Anda di halaman 1dari 2

2.

4 Tatalaksana Skrining di Pendaftaran Rawat Jalan :


1. Pasien datang dengan rujukan atau surat pengantar
1) Dilakukan proses pendaftaran penerimaan pasien
2) Petugas membaca diagnosa dalam surat pengantar
3) Dilakukan pemeriksaan secara visual / pengamatan keadaan pasien
4) Tenaga yang melakukan skrining secara visual telah mendapatkan pelatihan
5) Bila didapatkan penderita dalam keadaan gawat, penderita dialihkan ke IGD untuk
proses triage
6) Apabila tidak didapatkan proses kegawatan setelah proses pendaftaran penderita
dapat menunggu di ruang tunggu poli rawat jalan
2. Pasien datang tanpa membawa rujukan atau surat pengantar
1) Dilakukan proses pendaftaran penerimaan pasien
2) Dilakukan pemeriksaan secara visual / pengamatan keadaan pasien
3) Tenaga yang melakukan skrining secara visual telah mendapatkan pelatihan
4) Bila didapatkan penderita dalam keadaan gawat, penderita dialihkan ke IGD untuk
proses triage
5) Apabila tidak didapatkan proses kegawatan setelah proses pendaftaran penderita dapat
menunggu di ruang tunggu poli rawat jalan

2.5 Tatalaksana Skrining di Instalasi Rawat Jalan


1. Dilakukan pendaftaran sesuai kebutuhan penderita
2. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis
3. Asuhan Keperawatan dilakukan oleh tenaga keperawatan yang memenuhi kriteria lulus
D3/S1 Keperawatan
4. Dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan atau masalah penderita ( terlampir
dalam Panduan Praktek Klinik )
5. Diputuskan suatu diagnosa
6. Ditetapkan penderita untuk rawat jalan, diterima sebagai rawat inap atau dilakukan
rujukan
2.6 Tatalaksana Skrining di Instalasi Gawat Darurat :
1. Dilakukan sistem Advance Triage
2. Pemeriksaan oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat dengan kriteria :
(1) Telah mendapat minimal pelatihan Advance Trauma Life Support (ATLS) ,
(2) Minimal bekerja dalam waktu 6 bulan
3. Asuhan keperawatan dilakukan oleh tenaga keperawatan dengan kriteria :
(1) Telah mendapat minimal pelatihan PPGD
(2) Minimal D3 keperawatan dan bekerja di unit IGD selama 1 tahun
4. Dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan atau masalah penderita (terlampir
dalam Panduan Praktek Klinik )
5. Melakukan konsultasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
6. Diputuskan suatu diagnosa
7. Ditetapkan penderita untuk : rawat jalan, diterima sebagai rawat inap atau dilakukan
rujukan

2.7 Tatalaksana Skrining di tempat Permintaan Penjemputan Ambulan


1. Menanyakan nama jelas dan alamat lengkap
2. Menanyakan kondisi penderita
3. Konfirmasi kamar
4. Mempersiapkan sarana transportasi, mengirimkan tenaga keperawatan dengan kriteria:
(1) minimal D3 keperawatan
(2) Minimal bekerja pada Instalasi Gawat Darurat selama 1 tahun
5. Melakukan skrining dengan pemeriksaan secara visual tentang keadaan pasien
6. Melakukan pemeriksaan fisik tanda – tanda vital ( tekanan darah , laju pernafasan , laju
nadi , saturasi O2 , GCS )
7. Melakukan koordinasi dengan unit terkait ( dokter jaga IGD )
8. Menetapkan assesment keperawatan dan menetapkan apakah masalah pasien dapat
diterima di UPT. RSUD BALI MANDARA Bila pasien dapat diterima segera mengirim
penderita ke rumah sakit
Apabila masalah penderita tidak dapat diterima di UPT. RSUD BALI MANDARA maka
dilakukan rujukan ke tingkat yang lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai