Anda di halaman 1dari 4

Kuala Batee, November 2018

Kepada,Yth,
1. Ibu Camat Kuala Batee
2. Bapak Kapolsek Kuala Batee
3. Bapak Danramil Kuala Batee
4. Bapak Kepala KUA Kuala Batee
5. Bapak PPK Kuala Batee
6. Bapak Kechik dalam Kecamatan Kuala Batee
7. Bapak Panitia Pengawas Desa dalam Kecamatan Kuala Batee
8. Bapak Ketua PPS dalam Kecamatan Kuala Batee

Di
Tempat

SURAT EDARAN
Nomor : /AC.02.02/HM.00/XI/2018

TENTANG
S O S I A L I S A S I DAN H I M B A U A N

Dengan hormat disampaikan,


A. DASAR HUKUM
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum;
- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2018 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum;
- Peraturan Komisi Pemilihan Umum Repulik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018
Tentang Kampanye Pemilihan Umum;
- Peraturan Komisi Pemilihan Umum Repulik Indonesia Nomor 33 Tahun 2018
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Repulik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Kampanye Pemilihan Umum;

B. LARANGAN DALAM KAMPANYE


1. Pasal 280, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, sebagai berikut;
a. Mempersoalkan Dasar Negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
b. Melakukan Kegiatan yang Membahayakan Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. Menghina Seseorang, Agama, Suku, Ras, Golongan, Calon, dan/atau Peserta
Pemilu yang lain;
d. Menghasut dan Mengadu Domba Perseorangan ataupun Masyarakat;
e. Mengganggu Ketertiban Umum;
f. Mengancam untuk Melakukan Kekerasan atau Menganjurkan Penggunaan
Kekerasan Kepada Seseorang, Sekelompok Anggota Masyarakat, dan/atau
Peserta Pemilu yang lain;
g. Merusak dan/atau Menghilangkan alat Peraga Kampanye Peserta Pemilu;
h. Menggunakan Fasilitas Pemerintah, Tempat Ibadah, dan Tempat pendidikan;
i. Membawa atau Menggunakan Tanda Gambar dan/atau Atribut Selain dari
Tanda Gambar dan/atau Atribut Peserta Pemilu yang Bersangkutan; dan
j. Menjanjikan atau Memberikan Uang atau Materi Lainnya kepada Peserta
Kampanye

2. Pasal 280 Ayat 2 Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2017 sebagai berikut;
a. Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas, dan Karyawan Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Desa, atau Badan Lain
yang Anggarannya Bersumber dari Keuangan Negara;
b. Pejabat Negara Bukan Anggota Partai Politik yang Menjabat Sebagai Pimpinan
di Lembaga Nonstruktural;
c. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, dan
Pegawai Honorer;
d. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia (POLRI);
e. Kepala Desa/Lurah atau Sebutan Lain;
f. Perangkat Desa/Kelurahan atau Sebutan Lain;
g. Pengurus Rukun Tetangga dan Pengurus Rukun Warga atau Sebutan Lain;
h. Anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan
i. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki Hak Memilih.

C. KETENTUAN PIDANA
1. Pasal 490 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Setiap kepala desa atau sebutan lain dengan sengaja membuat keputusan dan atau
melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta
pemilu dalam masa kampanye maka akan dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 12.000.000 (Dua Belas Juta
Rupiah).

2. Pasal 491 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;


Setiap orang yang mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya
Kampanye Pemilu dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp12.000.000, (dua belas juta rupiah).

3. Pasal 492 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;


Setiap orang yang dengan sengaja Melakukan Kampanye Pemilu di luar jadwal
yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota untuk
setiap Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276 ayat (2) dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
4. Pasal 494 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Setiap aparatur sipil negara, anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, kepala desa, perangkat desa, dan/atau anggota badan
permusyawaratan Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

5. Pasal 495 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Pelaksana kampanye dan/atau peserta kampanye yang dengan sengaja
Mengakibatkan terganggunya pelaksanaan Kampanye Pemilu di tingkat
kelurahan/desa Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Pasal 495 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Pelaksana kampanye dan/atau peserta kampanye yang karena kelalaiannya
Mengakibatkan terganggunya pelaksanaan Kampanye Pemilu di tingkat Kelurahan
atau Desa dipidana dengan pidana kurungan paling kelurahan/desa lama 6
(enam) bulan dan denda paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

6. Pasal 523 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu yang dengan sengaja
menjanjikan menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai
imbalan kepada peserta Kampanye Pemilu secara langsung ataupun tidak
langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 ayat (1) huruf j dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).

Pasal 523 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu yang dengan sengaja
pada Masa Tenang menjanjikan atau memberikan imbalan uang atau materi
lainnya kepada Pemilih secara langsung ataupun tidak langsung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 278 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp48.000.000,00 (empat puluh
delapan juta rupiah).

7. Pasal 524 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Sekretaris Jenderal KPU,
pegawai Sekretariat Jenderal KPU, sekretaris KPU Provinsi, pegawai sekretariat
KPU Provinsi, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan/atau pegawai sekretariat
KPU Kabupaten/Kota Yang Terbukti Dengan sengaja melakukan tindak pidana
Pemilu dalam pelaksanaan Kampanye Pemilu dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh
empat juta rupiah).
Pasal 524 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;
Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Sekretaris Jenderal KPU,
pegawai Sekretariat Jenderal KPU, KPU Provinsi, pegawai sekretariat KPU
Provinsi, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan/atau pegawai sekretariat KPU
Kabupaten/Kota Yang Terbukti Karena Kelalaiannya melakukan tindak pidana
Pemilu dalam pelaksanaan Kampanye Pemilu dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun 6(enam) bulan dan denda paling banyak
Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

8. Pasal 546 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;


Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan/atau
PPLN yang dengan sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan
yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu dalam masa
Kampanye, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

9. Pasal 547 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Sebagai berikut;


Setiap pejabat negara yang dengan sengaja membuat keputusan dan/atau
melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta
Pemilu dalam Masa Kampanye dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan denda paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah).

D. SOSIALISASI DAN HIMBAUAN


Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan Kuala Batee menghimbau untuk melaksanakan, mentaati, dan mematuhi
aturan tersebut sebagai upaya Pencegahan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu DPRD,
DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD RI serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2019.

Demikian surat himbauan dan Sosialisasi ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


KECAMATAN KUALA BATEE
KETUA

AKMAL, S.Pd.I

Tembusan;

1. Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya


2. Arsip

Anda mungkin juga menyukai