Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan

Reaktor adalah suatu alat proses tempat terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia maupun nuklir. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan
(dengan sendirinya) atau bisa juga dengan bantuan energi seperti energi panas.
Perubahan yang terjadi adalah perubahan kimia sehingga yang terjadi adalah
bukan perubahan fase melainkan perubahan bahan, misalnya dari air menjadi uap.
Secara garis besar, reaktor terbagi menjadi 2 jenis, yaitu reaktor kimia dan reaktor
nuklir.

Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan dalam
industri. Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis
reaktor ini.

Reaktor nuklir umumnya digunakan untuk pembangkit listrik, namun


sekarang penggunaannya sudah mulai luas, misalnya untuk merekayasa genetic
suatu bibit agar menjadi bibit unggul.

 Tujuan Pemilihan Reaktor

Dalam pemilihan reaktor, terdapat tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Mendapat keuntungan besar.


2. Biaya produksi yang rendah.
3. Modal kecil atau volume reaktor minimum
4. Operasinya sederhana dan murah.
5. Keselamatan kerja terjamin.
6. Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya.

 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Reaktor

1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi.


2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping.
3. Kapasitas produksi.
4. Harga reaktor dan biaya instalasinya.
5. Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas.
Alat.

 Komponen Reaktor Kimia Secara Umum :

1. Cooling Jacket
Cooling jacket berfungsi sebagai batas lingkungan dengan sistem reaktor.
Selain itu juga berfungsi sebagai penghalang panas agar tidak terbuang ke
lingkungan.

2. Motor
Motor digunakan sebagai penggerak agitator (pengaduk). Motor terdapat pada
reaktor yang memiliki pengaduk.

3. Agitator
Agitator adalah baling-baling pengaduk pada tangki berpengaduk.

4. Inlet Feed
Inlet feed merupakan tempat dimana pereaksi (feed) dimasukkan kedalam
reaktor. Inlet feed hanya terdapat pada reaktor kontinyu dan tidak terdapat pada
reaktor batch.

5. Outlet
Outlet merupakan produk keluaran dari reaktor.

6. Aksesoris Reaktor
Aksesoris reaktor berupa pengontrol ketinggian, pengontrol volume, pengontrol
suhu dan sebagainya.

 Aksesoris Reaktor

Beberapa contoh dari aksesoris reaktor adalah :

1. Level Controller (LC), suatu alat yang menjaga agar volume (isi) reaktor
tetap terjaga, tidak kehabisan reaktan ataupun kelebihan yang dapat
menyebabkan kenaikan tekanan. Cara kerja dari alat ini adalah dengan
terus mendeteksi ketinggian permukaan bahan dalam reaktor, jika kurang
dari toleransi yang diberikan (set point) maka kran keluaran (output) akan
mengecil sampai ketinggian mencapai tinggi yang telah di set. Sebaliknya
jika melebihi kran keluaran akan dibuka lebih lebar untuk mengurangi
bahan dalam reaktor.

2. Pressure Controller (PC), suatu alat yang bertugas untuk menjaga agar
tekanan dalam reaktor masih berada pada kisaran yang ditetapkan.
Biasanya diterapkan pada reaktor yang memakai reaktan berfasa gas. Cara
kerjanya mirip dengan LC yaitu dengan membuka dan menutup kran.
3. Temperature Controller (TC), suatu alat yang bertugas agar suhu di dalam
reaktor masih berada dalam kisaran suhu operasinya. TC juga bekerja
dengan membuka dan menutup kran, namun kran yang diintervensi adalah
kran utilitas. Misalnya CSTR berpemanas, jika suhu drop maka kran koil
uap panas (steam) akan diperbesar sehingga steam yang masuk akan lebih
banyak yang akhirnya suplai panas pun bertambah dan akhirnya suhu
reaktor akan bertambah dan suhu reaktor pun dapat kembali ke suhu yang
normal.
 Tipe tipe raktor :
Berdasarkan bentuk :
 Tangki.

Reaktor tangki banyak di kenal dalam bidang kimia dimana pada


bidang yang banyak bersinggungan dengan unsur dan kontaminan-kontaminan
berbaya tersebut. Reactor tangki digunakan untuk proses perubahan dan
pencampuran bahan-bahan kimia.

Reaktor tangki yang berkualitas akan memungkinkan kegiatan-


kegiatan seperti oksidasi, reduksi, oil cracking, pH adjustment, metals
precipitation, dan proses-proses kimia lainnya dilakukan secara aman dan
maksimal.

Beratnya tugas yang akan


diemban oleh reaktor tangki
tersebut membuat proses
perancangan dan pembuatannya
pun harus dilakukan secara
sempurna dan se-efisien mungkin.
Ada banyak variabel yang harus
diperhitungkan sebelum membuat
sebuah reaktor tangki. Tetapi,
secara umum perancangan suatu
reaktor tangki harus benar-benar
memperhatikan efisiensi kinerja
dan keselamatan kerjanya.

