SEMESTER II-2016/2017
PRAKTIKUM PENDUKUNG
PENGENDALIAN PROSES
Laporan Lengkap
Oleh:
Kelompok K3202.17.22
Judistira (13014018)
Pembimbing :
Prof. Johnner Sitompul, Ph.D.
Pengendalian proses merupakan aspek penting dalam industri kimia. Pada pengoprasian
suatu proses, proses yang berjalan dapat mengalami ketidakstabilan dan dapat
memberikan dampak buruk seperti kecelakaan proses, kerusakan produk, pencemaran
lingkungan, dan lain-lain. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian proses untuk menjaga
agar proses tetap stabil dan tetap pada kondisi operasi. Untuk melakukan hal tersebut,
berbagai macam metode pengendalian sudah dikembangkan. Jenis pengendalian yang
paling umum digunakan dalam suatu industry adalah pengendalian umpan balik.
Tipe pengendalian umpan balik sendiri memiliki 3 jenis pengendalian yang dapat
dilakukan yaitu yaitu tipe pengendalian proportional (P), proportional integral (PI),
proportional-integral-derivatif (PID). Setiap tipe tersebut memiliki fungsi, kelebihan,
dan kekurangan masing-masing. Ketiga jenis pengendalian tersebut memilikki
parameter-parameter pengendalian berupa Kc (proporsional gain), τd (konstanta waktu
integral), dan τd (konstanta waktu diferensial). Pada umumnya pengendalian dilakukan
dengan dua metode yaitu metode Cohen-Coon dan Ziegler-Nichols. Untuk itu akan
ditentukan setiap parameter tersebut dan dipilih metode dan jenis pengen Dalian yang
paling sesuai.
Pada percobaan ini, pengendalian dilakukan terhadap perubahan ketinggian cairan, laju
alir cairan dan tekanan. Untuk setuap perubahan tersebut, akan dilakukan pengendalian
umpan balik dengan metode Cohen-Coon dan Ziegler-Nichols. Hasil yang diperoleh
cukup beragam dengan jenis pengendalian PI dan Ziegler-Nichols yang realtif memiliki
hasil yang lebih baik.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................ vi
3.1.1. Alat 20
ii
3.1.2. Bahan ........................................................................................................ 20
3.3.1. Pengendalian Ketinggian Cairan pada Mixing Tank Control System Edibon
.................................................................................................................. 21
3.3.2. Pengendalian Laju Alir Air pada Mixing Tank Control System Edibon... 22
3.3.3. Pengendalian Tekanan pada Gas Pressure Control Mini Plant ............... 22
iii
4.5.3. Pengendalian Metode Cohen-Coon dan Metode Ziegler-Nichols untuk Tiap
Jenis Pengendalian ................................................................................... 41
4.7. Simulasi Pengendalian Laju Alir Kasus Servo Metode Cohen-Coon dengan
SIMULINK ...................................................................................................... 45
iv
A.3.1 Penentuan Nilai KU ................................................................................... 51
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persamaan untuk menentukan parameter dengan metode Cohen-Coon......... 19
Tabel 2.2 Persamaan untuk menentukan parameter dengan metode Ziegler-Nichols .... 19
Tabel 4.1 Data penentuan parameter pengendaian metode Cohen-Coon perubahan
level……………………………………………………………………….24
Tabel 4.2 Data penentuan parameter pengendaian metode Cohen-Coon perubahan laju
alir ................................................................................................................. 25
Tabel 4.3 Data penentuan parameter pengendaian metode Cohen-Coon perubahan
tekanan .......................................................................................................... 26
Tabel 4.4 Data penentuan parameter pengendaian metode Cohen-Coon perubahan level
...................................................................................................................... 27
Tabel 4.5 Data penentuan parameter pengendaian metode Ziegler-Nichols perubahan laju
alir ................................................................................................................. 28
Tabel 4.6 Data penentuan parameter pengendaian metode Ziegler-Nichols perubahan
tekanan .......................................................................................................... 28
Tabel 4.7 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian cairan
dengan pengendalian PI untuk kasus servo menggunakan parameter yang
didapatkan dengan metode Cohen-Coon ...................................................... 30
Tabel 4.8 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian cairan
dengan pengendalian PI untuk kasus servo menggunakan parameter yang
didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols ................................................. 31
Tabel 4.9 Data perbandingan metode Ziegler-Nichols dengan metode Cohen-Coon pada
kasus servo, untuk jenis pengendali yang sama untuk pengendalian ketinggian
cairan ............................................................................................................. 31
Tabel 4.10 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian cairan
