TUGAS AKHIR
DARMA PUTRA
BP. 1311012014
TUGAS AKHIR
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan
DARMA PUTRA
1311012014
2017
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
Darma Putra
BP: 1311012014
Pembimbing I Pembimbing II
Tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Kontrol Suhu dan
penguji sebagai berikut, pada hari Kamis, 3 Oktober 2017 di Program Studi DIV
Mengetahui:
Terima kasihku kepada pembimbing dan penguji. Ibuk Milda Yuliza ,ST,.MT , Bapak
Anton Hidayat ST.,MT , Bapak Ir. Suryadi, MT, Bapak Ir Amril, MT , dan Ibuk Yultrisna
,ST,.MT yang telah memeberikan bimbingan dan masukan kepada saya Semoga jasa beliau dibalas
si surga Mu ya Robb… Terima kasih kepada teman-teman D4 EC 13 (Nilam, Arsman, Chan,
Hanif, Amry, Vicky, Robert, Trisno, Deden, Ferdi, Nanda, Caca, Ilham, Fadly, Fauzan, Rita,
Raka, Akbar, Yori, Rindi, Fariz, Arif, Bg Syahrul, Bg Riyan) sukses selalu buat kalian … Terima
kasih kepada abang-abang, kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar D4 EC yang telah
membantu dan Mendoakan kelancaran penulis mulai dari awal pembuatan sampai selesainya tugas
akhir ini. Terimakasih kepada Rahmi Feryma yang telah banyak memberikan semangat sampai
sekarang ini.
Kata Kunci (Key Word) : Rumah Kaca, Suhu, dan Kelembaban Tanah
i
KATA PENGANTAR
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah memberikan
teladan kepada umatnya juga kepada kita generasi penerusnya yang istiqomah
berada dijalan-Nya.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk diajukan sebagai salah satu syarat
Selama penyelesaian tugas akhir dan penyusunan laporan ini, penulis sangat
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
1. Orang Tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, do’a
ii
5. Ibu Milda Yuliza, ST.,MT selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir yang
7. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar beserta Teknisi, dan staf Administrasi
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Darma Putra
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.2.1 Nutrisi................................................................................... 11
iv
2.9.2 Transistor Penguat Arus ...................................................... 32
v
3.2.4 Perancangan dan Pembuatan Rangkaian Relay Pompa ...... 50
vi
4.1.4. Pengujian Rangkaian Driver ............................................... 74
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
vii
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 33 IC L298D .............................................................................................................. 54
Gambar 34 Rancangan Rangkaian Keseluruhan ..................................................................... 55
Gambar 35 Flowchart Sitem .................................................................................................... 56
Gambar 36 Tahapan Algoritma Fuzzy .................................................................................... 57
Gambar 37 Fungsi Keanggotaan Error .................................................................................... 58
Gambar 38 Fungsi Keangotaan Delta Error ............................................................................ 59
Gambar 39 Fungsi Keangotaan Output PWM ........................................................................ 59
Gambar 40 Box Supply............................................................................................................ 63
Gambar 41 Badan Rumah Kaca .............................................................................................. 68
Gambar 42 Bak Penampung Air ............................................................................................. 69
Gambar 43 Desain Rumah Kaca Keseluruhan ........................................................................ 67
Gambar 44 Titik Pengukuran Catu Daya ................................................................................ 70
Gambar 45 Titik Pengukuran Relay ....................................................................................... 73
Gambar 46 Titik Pengukuran Rangkaian Driver .................................................................... 74
Gambar 47 Grafik perbandingan Suhu Pada Termometer Dengan Sensor LM35 ................. 81
Gambar 48 Grafik Perbandingan Soil Tester Dengan Sensor Soil Moisture YL-39 .............. 83
Gambar 49 Grafik Perbandingan Termometer Dengan Sensor LM35 di Pagi Hari ............... 85
Gambar 50 Grafik Perbandingan Termometer Dengan Sensor LM35 di Siang Hari ............ 87
Gambar 51 Grafik Perbandingan Termometer Dengan Sensor LM35 di Malam Hari .......... 89
Gambar 52 Gambar Fungsi Keanggotaan Error ..................................................................... 91
Gambar 53 Gambar Fungsi Keanggotaan Delta Error ........................................................... 92
Gambar 54 Gambar Fungsi Output Kecepatan Fan ............................................................... 92
Gambar 55 Grafik Suhu Dalam Rumah Kaca di Pagi Hari ................................................... 95
Gambar 56 Grafik Suhu Dalam Rumah Kaca di Siang Hari ................................................. 96
Gambar 57 Grafik Suhu Dalam Rumah Kaca di Malam Hari ............................................... 98
x
Daftar Tabel
xi
BAB I
PENDAHULUAN
sebuah bangunan yang terbuat dari kaca atau plastik yang memudahkan sinar
optimal serta melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan bagi
sangat penting agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Para petani pada umum
tanaman ketika proses pertumbuhan, mulai dari penyemaian benih sampai bisa
di pindah kan ke lapangan. Budidaya tamanan cabe pada rumah kaca sangat
bagus, karena lingkungan pada rumah kaca (suhu dan kelembaban) dapat di
manipulasi sesuai dengan kebutuhan tanaman cabe merah. Suhu yang ideal
untuk pertumbuhan cabe merah adalah 250C – 270C dengan batas suhu
Tanaman Pangan dan Hortikultura Padang, 2014). Tanaman cabe merah dapat
tumbuh dengan baik dengan kelembaban tanah pada range 50% - 70%,
1
2
penyakit dan terjadi pembusukan akar (Andi Chairunnas, S.Kom, M.Pd, 2012).
Otomatis budidaya tanaman cabe merah pada rumah kaca akan mengghasilkan
bibit tanaman cabe merah yang lebih bagus karena tanaman dapat di
dalam rumah kaca sesuai kebutuhan. Suhu, dan kelembapan tanah harus
dikontrol dengan baik, begitu juga dengan hama dan penyakit yang bisa
pengendalian suhu, dan kelembapan tanah pada rumah kaca ini diharapkan akan
kelembaban tanah:
%.
fog cooling, suhu tidak dapat diturunkan sesuai target yang diharapkan
yaitu 30 oC.
Bangun Sistem Kontrol Suhu, dan Kelembapan Tanah Rumah Kaca Pada
4. Bagaimana sistem dapat menjaga kondisi rumah ramah kaca agar tetap
sebanyak 10 buah.
2. Sistem yang di kontrol pada rancang bangun ini yaitu suhu, dan kelembaban
tanah.
3. Suhu yang dikontrol untuk dijadikan setpoint adalah 270C dengan nilai suhu
minimal adalah 180C dan nilai suhu maksimal 300C dan kelembaban tanah
sebanyak 3 buah.
1.4 Tujuan
1. Membuat sistem kontrol suhu, dan kelembaban tanah pada rumah kaca.
sehingga pertumbuhan bibit cabe tetap baik walau kondisi lingkungan luar
tidak menentu.
cabe.
1.5 Manfaat
efektif.
3. Supaya pembibitan tanaman pada rumah kaca mendapatkan kan hasil bibit
tanaman yang tetap baik walau kondisi lingkungan luar yang tidak menentu,
1. Studi literatur
Studi literatur yang dilakukan yaitu dengan mencari jurnal – jurnal dan
2. Pembuatan proposal
3. Seminar proposal
rancangan Tugas Akhir kepada penguji sehingga nanti terdapat koreksi dan
7. Membuat kesimpulan
Sistematika penulisan yang dalam Tugas Akhit ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
pemograman pengendaliannya.
Pengumpulan data dan analisa memuat hasil – hasil percobaan dan analisa
BAB V: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
yang tertutup dan transparan yang bisa ditembus oleh cahaya matahari. Lalu cahaya
secara optimal tanpa dipengaruhi adanya iklim luar. Untuk tujuan tersebut, rumah
kaca sebaiknya mempunyai transmisi cahaya yang tinggi, konsumsi panas yang
rendah, ventilasi yang cukup dan efisien, struktur yang kuat, kontruksi, dan biaya
Kaca yang digunakan untuk rumah kaca bekerja sebagai medium transmisi
yang dapat memilih frekuensi spektral yang berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk
menangkap energi di dalam rumah kaca yang akan memanaskan tumbuhan dan
tanah di dalamnya, serta memanaskan udara yang ada di dekat tanah. Udara ini
kemudian dicegah agar tidak naik ke atas dan mengalir keluar. Oleh karena itu,
7
8
menjaga keadaan iklim, serta lingkungan di dalam suatu ruangan atau bisa disebut
dengan iklim buatan untuk menjaga kelembapan udara, tanah, suhu, dan intensitas
cahaya. Sehingga besarnya suhu, tingkat kelembapan, dan kadar asam dalam tanah
di dalam rumah kaca tersebut akan berbeda dengan kondisi suhu, kelembapan, dan
pemupukan, dan pergerakan sirkulasi udara (ventilasi). Rumah kaca untuk daerah
produksi dan budidaya tanaman. Produksi dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa
dipengaruhi perubahan cuaca, dimana produksi dalam lahan yang terbuka tidak
budidaya tanaman seperti curah hujan yang terlalu tinggi, suhu yang ekstrim, angin
Manfaat apa saja yang didapat jika menggunakan green house , hal ini dapat
cuaca, bila terjadi perubahan musim, apalagi bila tidak terprediksi akan
juga kita tidak perlu membanjiri pasar dengan jenis komoditas yang sama
green house lebih tinggi dibandingkan di luar green house. Karena budidaya
sesuai kebutuhan tanaman. Gejala hilangnya hara yang biasa terjadi pada
akurat dan tepat waktu, maka hasil bibit tanaman akan berkwalitas.
hasil yang lebih seragam, baik ukuran maupun bentuk visual produk.
4. Meminimalisasi pestisida
dengan memasang insect screen pada dinding dan bukaan ventilasi di bagian
atap. Insect screen yang baik tidak dapat dilewati oleh hama seperti kutu
daun.
teras transisi yang dibuat untuk menahan hama atau patogen yang terbawa
oleh manusia. Pada lantai ruang ini juga terdapat bak berisi cairan pencuci
hama dan patogen. Untuk pintu dapat ditambahkan lembaran PVC sheet.
Saat ini sangat biasa orang membangun green house dengan sistem
knock down. Dengan cara ini gren house bukanlah aset mati, manakala
karena suatu hal ada perubahan kebijakan, maka struktur green house
Dengan adanya green house maka kesan usaha akan terlihat lebih
6. Sarana agrowisata
dapat menjadi daya tarik. Ada yang khusus mengkoleksi kaktus, anggrek
atau berbagai jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam bebas.
penting untuk diketahui jika ingin membudidayakan suatu jenis tanaman tertentu.
faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan (Ferry
Firmansyah, 2009).
2.2.1. Nutrisi
sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam
bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut makro (C, H, O, P, K, S, Ca, Fe,
Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
12
mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut
2.2.2. Air
Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya
2.2.3. Cahaya
dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman
panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya dalam
keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna
2.2.4. Suhu
kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses
bagian lain tanaman. Tumbuhan dapat hidup dan tumbuh dengan baik dalam
rentang suhu tertentu, yaitu di antara suhu minimum (suhu terendah ±10 derjat C)
suhu yangpaling baik untuk pertumbuhan tumbuhan tersebut disebut suhu optimum
2.2.5. Kelembapan
Kelembaban merupakan kandungan total uap air yang ada di udara, agar
tenaman dapat tumbuh dengan baik maka di perlukan kelembaban yang tinggi dan
tidak banyak terjadi penguapan sehingga ketersediaan air disekitar tanaman tetap
terjaga. Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila
kondisi lembap dapat dipertahankan, maka banyak air yang diserap tumbuhan dan
lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel
sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah
besar. Pada kondisi ini, faktor kehilanganair sangat kecil karena transpirasi yang
source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan,
yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik
yang open source pada board input ouput sederhana, yang dimaksud dengan
platform komputasi fisik disini adalah sebuah sistem fisik hyang interaktif dengan
penggunaan software dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespons situasi
dan kondisi.
bukan port serial. Fitur ini berguna karena banyak komputer yang sekarang
ke pembuat arduino.
membuat kesalahan.
15
mulai dari ATmega8 sampai seri terbaru diantaranya adalah 2650. Selain itu board
Bisa membuat board tersebut, karena board yang sudah jadi. hanyalah
mikrokontroler yang diisi dengan program bootloader yang juga tersedia pada
IDE arduino. Membangun board arduino sendiri akan dibahas dalam posting yang
terpisah.
loop(). Perbedaannya pada C biasa tidak terjadi loop, jadi harus ada looping yang
loop() akan kembali lagi dari awal jika sudah dieksekusi intruksi paling
bawahnya.
2.3.2 Penyemat
spesifik yaitu dua jenis saluran yaitu analog dan digital. Setiap saluran analog dan
digital diberi urutan angka, misalnya D5 adalah saluran digital kanal 5, A0 adalah
saluran analog kanal 0. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan penyemat IC arduino
adalah nama saluran arduino. Sedangkan nama penyemat yang berwarna hitam
adalah nama penyemat mikrokontroler ATmega8, 168 dan 328. Dengan demikian,
dikembangkan aplikasinya
processing.
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source
Arduino yang kita gunakan pada perancangan ini adalah arduino mega yang
menggunakan chip AVR ATmega 2560 yang memiliki fasilitas PWM, komunikasi
serial, ADC, timer, interupt, SPI dan I2C. Sehingga Arduino bisa digabungkan
bersama modul atau alat lain dengan protokol yang berbeda-beda. Bahasa
pemograman yang digunakan adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah
18
memprogramnya.
parameter fisik dari suatu besaran yang diukur. Sensor akan menerima input
suatu alat yang dapat digerakkan oleh energi yang dapat menyalurkan energi
Salah satu contoh penggunaan sensor dan tranduser dalam satu alat yaitu
sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi yaitu energi listrik dan
perubah dari energi listrik menjadi energi mekanik, karena bila kumparan putar
proses dimana suatu variabel sedang diukur dan menghasilkan suatu keluaran
digunakan oleh bagian sistem pengukuran yang lain untuk mengenali nilai
masukan berupa temperatur serta keluaran berupa gaya gerak listrik (GGL) yang
kecil. GGL yang kecil ini oleh bagian sistem pengukuran yang lain dapat diperkuat
mendeteksi/mengukur suhu pada suatu ruang atau sistem tertentu yang kemudian
diubah keluaranya menjadi besaran listrik. Ada beberapa jenis sensor yang
untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
Sensor suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen
dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang
rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan
Tegangan operasi LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt.
Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajat celcius sehingga
(1)
maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada suhu 150℃. Pada penempatannya
LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan
akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01℃ karena terserap pada suhu
pemukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu
udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu
disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah
dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara
disekitarnya.
sensor), atau sering disebut "soil hygrometer sensor" atau "soil humidity
ini menggunakan moisture probe tipe YL-69 yang diproses IC pembanding offset
rendah LM393 (low offset voltage comparator dengan offset masukan lebih rendah
Kita bisa menggunakan sensor ini untuk mendeteksi kadar air dalam tanah,
yang kemudian bisa menjadi acuan dalam sistem pengairan / penyiraman tanaman
sensing probe) ke dalam tanah (isolasikan koneksi pin header dengan kabel dengan
lilitan selotip kedap air, akan lebih bagus bila menggunakan heat-shrink
terpasang di modul pemroses. kita juga dapat menggunakan modul sensor ini tanpa
mikrokontroler karena pin keluaran digital (digital pin output) dapat disambungkan
Anda dapat menggunakan pin keluaran analog (sambungkan dengan pin ADC
pada skala 0V (relatif terhadap GND) hingga Vcc (tegangan catu daya). Modul
pemroses dapat menggunakan catu daya antara 3,3 Volt hingga 5 Volt sehingga
board.
22
3. Keluaran tipe analog dapat dibaca sebagai representasi linear akurat dari
4. Keluaran tipe digital akan bernilai logika HIGH saat kelembapan rendah
5. Module dual output mode, digital output, analog output more accurate.
2.5 LCD 20 x 4
mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis LCD 20x4. LCD 20x4
merupakan modul LCD dengan tampilan 20x4 baris dengan konsumsi daya
LCD yang 16x2 karakter saja. Adapun konfigurasi pin nya sama dengan 16x2
yakni terdapat 16 pin yang harus dicocokkan agar mendapatkan keluaran yang
sesuai.
4. Pin 4 memberitahu LCD bahwa sinyal yang dikirim adalah data, jika
pin 4 ini diset ke logika 1 (high, +5) atau memberitahu bahwa sinyal
yang dikirim adalah perintah jika pin ini diset dengan logika 0 (low,
0V).
