Anda di halaman 1dari 3

Apa obat kanker serviks yang sering digunakan?

Semakin cepat Anda mendeteksi gejala kanker serviks dan penyakitnya, semakin mudah pula untuk
mengobati kanker serviks.

Pengobatan untuk kanker serviks cukup rumit. Rumah sakit akan menyiapkan tim ahli yang ditentukan
untuk mengatasi tahap awal dan tahap lanjut kanker serviks. Walau idealnya menangani kanker serviks
pada tahap awal, biasanya kanker serviks tidak didiagnosis cukup awal.

Biasanya, ada tiga pilihan penanganan utama untuk kanker serviks, operasi, radioterapi dan kemoterapi.

1. Operasi

Tindakan ini akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker. Anda dan tim medis Anda harus bekerja
sama untuk hasil yang terbaik:

Radical trachelectomy – serviks, jaringan sekitar dan bagian atas vagina diangkat, namun rahim tetap
pada tempatnya sehingga Anda masih bisa punya anak. Karena itulah tindakan bedah ini biasanya jadi
prioritas untuk wanita yang memiliki kanker serviks tahap awal dan masih mau punya anak.

Histerektomi – serviks dan rahim diangkat, tergantung pada tahap kanker, mungkin diperlukan untuk
mengangkat indung telur dan tuba falopi. Anda sudah tidak bisa memiliki anak lagi jika Anda melakukan
histerektomi.

Pelvic exenteration – operasi besar di mana serviks, vagina, rahim, kemih, indung telur, tuba falopi dan
rektum diangkat. Seperti histerektomi, Anda sudah tidak bisa punya anak lagi setelah menjalani
pembedahan ini.

2. Radioterapi

Pada tahap awal kanker serviks, Anda dapat ditangani dengan radioterapi atau dikombinasikan dengan
operasi. Kemudian, apabila kanker sudah pada tahap lanjut, dokter dapat merekomendasi radioterapi
dengan kemoterapi untuk mengurangi perdarahan dan rasa sakit pada pasien.
Pada prosedur ini, tubuh Anda dipaparkan dengan radiasi. Sumber radiasi dapat berasal dari eksternal,
dengan mesin yang memancarkan radiasi pada tubuh Anda, atau secara internal. Dengan metode
internal, sebuah implan akan dipasang ke dalam tubuh Anda untuk memberi radiasi. Ada beberapa kasus
di mana 2 metode ini dikombinasikan. Rangkaian radioterapi biasanya berlangsung selama 5 hingga 8
minggu.

3. Kemoterapi

Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi untuk menangani kanker
serviks. Pada kanker tahap lanjut, metode ini sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan kanker.
Anda akan membuat janji untuk mendapatkan dosis kemoterapi melalui infus.

Semua penanganan kanker serviks dapat memiliki efek samping. Anda harus mendiskusikannya terlebih
dahulu dengan dokter. Anda mungkin akan mengalami menopause dini, penyempitan pada vagina, atau
limfedema setelah menjalani perawatan kanker leher rahim.

Pencegahan

Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks (kanker leher rahim)?

Berikut adalah perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda mencegah kanker serviks terjadi pada
Anda:

Berbicara dengan keluarga, teman-teman atau konselor dapat membantu. Anda juga dapat menanyakan
dokter mengenai komunitas penyintas (survivor) dan pengidap kanker serviks.

Tes pap smear adalah cara terbaik untuk menemukan perubahan sel serviks atau HPV pada serviks.
Penting untuk melakukan follow up dengan dokter setelah hasil tes pap smear yang abnormal agar Anda
dapat mendapatkan perawatan dengan tepat waktu.

Jika Anda berusia di bawah 26 tahun, Anda dapat mendapatkan vaksin HPV yang dapat melindungi dari 2
jenis HPV 16 dan HPV 18, jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Hindari terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan seks yang aman, dengan menggunakan kondom dan
tidak berganti-ganti pasangan seksual.
Untuk mencegah kanker berkembang ke tahap stadium yang lebih serius, Anda perlu menjalani gaya
hidup sehat. Misalnya dengan menjaga pola makan bernutrisi seimbang, rajin berolahraga sesuai dengan
kemampuan dan saran dokter, istirahat yang cukup, mengelola stres, berhenti merokok dan minum
alkohol, serta mengurangi paparan zat berbahaya misalnya dari polusi, pestisida, dan makanan kemasan.

Anda mungkin juga menyukai