dengan pengendalian PI untuk kasus regulatory menggunakan parameter
yang didapatkan dengan metode Cohen-Coon ............................................. 33
Tabel 4.11 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian cairan
dengan pengendalian PI untuk kasus regulatory menggunakan parameter
yang didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols ........................................ 34
vi
Tabel 4.12 Perbandingan metode Ziegler-Nichols dengan metode Cohen-Coon pada
kasus regulatory, untuk jenis pengendali yang sama untuk pengendalian
ketinggian cairan ........................................................................................... 34
Tabel 4.13 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian laju alir cairan
dengan pengendalian PI dan PID untuk kasus servo menggunakan parameter
yang didapatkan dengan metode Cohen-Coon ............................................. 36
Tabel 4.14 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian laju alir cairan
dengan pengendalian PI dan PID untuk kasus servo menggunakan parameter
yang didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols ........................................ 37
Tabel 4.15 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian tekanan dengan
pengendalian PI dan PID untuk kasus servo menggunakan parameter yang
didapatkan dengan metode Cohen-Coon ...................................................... 39
Tabel 4.16 Data waktu respon dan offset baru hasil respon tekanan dengan pengendalian
PI dan PID untuk kasus servo menggunakan parameter yang didapatkan
dengan metode Ziegler-Nichols .................................................................... 40
Tabel 4.17 Perbandingan metode Ziegler-Nichols dengan metode Cohen-Coon pada
kasus servo, untuk jenis pengendali yang sama untuk pengendalian tekanan
...................................................................................................................... 41
Tabel 4.18 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian laju alir cairan
dengan pengendalian PI dan PID untuk kasus regulatory menggunakan
parameter yang didapatkan dengan metode Cohen-Coon ............................ 42
Tabel 4.19 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian tekanandengan
pengendalian PI dan PID untuk kasus regulatory menggunakan parameter
yang didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols ........................................ 44
Tabel 4.20 Perbandingan metode Ziegler-Nichols dengan metode Cohen-Coon pada
kasus regulatory, untuk jenis pengendali yang sama untuk pengendalian
tekanan .......................................................................................................... 44
Tabel B.1 Data penentuan tuning parameter pengendalian Cohen Coen………………56
Tabel B.2 Data penentuan tuning parameter pengendalian Ziegler-Nichols .................. 56
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema konfigurasi pengendalian umpan balik (Stephanopoulos, 1984) .... 13
Gambar 2.2 Skema konfigurasi pengendalian umpan maju (Stephanopoulos, 1984) .... 14
Gambar 2.3 Skema konfigurasi pengendalian inferensial (Stephanopoulos, 1984) ....... 14
Gambar 2.4 Efek pengubaan Kc pada pengendalian PI (Stephanopoulos, 1984) .......... 16
Gambar 2.5 Efek pengubahan τi pada pengendalian PI (Stephanopolous, 1984) ........... 16
Gambar 2.6 Efek pengubahan Kc pada pengendali PID (Stephanopolous, 1984) ......... 17
Gambar 2.7 Skema sistem metode Cohen-Coon (Stephanopoulos, 1984) ..................... 18
Gambar 3. 1 Skema set peralatan gas pressure control mini plant ……………………20
Gambar 3. 2 Skema set peralatan mixing tank control system Edibon. .......................... 21
Gambar 4.1 Grafik tuning metode Cohen-Coon perubahan level………………………23
Gambar 4.2 Grafik tuning metode Cohen-Coon perubahan laju alir .............................. 24
Gambar 4.3 Grafik tuning metode Cohen-Coon perubahan tekanan .............................. 25
Gambar 4.4 Grafik tuning metode Ziegler Nichols perubahan level .............................. 26
Gambar 4.5 Grafik tuning metode Ziegler Nichols perubahan laju alir ......................... 27
Gambar 4.6 Grafik tuning metode Ziegler Nichols perubahan tekanan ......................... 28
Gambar 4.7 Kurva respon pengendalian ketinggian cairan dengan pengendalian PI untuk
kasus servo menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
Cohen-Coon ............................................................................................... 29
Gambar 4.8 Kurva respon pengendalian ketinggian cairan dengan pengendalian PI untuk
kasus servo, menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
Ziegler-Nichols .......................................................................................... 30
Gambar 4.9 Kurva respon pengendalian ketinggian cairan dengan pengendalian PI untuk
kasus regulatory menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
Cohen-Coon ............................................................................................... 32
Gambar 4.10 Kurva respon pengendalian ketinggian cairan dengan pengendalian PI
untuk kasus regulatory, menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode Ziegler-Nichols ............................................................................. 33
Gambar 4.11 Kurva respon pengendalian laju alir dengan pengendalian PI dan PID untuk
kasus servo menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
Cohen-Coon ............................................................................................... 35
viii
Gambar 4.12 Kurva respon pengendalian laju alir cairan dengan pengendalian PI dan PID
untuk kasus servo, menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode Ziegler-Nichols ............................................................................. 37
Gambar 4.13 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID untuk
kasus servo, menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
ZiCohen-Coon ........................................................................................... 38
Gambar 4.14 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID untuk
kasus servo menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
Ziegler-Nichols .......................................................................................... 40
Gambar 4.15 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID untuk
kasus regulatory, menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
Cohen-Coon ............................................................................................... 42
Gambar 4.16 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID untuk
kasus regulatory menggunakan parameter yang didapatkan dengan metode
Ziegler-Nichols .......................................................................................... 43
Gambar 4.17 Model SIMULINK pengendalian laju alir pada kasus servo dan metode
Cohen-Coon ............................................................................................... 45
Gambar 4.18 Kurva hasil pemodelan SIMULINK pengendalian laju alir pada kasus servo
dan metode Cohen-Coon ........................................................................... 46
Gambar A. 1 Skema Tangki Berhubungan …………………………………………….53
ix
BAB I
PENDAHULUAN
10
11
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
13
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
14
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
15
𝐺𝑐 (𝑠) = 𝐾𝑐 (2.2)
Dimana Kc adalah gain kontroler, dan cs adalah sinyal bias kontroler Pada kontroller jenis
ini, offset adalah efek karakteristik yang dihasilkan. Offset baru akan bernilai nol saat
nilai Kc mencapai tak terhingga. Menurut Stephanopoulos (1984), pengendali
proporsional memiliki kelemahan yaitu adanya offset yang tidak dapat diakomodasi
sehingga hanya cocok digunakan untuk sistem yang bersifat purely capacitive.
Sedangkan Fungsi transfer untuk pengendalian proporsional umpan balik diberikan pada
Persamaan 2.2.
𝐾𝑐 𝑡
𝑐(𝑡) = 𝐾𝑐 𝜖(𝑡) + ∫0 𝜖(𝑡) 𝑑𝑡 + 𝑐𝑠 (2.3)
𝜏𝑖
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
16
1
𝐺𝑐 (𝑠) = 𝐾𝑐 (1 + 𝜏 𝑠) (2.4)
𝑖
Dimana τi adalah integral time constant atau reset time dalam menit. Reset time
merupakan waktu yang dibutuhkan controller untuk mengulangi proportional action
sehingga mengubah nilai keluaran. Akan tetapi, pada pengendalian ini akan terdapat
respon berupa osilasi. Oleh karena itu, parameter pengendali harus dikontrol sedemikian
rupa sehingga tidak terbentuk overshoot yang mengganggu system. Pengubahan nilai Kc
pada pengendalian ini memiliki efek yang sama dengan pengubahan nilai τ i seperti yang
terlihat pada gambar 2.4 dan 2.5.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
17
𝐾𝑐 𝑡 𝑑𝜖
𝑐(𝑡) = 𝐾𝑐 𝜖(𝑡) + ∫ 𝜖(𝑡) 𝑑𝑡 + 𝐾𝑐 𝜏𝑑 𝑑𝑡 + 𝑐𝑠 (2.5)
𝜏𝑖 0
1
𝐺𝑐 (𝑠) = 𝐾𝑐 (1 + 𝜏 𝑠 + 𝜏𝑑 𝑠) (2.6)
𝑖
Namun penambahan satu suku derivatif juga dapat memberikan dampak negative.
Adanya suku derivatif berpotensi menyebabkan kesalahan statistic yaitu overcontrol
akibat terlalu seringnya intervensi pengendali. Keberadaan gangguan yang kecil dengan
error hampir nol dapat menghasilkan penyimpangan derivatif yang besar sehingga respon
pengendalian menjadi berlebihan dan tidak diperlukan.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
18
Untuk persamaan transfer function total dan penentuan variabel perhitungan yang
digunakan pada metode ini dapat dilihat pada persamaan 2.7,2.8,2.9, dan 2.10
𝑦𝑚 (𝑠) 𝐾𝑒 −𝑡𝑑 𝑠
𝐺𝑃𝑅𝐶 (𝑠) = ≅ (2.8)
𝑐(𝑠) 𝜏𝑠+1
𝐵
𝐾= (2.9)
𝐴
𝐵
𝜏= (2.10)
𝑆
Cohen-Coon menemukan bahwa respon dari sebagian besar unit proses terhadap
perubahan input adalah bentuk sigmoidal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.8 yang
dapat didekati dengan respon dari persamaan orde satu dengan time delay (FOTD) seperti
garis putus-putus pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 (a) Process reaction curve, (b) pendekatan process reactin curve dengan
sistem orde satu
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
19
Untuk nilai dari process reaction curve kemudian dapat dianalisis dengan cara sebagai
berikut.
Tipe
Kc 𝜏i 𝜏D
Pengendali
1 𝑡 𝜏𝑑
P (1 + ) 0 0
𝐾 𝜏𝑑 3𝜏
1 𝑡 𝜏𝑑 30 + 3 𝜏𝑑 ⁄𝜏
PI (1 + ) 𝜏𝑑 0
𝐾 𝜏𝑑 3𝜏 9 + 20 𝜏𝑑 ⁄𝜏
1 𝑡 𝜏𝑑 32 + 6 𝜏𝑑 ⁄𝜏 4
PID (1 + ) 𝜏𝑑 𝜏𝑑
𝐾 𝜏𝑑 3𝜏 13 + 8 𝜏𝑑 ⁄𝜏 11 + 2 𝜏𝑑 ⁄𝜏
Tipe
Kc i D
pengendali
P 𝐾𝑢 /2 0 0
PI 𝐾𝑢 /2.2 𝑃𝑢 /1.2 0
PID 𝐾𝑢 /1.7 𝑃𝑢 /2 𝑃𝑢 /8
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1. Alat
Rangkaian peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Satu set unit gas pressure control mini plant
2. Satu set unit mixing tank control system Edibon
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Air
2. Udara
20
21
3.3.1. Pengendalian Ketinggian Cairan pada Mixing Tank Control System Edibon
Pada prosedur percobaan ini, dilakukan pengendalian dengan kasus gangguan servo dan
regulatory serta penalaan system dilakukan dengan menggunakan metode Cohen-Coon
dan Ziegler Nichols. Pada kasus servo, keadaan tunak awal diatur pada set point 150
dengan mengatur bukaan valve AVP-1. Gangguan yang diberikan pada sistem berupa
perubahan nilai set point menjadi 130 sehingga dihasilkan keadaan tunak baru.
Sedangkan pada kasus regulatory, gangguan dilakukan dengan mengubah bukaan valve
menjadi 1/3 bukaan maksimumnya. Kemudian grafik perubahan ketinggian air terhadap
waktu dialurkan. Kedua gangguan tersebut dilakukan untuk metode Cohen-Coon dan
Ziegler Nichols.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
22
3.3.2. Pengendalian Laju Alir Air pada Mixing Tank Control System Edibon
Pada prosedur percobaan ini, dilakukan pengendalian dengan kasus gangguan servo dan
penalaan system dilakukan dengan menggunakan metode Cohen-Coon dan Ziegler
Nichols. Pada kasus servo, keadaan tunak awal diatur pada set point 1.6 dengan mengatur
bukaan valve AVP-1. Gangguan yang diberikan pada sistem berupa perubahan nilai set
point menjadi 1.8 sehingga dihasilkan keadaan tunak baru. Kemudian grafik perubahan
ketinggian air terhadap waktu dialurkan. Gangguan tersebut dilakukan untuk metode
Cohen-Coon dan Ziegler Nichols.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
235.000
230.000
LEVEL (MM)
225.000
220.000
215.000
210.000
0 20 40 60 80 100 120
TIME (S)
23
24
Berdasarkan Gambar 4.1, dapat ditentukan nilai parameter Kc (gain controller), τI (reset
time), dan τD (derivatif time) dari setiap jenis pengendalian pada metode Cohen-Coon
untuk perubahan level seperti yang terlihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Data penentuan parameter pengendaian metode Cohen-Coon perubahan level
P 52,48 - -
PI 47,029 1,55 -
1.8
1.6
1.4
Laju alir (L/min)
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (detik)
Berdasarkan Gambar 4.2, dengan cara yang sama dapat ditentukan nilai parameter Kc
(gain controller), τI (reset time), dan τD (derivatif time) dari setiap jenis pengendalian
pada metode Cohen-Coon untuk perubahan laju alir seperti yang terlihat pada Tabel 4.2
berikut.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
25
Tabel 4.2 Data penentuan parameter pengendaian metode Cohen-Coon perubahan laju
alir
P 0,50 - -
PI 0,38 0,04 -
135.00
125.00
115.00
105.00
95.00
Tekanan
85.00
75.00
65.00
55.00
45.00
35.00
40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Waktu (s)
Berdasarkan Gambar 4.3, dengan cara yang sama dapat ditentukan nilai parameter Kc
(gain controller), τI (reset time), dan τD (derivatif time) dari setiap jenis pengendalian
pada metode Cohen-Coon untuk perubahan laju alir seperti yang terlihat pada Tabel 4.3
berikut.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
26
P 0,24 - -
PI 0,13 2,71 -
231.700
231.650
231.600
Level (mm)
231.550
231.500
231.450
231.400
231.350
155.000 160.000 165.000 170.000 175.000 180.000 185.000
Time (s)
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
27
Berdasarkan Gambar 4.4, dengan cara yang sama dapat ditentukan nilai parameter Kc
(gain controller), τI (reset time), dan τD (derivatif time) dari setiap jenis pengendalian
pada metode Ziegler-Nichols untuk perubahan laju level seperti yang terlihat pada Tabel
4.4 berikut.
Tabel 4.4 Data penentuan parameter pengendaian metode Cohen-Coon perubahan level
P 275,00 - -
PI 250,00 0,08 -
Gambar 4.5 Grafik tuning metode Ziegler Nichols perubahan laju alir
Berdasarkan Gambar 4.5, dengan cara yang sama dapat ditentukan nilai parameter Kc
(gain controller), τI (reset time), dan τD (derivatif time) dari setiap jenis pengendalian
pada metode Ziegler-Nichols untuk perubahan laju alir seperti yang terlihat pada Tabel
4.5 berikut.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
28
P 225,00 - -
PI 204,54 0,021 -
85.00
80.00
Pressure (kPa)
75.00
70.00
65.00
60.00
40.00 45.00 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00
Time (s)
Berdasarkan Gambar 4.6, dengan cara yang sama dapat ditentukan nilai parameter Kc
(gain controller), τI (reset time), dan τD (derivatif time) dari setiap jenis pengendalian
pada metode Ziegler-Nichols untuk perubahan laju alir seperti yang terlihat pada Tabel
4.6 berikut.
P 25,00 - -
PI 22,73 5 -
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
29
155.000
150.000
145.000
Level (mm)
140.000
PI
135.000
130.000
125.000
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0
Time (s)
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
30
Berdasarkan Gambar 4.7 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian cairan
dengan pengendalian PI untuk kasus servo menggunakan parameter yang
didapatkan dengan metode Cohen-Coon
PI 81,2 0,015
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.7, dengan parameter baru yang diperoleh, dibutuhkan
waktu respon sebesar 81,2 detik untuk mencapai kondisi steady yang baru. Sedangkan
nilai offset yang diperoleh relative kecil yaitu sebesar 0,015.
155
150
145
Level (mm)
140
135
130
125
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Time (s)
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
31
Berdasarkan Gambar 4.8 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian cairan
dengan pengendalian PI untuk kasus servo menggunakan parameter yang
didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols
PI 81,7 0.60
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.8, dengan parameter baru yang diperoleh, dibutuhkan
waktu respon sebesar 81,7 detik untuk mencapai kondisi steady yang baru. Sedangkan
nilai offset yang diperoleh relative kecil yaitu sebesar 0,60.
Tabel 4.9 Data perbandingan metode Ziegler-Nichols dengan metode Cohen-Coon pada
kasus servo, untuk jenis pengendali yang sama untuk pengendalian ketinggian
cairan
Pengendali PI
Waktu
Metode
respon Offset
tuning
(detik)
CC 81,2 0,015
ZN 81,7 0,60
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.9, untuk pengendalian ketinggian cairan pada kasus
servo, metode Cohen-Coon lebih baik karena nilai dari waktu respon dan offset yang lebih
kecil dibandingkan metode Ziegle-Nichols lebih kecil.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
32
130.600
130.400
130.200
130.000
Level (mm)
129.800
129.600 PI
129.400
129.200
129.000
0 20 40 60 80 100
Time (s)
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
33
Berdasarkan Gambar 4.9 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian
cairan dengan pengendalian PI untuk kasus regulatory menggunakan
parameter yang didapatkan dengan metode Cohen-Coon
PI 26,6 0,526
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.10, dengan parameter baru yang diperoleh, dibutuhkan
waktu respon sebesar 26,6 detik untuk mencapai kondisi steady yang baru. Sedangkan
nilai offset yang diperoleh relative kecil yaitu sebesar 0,526.
152
151.5
151
Level (mm)
150.5
150
149.5
149
36 46 56 66 76 86 96 106
Time (s)
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
34
Berdasarkan Gambar 4.10 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian ketinggian
cairan dengan pengendalian PI untuk kasus regulatory menggunakan
parameter yang didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols
PI - 0.50
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.11, dengan parameter baru yang diperoleh, nilai offset
yang diperoleh relative kecil yaitu sebesar 0,50 sedangkan untuk waktu respon tidak
dapat ditentukan.
Pengendali PI
Waktu
Metode
respon Offset
tuning
(detik)
CC 26,6 0,526
ZN - 0,5
Berdasarkan Tabel 4.12, Hasil pengendalian ketinggian cairan untuk kasus regulatory
yang terbaik adalah metode Ziegler-Nichols karena nilai offset nya yang lebih kecil
sedangkan untuk parameter waktu respon tidak dapat dibandingkan.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
35
1.85
1.8
Laju alir (L/min)
1.75
1.7
PI
1.65 PID
1.6
1.55
0 5 10 15
Waktu (detik)
Gambar 4.11 Kurva respon pengendalian laju alir dengan pengendalian PI dan PID
untuk kasus servo menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode Cohen-Coon
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
36
Berdasarkan Gambar 4.11 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut.