24
5. Pin 5 berfungsi mengatur fungsi LCD. Jika diset ke logika 1, (high, +5)
berfungsi untuk mengeluarkan data. Jika pin ini diset ke logika 0 (low,
pembacaan data.
7. Pin 7-14 dihubungkan ke data 8 bit data bus (aplikasi ini menggunakan
4 bit MSB saja, sehingga pin data yang digunakan hanya pin 11 sampai
pin 14).
2.6 Relay
“otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai
menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis
25
Gambar 8. Relay
a. Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar dibawah, coil adalah
gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar
yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2
jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally
Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini
prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul
26
gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact tidak
akan menutup.
digunakan pada :
b. Program (software)
dalam air. Penggunaan yang umum adalah pompa air yang dipakai dalam aquarium
untuk mengalirkan air. Pompa air ini dapat juga diaplikasikan untuk mengalirkan
air kedalam pot pot yang terdapat didalam rumah kaca nantinya.
27
Sekarang cukup banyak merk pompa air yang beredar dengan teknologi
Pumps. Yaitu pompa air yang bekerja berdasarkan daya centrifugal yang dihasilkan
oleh impeller (kipas) yang diputar oleh motor listrik. Karena daya centrifugal ini
air tersedot (dari sumur) dan terdorong keluar secara kontinyu melalui sirip-sirip
impeller.
Cara kerja pompa air pada dasarnya sangat sederhana, yaitu menghisap air
dari tempat yang lebih rendah dan mendorong air tersebut ke tempat yang tinggi
atau penampung air. Setiap pompa air dilengkapi dengan peralatan otomatis
yang berguna untuk memudahkan kita pada saat pengoperasian dan tidak
ada sensor otomatis yang bekerja berdasarkan tekanan yang terdapat pada pipa
Pada mesin pompa air ada saluran hisap dan ada saluran buang, alat
Pressure Switch dan dipasang pada tabung pada saluran keluaran pompa.
Ketika pompa dihidupkan atau dihubungkan dengan listrik, maka pompa akan
perbedaan tekanan, sehingga air yang ada didalam tanah akan terhisap naik.
Gerakan baling-baling dibatasi oleh cincin kam dan mengalirkan air dari lubang
hisap atau yang besar ke lubang tekan atau yang kecil dan semua kran air yang
ada di rumah tertutup maka pada saluran keluaran pompa akan timbul tekanan
yang cukup besar. Ketika tekanan yang dihasilkan melebihi tekan set yang ada
pada sensor, maka sensor akan bekerja dan pompa air akan mati seketika, pompa
air akan hidup lagi apabila ada salah satu kran air terbuka disebabkan tekanan
2.8 Motor DC
listrik menjadi tenaga mekanis dimana gerak tersebut berupa putaran dari motor.
Semua motor DC beroperasi atas dasar arus yang melewati conduktor yang berada
dalam medan magnet. Motor DC ini mempunyai dua terminal elektrik. Dengan
memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut maka motor akan dapat
berputar pada satu arah dan apabila polaritas dari tegangan tersebut dibalik, maka
Hal ini berlaku pada motor DC dan tidak berlaku pada motor AC, polaritas
dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor
dari body motor yang memiliki magnet yang melekat padanya. Untuk motor
Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir. Suatu
yaitu motor yang difungsikan sebagai menghembuskan udara dari luar box
pengering untuk mengontrol suhu ruang pada tabung. Beberapa cara untuk dapat
mengendalikan kecepatan motor dc, antara lain dengan mengatur lebar pulsa
tegangan setiap detiknya yang diberikan pada motor dc atau secara manual yaitu
mengatur jumlah arus dan tegangan yang diberikan pada motor dc.
Power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk
satu atau lebih beban listrik atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi
listrik. Ada beberapa bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power
(dioda), filter (kapasitor) dan regulator yang digambarkan dalam blok diagram
berikut:
dari transformer yaitu terisolasi dari jala-jala listrik; hal ini mengurangi resiko
Dioda Bridge (Bridge Diode) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Dioda Jembatan adalah jenis dioda yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-
Bridge pada dasarnya merupakan susunan dari empat buah Dioda yang dirangkai
perangkat komponen yang berkaki empat. Dua kaki Terminal dipergunakan sebagai
Input untuk tegangan/arus listrik AC (bolak balik) sedangkan dua kaki terminalnya
lagi adalah terminal Output yaitu Terminal Output Positif (+) dan Terminal Output
Negatif (-).
adalah bias maju dan mengalirkan arus. D3 dan D4 adalah bias mundur. Saat siklus
masukan positif dioda D1 dan D3 dibias maju dan mengkonduksi arus di arah yang
pada paruh siklus positif. selama waktu tersebut dioda D3 dan D4 dibias mundur
2 𝑉𝑝
𝑉𝑑𝑐 = (2)
𝜋
𝑉𝑝 = 𝑉𝑚 − 2∅ (3)
𝑃𝐼𝑉 = 𝑉𝑚 (5)
Penguat arus atau Current booster sering dipakai dalam sebuah rangkaian
adaptor atau power supply dengan daya rendah. Fungsi dari rangkaian ini adalah
untuk meningkatkan kemampuan power supply dalam memberikan arus yang lebih
besar. Rangkaian ini dibuat dengan komponen utamanya adalah transistor yang di
umum dengan regulator positif LM78XX atau LM137 yang umumnya hanya
mampu mengalirkan arus 1 Ampere, tetapi dengan memasang transistor pada rang
regulator maka akan menambah kekuatan arus dari regulator itu. Dan arus yang
besar kemampuan dari transistor tersebut maka akan semakin besar pula arus yang
akan dihasilkan.
Untuk menghasilkan tegangan dan arus DC (arus searah) yang tetap dan
sehingga tegangan output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga
tegangan input yang berasal output filter. Voltage Regulator yang digunakan yaitu
berupa IC LM7805 untuk keluaran 5 volt, dan IC LM7812 untuk keluaran 12 volt.
34
Sistem kendali digital dikenal beberapa jenis sinyal yang digunakan pada
sistem tersebut. Terdapat 4 jenis sinyal dalam sistem kendali digital yaitu: sinyal
analog, sinyal terkuantisasi, sinyal diskrit/data tercuplik dan sinyal digital. Jenis-
jenis sinyal dalam sistem kendali digital tersebut memiliki pengertian atau
yang kontinyu.
tertentu saja. Yang termasuk sinyal diskrit yaitu sinyal digital dan sinyal
Berikut ini adalah bentuk beberapa jenis sinyal yang ditemui di dalam suatu sistem
kontrol digital. (a) Sinyal Analog; (b) Sinyal Terkuantisasi (c) Sinyal Diskrit/Data
Digital.
Suatu sinyal kontinyu yang mempnyai suatu set nilai amplitudo tertentu dalam
digital.
terhadap aksi pengendalian yang dilakukan. Sinyal error yang merupakan selisih
dari sinyal masukan dan sinyal umpan balik (feedback), lalu diumpankan pada
1. Input ( Masukkan )
dari sumber energi, biasanya agar menghasilkan tanggapan tertentu dari system
yang dikendalik
2. Output (keluaran)
3. Plant ( Proses )
Seperangkat peralatan yang terdiri dari atau sebagian mesin yang bekerja secara
4. Proses
secara kontinyu ( Continue ), yang ditandai oleh suatu deretan perubahan kecil
yang berurutan, dengan cara yang relative tetap, untuk mendapatkan suatu
5. Gangguan
τ = Konstanta Waktu
Untuk masukan sinyal unit step, , transformasi Laplace dari sinyal masukan.
Maka, respon keluaran sistem orde satu dengan masukkan sinyal step dalam
kawasan s adalah
Kurva respon orde satu untuk masukan sinyal unit step ditunjukkan oleh
Gambar berikut.
38
Ketika diberi masukan unit step, keluaran sistem c(t) mula-mula adalah nol dan
terus naik hingga mencapai nilai K. salah satu karakteristik sistem orde dua adalah
ketika nilai t = τ, yaitu ketika nilai keluaran mencapai 63,2% dari nilai akhirnya
Logika fuzzy adalah metoda sistem kontrol pemecahan masalah yang cocok
untuk diimplementasikan pada sistem ,mulai dari sistem yang sederhana , sistem
kecil ,embeded system , jaringan PC ,multi chane atau workstation berbasis akusisi
data dan sistem kontrol. Metodologi ini dapat diterapkan pada perangkat keras,
bahwa segala sesuatu bersifat biner yang artinya adalah hanya mempunyai dua
kemungkinan, ”Ya atau Tidak”, ”Benar atau Salah”, ”Baik atau Buruk”, dan lain-
lain. Oleh karena itu semua ini dapat mempunyai nilai keanggotaan 0 atau 1. Akan
tetapi, dalam logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan berada diantara 0 atau
1. Artinya, bisa saja suatu keadaan mempunyai dua nilai ”Ya atau Tidak”, ”Benar
atau Salah”, ”Baik atau Buruk” secara bersamaan, namun besar nilainya tergantung
fuzzy:
kompleks.
Dari uraian blok diatas didalam logika fuzzy terdapat tiga hal terpenting :
2.11.1 Fuzzifikasi
(variable numerik) menjadi variable fuzzy (variable linguistik). Nilai error dan
delta error yang dikuantisasi sebelumnya diolah oleh kontroler fuzzy logic,
function (fungsi keanggotaan) yang telah disusun, maka dari nilai error dan delta
error dan delta error. Pada unit fuzzifikasi ini terjadi proses transformasi, yang
dilakukan dengan cara pemetaan ruang masukan, dari variabel masukan domain
non-fuzzy (crisp) ke dalam domain fuzzy, dengan bantuan faktor penskala (scaling
dirancang.
Struktur dasar dari sistem inferensi fuzzy berisi tiga komponen konseptual:
aturan fuzzy.
41
dan kenyataan yang diketahui untuk menurunkan output atau kesimpulan yang
masuk akal.
fuzzy If-Then direpresentasikan oleh satu set fuzzy dengan MF monoton. Sebagai
nilai crisp diinduksikan oleh aturan firing strength. Output keseluruhan diambilkan
2.11.2 Inferensi
berdasar pada konsep teori himpunan fuzzy, aturan fuzzy if-then dan pemikiran
fuzzy. Sistem inferensi fuzy ini telah berhasil di aplikasikan pada berbagai bidang,
time series, robotika dan pengenalan pola. Sistem inferensi fuzzy juga dikenal
dengan berbagai nama seperti fuzzy rule base sistem (sistem basis aturan fuzzy),
fuzzy logic controller (kontrol logika fuzzy), sistem fuzzy sederhana. Sistem
inferensi fuzzy dapat mengambil output fuzzy ataupun crips, tetapi outputnya
hampir selalu menghasilkan himpunan fuzzy. Oleh karena itu selalu diperlukan
suatu metode defuzzyfikasi untuk mendapatkan nilai crips. inferensi fuzzy terdiri
dari :
(antecedent) atau konsekuensi (akibat) dapat lebih dari satu, dan biasanya
2. Fakta : merupakan masukan fuzzy (nilai nyata yang ada) yang akan dicari
2.11.3 Defuzzifikasi
nan fuzzy kedalam himpunan tegas. Pada metode Tsukamoto, implikasi setiap atur
on. Kemudian untuk menentukan hasil tegas (Crisp Solution) digunakan rumus pe
negasan (defuzifikasi) yang disebut “Metode rata-rata terpusat” atau “Metode defu
Zt=R/A;
A= α prediket (br1........br9)
Deffuzifikasi :
Zt=((br1*z1)+(br2*z2)+(br3*z3)+(br4*z4)+(br51*z51)+(br52*z52)+(br6*
Blok diagram perancangan alat, terdiri dari sensor LM35, sensor Soil
Moisture, RTC (Real Time Clock), dan button yang berfungsi sebagai input,
komunikasi serial Arduino. Untuk output dari dari sensor terdiri dari fan, pompa
air dan LCD 20 x 4 untuk menampilkan kondisi dari sistem. Adapun blok diagram
44
45
2. Sensor LM35, pada perancangan ini berfungsi untuk mendeteksi suhu yang
terdapat didalam prototype rumah kaca, dimana data dari sensor LM35 akan
dijadikan patokan dalam pengaturan lamanya motor fan aktiv supaya bisa
kedalam mikrokontroller arduino. Data yang terbaca oleh sensor LM35 akan
tersebut akan mengaktivkan ouptut dari sensor yaitu motor fan, suhu yang
ideal yang dikontrol pada prototype rumah kaca yaitu 270C dengan nilai range
terdapat pada tanaman di dalam prototype rumah kaca, hasil pembacaan dari
sensor ini akan di jadiakan acuan untuk menentukan berapa lama pompa aktiv
tanaman adalah 50% sampai 70% , dari nilai ini lah set point untuk menyiram
tanaman ditentukan. Data yang terbaca pada sensor soil moisture akan di
akan diberikan penyiraman yang dilakukan secara rutin diwaktu pagi hari dan
46
sore hari berdasarkan waktu yang akan ditampilkan oleh RTC. Kemudian jika
kondisi dari waktu yang ditentukan telah sesuai, maka pompa akan aktiv 30
6. Motor fan, pada perancangan ini berfungsi sebagai penstabil suhu didalam
rumah kaca
7. Pompa 12 dc, pada perancancangan ini berfungsi untuk memompa air untuk
8. LCD, pada perancangan ini berfungsi sebagai tampilan dari pembacaan data
didalam prototipe rumah kaca. Dimana data yang terbaca oleh sensor LM35 akan
dijadikan patokan untuk besar kecepatan motor fan, dalam pengontrolan kecepatan
motor fan untuk menstabilkan suhu pada prototipe rumah kaca menggunakan
didalam prototipe rumah kaca. Dimana data yang terbaca oleh sensor Soil Moisture
akan dijadikan patokan untuk mengaktivkan pompa untuk menyiram tanaman. RTC
(Real Time Clock) merupakan input waktu yang akan ditampilkan pada LCD,
kemudian waktu tersebut akan jadikan patokan untuk melakukan penyiram rutin
Saat tombol start ditekan maka sistem akan aktiv, kemudian sensor LM35
dan soil mositure akan membaca kondisi dari lingkungan yang terdapat pada rumah
kaca. Data yang terbaca pada masing masing sensor akan dikirim ke
mikrokontroller untuk di proses sesuai dengan setting point yang telah di rancang.
Setelah kondisi dari lingkungan rumah kaca terbaca, maka output dari sistem akan
akan aktiv untuk mendapatkan kondisi yang sesuai dengan setting point untuk
rumah kaca. Pompa akan rutin aktiv 2 kali dalam sehari untuk menyiram tanaman
diwaktu pagi hari dan diwaktu sore hari berdasarkan waktu yang telah disetting
menggunakan RTC
Input power supply adalah tegangan arus bolak balik (AC) sehingga
Rangkaian power supply pada umum nya berfungsi sebagai catu daya untuk
menjadi DC, dan salah satu manfaat penting yang dapat diambil dari ower
supply adalah menjaga atau mengatur tegangan atau daya yang masuk
keperangkat atau beban yang dialiri daya oleh power supply, hal ini cukup
misalnya yang bisa rusak atau terbakar jika tidak mendapat pasokan daya
yang stabil
mengukur suhu lingkungan yang terdapat pada prototipe rumah kaca, saat
sensor aktiv maka sensor akan mengukur suhu didalam prototipe rumah kaca,
1 Vcc +5V +5 V
2 Data A0
3 Gnd Gnd
berfungsi untuk mengukur kelembaban tanah yang terdapat pada rumah kaca,
saat sensor aktiv maka sensor akan mengukur kelembaban tanah didalam
50
1 Vcc +5V +5 V
2 Data A1
3 Gnd Gnd
1 Gnd Gnd
2 Vcc +5 V
3 Contr Potensio
4 RS 2(PB0)
5 RW Gnd
6 E 3(PD1)
11 D4 4(PD2)
12 D5 5(PD3)
13 D6 6(PD4)
14 D7 7(PD5)
52
tanah pada tanaman kurang dari set point maka pompa akan aktiv dan
sebaliknya saat kelembaban tanaman melebihi set point maka pompa akan
mati
1 Vcc +5V +5 V
2 Data PD 30
3 Gnd Gnd
kecepatan motor dan driver motor juga bisa mejaga rangkaian dari
1 Vcc +5V +5 V
2 Data PD 9
3 Data PD10
4 Data PD11
5 Data PD12
6 Gnd Gnd
2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input kendali sinyal motorDC
55
3. Pin Out (Ouput, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing masing driver
4. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor
DC, dimana VCC1 adalah jalur unput sumber tegangan rangkaian kontrol
yang dikendalikan.
