Anda di halaman 1dari 22

MANFAAT DZIKIR DAN DO’A SERTA

ISTILAH-ISTILAH BAHASA DALAM


FIQIH DAN AKHLAK

Disusun Oleh:
Kelompok Al-Bayyan
Ketua : Rahmad Hidayat
Wakil Ketua : Muhammad Khaliq Rialdy
Sekretaris : Salamah
Bendahara : Wahyu Ramadian
MC : Indah Sarifah
Dosen Pembimbing : H. Mauliddin Iqbal, S.TH.,M.TH
NIP : 19730429 200800 1 007
Prodi : Instrumentasi Otomasi Industri

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2015

0
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manfaat Dzikir dan Do’a Serta Istilah-
istilah bahasa dalam Fiqih dan Akhlak“. Makalah yang kami susun ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Agama.
Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat kami haturkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Mauliddin Iqbal, S.TH.,M.TH selaku
dosen pembimbing yang telah membimbing dan sudi membagi ilmunya kepada
kami sehingga dapat terselesaikannya makalah ini. Tak lupa juga kami ucapakan
terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung untuk
kemajuan dalam penulisan makalah dimasa yang akan datang.

Buket Rata, 10 September 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3
A. Latar Belakang ..................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5


A. Pengertian Dzikir dan Do’a .................................................................. 5
B. Macam-macam Dzikir dan Do’a .......................................................... 7
C. Manfaat Dzikir dan Do’a ..................................................................... 9
D. Pentingnya Dzikir dan Do’a dalam Kehidupan Sehari-hari ................. 12
E. Keutamaan Berdzikir dan Berdo’a ....................................................... 13
F. Istilah-istilah Bahasa dalam Fiqih dan Akhlak ................................... 17

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 20


A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, berdoa dan berdzikir sangat penting
untuk diterapkan khususnya bagi umat Muslim, karena kedua aktivitas
tersebut merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah
SWT. Namun dalam prakteknya antara dzikir dan doa jarang sekali
diterapkan, walau mungkin ada itu pun hanya sebagian manusia yang selalu
menerapkannya.
Kebanyakan orang mengamalkan doa dan dzikir pada saat waktu dan
keadaan tertentu. Seperti halnya berdoa, berdoa hanya dilakukan oleh
manusia saat ada kemauan (menginginkan sesuatu) yang dimana dia berpikir
hanya Allah SWT. lah yang bisa membantu merealisasikan keinginannya itu.
Begitupun dengan berdzikir, jarang sekali manusia mengamalkan dzikir
dalam kehidupan sehari-hari, terkadang manusia berdzikir dan mengingat
Allah SWT. hanya saat dalam kesusahan dan tertimpa masalah saja.
Dzikir adalah suatu kegiatan atau cara yang dilakukan oleh seorang
hamba dalam mengingat Allah SWT. Dalam dzikir seorang hamba memuji
dan mengagungkan kebesaran Allah SWT. dengan merasa bahwa kita
hanyalah seorang hamba yang lemah tak berdaya dan hanya Allah SWT. lah
yang Maha Kuasa. Maka dari itu, kita seorang hamba-Nya hanyalah bagian
kecil dari kekuasaan-Nya.
Doa adalah suatu cara atau aktivitas seorang hamba dengan Allah SWT.
dimana seorang hamba memohon dan meminta kepada Allah SWT. dengan
maksud dalam hati bahwa keinginannya dapat terkabulkan.
Kita diperbolehkan berdoa hanya kepada Allah SWT. karena
sebagaimana kita tahu bahwa Allah SWT. merupakan satu-satunya Tuhan
yang wajib disembah dan hanya satu-satunya tempat bagi seorang hamba
untuk mengadu, mengeluh dan memohon pertolongan. Karena tiada daya dan
upaya selain kekuasaan dan pertolongan Allah SWT.

3
Maka dari itu penulis akan memberitahukan pentingnya manusia untuk
berdzikir dan berdoa dalam kehidupan sehari-hari. Karena penerapan dzikir
dan doa sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Dzikir dan Doa?
2. Apa saja macam-macam Dzikir dan Doa?
3. Apa saja manfaat Dzikir dan Doa?
4. Apa saja istilah-istilah bahasa dalam Fiqih dan Akhlak tentang Dzikir dan
Doa?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan tentang dzikir dan doa
2. Untuk menambah wawasan tentang pengertian dari dzikir dan doa
3. Untuk mengetahui manfaat dan penerapan dzikir dan doa
4. Untuk mengetahui istilah-istilah bahasa dalam Fiqih dan Akhlak tentang
Dzikir dan Doa.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dzikir dan Doa


1. Pengertian Dzikir
Dzikir merupakan ibadah yang paling ringan, sekaligus paling besar
kedudukannya dan paling utama di sisi-Nya. Hal ini dikarenakan gerak
lidah adalah gerakan yang paling ringan dan paling mudah dari segenap
anggota badan lainnya. Seandainya anggota badan lainnya bergerak
sebanyak lidah bergerak (karena dzikir), niscaya ia akan letih, dan yang
demikian itu tidak mungkin dilakukan. (Ibnul Qayyim Al Jauziyyah,
2014:36)
Dzikir menurut bahasa adalah ingat akan sesuatu atau menyebut
akan sesuatu. Dzikir menurut istilah Ahli Sufi[1]) adalah ingat Asma Allah
SWT. dengan sarana apa saja baik secara dhohir atau dalam bathin. Orang
yang senantiasa berdzikir maka akan merasa tentram dan tenang dalam
hidupnya sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Ra'd/13:28 yang
berbunyi:

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi


tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram.”[2]) (Q.S. Al-Ra’d:28).

2. Pengertian Doa
Doa adalah ibadah yang paling utama. Barangsiapa yang berdoa
maka dia sedang meniti keselamatan. Ibadah doa sangat berpengaruh pada
kehidupan lahir dan batin, dunia dan akhirat. (Efri Aditia, 2011:3)
Manusia sebagai seorang hamba mesti berdoa karena manusia lemah
dan fakir[3]). Orang yang tengah mengalami kesulitan akan sangat tahu
keadaan ini karena ia merasakannya.

5
Tak ada manusia di dunia yang tak mengalami kesulitan, tak ada manusia
yang kebal penyakit. Bahkan hanya dengan sebuah virus yang tak terlihat
pun manusia bisa binasa. (Efri Aditia, 2011:5)
Menurut bahasa doa berasal dari kata da’a[4]) yang artinya
memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’[5]) doa berarti memohon
sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu
yang memudharatkan.
Manusia dianjurkan untuk tadharu’[6]) seperti yang dilakukan oleh
orang-orang sahih dimana mereka selalu memanjatkan doa dalam keadaan
apapun (tidak hanya berdoa ketika sedang susah saja). Tadharu’ juga dapat
menambah kemantapan jiwa seorang hamba.
Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Kahfi/18:28 yang
berbunyi:

Artinya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang


yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan
keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena
mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta
menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS.
Al-Kahfi : 28).

6
B. Macam-macam Dzikir dan Doa
1. Macam-macam Dzikir
Dzikir terbagi menjadi beberapa macam, adapun macam-macam
Dzikir adalah sebagai berikut:
a. Dzikir dengan lidah (lisan)
Dzikir dengan lisan dilakukan dengan mengucapkan kalimat-
kalimat dzikir, baik dengan suara jelas (jahar)[7]) atau samar (sir)[8]).
Kalimat-kalimat dzikir yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
adalah merupakan kalimat thayyibah[9]) antara lain sebagai berikut:
 ‫سبْحاَنَ للاه‬
‫ه‬
 ‫َ ّلِلَ ْال َح ْمد ه‬
 ‫لَ َإلهَ َإلّ للاه‬
 ‫للا اکبر‬
 ‫العظيم للا استغفر‬
 َ ّ ‫اَلّ َب‬
َ‫الِل قه ّوتَ َولَ ه َْو َل ل‬

b. Dzikir dengan fikir


Dzikir dengan fikir dilakukan dengan merenungkan ciptaan Allah
SWT. dan merupakan dzikir yang sangat tinggi nilainya, di samping
dapat memantafkan iman, juga dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan.

c. Dzikir dengan perasaan


Dzikir dengan perasaan dilakukan dengan berhuznuzan[10])
kepada Allah SWT. dan merasakan indahnya rahmat yang telah
dikucurkan-Nya kepada kita,sehingga dapat merubah perasaan negatif
menjadi positif. Beberapa contoh dzikir dengan perasaan adalah
dengan merasa dekat dengan Allah SWT., merasa dilindungi Allah
SWT., merasa disayangi Allah SWT., mendapat karunia dari Allah
SWT. Allah SWT. memberikan segala kebaikan, sedangkan yang
buruk diakibatkan oleh kesalahan kita.

7
d. Dzikir dengan keyakinan
Dzikir dengan keyakinan adalah mantapnya aqidah tauhid dalam
perjalanan hidup, bahwa segala sesuatu terjadi hanya menurut
kehendak Allah SWT. yang disebut dengan Tauhid Rububiyah[11]),
dan adanya keyakinan yang utuh bahwa hanya Allah SWT. lah yang
berha disembah, yang kemudian dikenal dengan Tauhid
Uluhiyah[12]).
Orang yang selalu mengamalkan dzikir dengan keyakinan yang
sampai ke lubuk hati terdalam tidak akan terkagum-kagum kepada
apapun dan siapapun, kecuali hanya kepada Allah SWT. godaan
terbesar dalam Dzikir ini adalah syirik[13]).

e. Dzikir dengan perbuatan


Dzikir dengan perbuatan dilakukan dengan sikap taat dan patuh
terhadap aturan Allah SWT., baik dalam hal aqidah, ibadah maupun
mu’amalah[14]). Sehingga segala gerak dan langkah serta tutur kata
memancarkan akhlak Allah SWT. yang penuh rahmah, berbudi luhur
dan jauh dari akhlak tercela (madzmumah)[15]).

2. Macam-macam Doa
Doa terbagi menjadi beberapa macam, adapun macam-macam Doa
adalah sebagai berikut:
a. Doa untuk kebutuhan sehari-hari, seperti doa makan, doa mau tidur,
dan lain lain
b. Doa untuk meminta keselamatan dunia dan akhirat
c. Doa untuk orang tua
d. Dan lain lain.

8
C. Manfaat Dzikir dan Doa
1. Manfaat Dzikir
Sebagaimana fungsi dari Dzikir itu sendiri yang mana dzikir
membuat orang yang membacanya menjadi tenang, maka dzikir pun
memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai berikut:
a. Dzikir membawa seseorang untuk mendapatkan keberuntungan
berupa Surga.
b. Ahli dzikir akan diumumkan sebagai ahlul karam[16]) oleh Allah
SWT. di hari kiamat
c. Dzikir meninggikan derajat seseorang
d. Orang yang selalu berdzikir dengan rutin, maka ia akan memperoleh
keutamaan di hari kiamat dengan mengalahkan yang lainnya
e. Dzikir menyempurnakan pahala jihad[17])
f. Orang yang selalu (rutin) berdzikir akan mendapat ampunan dan
pahala yang besar
g. Dzikir adalah amalan yang dicintai Allah SWT., maka orang yang
ahli dzikir pun akan dicintai Allah SWT.
h. Dzikir menolak syaitan dan menghancurkannya
i. Dzikir membuat hati tenang
j. Hilangnya duka cita dari hati
k. Dzikir membuat Allah SWT. menjadi ridho
l. Dzikir menjadikan hati gembira dan lapang
m. Dzikir menguatkan hati dan beban
n. Dzikir membuat hati dan wajah bercahaya
o. Dzikir menumbuhkan muhabbah dan muraaqabah[18]) kepada Allah
SWT.
p. Menumbuhkan kedekatan kepada Allah SWT.
q. Diingat oleh Allah SWT.
r. Dzikir dapat menggugurkan dosa sekaligus menghilangkannya
s. Dzikir menyelamatkan dari siksa Allah SWT., dan Dzikir merupakan
kekuatan

9
t. Orang yang ahli dzikir diliputi malaikat, dituruni rahmat[19]),
mendapatkan kedamaian, dibanggakan Allah SWT. di hadapan
malaikat
u. Dzikir menghindarkan dari ghibah dan namiimah[20])
v. Dzikir adalah cahaya bagi ahli dzikir baik di dunia, di alam kubur,
dan di akhirat kelak (Ibnul Qayyim Al Jauziyyah: 2014)

2. Manfaat Doa
Syekh Sayyid Tantawi, Syaikhul[21]) Azhar di Mesir, merangkum
tiga manfaat doa dalam tiga point, yaitu sebagai berikut:
a. Doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah SWT. kepada
hamba-hambaNya yang lemah. Dengan doa seorang hamba
menyadari bahwa hanya Allah SWT. lah yang memberi nikmat,
menerima taubat, dan memperkenankan doa-doanya. Doa berfungsi
mendorong hamba-Nya untuk selalu bersyukur. Sebab rasa syukur
itu pula mendorong hamba-Nya untuk bersungguh-sungguh dalam
beribadah.
b. Doa mengajari kita agar merasa malu kepada Allah SWT. sebab
manakala ia tahu bahwa Allah SWT. akan selalu mengabulkan doa-
doanya, maka tentu saja ia malu untuk mengingkari nikmat-
nikmatNya.
c. Doa mengalihkan hiruk-pikuk kehidupan dunia keharibaan tafakur
dan kekudusan munajat[22]) kehadirat Allah SWT., memutuskan
syahwat[23]) duniawi yang fana menuju ketenangan hati dan
ketentraman jiwa.

Dan beberapa manfaat do’a lainnya yaitu :


1. Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam
persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa
akan lebih mudah untuk mengalami stress;

10
2. Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan
lebih tegar menghadapi peristiwa – peristiwa yang terjadi di luar
yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun;
3. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun
berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik
menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru
menjadikan yang baik menjadi buruk;
4. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang
mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena
relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan
mengalami yang sama kelak di keabadian;
5. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering
berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan
kemarahan mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa
niscaya emosinya menjadi stabil;
6. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang
tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah
putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang
jarang bahkan sama sekali malas berdoa;
7. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan
kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki
sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu
dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan – kelemahannya
sendiri
8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang
yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan
dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal,
karena ia akan semakin memahami talenta – talenta yang Tuhan
berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan;
9. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit – penyakit yang
disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa,
seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu

11
untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala
peristiwanya dalam terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tidak
menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan;
10. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain
ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim
dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang
tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada
diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba
pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu
mencintai dan mengasihi diri sendiri.

D. Pentingnya Dzikir dan Doa dalam Kehidupan Sehari-hari


Dzikir dan doa adalah dua kegiatan yang saling berhubungan. Dalam
pelapalan doa setelah sholat diawali dengar dzikir karena seorang hamba
sangat dianjurkan untuk selalu berdzikir memuji Allah SWT. atas keagungan
dan kekuasan-Nya namun seorang hamba pun diharuskan untuk senantiasa
berdoa (meminta ampunan, pertolongan hanya kepada Allah SWT.),
alangkah sombongnya orang yang tidak pernah berdoa kepada Allah SWT.,
seakan-akan dia tidak butuh Allah SWT. dan bisa hidup sendiri tanpa adanya
bantuan Allah SWT.
Sangat mustahil semua yang terjadi dan semua yang ada di langit, bumi
serta isinya tidak ada campur tangan Allah SWT. bagaimana tidak, kehidupan
kita di bumi ini sudah diatur dan menjadi kehendak-Nya namun sesuatu yang
bersifat buruk pada kehidupan dan diri kita bisa diubah oleh tindakan yang
baik (perubahan) namun kita juga jangan lupa berdoa agar Allah SWT.
senantiasa meridhoi dan menjadikan berkah atas hidup kita di dunia dan di
akhirat kelak.
Penerapan dzikir dan doa dalam kehidupan sehari-hari sangatlah
penting, dimana orang yang ahli dzikir dan doa akan Allah SWT.
anugerahkan kehidupan yang baik, nyaman, tentram dan ada dalam
lindungan-Nya. Kepentingan dzikir dan doa adalah dalam kehidupan sehari-
hari dapat mencetak manusia-manusia yang taqwa[24]), memiliki akhlaqul

12
karimah[25]), terhindar dari perbuatan tercela dan menumbuhkan kasih
sayang Allah SWT. kepada hamba-Nya. Nabi Muhammad SAW. adalah
seorang pendoa. Beliau berdoa setiap saat, dalam sendiri, saat berperang, dan
saat damai. Nabi Muhammad SAW. menyebut bahwa doa merupakan inti
ibadah. Ibadah sendiri selamanya adalah media agar hamba dapat dekat
dengan-Nya dan terhubung secara lahir bathin[26]) dengan Tuhannya. (Efri
Aditia: 2011)

