3. DIAGNOSIS
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sputum akibat penurunan otot
pernafasan dan reflek batuk ditandai dengan adanya sputum, suara nafas gurgling.
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan ekspansi paru ditandai dengan adanya
penggunaan otot bantu pernafasan, adanya retraksi dinding dada, RR > 20 x/menit, dipsnea,
orthopnea.
c. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan gangguan aliran darah ke otidak dan
penurunan suplai O2 ke serebral ditandai dengan penurunan kesadaran, adanya riwayat kejang,
nyeri kepala
7. OUTCOME/ HASIL
a. Respiratory status: airway patency (status pernapasan: kepatenan jalan napas)
- Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16-20x/mnt) (skala 5 = no deviation from normal
range)
- Irama pernapasn normal (skala 5 = no deviation from normal range)
- Kedalaman pernapasan normal (skala 5 = no deviation from normal range)
- Klien mampu mengeluarkan sputum secara efektif (skala 5 = no deviation from normal
range)
- Tidak ada akumulasi sputum (skala 5 = none)
b. Respiratory Status: Ventilation
- Kedalaman pernapasan klien normal (5 = normal)
- Tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasan (5 = none)
- Tidak tampak retraksi dinding dada (5 = none)
c. Vital Sign
RR klien normal (16-20 x /menit) (5 = no deviation from normal range)
d. Tissue perfusion : Cerebral (Perfusi jaringan serebral)
- Tekanan darah sistolik normal (120 mmHg) (skala 5 = no deviation from normal range)
- Tekanan darah diastolik normal (80 mmHg) (skala 5 = no deviation from normal range)
- Tidak ada sakit kepala (skala 5 = none)
- Tidak ada agitasi (skala 5 = none)
- Tidak ada syncope (skala 5 = none)
- Tidak ada muntah (skala 5 = none)
e. Seizure Control
- Pasien tidak mengalami kejang (skala 5 = Consistenly Demonstrated)
- Lingkungan sekitar pasien dalam keadaan aman (skala 5 = Consistenly Demonstrated)