1. Start
suhu LM35 akan menjadi patokan untuk nilai error dan delta error.
fuzzy
kaca, jika kelembaban kecil dari 50% maka pompa aktiv, jika
9. Stop
57
Dari flowchart diatas dapat dijelaskan proses kerja alat secara keseluruhan
mulai dari mendeteksi suhu, kelembaban tanah sampai dengan masing masing
output dari inputan dan tampilan kondisi dari prototype rumah kaca pada LCD .
Pada awal pengaktifan alat di mulai dari start, selanjutnya dilakukan proses
penentuan error dan delta error oleh inputan dari sensor yang menggunakan metoda
58
menentukan kecepatan motor fan. Apabila suhu yang terdeteksi didalam prototipe
rumah kaca belum sesuai dengan set point, maka penyelesaian logika fuzzy yang
terhadap besar kecepatan pada motor fan. Sistem akan berjalan sampai kondisi dari
rumah kaca kembali pada keadaan normal selanjutnya kondisi yang terdapat pada
rumah kaca akan ditampilkan pada LCD. Untuk kelembaban tanah yang terdapat
pot pot tanaman didalam rumah kaca, saat sensor mendeteksi nilai kelembaban
tanah pada tanaman kurang dari 50 % maka pompa untuk menyiram tanaman akan
akan aktiv selama 30 detik. Waktu yang ditampilkan RTC akan dijadikan patokan
untuk menyiram tanaman pada waktu pagi dan waktu sore. Kemudian LCD akan
menampilkan hasil pembacaan dari sensor sampai keadaan dari kelembaban tanah
kembali normal. Program akan terus berlanjut bila sistem masih tetap menyala
Input crisp merupakan pembacaan data oleh sensor LM35 dan Soil
fuzzifikasi ini dimuat himpunan ke anggotaan dari sistem pengendali dari alat
59
yang akan dikontrol yaitu error, delta error dan output dari sensor LM35 dan
Soil Moisture, selanjut nya dibuat inferensi logika fuzzy yang merupakan
basis aturan penyelesaian masalah dengan logika fuzzy dan terakhir proses
output yag diguakan untuk mengatur keadaan output dari sensor LM35 dan
Soil Moisture.
Yaitu menentukan crips input dan output. Crips input yang digunakan
adalah error dan Delta error sedangkan crips output digunakan adalah Z (
ZE = Nol Error
PE = Positif Error
60
PS = PWM Nol
PC = PWM Cepat
61
b. Pembuatan Rules
Secara umum respon fungsi step suatu sistem kendali memberikan output.
Pada sistem diaktifkan ,ouput akan bekerja dengan cepat menuju setting point (SP)
yang diatur pada suhu. Output ini oleh kontroler akan diturunkan atau dinaikan
menuju SP hingga output-ya mencapai SP. Yang dilakukan oleh kontroler untuk
menaikan dan menurunkan output harus sesuai dengan error dan d-error yang
menyesuaikan output-nya. Dibawah ini merupakan rule yang akan kita buat.
Rule
Error
ND ZD PD
Delta Error
NE PC PC PS
ZE PC PS PS
PE PS PS PL
NE = 1;
ZE = 0;
PE = 0;
NE = (B-Error)/(B-A);
ZE = (Error-A)/(B-A);
PE = 0;
NE = 0;
ZE = (C-Error)/(C-B);
PE = (Error-B)/(C-B);
if (Error >= C)
NE = 0;
ZE = 0;
PE = 1;
3. Pengambilan Keputusan
a. Jika (NE<ND) Maka u1=NE, Jika Tidak u1=ND
b. Jika (ZE<ND) Maka u2=ZE, Jika Tidak u2=ND
c. Jika (PE<ND) Maka u3=PE, Jika Tidak u3=ND
d. Jika (NE<ZD) Maka u4=NE, Jika Tidak u4=ZD
e. Jika (ZE<ZD) Maka u5=ZE, Jika Tidak u5=ZD
f. Jika (PE<ZD) Maka u6=PE, Jika Tidak u6=ZD
g. Jika (NE<PD) Maka u7=NE, Jika Tidak u7=PD
h. Jika (ZE<PD) Maka u8=ZE, Jika Tidak u8=PD
i. Jika (PE<PD) Maka u9=PE, Jika Tidak u9=PD
64
4. Penyelesaian Defuzzyfikasi
a. z1 = (H + (u1 * (I - H))
b. z2 = (H + (u2 * (I - H))
c. z31 = (G + (u3 * (H - G))
d. z32 = (I - (u3 * (I - H))
e. z4 = (H + (u4 * (I - H))
f. z51 = (G + (u5 * (H - G))
g. z52 = (I - (u5 * (I - H))
h. z61 = (G + (u6 * (H - G))
i. z62 = (I - (u6 * (I - H))
j. z71 = (G + (u7 * (H - G))
k. z72 = (I - (u7 * (I - H))
l. z81 = (G + (u8 * (H - G))
m. z82 = (I - (u8 * (I - H))
n. z9 = (H - (u9 * (H - G))
ZT1 = (z1*u1)+(z2*u2)+(z31*u3)+(z32*u3)+(z4*u4)+(z51*u5)+
(z52*u5)+(z61*u6)+(z62*u6)+(z71*u7)+(z72*u7)+(z81*u8)+
(z82*u8)+(z9*u9)
UT1= u1+u2+u3+u3+u4+u5+u5+u6+u6+u7+u7+u8+u8+u9;
diantaranya box rangkaian, badan rumah rumah kaca, dan box penampung air. Dari
1. Box rangkaian memiliki panjang 30 cm, lebar 23 cm dan tinggi 23 cm. Box
alat diantara nya yaitu, trafo, rangkaian power supply, arduino mega 2560,
Badan rumah kaca digunakan untuk meletakan 5 buah sensor LM35, 4 buah
sensor Soil Moisture dan 10 pot tanaman cabe di dalamnya. Didalam badan
rumah kaca juga terdapat 3 buah motor fan untuk penstabil suhu dan pipa
pipa yang digunakan untuk menyiram tanaman didalam badan rumah kaca.
66
3. Box penampung air digunakan untuk menampung air yang mana nantinya
rumah kaca.
2. Frekuensi : 50 Hz – 60 Hz
3. Pada bagian depan box supply terdapat 3 buah tombol, yaitu tombol
hijau.
dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan
yang tujuan yang telah di rencanakan pada bab III, hal itu dapat dilihat dari hasil
rumah kaca, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengujian
rangkaian yang terdapat pada alat, dimulai dari rangkaian power supply, rangkaian
tegangan keluaran dari power supply. Rangkaian power supply adalah suatu
rangkaian penyearah yaitu rangkaian yang mengubah sinyal bolak balik (AC)
menjadi sinyal searah (DC). Sesuai dengan rancangan yang dibuat, rangkaian
power supply yang di uji kali ini memiliki nilai keluaran tegangan 5 volt dc dan
tegangan 12 volt dc. Gambar rancangan power supply dapat dilihat pada gambar
dibawah ini
69
70
Skunder)
Jembatan)
220 V AC
TP3 (Output IC 4,9 V DC
Regulator 7805)
Regulator 7812)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tegangan keluaran pada power supply
yang di rancang telah sesuai dengan yang diharapkan. Rangkaian power supply
yang dibuat memiliki tegangan keluaran 12 volt dc dan 5 volt dc. Rangkaian ini
71
terdiri dari sebuah trafo stepdown, rangkaian jembatan dioda, elektronik kapasitor
dan 2 buah IC Regulator (7812 dan 7805). Proses perubahan nilai tegangan di mulai
dari trafo stepdown yang yang menurunkan tegangan 220 VAC menjadi 12 VAC
kemudian tegangan yang telah diturunkan tadi masuk ke jembatan dioda. Pada
Tegangan yang keluar dari penyearah akan disaring oleh kapasitor 2200 uf/ 50 V.
Penggunaan kapasitor pada rangkaian penyearah ini akan mengurangi riak riak
tegangan ac yang masih tersisa, sehingga semakin besar kapasitor yang digunakan
maka akan memperkecil nilai tegangan riak yang dihasilkan sehingga tegangan DC
yang dihasilkan menjadi lebih baik. Hasil keluaran tegangan DC pada dioda akan
dibatasi oleh IC regulator 7812 untuk mendapat nilai tegangan 12 volt dc dan juga
Tegangan 12 volt nantinya digunakan untuk menjalankan motor fan dan pompa 12
mikrokontroller nantinya.
dan supaya nantinya mikrokontroller dapat mengolah dan memproses data dari
terdapat pada example kedalam arduino, program example yang di ambil untuk
melakukan pengujian mikrokontroller arduino pada kali adalah program blink, pada
72
program tersebut led yang terdapat pada pin 13 akan hidup dan mati sesuai delay
1 4,9 V Menyala
2 0 Mati
arduino berada dalam kondisi yang baik. Isi program yang digunakan untuk
tegangan pada pin output yaitu di pin 13 dalam 1 detik, kemudian tegangan pada
pin 13 tesebut juga akan dimatikan dalam waktu 1 detik, program akan terus
berulang sehingga tegangan yang dihasilkan pun akan terus bergantian sebesar 4,9
masukan tegangan 5 volt dc dari arduino pada rangkaian relay dan kemudian
memutus tegangan tersebut , hasil dari tegangan input yang diberikan pada relay
akan terlihat pada led yang terdapat pada relay, saat kondisi relay dalam keadaan
aktiv maka akan terlihat yang menyala dan sebalik nya saat relay dalam keadaan
0 Vdc 0 4,9
tegangan input melalui arduino sebesar 4,5 V dc. Proses tegangan yang diberikan
tersebut bekerja untuk memicu tegangan yang masuk pada basis transistor agar
relay dapat berfungsi. Fungsi transistor disini untuk sebagai pemicu tegangan untuk
mengaktivkan relay. Tegangan yang masuk pada basis transistor akan menyalakan
Pada dasarnya relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang
tegangan kerja relay, maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena
adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai
elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NO ke kontak NC.
Jika kumparan dimatikan maka medan magnet pada kuparan akan hilang sehingga
nantinya akan menarik saklar ke kontak NO. Cara kerja tersebut nantinya
dapat bekerja dengan baik atau tidak, rangkaian driver berfungsi sebagai saklar
terhadap motor exhaust fan serta untuk mengatur besaran nlai untuk kecepatan
motor fan. Pada pengujian driver ini dapat dilihat perubahan tegangan berdasarkan
inputan nilai byte yang diberikan. Hasil dari pengukuran dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
1 25 1,2
2 50 2,4
3 100 4,7
4 150 7,0
5 175 8,2
6 200 9,4
7 225 10,5
8 255 11,9
Nilai logika 1 yang diberikan pada pin output driver motor berguna untuk
mengaktifkan putaran motor fan dimana nilai kecepatan motor fan berdasarkan data
fan nantinya akan berubah sesuai dengan data pengolahan mikrokontroller semakin
tinggi error yang didapatkan pada pengujian maka kecepatan dari motor fan juga
tegangan dari sensor dengan alat ukur yang sudah terkalibrasi. Secara prinsip
sensor LM35 mempunyai koefesien sebesar 10 mV/oC yang berarti setiap kenaikan
1. Sensor LM35
Tabel 10. Pengukuran Data ADC Pada Sensor LM35
tegangan keluaran dari sensor berdasarkan suhu yang didapatkan. Dengan adanya
rumus ini, berapapun nilai tegangan, nilai suhu output sensor akan langsung
𝑛∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑚 = = 0,51378 = 0,46
𝑛∑(𝑥 2 ) − (∑𝑥)2
∑𝑦 ∑𝑥
𝑏 = − 𝑚 = 2,92
𝑛 𝑛
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑏 = 0,45𝑥 + 3,92
b = Konstanta
n = Banyaknya Pengukuran
Tabel diatas merupakan pembacaan data ADC dari sensor LM35 kemudian
data tersebut dibandingkan dengan alat ukur yang telah terkalibrasi yaitu
Rumus y tersebut digunakan untuk program pembacaan suhu sensor LM35 pada
sensor.
78
Berikut ini merupakan pembacaan data Analog Digital Conventer dari sensor
yang terjadi. Pada mikrokontroller arduino sudah bisa diketahui pembacaan data
ADC dari sensor Soil Moisture YL-39 dengan mengetikan program “Analog
menampilkan hasil pembacaan dari sensor Soil Moisture YL-39 dari arduino.
Kemudian data ADC yang telah didapatkan, dilakukan perubahan nilai ADC
tersebut menjadi nilai persentase kelembaban tanah agar dapat diketahui kondisi
Tabel 11. Pengukuran Data ADC Pada Sensor1 Soil Moisture YL-39
𝑛∑(𝑥𝑦)− ∑𝑥∑𝑦
𝑚 = = −0,09776 = - 0,095
𝑛∑(𝑥 2 )− (∑𝑥)2
∑𝑦 ∑𝑥
𝑏 = − 𝑚 = 87,093
𝑛 𝑛
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑏 = −0,097𝑥 + 87,093
b = Konstanta
n = Banyaknya Pengukuran
Tabel diatas merupakan pembacaan data ADC dari sensor Soil Moisture
terkalibrasi yaitu Soil Tester. Dari perbandingan data ADC tersebut bisa
Berikut ini merupakan pengujian sensor suhu LM35 dan sensor kelembaban
tanah YL-39 yang terdapat didalam alat saat sudah dilinierisasi. Pengujian ini
dilakukan untuk melihat selisih pembacaan antara alat ukur dengan sensor – sensor
Berikut ini merupakan pengujian Sensor Suhu LM35 yang terdapat didalam
35
34
33
32
Suhu (oC)
31
30
29
28
27
26
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LM35
Tabel dan grafik diatas memperlihatkan perbandingan suhu rata rata yang
terbaca oleh sensor LM35 dengan suhu yang terbaca oleh termometer. Dimana pada
tabel diatas didapatkan persentase kesalahan rata rata oleh sensor LM35 dengan
nilai error terkecil 1,78 % dan nilai error terbesar 3,36%. Kemudian persentase error
rata – rata yang didapatkan sebesar 2,66%. Berikut rumus yang dipergunakan untuk
Sebagai contoh untuk mencari persentase nilai error rata - rata, misalkan
suhu rata – rata yang diapatkan 32,12oC dan suhu yang terbaca pada termometer
Tabel 13. Perbandingan Soil Tester Dengan Sensor Soil Moisture YL-39
Kelembaban Tanah (%)
Persentase
No
Soil Sensor Sensor Sensor Sensor Kelembaban Error
Tester 1 2 3 4 Rata Rata
1 20 20,42 20,16 20,16 20,16 20,23 1,12 %
75
70
65
60
55
Suhu (oC)
50
45
40
35
30
25
20
15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Soil Tester Kelembaban Rata Rata Pengukuruan
rata yang terbaca oleh sensor soil moisture YL-39 terhadap kelembaban pada
kesalahan rata rata pembacaan oleh sensor soil moisture YL-39 dengan nilai error
yang terbaca pada sensor soil moisture YL-39 yaitu 51,89 % dan kelembaban yang
terbaca pada pada soil tester 50 % maka berikut hasil perhitungan nya.
Berikut ini merupakan pengujian sensor suhu LM35 yang terdapat didalam
alat saat sensor sudah dilinierisasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
kondisi suhu maksimal dan suhu minimal yang terdapat pada rumah kaca.
pada sensor LM35 didalam rumah kaca pada waktu pagi hari.
85
35
34
33
32
Suhu (oC)
31
30
29
28
27
26
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Termometer Sensor LM35 Pengukuruan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat perbandingan suhu antara
termometer digital dengan sensor LM35 didalam rumah kaca pada kondisi waktu
di pagi hari jam 06:00 sampai jam 11:00. Berdasarkan pengukuran tersebut
didapatkan pengukuran suhu terendah 25,82 oC dan suhu tertinggi 29,12 oC dengan
nilai error terendah 1,07 % dan nilai error tertinggi 2,28 %, kemudian persentase
error rata - rata dari pengukuran suhu di pagi hari yaitu sebesar 1,60 %.
Sebagai contoh untuk mencari persentase nilai error , misalkan suhu yang
terbaca pada sensor LM35 26,48 oC dan suhu yang terbaca pada termometer 26,9
o
C maka berikut hasil perhitungan nya.
Termomter LCD
1 12:00 30,4 29,75 2,13 %
2 12:30 31,5 30,68 2,60 %
3 13:00 32,3 31,52 2,41 %
4 13:30 32,5 31,65 2,61 %
5 14:00 33,0 32,24 2,30 % Tanpa
6 14:30 33,4 32,64 2,27 % Kendali
7 15:00 33,6 32,92 2,02 % (Motor Fan
8 15:30 34,2 33,47 2,13 % Off)
9 16:00 32,5 31,64 2,64 %
10 16:30 31,7 31,08 1,95 %
11 17:00 31,2 30,31 2,85 %
Persentase Error Rata-Rata 2,36 %
pada sensor LM35 didalam rumah kaca pada waktu siang hari.
87
39
37
35
Suhu (oC) 33
31
29
27
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Termometer Sensor LM35 Pengukuruan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat perbandingan suhu antara
termometer digital dengan sensor LM35 didalam rumah kaca pada kondisi waktu
di pagi hari jam 12:00 sampai jam 17:00. Berdasarkan pengukuran tersebut
didapatkan pengukuran suhu terendah pada siang hari sebesar 29,75 oC dan suhu
tertinggi 33,47 oC dengan nilai error terendah 2,13 % dan nilai error tertinggi 2,64
%, kemudian persentase error rata - rata dari pengukuran suhu di pagi hari yaitu
sebesar 2,36 %.
Sebagai contoh untuk mencari persentase nilai error , misalkan suhu yang
terbaca pada sensor LM35 32,64 oC dan suhu yang terbaca pada termometer 33,4
o
C maka berikut hasil perhitungan nya.
pada sensor LM35 didalam rumah kaca pada waktu malam hari.
89
39
37
35
Suhu (oC) 33
31
29
27
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Termometer Sensor LM35 Pengukuruan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat perbandingan suhu antara
termometer digital dengan sensor LM35 didalam rumah kaca pada kondisi waktu
di pagi hari jam 18:00 sampai jam 24:00. Berdasarkan pengukuran tersebut
didapatkan pengukuran suhu terendah pada malam hari sebesar 26,82 oC dan suhu
tertinggi 29,89 oC dengan nilai error terendah 1,62 % dan nilai error tertinggi 2,79
%, kemudian persentase error rata - rata dari pengukuran suhu di pagi hari yaitu
sebesar 2,22 %.
Sebagai contoh untuk mencari persentase nilai error , misalkan suhu yang
terbaca pada sensor LM35 27,87 oC dan suhu yang terbaca pada termometer 28,5
o
C maka berikut hasil perhitungan nya.
penyiraman yang dilakukan. Tanah yang terlalu basah atau terlalu kering dapat
bahwa lama waktu penyiraman sangat mempengaruhi besar perubahan yang terjadi
yang terus meningkat setiap penambahan 5 detik waktu penyiraman. Saat diberikan
sebesar 6,11%. Semakin lama waktu penyiraman yang diberikan maka kelembaban
2, dan PE ≥ 0
92
1, dan PD ≥ 0
≤ 1, dan PC ≥ 0
93
Error
ND ZD PD
Delta Error
NE PC PC PL
ZE PC PS PL
PE PC PL PL
No Parameter Variabel
1 NE Negatif Error
2 ZE Error Nol
3 PE Posistif Error
7 PL PWM Lambat
8 PS PWM nol
9 PC PWM Cepat
94
algoritma fuzzy didalam rumah kaca. Pengujian dilakukan ketika semua sistem
34
32
30
Suhu (oC)
28
26
24
22
20
06.00 06.30 07.00 07.30 08.00 08.30 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00
Suhu Luar Rumah Kaca
Pengukuruan
Suhu di dalam rumah kaca
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat suhu didalam rumah kaca
pada kondisi waktu di pagi hari nulai dari jam 06:00 sampai jam 11:00.
35
34
33
32
Suhu (oC)
31
30
29
28
27
26
25
12.00 12.30 13.00 13.30 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 16.30 17.00
Suhu Luar Rumah Kaca
Pengukuruan
Suhu di dalam rumah kaca
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat suhu didalam rumah kaca
pada kondisi waktu di pagi hari nulai dari jam 12:00 sampai jam 17:00. Dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa kondisi dari suhu didalam rumah kaca tidak sanggup
mencapai setpont yang diakibatkan penstabil suhu didalam rumah kaca hanya
kondisi maskimal yaitu dengan nilai PWM sebesar 255. Namun kondisi lingkungan
luar yang cukup panas juga berefek pada kondisi suhu didalam rumah kaca.
Semakin tinggu suhu di luar rumah kaca maka suhu didalam dalam rumah kaca juga
40
38
36
34
Suhu (oC)
32
30
28
26
24
22
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Suhu Luar Rumah Kaca
Pengukuruan
Suhu di dalam rumah kaca
Tabel dan grafik diatas memperlihat kan pengukuran kondisi pada rumah
kaca di pagi hari, siang hari dan di malam hari. Pada pengukuran tersebut terlihat
bahwa sistem pada alat sudah dapat bekerja dengan baik terlihat dari perubahan
kecepatan motor fan saat kondisi dari suhu mulai meningkat dan suhu menurun.
Kondisi kecepatan dari motor fan akan disesuaikan secara otomatis menggunakan
algoritma fuzzy sampai suhu didalam rumah kaca kembali stabil. Pada kondisi pagi
hari sistem dapat mencapai suhu ideal untuk tanaman cabe dan terlihat dari suhu
nilai suhu yang didapat yaitu 27 oC. Sistem dapat mencapai set point yang
diinginkan diakibatkan kondisi dari lingkungan luar yang cukup stabil sehingga
motor fan dapat menstabilkan suhu sesuai dengan yang diinginkan. Persentase nilai
error rata rata yang didapatkan jika dibandingkan hasil pengkuran dengan setpoint
Pada kondisi siang hari sistem tidak dapat mencapai suhu ideal untuk
tanaman cabe. Suhu yang didapat pada kondisi siang hari berikisar antara 28 oC
99
sampai 30 oC , hal tersebut diakibat kan dari kondisi lingkugan luar yang sangat
berpengaruh terhadapat rumah kaca, pada kondisi siang hari kecepatan putaran
motor fan berada dalam kondisi maksimal karena setpoint pada sistem adalah 27oC.
Faktor lain yang menyebabkan suhu didalam rumah kaca tidak dapat mencapai
setpoint adalah tidak sanggupnya motor fan untuk menurunkan suhu didalam rumah
kaca, karena pada prototipe rumah kaca hanya menggunakan motor fan dc 12 volt
untuk menurunkan suhu. Persentase error rata rata yang didapatkan jika hasil
Pada kondisi malam hari sistem dapat berjalan dengan baik dengan
mampunya sistem mencapai suhu ideal untuk tanaman, pada malam hari suhu 27oC
sudah didapatkan kembali, hal tersebut juga dipengaruhi dari kondisi lingkungan
luar yang sudah kembali dalam keadaan normal. Untuk perubahan kecepatan motor
faan juga dapat dilihat saat suhu kembali stabil, dimana kecepatan motor fan
berkurang saat suhu sudah mencapai setpoit. Persentase error rata – rata yang
1,93%.
suhu maksimal dan suhu minimal dari pertumbuhan tanaman cabe adalah 18 oC –
pengukuran diatas terlihat sistem sudah dapat mencapai suhu ideal dari
pertumbuhan tanaman, namun pada kondisi siang hari yang di akibat kan tidak
sanggup nya motor fan menurunkan suhu mencapai 27 dikarenakn suhu lingkungan
luar yang sangat berpengaruh besar terhadap kondisi didalam rumah kaca. Pada
kondisi suhu maksimal, kelembaban tanah dari tanaman cabe harus tetap terjaga
100
Berikut ini merupakan pengujian suhu dan kelembaban tanah pada rumah
tanaman semakin tinggi suhu yang didapat oleh suatu tanaman maka kelembaban
tanah harus tetap terjaga agar kondisi pertumbuhan dari tanaman tetap tumbuh
dengan baik
tersebut pompa menyala sebanyak 4 kali saat kelembaban kurang dari 50%,
pagi puku 07:00 dan diwaktu sore hari pukul 17:00. Didalam pengaturan
pertumbuhan suatu tanaman, tanaman yang memiliki tanah yang kering atau
5.1 Kesimpulan
kelembaban tanah pada rumah kaca, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
2,66%.
sebesar 3,07%
3. Pesentase error yang didapatkan untuk mencapai nilai set point diwaktu
pagi hari adalah sebesar 2,48 %, padang siang hari sebesar 9,79%, dan
4. Ketidak sanggupan nya alat untuk mendapatkan nilai set point suhu pada
104
105
5.2 Saran
1. Pedingin pada alat ini hanya menggunakan hanya motor fan 12 volt
dc, maka apabila alat ini bisa dikembangkan bisa ditambah kan
yang tinggi.