Kelebihan :

 Baik untuk menjaga reaksi yang menggunakan tekanan.


 Baik untuk menjaga reaksi agar tidak berkontaminasi dengan udara
bebas.
 Dapat menjaga reaksi yang berbahaya.

Kekurangan :

 Biaya instalasi yang tinggi.


 Pipa.

Reactor jenis ini biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga di


sebut reactor alir pipa. Dikatakan ideal apabila zat peraksi berupa gas atau
cairan, mengalir di dalam pipa dengan arah sejajar dengan sumbu pipa.

Kelebihan :

 Dapat meraksikan bahan dengan cepat.


 Baik untuk mereaksikan fluida secara mengalir.

Kekurangan :

 Tidak dapat mereaksikan bahan solid.


 Memerukan biaya instalasi yang tinggi.
 Berdasarkan prosesnya :
 Batch

Reaktor batch merupakan


reaktor dimana saat terjadinya reaksi tidak
ada reaktan yang masuk dan produk yang
keluar. Dalam reaktor batch, reaksinya
terjadi dalam sekali proses. Reaktor jenis
ini biasanya sangat cocok digunakan untuk
produksi berkapasitas kecil, seperti dalam
proses pelarutan padatan, pencampuran
produk, reaksi kimia, batch distillation,
kristalisasi, ekstraksi cair-cair,
polimerisasi, farmasi, dan fermentasi.

Berikut ini beberapa ketetapan dalam penggunaan reactor tipe batch :


 Selama reaksi berlangsung tidak terjadi perubahan temperature.
 Pengadukan temperature dilakukan dengan sempurna, konsentrasi di semua titik
dalam rector adalah sama atau homogen pada waktu yang sama.

Reaktor batch bisa tersusun oleh sebuah tangki dengan pengaduk serta sistem
pendingin atau pemanas yang menyatu dengan reaktor. Tangki ini memiliki ukuran
yang bervariasi mulai dari kurang dari 1 L sampai lebih dari 15.000 L tergantung
kebutuhan. Batch reaktor biasanya terbuat dari baja, stainless steel atau baja berlapis
kaca. Padatan dan cairan yang akan masuk reaktor biasanya melalui sambungan
yang terdapat pada tutup atas reaktor. Untuk uap dan gas yang keluar reaktor
biasanya juga melalui bagian atas, sedangkan untuk cairan keluar melalui bagian
bawah.

Mekanisme kerja reaktor batch

Reaktan dimasukkan ke dalam reaktor, sehingga terjadi reaksi dalam waktu


tertentu. Setelah itu, produk (hasil) akan dikeluarkan dari reaktor. Pada saat reaksi
berlangsung, tidak ada reaktan yang masuk dan produk yang keluar. Didalam
reaktor terjadi pengadukan yang sempurna, sehingga konsentrasi disetiap titik dalam
reaktor sama pada waktu yang sama.

Keuntungannya :
 Lebih murah.
 Lebih mudah pengoperasian dan pengontrolan (penambahan bahan per
volume)
Kerugiannya :
 Pengendalian suhu bermasalah
 Lebih banyak pekerja, karena diperlukan utk pengawasan kondisi & prosedur
yg berubah terus dari awal sampai akhir
 Tidak baik utk fase gas, karena rentan bocor pada masukan pengaduknya
 Tidak efektif utk skala besar karena waktu yang lama (tidak produktif)
 Reaktor alir
Reaktor alir disebut reaktor ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi
mengalir dengan kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa. Pada reaktor,
komposisi suhu dan tekanan diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan
komposisi suhu dan tekanan hanya terjadi di sepanjang dinding reaktor. Reaktor
jenis ini banyak digunakan dalam industri dengan zat pereaksi atau reaktan berupa
fase gas atau cair dengan kapasitas produksi yang cukup besar.

Keuntungannya :
 Alat lebih kecil dan murah
 Bahan yg diolah lebih sedikit sehingga resiko kerusakan bahan
lebih kecil
 Kondisi operasi lebih seragam
 Produk seragam
 Pengurangan biaya per satuan produksi, karena proses dalam
kapasitas kecil2
 Biaya operasi & investasi rendah
 Pengendalian kondisi operasi yang mudah
Kekurangan :
 Sulit mengontrol temperaturnya
 Tinggi temperature yang tidak diinginkan dapat terjadi
 Proses pemberhentian dan pembersihanya mahal

Reaktor alir terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Reaktor alir tangki berpengaduk


(RATB)
Reaktor alir tangki berpengaduk
(RATB) merupakan reaktor yang paling
sering dijumpai dalam industri kimia.
Reaktor ini termasuk sistem reaktor
kontinyu untuk reaksi-reaksi sederhana.
Berbeda dengan sistem operasi batch
dimana selama reaksi berlangsung tidak ada aliran yang masuk atau
meninggalkan sistem secara bekesinambungan, maka di dalam reactor alir
(kontinyu) baik umpan maupun produk akan mengalir secara terus menerus.
Sistem ini memungkinkan kita untuk bekerja pada suatu keadaan
dimana operasi berjalan secara keseluruhan daripada sistem berada dalam
kondisi stasioner. Ini berarti bahwa baik aliran yang masuk, aliran keluar,
maupun kondisi operasi reaksi di dalam reactor tidak lagi berubah oleh waktu.

