Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS

“KEAHLIAN PROFESI”

Oleh :

BETY OKTAVIANI

15722013

PRODUKSI DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERKEBUNAN

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2018
“Manfaat Keahlian Profesi Penyuluh Pertanian Dalam
Mengenalkan Pestisida Nabati Bagi Petani”

Saat ini Indonesia masih banyak menghadapi masalah dalam pertanian seperti
masalah pada kondisi tanah, penurunan produksi, lahan tidak produktif,
banyaknya serangan hama penyakit pada tanaman dan masih banyak lagi.
contohnya saja petani Indonesia saat ini masih banyak menggunakan pestisida
kimia secara berlebihan dan tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan akibat
penggunaan pestisida tersebut baik dampak lingkungan, manusia serta dampak
pada tanah. Petani banyak menggunakan pestisida karena petani tidak mau
menunggu dan ingin secara instan dan cepat tanpa memikirkan dampak yang akan
terjadi.

Pestisida kimia selain bermanfaat juga menghasilkan dampak lingkungan,


disamping bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, ia juga menghasilkan
dampak buruk bagi kesehatan manusia, dan lingkungan. Penggunaan pestisida
secara berlebihan justru akan menjadikan hama dan gulma menjadi resisten
terhadap pestisida.

Menurut data WHO yang dipublikasikan pada tahun 1990, damapak dan
resiko pengunaan pestisida kimia selama ini 25 juta kasus dan meningkat pada
setiap tahunnya, data lain dari ILO pada tahun1996 menunjukan 14% pekerja
pertanian terkena bahaya pestisida dan 10% terkena bahaya yang fatal.

Banyak petani indonesia belum mengetahui tentang pestisida nabati ini, maka
dari itu sejumlah peneliti mengembangkan pestisida nabati yaitu pestisida organik
yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan tidak menimbulkan resiko bahaya. Cara
kerja pestidida nabati sangat spesifik yaitu merusak perkembangan telur, larva,
dan pupa, menghambat pergantian kulit mengganggu komunikasi serangga,
menyebabkan serangga menolak makan.

Para penyuluh pertanian atau konsultan pertanian dapat memberitahu atau


memberi informasi petani tentang potensi pestisida nabati ini bahwa Pestisida ini
tidak meninggalkan residu yang bebahaya bagi tanaman maupun lingkungan serta
dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang
sederhana dan petani dapat membuat serta mengaplikasikannya. Walaupun
pestisida nabati tidak secepat pestisida kimia tetapi pestisida ini tidak
menimbukan pencemaran.
Contoh pestisida nabati yang dapat dibuat para petani seprti pestisida dari
daun pepaya untuk mengendalikan hama, daun pepaya mengandung bahan aktif
“papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap seperti
rayap,ulat bulu serta berbagai jenis serangga.

Prosedur pembuatan pestisida dari daun pepaya :

1. Mengumpukan kurang lebih 1 kg daun pepaya


2. Menumbuk daun pepaya hingga halus
3. Hasil tumbukan direndam didalam 10 liter air kemudian tambahkan 2
sendok minyak tanah (jika ada) dan 30 gr detergen dan aduk
4. Diamkan selama semalam
5. Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
6. Setelah itu dapat di aplikasikan dengan cara semprot ke tanaman.

Pestisida alami merupakan pemecahan jaka pendek untuk mengatasi masalah


hama, pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama
terpadu, dan sebaiknya petani menggunakan pestisida alami sebagai pengganti
dari pestisida kimia agar keseimbangan lingkungan terjaga dan diharapkan
keahlian profesi penyuluh pertanian dapat mengubah kebiasaan petani tanpa
menggunakan pestisida kimia karena berdampak akan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai