Produktivitas singkong di Kabupaten Pati yang berjuluk Bumi Minat Tani melebihi
produktivitas rata-rata nasional dan menjadi pangan alternatif potensial di Kabupaten Pati.
Singkong merupakan pangan alternatif potensial di Kabupaten Pati yang bisa meningkatkan
pendapatan petani. Produktivitasnya antara 40–60 ton/ha melebihi produktifitas rata-rata
nasional yang hanya kurang dari 20 ton per hektar. Sehingga terus berupaya meningkatkan
produksi dan produktivitas singkong di dalam negeri. Peranan singkong cukup besar dalam
memenuhi kebutuhan pangan maupun mengatasi ketimpangan ekonomi dan pengembangan
industri. Pada kondisi rawan pangan, singkong merupakan penyangga pangan yang handal,
sehingga masalah kelaparan dapat diatasi. Dalam sistem ketahanan pangan, singkong tidak
hanya berperan sebagai penyangga pangan tetapi juga sebagai sumber
pendapatan rumah tangga petani
Komoditi singkong merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang penting dan
Da
sangat strategis karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk meliputi bahan pangan,
pakan, energi, farmasi dan kosmetik. Berbagai produk olahan dari singkong antara lain
cemilan/kripik, gula cair, bahan bakar Bio-ethanol, bahan dasar obat, campuran industri
kosmetik, zat perangsang tumbuh tumbuhan, plastic stirofoarm yang ramah lingkungan , dan
aneka produk lainnya. Singkong juga memiliki keunggulan lain dibanding dengan komiditi
tanaman pangan lainnya yaitu dapat tumbuh dilahan kering dan kurang subur, daya tahan
terhadap hama penyakit tinggi, masa panennya lama tidak diburu waktu, pemeliharaannya
sangat gampang sehingga dapat dijadikan pemenuhan kebutuhan hidup dan banyak keunggulan
lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa di Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati
sangat cocok atau potensial dilakukan penanaman komoditas singkong, dengan pengolahan
lahan yang sederhana dan pemerataan pupuk NPKnya saja membuat produktivitas melebihi
rata-rata nasional apalagi jika ditambahan pengolahan lahan dan pemeliharaan ekstra serta
teknologi yang maju akan membuat kualitas dan produktivitasnya lebih baik. Adapun kendala
yang dihadapi oleh petani singkong di Kabupaten Pati adalah ketersediaan bibit unggul
(bersertifikat) yang belum mencukupi kebutuhan dilapangan dan persaingan dengan komoditi
lain yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi.
Daftar Pustaka
Intan Nugraheni, Praba. 2014. “Analisis Rantai Nilai Komoditas Pertanian Ubi Kayu (Manihot
esculenta Crantz) di Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati”. Skripsi.
Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro.