Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Emitor Vol. 12 No.

01 ISSN 1411-8890

EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI


SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD
Sapari, Aris Budiman, Agus Supardi
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Pabelan - Kartasura, Tromol Pos I Surakarta
garduind@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Gardu Induk mempunyai peralatan yang sangat penting dan mahal yaitu transformator,
sehingga pada transformator harus dipasang peralatan proteksi untuk meminimalisir gangguan.
Gangguan tersebut diantaranya gangguan tegangan lebih yang disebabkan oleh alam seperti
petir. Peralatan proteksi yang dibutuhkan adalah arrester yang berfungsi untuk mengalirkan
gangguan tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir langsung ke tanah, sehingga
tidak merusak peralatan di gardu induk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rating
tegangan untuk arrester 150 kV dan mengetahui karakteristik arrester pada software PSCAD.
Penelitian dilakukan di gardu induk 150 kV Jajar, diawali dengan pengambilan data berupa
name plate tranformator, arrester, tahanan pentanahan arrester dan penghantar yang
digunakan. Kemudian dihitung rating tegangan arrester, dan parameter yang akan digunakan
dalam simulasi menggunakan software PSCAD. Setelah itu parameter dimasukkan ke dalam
rangkaian uji sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu: rating tegangan arrester pada sistem 150 kV adalah
132 kV bila ditanahkan langsung dan 165 kV bila tidak ditanahkan langsung. Semakin besar
arus petir maka semakin besar pula tegangan kerja serta pemotongan arresternya. Rata – rata
tegangan kerja maksimum pada arus petir 10 kA – 80 kA adalah 261.37 kV, dan rata – rata
pemotongan arrester pada arus petir 10 kA - 80 kA adalah 89.75 %

Kata kunci :petir, arrester, gardu induk, PSCAD

1. Pendahuluan tegangan lebih yang disebabkan oleh alam


Penyaluran energi listrik dari sistem seperti petir. Peralatan proteksi yang
pembangkit tenaga listrik dapat mengalami dibutuhkan adalah arrester yang berfungsi
berbagai gangguan yang dapat mengakibatkan untuk mengalirkan gangguan tegangan lebih
terhentinya penyaluran energi listrik terhadap yang disebabkan oleh sambaran petir langsung
konsumen. Selain itu gangguan tersebut dapat ke tanah, sehingga tidak merusak peralatan di
mengakibatkan rusaknya peralatan dan juga gardu induk.
dapat membahayakan manusia yang ada di Arrester dan resistansi pentanahan yang
sekitarnya, untuk menghindari gangguan baik membuat peralatan gardu induk terutama
tersebut diperlukan suatu pengaman dan transformator daya akan lebih aman dari
perlindungan bagi peralatan listrik maupun tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran
pekerja, Pemasangan peralatan yang dapat petir. Pemisah (PMS) dan pemutus (PMT)
menghantarkan arus lebih ke tanah secara tidak membuka ketika terjadi gangguan lebih,
langsung. sehingga tidak terjadi pemutusan arus listrik
Gardu Induk mempunyai peralatan yang (pemadaman listrik) terhadap konsumen.
sangat penting dan mahal yaitu transformator, Suatu sistem tenaga listrik dapat mengalami
sehingga pada transformator harus dipasang gangguan yang mengakibatkan terhentinya
proteksi untuk meminimalisir gangguan. proses penyaluran daya listrik. Salah satu
Gangguan tersebut diantaranya gangguan penyebab gangguan yang mungkin terjadi

68
Sapari, Aris Budiman, Agus Supardi, Evaluasi Arrester Untuk Proteksi Gi 150 Kv Jajar Dari Surja Petir

adalah rusaknya sistem isolasi karena


pengaruh tegangan lebih akibat operasi
pensaklaran maupun akibat surja hubung. Oleh
karena itu, dalam pengoperasian sistem tenaga
listrik perlu perhatian khusus pada sistem
proteksi tegangan lebih (Aris Munandar,
1990).
1.1 Petir
Petir merupakan hasil pemisahan muatan
listrik secara alami di dalam awan badai,
proses pelepasan muatan ini akan berupa kilat
cahaya dan suara gemuruh yang biasa disebut
petir. Petir lebih sering terjadi antara pusat
Gambar 1 Sambaran Petir
muatan satu dengan pusat muatan lainnya di
1.2 Arrester
dalam awan, sedangkan antara pusat muatan di Arrester adalah alat pelindung bagi sistem
dalam awan dengan pusat muatan di tenaga listrik terhadap tegangan lebih yang
permukaan bumi jarang terjadi.
disebabkan oleh petir atau surja hubung
Petir terjadi disebabkan oleh adanya (switch surge). Alat ini digunakan sebagai
konsentrasi muatan karena perbedaan tekanan jalan pintas (by-pass) sekitar isolasi. Arrester
udara dan temperatur yang menyebabkan membentuk jalan yang mudah dilalui oleh arus
pergerakan udara ke atas. Pergerakan udara kilat atau petir, sehingga tidak timbul tegangan
keatas ini akan membawa uap air sampai pada lebih pada peralatan. Jalan pintas itu harus
ketinggian tertentu dimana temperatur udara sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
sangat dingin. Uap air tersebut terkonsentrasi
aliran arus daya system 50 Hz.
dan berubah menjadi titik-titik air seperti yang Arrester berfungsi untuk melindungi isolasi
ditunjukkan pada gambar 1, kumpulan dari atau peralatan listrik terhadap tegangan lebih
titik-titik air ini disebut awan (Comulo
yang disebabkan oleh sambaran petir atau
Nimbus). Awan ini lebarnya bisa mencapai
tegangan transient yang tinggi dari suatu
puluhan kilometer dan terdiri dari sejumlah
penyambungan atau pemutusan rangkaian
besar sel-sel awan yang berdiri sendiri dengan
(sirkuit), dengan jalan mengalirkan arus surja
ketinggian sekitar 7,5 km sampai dengan 18
(surge current) ketanah serta membatasi
km. Secara garis besar ada dua jenis awan
berlangsungnya arus ikutan (follow current)
badai yang membangkitkan muatan listrik
serta mengembalikan keadaan jaringan ke
statik, yaitu:
keadaan semula tanpa mengganggu sistem.
a. Awan badai panas (heat storm clouds).
Jadi pada keadaan normal arrester berlaku
b. Awan badai frontal (frontal storm clouds).
sebagai isolator dan pada saat timbul tegangan
Awan yang bermuatan positif adalah kristal
surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang
es sedangkan yang bermuatan negatif adalah
tahananya relatif rendah sehingga dapat
titik-titik air. Distribusi partikel-partikel
mengalirkan arus yang tinggi ketanah.
tersebut secara normal memberikan
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arrester
peningkatan muatan negatif didasar awan.
adalah:
Peningkatan muatan negatif didasar awan
a) Tegangan percikan (spark over voltage) dan
mengakibatkan peningkatan muatan positif
tegangan pelepasannya (discharge voltage)
diatas tanah. Akibatnya antara tanah dan dasar
yaitu tegangan pada terminalnya pada
awan terdapat beda potensial yang tinggi.
waktu pelepasan, harus cukup rendah,
Apabila gradien potensial tersebut sedemikian
sehingga dapat mengamankan isolasi
besar, maka berakibat terjadinya proses
peralatan. Tegangan percikan disebut juga
tembus pada resistansi udara, sehingga
tegangan gagal sela (gap break down
menimbulkan suatu peluahan petir.
voltage).

69
Jurnal Emitor Vol. 12 No. 01 ISSN 1411-8890

b) Arrester harus dapat memutuskan arus Ur = Vm .β .α (1)


dinamik dan dapat bekerja terus seperti dengan:
semula. Pada arrester terdapat beberapa Ur = Tegangan dasar arrester
bagian yang penting, sebagai berikut: Vm = Tegangan nominal sistem
1. Elektroda β = Toleransi untuk perhitungan
Elektroda-elektroda ini adalah terminal fluktansi tegangan (110%)
dari arrester yang dihubungkan dengan α = Koefesien pentanahan (untuk sistem
bagian yang bertegangan dibagian atas, dan yang ditanahkan langsung α = 0.8,
elektroda bawah dihubungkan dengan tanah. sistem yang tidak ditanahkan
2. Sela Percikan (Spark Gap) langsung α= 1.0)
Apabila terjadi tegangan lebih oleh Sistem yang ditanahkan seacara langsung:
sambaran petir atau surja hubung pada Ur = (150 x 1.1 x 0.8)
arrester yang terpasang, maka sela percikan = 132 kV
(spark gap) akan terjadi loncatan busur api. Sistem yang tidak ditanahkan secara
Pada beberapa tipe arrester busur api yang langsung :
terjadi tersebut ditiup keluar oleh tekanan gas Ur = (150 x 1.1 x 1.0)
yang ditimbulkan oleh tabung fiber yang = 165 kV
terbakar. 3.2 Analisa Menggunakan PSCAD
3. Tahanan Katup Simulasi lightning arrester dapat
Tahanan yang digunakan dalam arrester menggunakan model arrester pada PSCAD
ini adalah suatu jenis aterial yang sifat ditunjukan pada gambar 2.
tahanannya akan berubah bila mendapatkan Parameter yang digunakan untuk
perubahan tegangan. pemodelan arrester 150 kV dengan panjang
1.3 Prinsip Kerja Arrester arrester d = 1.7 m dan jumlah kolom paralel
Arrester terdiri dari dua bagian yaitu sela n= 1 dapat dihitung sebagai berikut:
api (spark gap) dan tahanan tak linier atau L0 = 0.2d/n
tahanan kran (Valve Resistor). Keduanya = 0.34 μH
dihubungkan secara seri, batas atas dan batas C = 100n/d
bawah dari tegangan percikan ditentukan oleh = 58.8 pF
tegangan maksimum dan oleh tingkat isolasi L1= 15d/n
peralatan yang dilindungi. Oleh karena itu, = 25.5 μH
sebenarnya arrester terdiri dari tiga unsur yaitu R = 65d/n
sela api, tahanan kran atau tahanan katub dan = 110,5 ohm
sistem pengaturan atau pembagi tegangan Dari hasil perhitungan tersebut maka
(Granding System). parameter arrester dapat dimasukan seperti
2. Metode Penelitian pada gambar 3.
Metode penelitian meliputi beberapa
tahapan diantaranya adalah proses pencarian
data, data tersebut diolah untuk menghitung
rating tegangan arrester, tahapan selanjutnya
memodelkan sistem dengan menggunakan
software PSCAD, lalu disimulasikan hingga
mendapatkan hasil yang sesuai dengan
perhitungan.
3. Hasil Dan Pembahasan
3.1 Rating Arrester
Rating arrester untuk sistem tegangan 150
kV dapat dihitung menggunakan persamaan Gambar 3. Model Arrester Setelah Parameter
(1) sebagai berikut: dimasukan