2. Sumber arus pada alat ini menggunakan listrik PLN dan apabila
PLN melakukan pemadaman listrik tentunya alat ini juga tidak dapat
kaca html.
Air Laut Skala Kecil, Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 Tahun 2014.
5. Caesar Pats Yahwe, Isnawaty, L.M Fid Aksaa, 2016. Rancang Bangun
M.Kes, Novi M. Tulung ST.,MT, Tahun 2013. Rancang Bangun Alat Ukur
Tanaman Bibit dan Populasi Tanaman Terhadap Hasil dan Kualitas Sayuran
10. Kiki Amelia, 2015. Perancangan monitoring suhu, kelembaban dan titik
dengan logika fuzzy yang dapat diakses melalui internet Jurusan sistem
13. Siti Fauziah, 2017. Pengendali Suhu Ruangan Berbasis Arduino Dengan
Negeri Bandung.
I II III
PADANG
LAMPIRAN 2
I II III
PADANG
LAMPIRAN 3
I II III
PADANG
LAMPIRAN 4
I II III
PADANG
LISTING PROGRAM
int ciput=0;
float millivolts3;
int Moisture8 = A4;
float Data4;
int Moisture10 = A5; float celsius4;
int NilaiMoisture10 = 0; float millivolts4;
float Data10=0;
//======================FUNGSI ====================================
KEANGOTAAN====================== ====================
float B= 0; {
float C= 2; Serial.begin(9600);
lcd.begin(20, 4);
float D= -1;
float E= 0; lcd.setCursor(0,0);
lcd.setCursor(0,1);
float H= 0; lcd.setCursor(0,2);
lcd.setCursor(0,3);
delay(100);
//float Deerror = 1;
pinMode(en1,OUTPUT);
pinMode(in1,OUTPUT); def52();
pinMode(in2,OUTPUT); def6();
pinMode(en2,OUTPUT); def7();
pinMode(in3,OUTPUT); def8();
pinMode(in4,OUTPUT); def9();
pinMode(led,OUTPUT); zt();
} fan();
ErrorTadi=Error;
{ kondisi();
Serial.println( buttonState1); }
if (buttonState1 == HIGH) }
{ }
awal();
sensor3 = analogRead (sensorReading3);
error();
millivolts3 = (((sensor3 / 1024.0) * 5000));
deerror();
celsius3 = ((0.45*sensor3)+3.4);
Ut();
def1();
sensor4 = analogRead (sensorReading4);
def2();
millivolts4 = (((sensor4 / 1024.0) * 5000));
def3();
celsius4 = ((0.45*sensor4)+3.3);
def4();
def51();
sensor5 = analogRead (sensorReading5);
millivolts5 = (((sensor5 / 1024.0) * 5000)); Kelembaban= Kelembaban1+
Kelembaban2+Kelembaban3+Kelembaban4;
celsius5 = ((0.45*sensor5)+3.4);
KelembabanTotal= Kelembaban/4;
}
SuhuTotal=(celsius1+
celsius2+celsius3+celsius4+celsius5); void kondisi()
celsiusTotal= (SuhuTotal/5); {
if (KelembabanTotal<=50)
Error = (Sp-celsiusTotal); {
} delay(25000);
//=================================== }
=================================
else
//===================NILAI
KELEMBABAN DAN {
KONDISI===================== digitalWrite(led,LOW);
void nilai() }
{ }
NilaiMoisture6 = analogRead(A2); //===================================
Kelembaban1 = (-0.102*NilaiMoisture6)+82.162; ==========================
void error()
NilaiMoisture7 = analogRead(A3);
{
Kelembaban2 = (-0.09*NilaiMoisture7)+84.26;
if (Error <= A)
if (Kelembaban2 <= 0){Kelembaban2 = 0;}
{
NE = 1;
NilaiMoisture8 = analogRead(A4);
ZE = 0;
Kelembaban3 = (-0.097*NilaiMoisture8)+89.71;
PE = 0;
if (Kelembaban3 <= 0){Kelembaban3 = 0;}
}
PE = 0;
NE = 0; ND= 0;
ZE = (C-Error)/(C-B); ZD= 0;
PE = (Error-B)/(C-B); PD= 1;
} }
if (Error >= C) }
{ //================Void
Pembanding=========================
NE = 0;
void Ut()
ZE = 0;
{
PE = 1;
if (NE<ND){u1=NE;}else {u1=ND;}
}
if (ZE<ND){u2=ZE;}else {u2=ND;}
}
if (PE<ND){u3=PE;}else {u3=ND;}
//=================Void Delta
Error==================
{ if (ZE<ZD){u5=ZE;}else {u5=ZD;}
} }
{ }
{ }
{ }
if(u5==0){z51=0;} //===================Nilai
Z=====================
else if (u5>0 && u5<1){z51 = (G+(u5*(H-G)));}
void zt()
else if (u5==1){z51=H;}
{
}
ZT1=
void def52() (z1*u1)+(z2*u2)+(z3*u3)+(z4*u4)+(z51*u5)+(z52
{ *u5)+(z6*u6)+(z7*u7)+(z8*u8)+(z9*u9);
if(u5==0){z52=0;} UT1=
u1+u2+u3+u3+u4+u5+u5+u6+u6+u7+u7+u8+u8+
else if (u5>0 && u5<1){z52 = (I-(u5*(I-H)));} u9;
else if (u5==1){z52=H;} Ztotal= ZT1/UT1;
} }
void def6() void fan()
{ {
if(u6==0){z6=0;} pwm = Ztotal + pwm;
else if (u6>0 && u6<1){z6 = (H-(u6*(H-G)));} if (pwm <= 0){pwm = 0;}
else if (u6==1){z6=G;} else if(pwm >= 255){pwm = 255;}
} analogWrite(en1,pwm);
void def7() digitalWrite(in1, HIGH);
{ digitalWrite(in2, LOW);
if(u7==0){z7=0;} digitalWrite(led,HIGH);
Serial.print("Pwm=");
analogWrite(en2,pwm); Serial.print(pwm);
digitalWrite(in4, LOW);
} Serial.print("Zt1=");
Serial.print(ZT1);
void Tampilan()
Serial.print("Ut1=");
{
Serial.print(UT1);
lcd.setCursor(0, 0);
Serial.print(" ");
lcd.print("Er=");
lcd.print(Error);
Serial.print("ERROR=");
Serial.print(Error);
lcd.setCursor(10, 0);
Serial.print(" ");
lcd.print("DEer=");
lcd.print(Deerror);
Serial.print("DEERROR=");
Serial.print(Deerror);
lcd.setCursor(0, 1);
Serial.print(" ");
lcd.print("Suhu = ");
lcd.print(celsiusTotal);
Serial.print("Tadi=");
Serial.print(ErrorTadi);
lcd.setCursor(0, 2);
Serial.print(" ");
lcd.print("Pwm Fan = ");
lcd.print(pwm);
Serial.print("Suhu=");
Serial.print(celsius1);
lcd.setCursor(0, 3);
Serial.print(" ");
lcd.print("Kel.Tanah = ");
lcd.print(KelembabanTotal);
Serial.print("Suhu2=");
Serial.print(celsius2);
delay(3000);
Serial.print(" ");
Serial.print("Ztot=");
Serial.print(Ztotal);
Serial.print("Suhu3=");
Serial.print(" ");
Serial.print(celsius3);
Serial.print(" "); Serial.print("KelembabanT= ");
Serial.println(KelembabanTotal);
Serial.print("Suhu4=");
Serial.print(celsius4); }
Serial.print(" ");
Serial.print("Suhu5=");
Serial.print(celsius5);
Serial.print(" ");
Serial.print("SuhuLuar=");
Serial.print(celsius9);
Serial.print(" ");
Serial.print("SuhuT=");
Serial.print(celsiusTotal);
Serial.print(" ");
// Serial.print("NilaiADC");
// Serial.print(NilaiMoisture6);
// Serial.print(" ");
// Serial.print("Kelembaban= ");
// Serial.print(Data6);
//
// Serial.print(" ");
// Serial.print("Kelembaban2= ");
// Serial.print(Data7);
//
// Serial.print(" ");
// Serial.print("Kelembaban3= ");
// Serial.print(Data8);
//
Serial.print(" ");