E. Keutamaan Berdzikir dan Berdo’a


a. Keutamaan Berdzikir
Banyak orang yang masih menganggap remeh kegiatan dzikir
atau mengingat Allah. Mereka menganggap duduk diam sambil
berzikir menyebut nama Allah sebagai suatu kegiatan yang sia sia dan
hanya membuang waktu percuma. Ini terjadi karena sebagian besar
manusia perhatiannya hanya tercurah pada kehidupan dunia. Sebagian
besar manusia hanya fokus pada kehidupan jangka pendek, yaitu
kehidupan dunia. Mereka merancang kehidupannya hanya sampai hari
tua, seluruh perhatian dan aktifitasnya dicurahkan untuk keberhasilan
dan kesuksesan hidup didunia. Mereka tidak peduli dengan kehidupan
jangka panjang, bahkan mereka ragu dengan adanya kehidupan akhirat
yang abadi dan pertemuan dengan Allah kelak.
Barang siapa yang mengharapkan berjumpa dengan Allah
penguasa alam semesta, maka saat pertemuan itu pasti terjadi. Barang
siapa yang tidak mengharap perjumpaan dengan Allah, maka di
akhirat kelak dia tidak akan berjumpa dengan-Nya, kesenangan dan
kegembiraan hidupnya didunia ini telah berakhir dengan datangnya
kematian, diakhirat kelak ia akan dikumpulkan dilembah neraka,
hidup kekal abadi selamanya disana.
Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka
sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Ankabut 5)

13
Sedikit sekali orang yang paham dan mengerti bahwa saat ini
mereka sedang berada dalam perjalanan panjang yang tidak memiliki
ujung, perjalanan panjang yang tidak ada akhirnya. Sebagian besar
manusia hanya tahu bahwa perjalanan ini akan berakhir dengan
datangnya kematian. Mereka tidak menyadari bahwa dibalik kematian
mereka masih harus menempuh perjalanan panjang yang tidak pernah
ada ujungnya, perjalanan panjang yang tidak pernah ada akhirnya.
Mereka harus melalui alam barzakh, padang mahsyar, hari berhisab,
selanjutnya hidup kekal abadi dilembah neraka atau ditaman syurga.
Itulah perjalan panjang yang tidak pernah ada akhirnya.
Perjalanan panjang yang kita lalui didunia maupun akhirat
penuh dengan halangan dan rintangan. Halangan dan rintangan itu
akan menimbulkan berbagai penderitaan dan rasa sakit yang
berkepanjangan. Kita butuh kekuatan ekstra untuk mengatasi berbagai
halangan dan rintangan itu. Jika kita sanggup mengatasi berbagai
halangan dan rintangan yang datang menghadang kita akan
mengalamai kegembiraan dan kebahagiaan yang terus menerus.
Dengan ingat kepada Allah dan selalu berlindung pada-Nya kita
akan mendapat kekuatan ekstra menghadapi berbagai halangan dan
rintangan yang datang menghadang baik didunia maupun diakhirat.
Orang yang selalu ingat pada Allah akan mendapat kemudahan dalam
mengatasi berbagai halangan dan rintangan yang datang menghadang.
Hal tersebut terjadi karena Allah selalu ingat dan memperhatikan
keadaan orang yang selalu ingat pada-Nya, Dia selalu siap memberi
pertolongan kepada orang yang selalu ingat pada-Nya. Firman Allah
dalam surat Al Baqarah 152 :
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat) -Ku. (Al Baqarah 152)

14
b. Keutamaan Berdo’a
Berdoa memiliki banyak keutamaan, yang akan bermanfaat bagi
muslim yang melaksanakannya dengan hati yang tulus dan ikhlas
disertai kekhusyuan atau keseriusan dalam doanya.
1. Doa adalah ibadah
Kadang kita lupa dan bahkan menyepelekan untuk berdoa, bisa
jadi disebabkan oleh rasa percaya diri, atau berada dalam keadaan
yang serba berkecukupan.
Dari Nu'man bin Basyir bahwasanya Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Doa adalah ibadah", kemudian beliau membaca ayat :
"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembahKu". [Ghafir : 60].
Hadits di atas menegaskan bahwa orang yang tidak ingin berdoa
adalah orang yang sombong, sehingga doa termasuk ibadah dan
ancaman kehinaan bagi orang yang tidak ingin berdoa.

