Pengukuran Sampling Pada Saluran Terbuka

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN DEBIT PADA SALURAN TERBUKA

Tujuan

Untuk mengetahui nilai debit pada saluran terbuka dengan memanfaatkan metode
sederhana dan metode sekat ukur

Alat dan Bahan

1. Saluran terbuka
2. Sekat ukur
3. Pelampung
4. Penggaris/meteran
5. Stopwatch
6. Kalkulator
7. waterpass
8. Perlatan tulis lainnya

Landasan Teori
Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam
suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu.
Aliran air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat dimanfaatkan
dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada gerakan air tersebut
memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik dalam pipa dan gerakannya
beraturan akibat pengaruh gravitasi bumAliran air sungai sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia.
Air yang berasal dari sungai telah digunakan untuk banyak kegiatan antara
lain: pertanian, perhubungan, pertahanan negara dan sarana olah raga (renang, arung
jeram, dan lain sebagainya). Akan tetapi yang perlu diperhatikan jika dimanfaatkan
sebagai sarana olah raga adalah kecepatan arus air di permukaan dan di bawah
permukaan sungai, karena kecepatannya berbeda-beda. Apabila hal tersebut
diabaikan, maka akan membahayakan keselamatan jiwa manusia, sebab kecepatan
arus air sungai yang di permukaan berbeda dengan kecepatan arus air sungai yang ada
di bawah permukaan air (Priyantini, 2010)
1. Pengukuran Debit pada Saluran Perpipaan
Pengukuran pada saluran perpipaan merupakan metode sederhana yang
dilakukan untuk mendapatkan nilai debit yang mengalir. Pengukuran dilakukan
dengan mengikuti prosedur berikut :

 Catat volume (V) air yang mengalir dengan bantuan gelas ukur pada ukuran
yang ditentukan (liter)

 Catat waktu (t) yang dibutuhkan untuk mencapai volume yang telah
ditentuhkan (s)

 Hitung debit (Q), Q = V/t

 Lakukan tiga kali ulangan
Ulangan Volume (m3) Waktu Debit Rata-Rata
(detik) (m3/detik) (m3/detik)

2. Pengukuran dengan pelampung


Pengukuran dengan pelampung adalah metode paling sederhana yang
dilakukan untuk menghitung kecepatan aliran di saluran terbuka. Pengukuran
dilakukan dengan cara mengamati waktu yang diperlukan pelampung untuk melewati
jarak yang telah ditentukan.
Pengukuran kecepatan aliran permukaan dengan pelampung mengikuti prosedur
sebagai berikut:

 Mempersiapkan daerah pengukuran pada saluran dengan titik 0, titik A, dan


titik B.

 Menentukan jarak titik 0 ke titik A dan jarak titik A ke titik B.

 Melepaskan pelampung dari titik 0 menuju titik A dengan tujuan agar
kecepatan pelampung menjadi stabil. Kemudian ketika pelampung mencapai
titik A maka dilakukan perhitungan waktu hingga pelampung mencapai titik
B.

 Pekerjaan di atas dilakukan di daerah kiri, kemudian tengah dan kanan,


kemudian diulangi sebanyak 3 kali, untuk mendapatkan harga kecepatan rata-
rata.


Debit aliran dihitung dari rumus : Q = V x A
dimana : V = Kecepatang aliran

A = Luas penampang

Jarak Waktu
Tempuh Tempuh Luas Saluran
Ulangan (m) (s) Kecepatan Aliran (m/s) (m2) Debit (m3/s)

3. Sekat Ukur Thomson


Sekat Thompson ini mudah dibuat, merupakan sekat dari papan yang diberi
celah bentuk v dengan sudut 90 derajat (siku-siku). Pada salah satu sisinya dibuat
sudut miring. Pengukuran dilakukan secara membendung parit dengan sekat tersebut
sampai meluap. Setelah luapan konstan, tinggi air pada celah dapat diukur tingginya
(cm) (Hidayat, 2011).
Pengukuran debit air dengan menggunakan sekat ukur Thompson ini dapat
menggunakan rumus sebagai berikut (Hidayat, 2011):
Q = 0,0138 h 5/2
Keterangan:
Q = debit air yang diukur (liter/detik) h
= tinggi pengukuran pada celah (cm)
4. Sekat Ukur Cipoletti
Alat ukur ini berbentuk trapesium dengan perbandingan sisi 1:4 disebut sesuai
dengan nama orang yang pertama kali menggunakannya, seorang insinyur Itali yang
bernama Cipoletti, dapat digunakan untuk mengukur debit air yang relatif besar.
Pengukuran debit air dengan menggunakan sekat ukur Cipoletti ini dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:

Q = 0,0186 b.h3/2
Dimana:
Q = debit air (liter/detik)
b = lebar ambang (sentimeter)
h = tinggi muka air (sentimeter)
5. Sekat Ukur Segiempat
Alat ukur ini berbentuk segi empat dengan memperhitungkan keliling
terbasahkan pada saluran. Pengukuran dilakukan dengan berbagai tahapan
diantaranya:
 Hitung kemiringan saluran (s)

 Hitung luas penampang terbasahkan (A), A = b x h

 Hitung keliling terbasahkan (P), P = b + 2h

 Hitung jari-jari hidrolis (R), R = A/P
 Hitung kecepatan aliran (V), V = 1/n R2/3 S1/2
 Hitung debit saluran (Q), Q = A x V
6. Perhatikan fenomena jika terjadi belokan pada saluran, penyempitan saluran dan
hidrolic jump berdasar permodelan saluran yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai