswa mengikuti diskusi terarah yang dipimpin oleh pembimbing untuk
melakukan bimbingan
 Materi meliputi kasus-kasus sesuai SKDI terutama LOC 3-4 yang tidak dijumpai
selama proses kepaniteraan
 Tutorial dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan, minimal 2 (dua) kali
pertemuan selama kepaniteraan

Pedoman Pembimbing – THT-KL


10

f. Journal Reading
Untuk memperkaya wawasan mahasiswa selama kepaniteraan, mahasiswa ditugaskan
membuat jadwal 1 Journal yang akan dipresentasikan dan dinilai

g. Logbook
Semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama kepaniteraan harus tercatat
dalam logbook dan ditandatangani oleh pembimbing/narasumber/dokter poliklinik/dll

Pedoman Pembimbing – THT-KL


11

BAB. V

JADWAL KEGIATAN

Minggu Ke-1 :

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu


07.00 – 08.00 Pendahuluan Pemeriksaan Uji Pemeriksaan Diskusi Diskusi Radiologi
penciuman dengan Kasus Tuli Kasus Sinus
otoskop Epistaksi
08.00 – 10.00 Perkenalan, Kegawatdarurata
tujuan n THT
pembelajaran Stase dan Stase dan Stase dan Stase dan
dan tata tertib tugas tugas tugas tugas
10.00 – 12.00 Pemaparan 10 Diskusi maneuver poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik
Kasus Valsava
Terbanyak
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Diskusi Pemeriksaan Diskusi kasus
dan status dengan garpu tala membrane kasus transluminasi Herpes zoster
THT timpani imflamasi sinus pada telinga
aurikular

Minggu Ke-2 :

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu


07.00 – 08.00 Diskusi kasus Diskusi kasus Diskusi kasus Diskusi Diskusi Diskusi kasus
otitis eksterna otitis media benda asing kasus perforasi prebiakkusis
telinga mastoiditis membrane
timpani
08.00 – 10.00 Stase dan Stase dan tugas Stase dan Stase dan Stase dan Stase dan
10.00 – 12.00 tugas poliklinik tugas tugas tugas tugas
poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik
10.00 – 12.00 Pemaparan 10 Diskusi
Kasus maneuver
Terbanyak Valsava
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Diskusi kasus Tutorial Diskusi kasus Tutorial Pemeriksaan Tutorial
serumen prop trauma sinusitus
aurikular

Pedoman Pembimbing – THT-KL


12

Minggu Ke-3 :

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu


07.00 – 08.00 Diskusi kasus Diskusi kasus Diskusi kasus Diskusi Diskusi Diskusi kasus
trauma rhinitis akut rhinitis kasus rhinitis kasus rhinitis polip hidung
hidung vasomotor alergika kronis
08.00 – 10.00 Stase dan Stase dan tugas Stase dan Stase dan Stase dan Stase dan
10.00 – 12.00 tugas poliklinik tugas tugas tugas tugas
poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Journal Journal reading Journal Journal Journal Journal
reading reading reading reading reading

Minggu Ke-4 :

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu


07.00 – 08.00 Diskusi kasus Diskusi kasus Diskusi kasus Diskusi kasus Diskusi Diskusi kasus
faringitis tonsilitis laringitis abses kasus difteri hipertropfi
peritonsilar adenoid
08.00 – 10.00 Stase dan Stase dan tugas Stase dan Stase dan tugas Stase dan Stase dan
10.00 – 12.00 tugas poliklinik tugas poliklinik tugas tugas
poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Tutorial Diskusi kasus Tutorial Diskusi kasus Tutorial Diskusi kasus
alat bantu karsinoma karsinoma
dengar laring nasofaring

Minggu Ke-5 :

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu


07.00 – 08.00 Mencari Mencari kasus Mencari kasus Mencari kasus Mencari kasus Umpan balik
kasus ujian ujian ujian ujian ujian kepaniteraan
08.00 – 10.00 Stase dan Stase dan Stase dan Stase dan Stase dan tugas Stase dan
10.00 – 12.00 tugas tugas tugas tugas poliklinik tugas
poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Ujian Ujian Ujian Ujian Ujian Ujian

Pedoman Pembimbing – THT-KL


13

BAB. VI

SUMBER DAYA MANUSIA DAN SARANA

1. Sumber Daya Manusia ( SDM )


Program diatur dan dikoordinasikan oleh Ketua SMF, dengan menyusun jadwal
pendidikan dan menugaskan para pembimbing untuk menjalankan kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.
Ketua : dr. Eman Sulaeman, Sp.THT-KL
Wakil Ketua :
Anggota : - dr.
2. Sarana
a. Ruangan
 Ruang diskusi
 Poliklinik
 Perpustakaan
b. Sumber Belajar
 Narasumber melibatkan seluruh staf pengajar
 Buku rujukan
 Jurnal/majalah ilmiah kedokteran
 Video
 Pasien klinik dan kelas. 3
 Internet
c. Alat Bantu Mengajar
 LCD
 Laptop
 White Board
 Internet
d. Komunikasi
 Telepon, HP
 Internet