2. Ibadah yang paling mulia


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah
daripada doa". [Sunan At-Timidzi, bab Do'a 12/263, Sunan Ibnu
Majah, bab Do'a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362].
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut
adalah tidak ada sesuatu ibadah qauliyah (ucapan) yang lebih mulia di
sisi Allah daripada doa, sebab membandingkan sesuatu harus sesuai
dengan substansinya. Sehingga pendapat yang mengatakan bahwa
shalat adalah ibadah badaniyah yang paling utama sehingga hal ini
tidak bertentangan dengan firman Allah.

15
"Artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu". [Al-
Hujurat : 13].

3. Doa mampu menolak takdir Allah


Berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa".
[Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud adalah,
takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab
tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan
masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab
terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh
berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah.
Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena
musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah,
sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura'atul
Mafatih 7/354-355].
Ketika takut akan takdir yang buruk, hendaknya seseorang berdoa
meminta keselamatan agar tidak terjadinya takdir yang ia takuti,
misalnya saat memilih keputusan yang ia tidak ketahui akibatnya
apakah baik atau tidak baginya.

4. Menghindarkan dari bencana dan musibah


Banyak berdoa bisa menghindarkan bencana dan musibah,
sebagaimana firman Allah yang mengkisahkan tentang Nabi Ibrahim
'Alaihis Salam :
"Artinya : Dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-
mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".
[Maryam : 48]

16
Imam Ibnul Jauzi berkata : "Ketahuilah bahwa doa orang mukmin
tidak mungkin ditolak, boleh jadi ditunda pengkabulannya atau
digantikan sesuatu yang lebih maslahat dari pada yang diminta baik di
dunia atau di akhirat. Sebaiknya seorang hamba tidak meninggalkan
berdoa kepada Rabbnya sebab doa adalah ibadah yaitu ibadah
penyerahan dan ketundukan kepada Allah". [Fathul Bari 7/348 ]
Walaupun seseorang merasa doanya belum dikabulkan, tidak
seharusnya ia menghentikan doanya. Karena bisa saja doanya menjadi
penghalang bagi musibah yang lain misalnya, ketika ia meminta rezki
untuk menyelesaikan hutangnya, namun ia justru diberi keselamatan
dari suatu penyakit yang lebih berbahaya dari hutang itu sendiri
sehingga penyakit itu tidak menambah beban untuk melunasi
hutangya.

F. Istilah-Istilah Bahasa Dalam Fiqih dan Akhlak


Adapun beberapa istilah-istilah bahasa dalam Fiqih dan Akhlak tentang
dzikir dan do’a adalah sebagai berikut :
[1] ) Ahli Sufi adalah istilah untuk orang-orang yang mendalami ilmu
Tassawuf, yaitu ilmu tentang ketakwaan kepada Allah SWT.
[2] ) Maksud dari Q.S. Al-Ra’d:28 adalah barangsiapa yang selalu
mengingat Allah SWT., hatinya akan menjadi tentram dan tenang.
[3] ) Fakir adalah orang yang amat sangat sengsara hidupnya, sangat lemah
tidak memiliki tenaga bahkan harta.
[4] ) Da’a adalah kata dalam Bahasa Arab yang berarti mengadu (meminta
pertolongan kepada Allah SWT.)
[5] ) Syara’ merupakan syariat agama (Islam) yang merupakan pokok
ajaran Allah SWT. dan Rasulnya.
[6] ) Tadharu’ adalah tunduk, merendahkan diri dan kesadaran atas
kehadirat Allah SWT.
[7] ) Jahar adalah mengeraskan suara saat dzikir
[8] ) Sir adalah menyamarkan suara saat dzikir

17
[9] ) Kalimat thayyibah adalah kalimat-kalimat yang mempunyai makna
mensucikan dan mengagungkan asma Allah SWT.
[10] ) Berhusnuzan adalah berbaik sangka atau berpikiran positif.
[11] ) Tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah SWT. dalam tiga perkara
yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya.
[12] ) Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan bagi
Allah SWT., seperti berdoa, tawakal, dan lain lain.
[13] ) Syirik adalah menyekutukan Allah SWT.
[14] ) Aqidah berarti kepercayaan atau keimanan yang teguh seorang
mukmin, ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT. disertai
dengan rasa kecintaan kepadaNya, mu’amalah adalah istilah yang
digunakan untuk permasalahan selain ibadah.
[15] ) Akhlak Tercela (Madzmumah) adalah tingkah laku atau perbuatan
jahat yang merusak iman dan menjatuhkan martabat manusia.
[16] ) Ahlul Karam merupakan orang yang terhormat dan dimuliakan.
[17] ) Jihad adalah mencurahkan segala kemampuan manusia dalam suatu
tujuan.
[18] ) Muhabbah adalah cinta kepada Allah SWT. Muraaqabah adalah
pengawasan atau mengawasi diri.
[19] ) Rahmat adalah suatu anugerah Allah SWT. kepada hamba-hambaNya
yang terpilih.
[20] ) Ghibah adalah mengumpat, menggunjing (gosip) orang lain.
Namiimah adalah adu domba.
[21] ) Syaikhul adalah gelar yang sudah digunakan untuk menyebut para
Imam-Imam besar dalam sejarah Islam yang panjang.
[22] ) Tafakur adalah perenungan terhadap tanda-tanda kebesaran Allah
SWT. Munajat adalah isi doa yang sepenuh hati kepada Allah SWT.
untuk mengharapkan keridhoan, ampunan, bantuan, hidayat-Nya dan
lain lain.
[23] ) Syahwat adalah hawa nafsu.
[24] ) Taqwa adalah menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.

18
[25] ) Akhlaqul Karimah adalah perilaku terpuji (baik) dengan menjalankan
segala yang diridhoi oleh Allah SWT.
[26] ) Lahir bathin adalah jiwa dan raga. Lahir yakni bersifat Jasmaniah
(fisik), Bathin bersifat Rohaniah (hati).

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat di ambil berdasarkan
pembahasan di atas yaitu sebagai berikut :
1. Dzikir merupakan cara seorang hamba dalam memuji Allah SWT., ahli
dzikir akan merasa tenang dan tentram hidupnya. Dzikir memiliki banyak
sekali manfaat salah satu di antaranya adalah diberi kenikmatan dan
jaminan surga; mendapat pahala yang besar; diampuni dosa-dosanya;
didoakan oleh malaikat.
2. Doa merupakan cara seorang hamba dalam berkomunikasi dengan Allah
SWT. doa berisi tentang permohonan seorang hamba kepada-Nya dengan
berharap bahwa Allah SWT. mengabulkan keinginan (doa) nya. Doa pun
memiliki banyak manfaat yaitu menghindarkan kita dari sikap sombong,
angkuh; menjadikan kita seorang hamba yang tidak lupa diri yakni
merasa tidak bisa apa-apa tanpa bantuan dan pertolongan-Nya;
menjadikan kita seseorang yang bersyukur jika memang Allah SWT.
mengabulkan doa kita.
3. Dzikir dan doa sangat penting dalam kehidupan karena keduanya saling
berkaitan dan merupakan ibadah yang berfungsi sebagai sarana seorang
hamba berkomunikasi dengan sang khalik agar menjadikan kita menjadi
seorang hamba yang bertaqwa dan tidak kufur.

B. Saran
Sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu Penyusun banyak berharap
para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
dikesempatan - kesempatan berikutnya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharap kita semua tidak hanya puas dengan materi ini saja. Semoga
makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Aditia, Efran (2011), Doa-Doa Dari Hadits. Cibubur: PT. Variapop Group

Qayyim, Ibnul (2014), Faedah Dzikir yang Menakjubkan.Pustaka Ibnu ‘Umar

Febrian, Bayu. (2013). Macam-Macam Dzikir dan Fungsinya. [diakses di


http://tentangislam99.blogspot.com pada tanggal 10 September 2015].

Mujahadah, Halaqoh. (2012). Perintah Dzikir. [diakses pada 10 September


2015].

Munir, Taufiq. (2014). Manfaat Berdoa. [ diakses di


www.pesantrenvirtual.com pada tanggal 10 september 2015].

Satria, Harapan. (2008). Pengertian Doa. [ diakses di


harapansatria.blogspot.com pada tanggal 11 September 2015].

21

Anda mungkin juga menyukai