Tabel 4.13 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian laju alir cairan
dengan pengendalian PI dan PID untuk kasus servo menggunakan parameter
yang didapatkan dengan metode Cohen-Coon
PI 3,5 0,056
PID 2 0,011
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.13, pengendali yang terbaik dalam
pengendalian laju alir cairan dengan parameter dari metode Cohen-Coon adalah jenis
pengendalian PID. Karena memiliki respon yang lebih kecil yaitu 2 detik, dibandingkan
dengan pengendalian PI yaitu 3,5 detik. Selain itu nilai offset yang dihasilkan juga lebih
kecil pada pengendalian PID yaitu 0,011 dibandingkan dengan nilai Offset pada
pengendalian PI yang bernilai 0,056.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
37
1.8
1.6
Laju alir (L/menit)
1.4
1.2
PID
1 PI
0.8
0.6
0 5 10 15 20 25 30 35
Time (s)
Gambar 4.12 Kurva respon pengendalian laju alir cairan dengan pengendalian PI dan
PID untuk kasus servo, menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode Ziegler-Nichols
Berdasarkan Gambar 4.12 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut.
Tabel 4.14 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian laju alir cairan
dengan pengendalian PI dan PID untuk kasus servo menggunakan
parameter yang didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.14, tidak dapat ditentukan pengendali
terbaik dalam pengendalian laju alir cairan dengan parameter dari metode Cohen-Coon
dan Ziegler-Nichols. Hal ini disebabkan karena kurva PRC hasil penalaan masi
mengalami osilasi sehingga waktu respon tak hingga. Selain itu nilai offset yang
dihasilkan sama.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
38
85.00
80.00
75.00
70.00
Tekanan
65.00
60.00 PI
55.00 PID
50.00
45.00
40.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
Waktu (s)
Gambar 4.13 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID
untuk kasus servo, menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode ZiCohen-Coon
Berdasarkan Gambar 4.13 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
39
Tabel 4.15 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian tekanan dengan
pengendalian PI dan PID untuk kasus servo menggunakan parameter yang
didapatkan dengan metode Cohen-Coon
PI 58,5 2
PID 49,5 1
Berdasarkan Tabel 4.15, pengendali yang terbaik dalam pengendalian laju alir cairan
dengan parameter dari metode Cohen-Coon adalah jenis pengendalian PID. Karena
memiliki respon yang lebih kecil yaitu 49,5 detik, dibandingkan dengan pengendalian PI
yaitu 58,5 detik. Selain itu nilai offset yang dihasilkan juga lebih kecil pada pengendalian
PID yaitu 1 dibandingkan dengan nilai Offset pada pengendalian PI yang bernilai 2.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
40
75
70
65
Pressure (kPa)
60
55 PI
PID
50
45
40
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00
time (s)
Gambar 4.14 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID
untuk kasus servo menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode Ziegler-Nichols
Berdasarkan Gambar 4.14 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16 Data waktu respon dan offset baru hasil respon tekanan dengan pengendalian
PI dan PID untuk kasus servo menggunakan parameter yang didapatkan
dengan metode Ziegler-Nichols
PI 10 4
PID 8 1
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.16, pengendali yang terbaik dalam
pengendalian laju alir cairan dengan parameter dari metode Cohen-Coon adalah jenis
pengendalian PID. Karena memiliki respon yang lebih kecil yaitu 8 detik, dibandingkan
dengan pengendalian PI yaitu 10 detik. Selain itu nilai offset yang dihasilkan juga lebih
kecil pada pengendalian PID yaitu 1 dibandingkan dengan nilai Offset pada pengendalian
PI yang bernilai 4.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
41
Waktu Waktu
Metode
respon Offset respon Offset
tuning
(detik) (detik)
CC 58,5 2 49,5 1
ZN 10 4 8 1
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa data hasil pengendalian tekanan dengan dari
metode metode Ziegler-Nichols lebih baik dibandingkan pengendalian tekanan dengan
parameter pengendalian yang didapat dari metode Cohen-Coon. Karena itu, untuk kasus
servo pengendalian tekanan, lebih baik digunakan penalaan parameter pengendalian
menggunakan metode Ziegler-Nichols.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
42
gangguan diberikan. Untuk grafik PRC yang dihasilkan dari pengendalian ini dapaat
dilihat pada Gambar 4.15.
74.00
72.00
70.00
Tekanan
68.00
PI
66.00
PID
64.00
62.00
60.00
110.00 115.00 120.00 125.00
Waktu (s)
Gambar 4.15 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID
untuk kasus regulatory, menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode Cohen-Coon
Berdasarkan Gambar 4.15 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut.
Tabel 4.18 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian laju alir cairan
dengan pengendalian PI dan PID untuk kasus regulatory menggunakan
parameter yang didapatkan dengan metode Cohen-Coon
PI - 2
PID - 1
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.18, engendali yang terbaik dalam
pengendalian laju alir cairan dengan parameter dari metode Cohen-Coon adalah jenis
pengendalian PID. Karena nilai offset yang dihasilkan juga lebih kecil pada pengendalian
PID yaitu 1 dibandingkan dengan nilai Offset pada pengendalian PI yang bernilai 2.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
43
Sedangkan untuk waktu respon tidak dapat ditentukan karena respon relative stabil pada
set point 70 kPa.
80.00
75.00
70.00
Pressure (kPa)
65.00
PID
60.00 PI
55.00
50.00
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00
time (s)
Gambar 4.16 Kurva respon pengendalian tekanan dengan pengendalian PI dan PID
untuk kasus regulatory menggunakan parameter yang didapatkan dengan
metode Ziegler-Nichols
Berdasarkan Gambar 4.16 diatas, maka dapat diperoleh parameter pengendalian baru
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut.
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
44
Tabel 4.19 Data waktu respon dan offset baru hasil respon pengendalian tekanandengan
pengendalian PI dan PID untuk kasus regulatory menggunakan parameter
yang didapatkan dengan metode Ziegler-Nichols
PI - 4
PID - 1
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.19, engendali yang terbaik dalam
pengendalian laju alir cairan dengan parameter dari metode Ziegler-Nichols adalah jenis
pengendalian PID. Karena nilai offset yang dihasilkan juga lebih kecil pada pengendalian
PID yaitu 1 dibandingkan dengan nilai Offset pada pengendalian PI yang bernilai 4.
Sedangkan untuk waktu respon tidak dapat ditentukan karena respon relative stabil pada
set point 70 kPa.
Waktu Waktu
Metode
respon Offset respon Offset
tuning
(detik) (detik)
CC - 2 - 1
ZN - 4 - 1
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
45
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa data hasil pengendalian tekanan dengan dari
metode metode Cohen-Coon lebih baik dibandingkan pengendalian tekanan dengan
parameter pengendalian yang didapat dari metode Ziegler-Nichols. Karena itu, untuk
kasus servo pengendalian tekanan, lebih baik digunakan penalaan parameter
pengendalian menggunakan metode Cohen-Coon.
4.7. Simulasi Pengendalian Laju Alir Kasus Servo Metode Cohen-Coon dengan
SIMULINK
Model SIMULINK untuk pengendalian laju alir pada kasus servo dan metode Cohen-
Coon dapat dilihat pada Gambar 4.17. Berdasarkan model yang dibuat, ditampilkan kurva
hasil respon PI, PID, dan respon tanpa pengendali seperti yang terlihat pada Gambar 4.18.
Jika hasil yang diperoleh dari simulink dibandingkan dengan Gambar 4.11 yang
diperoleh dari percobaan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Hasil simulasi
dengan SIMULINK menunjukkan bahwa waktu respon PI dengan pemodelan lebih lama.
Selain itu nilai offset yang dihasilkan juga lebih kecil. Untuk pengendalian PID, pada
hasil pemodelan SIMULINK dan hasil percobaan, kurva yang dihasilkan tidak stabil
karena osilasi terjadi dalam waktu yang cukup lama. Hal ini terjadi Karena pemodelan
SIMULINK yang sangat ideal sedangkan percobaan yang dilakukan terbatas dengan
kondisi tertentu.
Gambar 4.17 Model SIMULINK pengendalian laju alir pada kasus servo dan metode
Cohen-Coon
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
46
Tanpa Pengendali
PID
PI
Gambar 4.18 Kurva hasil pemodelan SIMULINK pengendalian laju alir pada kasus
servo dan metode Cohen-Coon
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, pengendalian terbaik untuk laju alir,
ketinggian cairan, dan tekanan dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Kesimpulan jenis pengendali terbaik dengan penalaan nya untuk kasus dan
pengendalian pada percobaan ini
Yang dikendalikan Kasus Pengendali terbaik Jenis penalaan
Laju alir Servo PI Ziegler-Nichols
Servo PI Cohen-Coon
Ketinggian cairan
Regulatory PI Ziegler-Nichols
Servo PID Ziegler-Nichols
Tekanan
Regulatory PID Cohen-Coon
2. Terjadi perbedaan hasil pemodelan pengendalian laju alir kasus servo menggunakan
SIMULINK dengan percobaan yang disebabkan oleh perbedaan kondisi simulasi
dimana pemodelan SIMULINK terjadi pada kondisi ideal dan percobaan terjadi pada
kondisi terbatas.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk membuat praktikum ini lebih baik adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya sebelum praktikum dilakukan, dilakukan dry run terlebih dahulu agar
pelaksanaan praktikum menjadi lebih siap
2. Penugasan yang diberikan dikurangi agar laporan dapat dibuat lebih maksimal.
47
DAFTAR PUSTAKA
Seborg, Dale E. 2004. Process Dynamic and Control 2nd Edition. New York: John Wiley
& Sons, Inc
Stephanopoulos, G. 1984. Chemical Process Contreol: An Introduction to Theory and
Practice. New Jersey: Prentice-Hall.
48
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
A = 0,512
B = 1,6
S = 0,648
Penentuan nilai K
Penentuan nilai K dilakukan dengan menggunakan persamaan A.1 berdasarkan
data yang telah disebutkan diatas.
𝐵 (A.1)
𝐾=
𝐴
1,6
𝐾= = 3,125
0,512
Penentuan Nilai τ
Penentuan nilai K dilakukan dengan menggunakan persamaan A.2 berdasarkan
data yang telah disebutkan diatas.
𝐵
𝜏= (A.2)
𝑆
1,6
𝜏= = 2,466
0,648
49
50
1 𝜏 𝑡𝑑
𝐾𝑐 = (0,9 + ) (A.3)
𝐾 𝑡𝑑 12𝜏
1 2,46 2
𝐾𝑐 = (0,9 + ) = 0,383
3,125 2 12 × 2,466
3𝑡
30 + 𝑑⁄𝜏 (A.4)
𝜏𝐼 = 𝑡𝑑
20𝑡𝑑⁄
9+ 𝜏
30 + 3 × 2⁄2,466
𝜏𝐼 = 2 = 0,0423
9 + 20 × 2⁄2,466
1 2,466 4 2
𝐾𝑐 = ( + ) = 0,606
3,125 2 3 4 × 2,466
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
51
32 + 6 × 2⁄2,466
𝜏𝐼 = 2 = 0,063
13 + 8 × 2⁄2,466
M = 0,02
ωco = 1,046
1
𝐾𝑈 = (A.8)
𝑀
1
𝐾𝑈 = = 50
0,02
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
52
2𝜋
𝑃𝑈 = (A.9)
𝜔𝑐𝑜
2𝜋
𝑃𝑈 = =6
1,046
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
53
𝑃𝑈
𝜏𝐼 = (A.13)
2
6
𝜏𝐼 = =3
2
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
54
Tangki 2:
𝑑𝑚
= 𝑚1 − 𝑚2
𝑑𝑡
𝑑𝐴.ℎ
𝜌 = 𝜌(𝑞1 − 𝑞2 )
𝑑𝑡
𝑑ℎ2
𝐴2 = 𝑞1 − 𝑞2
𝑑𝑡
𝑑ℎ2 ℎ1 −ℎ2 ℎ
𝐴2 =( ) − (𝑅2 )
𝑑𝑡 𝑅1 2
𝑑ℎ2 𝑅 𝑅
A.6𝐴2 𝑅2 + ℎ2 (1 + 𝑅2 ) − ℎ1 𝑅2 = 0 (deviasi)
𝑑𝑡 1 1
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
55
Tangki 2:
𝑑ℎ2 𝑅 𝑅
ℒ (𝐴2 𝑅2 + ℎ2 (1 + 𝑅2 ) − ℎ1 𝑅2 ) = ℒ(0)
𝑑𝑡 1 1
Substritusi persamaan (*) dengan (**) pada bagian h1(s) dam h2(s) sehingga diperoleh
𝐴2 𝑅2 𝑅1 𝑠 + (𝑅1 + 𝑅2 )
ℎ1 (𝑠) = 𝑞𝑖(𝑠) = 𝐺𝑝,1 𝑞𝑖(𝑠)
𝐴1 𝑅1 𝐴2 𝑅2 𝑠 2 + (𝐴1 𝑅1 + 𝐴2 𝑅2 + 𝐴1 𝑅2 )𝑠 + 1
𝑅2
ℎ2 (𝑠) = 𝑞𝑖(𝑠) = 𝐺𝑝,2 𝑞𝑖(𝑠)
𝐴1 𝑅1 𝐴2 𝑅2 𝑠 2 + (𝐴1 𝑅1 + 𝐴2 𝑅2 + 𝐴1 𝑅2 )𝑠 + 1
K3202.17.22/13014018/SEM-II/2016-2017
LAMPIRAN B
HASIL ANTARA
B.1 Data Penentuan Tuning Parameter Pengendalian metode Cohen-Coon
Tabel B.1 Data penentuan tuning parameter pengendalian Cohen Coen
No. Kasus Parameter Kc τI τD Offset Setpoint Keterangan
47,03 1,553 - 0,015 130 PI
Level
0,381 0,042 - 0,056 1,8 PI
1. Servo Laju Alir
0,606 0,063 0,011 0,011 1,8 PID
5 2,71 - 2 50 PI
Tekanan
10 6,63 1,15 1 50 PID
47,03 1,553 - 0,526 150 PI
Level
56