Pedoman Pembimbing – THT-KL


14

BAB. VII

EVALUASI

A. Evaluasi Hasil Pendidikan


Selama masa kepaniteraan, dokter muda mendapatkan 2 (dua) jenis evaluasi yaitu
evalauasi berkala dan evaluasi akhir. Evaluasi akhir dilakukan pada minggu terakhir
kepaniteraan. Setiap dokter muda dapat mengikuti evaluasi akhir apabila memenuhi
persyaratan akademik dan non akademik.
1. Evaluasi berkala mempunyai komponen penilaian meliputi :
a. Kognotif (bobot 50 %), minimal meliputi :
 Juornal reading
 Laporan kasus jenis laporan lainnya
b. Psikomotor (30 %), meliputi :
 Seluruh kegiatan selama kepaniteraan
1) Keterampilan dalam penanganan pasien
2) Keterampilan dalam melakukan tindakan
 Penguasaan teori yang mendasari tindakan
c. Attitude (bobot 20 %), meliputi
 Kedisiplinan dalam kehadiran
 Etika :
- Mentaati tata tertib dokter muda dan tata tertib tempat pelaksanaan
kepaniteraan
- Hubungan antara mahasiswa dengan pembimbing, pasien, sesame
mahasiswa serta seluruh bagian yang terlihat di rumah sakit tempat
pelaksanaan kepaniteraan
2. Evaluasi Akhir
a. Persyaratan
 Telah melaksanakan seluruh kegiatan kepaniteraan klinik, dengan bukti
tanda tangan atau paraf pembimbing
 Tidak mendapatkan sanksi mengulang 50% dan atau lebih kepaniteraan
dari bagian terkait

Pedoman Pembimbing – THT-KL


15

 Tidak melanggar tata tertib dokter muda dan tata tertib tempat
kepaniteraan
b. Ujian dilakukan pada minggu terakhir stase terkait
c. Nilai Yudisium = 40% nilai ujian akhir + 60% rata-rata nilai evaluasi berkala.
Perhitungan nilai dilakukan oleh Badan Koordinasi Pendidikan dan di
tandatangani
d. Nilat Batas Lulus
 Nilai A > 80 (Lulus)
 Nilai B = 65 – 79 (Lulus)
 Nilai E < 64 (Tidak lulus, mengulang kepaniteraan)
 Tidak ada nilai C dan D
B. Evaluasi Program Pendidikan
 Semua kegiatan berlangsung sesuai rencana
 Perubahan jadwal, waktu kegiatan tidak lebih dari 10%
 Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa, tutor dan narasumber
 > 90% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B (65)

Pedoman Pembimbing – THT-KL


16

LAMPIRAN. 1
KOMPETENSI

Kurikulum FKK UMJ menekankan 7 (tujuh) kompetensi yang sesuai dengan Kurikulum
Nasional ditambah 3 (tiga) kompetensi yang merupakan kekhususan lulusan FKK UMJ
Kompetensi yang diharapkan dicapai oleh lulusan FKK UMJ adalah
A. Kompetensi Utama
1. Profesionalisme yang luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Pengelolaan Masalah Kesehatan
B. Kompetensi Pendukung
1. Penelitian dan Pengembangan
2. Manajemen Sarana Kesehatan
3. Dokter Keluarga

Pedoman Pembimbing – THT-KL


17

LAMPIRAN. 2
DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS

Daftar keterampilan klinis dikelompokan menurut tingkat kemampuan menggunakan


Piramid Miler

Lampiran 1. Daftar Rujukan

DAFTAR RUJUKAN

1. Standar Kompetensi Dokter Konsil Kedokteran Indonesia 2012


2. Standar Pendidikan Profesi Dokter (GBPP) Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan
dan Bedah Kepala Leher
3. Modul Kepaniteraan FKUI, Jakarta
4. Format Evaluasi Kepaniteraan, Program Studi Profesi Dokter, Forum Komunikasi Fakultas
Kedokteran Swasta, Jakarta 2009
5. Buku Rancangan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi FK UKRIDA, 2006
6. Hatala R Norman GR (2002) Adapting The Key Feature Examination For a Clinical
Clerkship, Med, Edu 36 :p. 160 – 165
7. Van der Vleuten, Cees (2000) Validity Of Final Examination in Undergraduate Medical
Training, BMJ 321 : 1217 - 1219

Pedoman Pembimbing – THT-KL

Anda mungkin juga menyukai