70
Sapari, Aris Budiman, Agus Supardi, Evaluasi Arrester Untuk Proteksi Gi 150 Kv Jajar Dari Surja Petir

Gambar 4 Gambar Rangkaian Sistem untuk Uji Arrester

71
Jurnal Emitor Vol. 12 No. 01 ISSN 1411-8890

Tabel 1 Hasil Simulasi Arrester Menggunakan PSCAD


I petir max V petir max V kerja max V pemotongan max Pemotongan
(kA) (kV) (kV) (kV) arrester (%)
10 876.68 248.97 628.03 71.63
20 1700.14 257.88 1443.32 84.89
30 2524.89 259.61 2264.81 89.67
40 3347.01 261.39 3085.82 92.19
50 4170.03 263.15 3906.38 93.67
60 4992.83 264.81 4724.69 94.62
70 5815.22 266.55 5548.82 95.41
80 6636.14 268.62 6369.52 95.98

3.3 Rangkaian Sistem 2. Semakin besar arus petir maka semakin


Rangkaian sistem untuk simulasi arrester besar pula tegangan kerja serta pemotongan
pada PSCAD dapat ditunjukan pada gambar 4. arresternya, rata – rata tegangan kerja
3.4 Hasil Simulasi Arrester maksimum pada arus petir 10 kA – 80 kA
Berdasarkan simulasi arrester yang adalah 261.37 kV dan rata – rata
dilakukan dengan software PSCAD pada arus pemotongan arrester pada arus petir 10 kA -
petir 10 kA – 80kA, maka didapatkan hasil 80 kA adalah 89.75 %.
yang dinyatakan dalam tabel 1.
Besarnya rata–rata tegangan kerja Daftar Pustaka
maksimum dan rata–rata pemotongan arrester
pada kondisi arus petir 10 kA – 80 kA dari Arismunandar, A. 1975, “Teknik Tegangan
tabel 2 dapat dihitung dengan persamaan 2. Tinggi”, Pradnya Paramita, Jakarta.
Arismunandar, A. 1997, “Teknik Tenaga
Listrik”, Jilid III, Pradnya Paramita,
Rata–rata tegangan kerja maksimum dari Bandung.
arus petir 10 kA–80 kA adalah sebagai
berikut: Arismunandar, A. 1993, “Teknik Tenaga
Listrik”, Jilid II, Pradnya Paramita, Jakarta.
L. Tobing, Bonggas. 2003, “Peralatan
Rerata pemotongan arrester dari arus petir Tegangan Tinggi”, Gramedia Pustaka
10 kA–80 kA adalah sebagai berikut: Utama, Jakarta.
Muthumuni, Dharshana. 2005, “Pscad
Getting-Started Tutorials”, Manitoba
Hasil simulasi pada tabel 2 menunjukan HVDC Research Centre Inc, Canada.
bahwa semakin besar arus petir maka semakin
meningkatkan tegangan kerja maksimumnya. Winnipeg. 2008, “Applications of PSCAD® /
Semakin besar arus petir berpengaruh pula EMTDC™”, Manitoba HVDC Research
pada pemotongan arrester yang semakin besar. Centre Inc, Canada.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptun
4. Kesimpulan imus-gdl-s1-2008-anasyusufn-917-2-
Berdasarkan hasil pembahasan maka bab2.pdf
didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Rating tegangan arrester pada sistem 150 www.abb.com/arresteronline/EXLIM-P.pdf
kV adalah 132 kV bila ditanahkan langsung
dan 165 kV bila tidak ditanahkan langsung.

72

Anda mungkin juga menyukai