Mekanisme kerja RATB

Pada RATB prosesnya berlangsung secra kontinyu, pengadukan adalah yang


terpenting dalam reaktor ini karena dengan adanya pengadukan akan
menjadikan reaksinya menjadi homogen.

Keuntungannya :

 Suhu & campuran dalam reaktor sama (homogen) karena pengadukan


 residence time) lalu produk keluar.
 Biasanya reaktor jenis ini disusun paralel sehingga mempunyai kapasitas
yang besar dan efisien waktu.
 Pengontrolan suhu mudah sehingga kondisi operasi yang isotermal bisa
terpenuhi

Kerugiannya :

 Untuk volume yg sama konversi lebih rendah daripada PFR


 Tidak baik utk fase gas karena rentan bocor
2. Reaktor alir pipa (RAP)

Gambar 2.5 Reaktor Alir Pipa

Reaktor alir pipa adalah reaktor dimana cairan bereaksi dan mengalir
dengan cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa terjadi
pembentukan arus putar pada aliran cepat. Reaktor alir pipa sering disebut
juga sebagai reaktor alir sumbat atau continuous tubular reactors (CTRs).
Reaktor ini biasanya dilengkapi dengan selaput membrane untuk menambah
yield produk pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari reaktor sehingga
keseimbangan dalam reaktor secara kontinyu bergeser membentuk lebih
banyak produk. Pada umumnya, reaktor alir pipa dilengkapi dengan
katalisator. Dalam RAP, satu atau lebih reaktan dipompakan ke dalam suatu
pipa. Biasanya reaksi yang digunakan pada reaktor ini adalah reaksi fase gas.
Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga semakin panjang pipa
maka konversi yield akan semakin tinggi. Namun, tidak mudah untuk
menaikkan konversi karena di dalam RAP konversi terjadi secara gradient.
Pada awalnya, kecepatan reaksi berlangsung secara cepat namun setelah
panjang pipa tertentu atau pipa bertambah panjang maka jumlah reaktan akan
berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat seiring panjangnya
pipa.

Keuntungannya :

 Konversi yg cukup tinggi dibanding RATB


 Waktu yg relatif lebih singkat
Kerugiannya :

 Perawatan yang mahal


 Memerlukan waktu untuk kondisi steady state

 Reaktor semi batch.

Gambar Reaktor Semi Batch

Reaktor semi batch mungkin


adalah jenis yang paling sering ada
dalam industri kimia, terutama di
cabang biokimia, di laboratorium
kimia organik dan dalam proses
bioteknologi. Reaktor ini biasanya
berbentuk tangki berpengaduk.
Reaktor semi batch berlangsung
secara batch dan kontinyu secara
bersamaan. Contoh paling sederhana misalnya pada tangki fermentor, ragi
dimasukkan sekali ke dalam tangki (secara batch) namun CO2 yang
dihasilkannya dikeluarkan secara kontinyu. Contoh lainnya adalah pada
proses klorinasi, pada suatu reaksi cair-gas, gas digelembungkan secara
kontinyu dari dasar tangki agar bereaksi dengan cairan di tangki yang diam
(batch).

Reactor semi-batch beroprasi seperti reactor batch namun reactor ini


di modifikasi sehingga dapat memperkenankan adanya penambahan peraksi
dan atau penghapusan produk dalam suatu waktu pemilihan reactor semi
batch lebih cocok untuk reaksi fase cair dan produksi skala kecil, karena
mereka biasanya membutuhkan biaya modal yang rendah daripada operasi
reactor alir pipa, tetapi akan dikenakan biaya yang lebih besar perunit jika
produksi ingin ditingkatkan.

Keuntungannya :

 Lebih murah.
 Lebih mudah pengoperasian dan pengontrolan (penambahan bahan per
volume).
Kerugiannya :
 Pengendalian suhu bermasalah
 Lebih banyak pekerja, karena diperlukan utk pengawasan kondisi & prosedur
yang berubah terus dari awal sampai akhir
 Tidak baik utk fase gas, karena rentan bocor pada masukan pengaduknya
 Tidak efektif utk skala besar karena waktu yang lama (tidak produktif).
 Berdasarkan keadaan operasinya :
 Reactor isothermal.

Reactor isothermal adalah reactor yang beroprasi secara isothermal, jika umpan yang
masuk ke reactor, campuran dalam reactor dan cairan yang keluar dari reactor dan
cairan yang keluar dari reactor selalu seragam dan suhunya sama dan keadaan awal secara
operasinal sulit dilaksanakan sebab perpindahan panas yang terjadi harus selalu dapat
membagi panas reaksi yang terjadi (untuk reaksi exsoterm) atau panas di perlukan
untuk reaksi endoterm.

Gambar 2.7 Reaktor Isotermal

Kelebihan :

 Baik untuk menjaga suhu dari reaksi campuran cairan.

Kekurangan :

 Kurang optimal untuk awal operasionalnya.

 Reactor adiabatic.

Gambar Reaktor Adiabatis

Reactor adiabatic adalah reactor


yang secara adiabatic dimana tidak ada
panas antara reactor dengan
sekelilingnya. Ditinjau dari segi
operasionalnya, reactor adiabatic yang
paling sederhana, cukup dengan
menyekat reactor sehingga tidak ada
panas yang hilang sekelilingnya. Jika
reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi
dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor.
Kelebihan :

• Terjadinya regenerasi secara kontinyu.


 Reaksinya memiliki efek panas yang tinggi.
 Suhunya konstan sehingga mudah dikontrol.
Kekurangan :
 Reaktor lebih mahal karena konstruksinya lebih rumit, yaitu perlu jaket untuk
mengalirkan steam.
 Perlu pembelian pompa untuk mengalirkan pendingin.
 Biaya operasional lebih mahal karena perlu menjalankan pompa

 Reactor non-adiabatis.

Reactor non-adiabatis adalah reactor yang beroperasi secara non-adiabatis dimana


terdapat perpindahan panas antara reactor dengan sekelilingnya.

Kelebihan :
 Suhunya konstan sehingga mudah dikontrol.
 Baik untuk mengisolasi reaksi yang menimbulkan panas yang tinggi.
Kekurangan :
 Reaktor lebih mahal karena konstruksinya lebih rumit, yaitu perlu jaket untuk
mengalirkan pendidikan.
 Perlu pembelian pompa untuk mengalirkan pendingin.
 Biaya operasional lebih mahal karena perlu menjalankan pompa.

 Cara menghitung (contoh soal).

 Masalah umum & solusinya.


Masalah :
 Kesalahan memilih jenis reactor
 Kesalahan dalam mencampurkan bahan
 Biaya instalasi terlalu mahal
 Kebocoran fluida pada reactor
 Kehilangan panas pada reactor
 Timbul panas yang berlebihan
Solusi :
 Memilih reactor yang sesuai dengan kebutuhan,
Karena apabila salah memilih jenis reactor akan membuat reactor tidak bisa di
gunakan sebagai mana mestinya hingga dapat merusak komponen komponen
dari reactor tersebut.
 Menggunakan reactor yang sesuai dengan sifat dari bahan,
Bahan yang di gunakan terkadang bersifat korosif,abrasive,thermal jika tidak di
cocokan dengan bahan yang di gunakan akan membuat komponen dari reactor
menjadi cepat rusak hingga tidak bisa digunakan.
 Menentukan reactor yang sesuai dengan keadaan kebutuhan dan sifat dari
reactor,
Apabila tidak cermat dalam memilih dan pengadaan reactor kima akan terjadi
kerugian yang berlebihan apabila membeli reactor dengan spesifikasi volume
yang besar dan sifat yang tidak sesuai dengan bahan akan membuat kerugian
oleh karena tidak sesuai dengan kondisi dan situasi di lab ataupun di lapangan.
 Menggunakan reactor jenis khusus atau reactor tangki,
Karena reactor tanki memiliki penutup yang dapat menjadi cap(penutup) untuk
menjaga reaksi yang bertekanan agar tidak bocor karena reactor bersifat
sealing.
 Memerlukan reactor yang dapat menahan panas atau menjaga panas dalam
reactor tetap stabil,
Dengan cara salah satunya menggunakan reactor jenis adiabatic karena pada
reactor ini menggunakan dinding penyekat yang di sirkulasi oleh steam agar
terjaga panas di dalam reactor.
 Menggunakan reactor yang dapat menjaga suhu dalam reactor agar tetap
rendah dan stabil,
Dengan memilih reactor yang memiliki dinding penyekat khusus yang di aliri
oleh pendingin(air dingin/cooling fluid) seperti reactor non-adiabatis.

 Kesimpulan

o Reactor dapat menghasilkan bahan baru dari pencampuran bahan jadi.


o Reactor memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda untuk setiap
jenisnya.
o Pemilihan reactor menjadi hal yang sangat penting dalam menghindari masalah
yang akan terjadi kedepanya.

Anda mungkin juga menyukai