Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SIMTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN YANG ADA DIPUSKESMAS

DISUSUN OLEH:

NAMA : MARATUN SOLEHA

NIM : 1731006

DOSEN : RATNA JUWITA M.Kes

PROGRAM STUDI SI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) TENGKU MAHARATU

PEKANBARU

2018

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat

dan karunianya penyusunan makalah yang bertema “SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN YANG ADA DIPUSKESMAS” ini

dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Banyak kendala yang kami jumpai

dalam penyususnan makalah ini, namun berkat dukungan dan masukan dari berbagai

pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari segala keterbatasan,

dengan kelebihan dan kekurangan dalam penyusunannya, kami berharap bisa dimaklumi.

Demikian makalah ini kami buat dengan sebaik mungkin. Mudah-mudahan bisa menjadi

bahan wacana dan menambah informasi bagi pembaca sekalian. Amin

Jakarta, Juni 2018

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Manfaat Penulisan ...........................................................................

BAB II LANDASAN TEORI


A. Penertian puskesmas dan SIMPUS……………………………….
B. Tujuan Simpus……………………………………………………..
C. Komponen Sistem Informasi………………………………………
D. Program-program Simpus………………………………………….
E. Manfaat yang diperoleh dari Simpus……………………………….
F. Kendala puskesmas…………………………………………………
G. Upaya Pencegahan Kesalahan……………………………………....

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran …………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Program pembangunan kesehatan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat secara cukup bermakna walaupun dalam beberapa hal masih dijumpai

hambatan yang mempengaruhi pelaksanaannya. Di Indonesia, indikator derajat dapat

dilihat dari : Umur Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita,

Angka Kematian Ibu melahirkan, dan Angka Kesakitan / Kematian karena penyakit

tertentu serta status gizi masyarakat [1].

Dalam pembangunan bidang kesehatan, hal yang tidak kalah penting dan harus

diperhatikan adalah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan itu sendiri

sehingga program peningkatan derajat kesehatan masyarakat bisa tercapai. Menurut hasil

pengamatan dan wawancara dengan petugas puskesmas dan sebagian pasien puskesmas

mereka berpendapat bahwa sistem pelayanan kesehatan yang berada di Puskesmas saat

ini masih terdapat banyak kekurangan diberbagaibidang diantaranya dalam bidang

pemberian informasi kepada pasien yang masih terbatas, masa tunggu pendaftaran pasien

sampai pemeriksaan pasien terjadi beberapa kali, pendataan data pasien yang masih

menggunakan cara konvensonal yaitu dengan pencatatan di buku

Pemberian informasi sejak awal kepada pasien adalah hal yang sangat penting, karena

informasi itu sangat bermanfaat bagi pasien salah satu contohnya informasi tentang

keberadaan dokter Puskesmas. Jika sebelumnya seorang pasien sudah mengetahui ada

atau tidaknya dokter yang bertugas sehingga pasien bisa memutuskan apakah jadi
mengantre atau tidak. Karena sistem yang berjalan saatini yaitu seorang pasien begitu

datang ke puskesmas langsung menuju tempat antre untuk mendaftar tanpa mencari

informasi ada atau tidaknya dokter puskesmas. Kurangnya informasi yang terjadi seperti

ini sangat merugikan pasien, karena pasien bisa saja tidak mendapat penanganan

perawatan karena dokter sedang tidak bertugas. Teknologi informasi saat ini berkembang

sangat pesat dalam berbagai bidang, salah satunya perkembangan teknologi informasi

dalam bidang kesehatan mulai dari tingkat bawah dalam hal ini puskesmas sampai ti

ngkat atas dalam hal ini rumah sakit.

Perkembangan teknologi informasi ini sangat membantu petugas kesehatan dalam

pelayanan kesehatan sehingga pelayanan kesehatan bisa maksimal. Pengembangan sistem

informasi manajemen puskesmas ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan

database MySQL dan diharapkan bisa digunakan oleh bagian kepala puskesmas untuk

melihat hasil pelaporan bulanan, bagian tata usaha ( kepegawaian, keuangan,

ketatausahaan, perlengkapan ) untuk melakukan pendataan data pegawai, data keuangan,

data ketatausahaan dan data perlengkapan barang yang ad di puskesmas serta bisa untuk

mencetak hasil pelaporan, bagianusaha masyarakat ( promosi kesehatan, kesehatan

lingkungan, gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, lansia, usaha kesehatan

sekolah) untuk melakukan pencatatanhasil kegiatan survei lapangan yang dilakukan,

untuk melakukan pencatatan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas dan bisa

untuk mencetak hasil pelaporan yang diinginkan, bagian usaha kesehatan ( laboratorium,

kesehatan ibu dan anak, balai pengobatan gigi, balai pengobatan umum dan

pengelola obat) untuk melakukan pencatatan hasil pemeriksaan, pencatatan obat dan juga

bisa digunakan dalam pembuatan pelaporan.


B. Rumusan Masalah.

Melihat latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana

analisis kebutuhan perencanaan sistem Informasi kesehatan pada bidang pelayanan

kesehatan Dinas\Kesehatan Kota Pekanbaru?

C.TujuanPenelitian

1.TujuanUmum

Menganalisiskebutuhan perencanaan sistem informasi kesehatanpada bidang pelayanan

kesehatan Dinas Kesehatan kota Pekanbaru.

2.Tujuan Khusus

a.Melakukan analisis kebutuhan perencanaan sistem informasi kesehatan pada seksi

kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.

b.Melakukan analisis kebutuhan perencanaan sistem informasi kesehatan pada seksi gizi.

c.Melakukan analisis kebutuhan perencanaan sistem informasi kesehatan pada seksi

kesehatan dasar khusus dan rujukan

D.Manfaat Penelitian

1.Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali

Sebagai bahan masukandan rekomendasidalampelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan

(SIK)Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali agar ke depannya sistem informasi kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali bisa menampung data dan menampilkan informasi

sesuai kebutuhan yang diharapkan.

2.Bagi institusipendidikan

Bisa bermanfaat untuk menambah referensi di perpustakaan.


3.Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar dalam mengembangkan penelitian lebih

lanjut sehingga bisa memberikan manfaat.

4.Bagi masyarakat

Masyarakat bisa mendapatkan akses pelayanan informasi terhadap kesehatan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Puskesmas dan SIMPUS

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelaksana teknis

kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai

tugas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada wilayah kerjanya. Selain itu, juga

mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien.

SIMPUS adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang

disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam

implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop

(OS Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang

bersifat single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu.

SIMPUS bukan aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-

sama oleh beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas. Metode

pengembangan sistem pelayanan pasien pada puskesmas menggunakan metode waterfall

dengan alat perancangan ERD ( Entity Relationship Diagram) dan LRS (Logical Record

Structure). Implementasi program menggunakan bahasa PHP dengan database

menggunakan MySQL. Sistem informasi pelayanan pasien dirancang bertujuan untuk

membangun sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan pihak

puskesmas mengolah data pasien dan rekam medis pasien hingga menjadi laporan.
SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket,

Poli BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan

Luar Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian.

Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/ Pustu secara real time.

Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan

dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu dengan

program kerja yang lain. Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain: a.

Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan mudah

digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses

dengan menggunakan tikus (mouse)

b.Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index

yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien

tertentu.

c.Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain

masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas

menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entri harus cepat. Dalam kondisi

normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.

d.Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1

dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan

kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.

e.Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.

f.Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
g.Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah,

sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Puskemas memiliki fungsi utama menjalankan

upaya pelayanan kesehatan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat,

terutama menggerakan program promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan

penyakit menular. Terdapat 3 (tiga) fungsi utama yang diemban puskesmas dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target sasaran di wilayah kerja.

Tiga fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut:

a) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

b) Pusat pemberdayaan masyarakat

c) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

B.Tujuan SIMPUS

Tujuan Umum Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas dalam memberikan

pelayanan melalui pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Terpadu Puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang kegiatan

pelayanan dengan menggunakan kemajuan teknologi. Tujuan Khusus:

a.Sebagai Pedoman Penyusunan Perencanaan (PTP) tingkat puskesmas dan pelaksanaan

kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok)

b.Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas

c.Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas

d.Terjaganya data informasi dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat

dilakukan analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian


e.Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten yang mendukung

terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan

mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.

C.Komponen Sistem Informasi

Komponen dalam membangun Sebuah Sìstem Informasi Puskesmas:

1. Komitmen

a.Keinginan bekerja sama (Lintas Program dan Instansi) dibutuhkannya kerjasama antar

lintas program dan instansi untuk saling mempermudah pengaksesan data

b.Keinginan memberi yg terbaik dibuatnya sistem manajemen ini adalah untuk

memfasilitasi tenaga medis untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada

pasien. Sehingga tenaga medis perlu menyadari bahwa tenaga medis harus memberikan

pelayanan yang terbaik bagi pasien

c.Keinginan untuk melakukan kesinambungan pengunaan sistem komputerisasi ini harus

berjalan berkesinambungan agar semakin meningkatkan mutu pelayanan

d.Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf peran aktif dari pimpinan dan staf sangat

dibutuhkan. Karena, penggunaan sistem ini membutuhkan tenaga manusia untuk

menjalankannya. Pengguna juga harus terlebih dahulu mengerti dalam menjalankan

sistem tersebut.

2. Media (Formulir / Hardware/Software) Memberi pemahaman dari kebiasaan

penggunaan formulir manual ke software perlu dilakukan

3. Sumber Daya Manusia Karena sistem komputerisasi menggunakan bahasa

internasional, sehingga perlunya pengguna diberikan pelatihan penggunaan sistem

komputerisasi
4. Organisasi Pembuatan sruktur kerja didalam pembagian tugas dan tanggung jawab

terhadap masing-masing bidang harus dilakukan agar mempermudah pekerjaan

5. Sarana / Prasarana Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam penggunaan sistem

manajemen puskesmas sangat penting. Sehingga akan tercipta sistem manajemen yang

utuh, mudah dan cepat 6. Dana Biaya pengembangan sistem informasi tergantung dari

banyaknya puskesmas di tingkat kabupaten beserta kelengkapan fasilitas dari program

aplikasi untuk tingkat kabupaten.

D.Program-Program Simpus

Fitur unggulan yang terdapat dalam simpus ini antara lain:

1.Metode waterfall dengan alat perancangan ERD ( Entity Relationship Diagram) dan

LRS ( Logical Record Structure).

a.Entity Relationship Diagram (ERD)

b.Logical Relational Structure (LRS)

c.Hasil Logical Relational Structure (LRS)

1. Halaman Login Admin

Admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengelolah dan

mengubah data didalam halaman admin.

2. Halaman Admin

Halaman admin disini berfungsi untuk mengelola dan mengubah data obat, data

dokter, data ruangan, data petugas, rekam medis dan laporan – laporan transaksi

yang terjadi pada proses berjalannya sistem rekam medis hingga cetak resep

untuk pasien.
3. Halaman Pengunjung

Halaman pengunjung disini adalah halaman untuk pengunjung

web yang belum menjadi pasien dimana pengunjung tersebut dapat melihat

jadwal dokter dan informasi terkait puskesmas. Adapun halaman ini

memungkinkan pengujung tersebut melakukan pendaftaran sebagai pasien

4. Halaman Tambah Data Obat

Halaman tambah data obat disini ialah halaman yang dikelola oleh admin,

dimana admin dapat menambah suatu data obat baru guna menambah stok obat

yang baru

5. Halaman pasien

6. Halaman Daftar Pasien

Pada Halaman ini bagi pengunjung yang belum terdaftar sebagai pasien, dapat

mendaftar sebagai pasien baru dengan mengisi tiap kolom yang disediakan.

7. Halaman Tambah Jadwal Dokter

Halaman tambah jadwal dokter disini ialah sebagai inputan jadwal dokter dimana

admin melakukan pengiputan nama dokter dan nama ruangan yang digunakan

serta hari, jam awal dan akhir praktek dokter. Kemudian data tersebut akan

tersimpan kedalam

database dan akan tampil ke halaman pasien di antar muka jadwal dokter

8. Halaman Rekam Medis

Halaman rekam medis disini ialah sebagai transaksi dimana admin atau petugas

melakukan pengiputan nama dokter dan pasien serta hasil diagnosa dokter dan

juga obat – obatan yang akan di input kedalam nota resep


9. Halaman Jadwal Dokter

Pada halaman ini pengunjung dan pasien melihat jadwal dokter yang sedang

bertugas pada puskesmas berserta jam praktek dan ruangannya dan juga dapat

melakukan reservasi kepada dokter yang dituju. Jika melakukan ambil nomor

antrian hanya pasien yang dapat melakukan pengambilan nomor dan pengunjung

akan di arahkan ke halaman pendaftaran pasien

10. Halaman Cetak Nomor Urut Pasien

Pada halaman ini pasien mencetak nomor urut yang akan dibawa ke puskesmas

untuk berobat kepuskesmas. Di halaman cetak nomor urut pasien akan tercetak

nama pasien yang akan berobat, nama dokter, nama ruangan, tanggal buka

praktek dan jam prakter dokter.

E.Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS

Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara

lain:

Bagi dokter:

1.Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.

2.Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.

3.Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa

saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.

4.Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan

ditingkat puskesmas.

5.Proses regristasi yang cepat dan mudah


Bagi pasien:

1.Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati

2.Kesehatan pasien cepat teratasi

3.Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di

puskesmas yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.

4.Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.

Bagi pemerintah:

1.membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan

mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini

2.mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi

permasalahan dalam negara.

F.Kendala – Kendala Puskesmas

Kendala kendala yang dialami puskesmas saat menggunakan SIMPUS ini antara lain:

a.Kendala di bidang Infrastruktur.

Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk

pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak

pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi

sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik

juga sering menjadi

masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik

rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi keamanan, banyak

gedung puskesmas yang kurang aman, sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat

komputer.
b.Kendala di bidang Manajemen

Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja yang

khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dijumpai dari tingkat puskesmas

ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota

Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang

bertanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan

pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian. c.

Kendala di bidang Sumber Daya Manusia Kendala di bidang SDM ini yang paling sering

ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum maksimal dalam

mengoperasikan komputer. Biasanya kemampuan operasional komputer didapat secara

belajar mandiri, sehingga tidak maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh

staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.

G.Upaya Pencegahan Kesalahan

Upaya- upaya yang diggunakan untuk menggurangi penggunaan simpus antara lain:

1.Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas karena

kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat kendala bagi

berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus/ pelatihan dalam

penggunaan program simpus ini.

2.Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini.

Karena sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu untuk

merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya dan
membuat program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien

mungkin.

3.Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil

masalah pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien

beberapa hari ini. 4.Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas

yang ada disekeliling masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang

dialami oleh puskesmas dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat

dirasakan dan membuat kesehata masyarakat semakin meningkat.


BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

SIMPUS adalah Sistem manajemen yang digunakaan untuk memperbantukan

tugas suatu penyelenggara kenyamanan yaitu kedokteran kepada para pasien yang ingin

berobat ke suatu organisasi yaitu organisasi puskesmas. Dalam organisasi ini suatu badan

tidak berjalan sesuai harapan karena sistem baru ini sulit dkendalikan atau diggunakan

bagi istansi puskemas dan di suatu istansi ini memiliki kekurangan SDM dalam mengolah

aplikasi ini dan mengalami kendala dalama proses pembiayaan. Aplikasi yang terdapat

dalam sistem ini cukup banyak jika SDM dalam istasi puskesmas ini menggunakan

semaksimal mungkin dan didorong dengan pembiayaan yang cukup pasti akan

mengalami peningkatan dalam pelayaanan ini. Dan akan bermanfaat bagi pemerintah

dalam menangani masalah kesehatan yang ada di suatu daerah atau suatu lingkup negara.

Dari hal ini perlu adanya suatu tata cara atau pembekalan mengenai menggunakan suatu

sistem ini kepada SDM yang ada di suatu instasi atau organisasi puskesmas selain itu

adanya campur tangan pemerintah dalam perizinan menggunakan suatu sistem ini dan

memberikan biaya kepada setiap puskesmas yang ada di seluruh Indonesia terutama

puskesmas yang ada didaerah-daerah terpenting.

B.Saran

Dari makalah yang telah disajikan perlu adanya kerjasama antara instasi public dengan

istansi pemerintah dalam menyelesaikan asalah kesehatan yang mengakibatkan suatu

negara kurang atau tidak dapat maju-maju yang berakibat juka bagi faktor faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA

[1]Badan Pusat Statistik. 2007.Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007

. Jakarta

[2]Kumorotomo, Wahyudi. 1994. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi –

Organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

[3]Pressman, Roger.S. Software Engineering : A Practioner's Approach. 4th McGrawHill.

1997

[4]Sommerville, Ian. Software Engineering. 6th. Addison Wesley. 2001.

[5]Sutarman. 2007. Membangun Aplikasi Web dengan PHP & MySQL. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai