net/publication/318784002
Model Spin Elektron pada Studi Pembelajaran Aktif Mata Pelajaran Fisika di
Sekolah Inklusi
CITATIONS READS
0 138
3 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Okky Fajar Tri Maryana on 31 July 2017.
Abstrak
Pemahaman terhadap faktor-faktor pemicu pembelajaran aktif mata pelajaran sains semakin diperlukan
dunia pendidikan saat ini. Begitu pula faktor-faktor yang berpengaruh dalam mencapai penanaman karakter
sekaligus transfer pengetahuan kepada peserta didik, khususnya bidang studi fisika. Perihal tersebut akan
menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah-sekolah dengan konsep inklusi yang belakangan mulai banyak
mendapat perhatian oleh pemerintah dan berbagai elemen masyarakat. Sekolah inklusi adalah sebuah
konsep pendidikan sekolah yang ramah bagi semua anak. Penelitian melalui model pendekatan analogi fisis
prilaku elektron ber-spin telah dilakukan pada rancangan pembelajaran aktif fisika di kelas inklusi dan telah
berhasil didapatkan beberapa informasi penting. Kemudian, dengan menggunakan metode analitik Effective
Medium Approximation (EMA) didapatkan faktor penting yang mempermudah munculnya pembelajaran aktif
mata pelajaran fisika yaitu berkaitan dengan posisi duduk siswa di kelas.
Kata-kata kunci: fisika, effective medium approximation, elektron, pembelajaran aktif, sekolah inklusi
Pendahuluan
Teori
Melihat semakin berkembangnya teori-teori
Sekolah inklusi adalah sekolah dimana setiap
tentang kecerdasan manusia dan semakin
anak dengan berbagai kendala psikologis, tubuh,
mudahnya akses informasi serta ilmu
dan kecerdasan dapat tetap mengikuti
pengetahuan, kebutuhan pembelajaran aktif dan
pembelajaran mata pelajaran seperti sekolah
kreatif semakin dibutuhkan dewasa ini [1]. Bila
umum negeri. Tentunya dengan indikator yang
metode-metode pembelajaran di sekolah tidak
berbeda dengan peserta didik reguler. Sekolah
mampu menyesuaikan, maka perkembangan
inklusi juga memiliki konsep sebagai sekolah
individu akan menjadi tidak optimal dan tidak
yang unggul. Chatib [1] menyatakan bahwa
dapat mencapai standar kompetensi yang
“Pada dasarnya sekolah unggul adalah sekolah
diinginkan. Kurikulum di Negeri ini
yang fokus pada kualitas proses pembelajaran,
menitikbertakan pada pengembangan moral dan
bukan pada kualitas input siswanya.”
prilaku peserta didik di tengah-tengah
pengajaran materi ilmu pengetahuan.
Dalam satu kelas inklusi umumnya terdiri dari
Konsekuensinya para guru harus mendesain
berbagai siswa, seperti siswa reguler dan siswa
pembelajaran agar tercapai nilai-nilai karakter
berkebutuhan khusus (mental retardasi ringan,
positif selain transfer intelektualitas kepada
disleksia, slow learner, tuna rungu, ADHD, dan
peserta didik. Banyak faktor yang perlu
autis). Melihat keberagaman tersebut, menjadi
diperhitungkan ketika seorang guru atau
sebuah tantangan tersendiri dalam merancang
pendidik ingin membangun konsep
pembelajaran aktif bagi para guru yang menjadi
pembelajaran yang dimaksud. Terlebih bagi
pendidik di sekolah inklusi.
sekolah inklusi yang saat ini banyak mendapat
perhatian di negeri ini.
Sebagai langkah awal, analogi sistem fisis
diperlukan untuk pembentukan model yang
Penelitian ini mencoba mengusulkan model
diusulkan. Kumpulan siswa di sekolah inklusi
analogi perilaku spin elektron dalam medan
dianggap sebagai sebaran susunan partikel
magnet untuk menganalisis faktor-faktor yang
elektron ber-spin dengan jumlah tertentu.
berpengaruh dalam membangun pembelajaran
Sebagai batasan, para siswa di kelas inklusi
aktif mata pelajaran fisika di sekolah inklusi.
dianggap terbagi menjadi dua jenis karakter
Diharapkan hasil yang diperoleh dapat
utama. Kedua karakter utama tersebut
membantu memberikan gambaran kepada para
diidentifikasi sebagai sebuah spin elektron yaitu;
pendidik inklusi khususnya pendidik Fisika dalam
Up dan Down saja. Dimana “Up” mewakili siswa
membangun pembelajaran aktif yang sesuai
dengan karakteristik aktif tertib (Cepat Aktif,
dengan indikator yang ingin dicapai.
responsif, menikmati pelajaran Fisika) dan
“Down” untuk karakteristik siswa pasif tidak tertib
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 473 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________
(lambat aktif, kurang responsif, kurang Dimana harga n adalah jumlah tetangga (jumlah
menikmati pelajaran Fisika). siswa) terdekat pada posisi guru yang coba
diusulkan [7].
Guru sebagai faktor terpenting dalam kelas
pembelajaran aktif fisika diidentifikasi sebagai P P1 e E1 / kT Ae B / kT
medan magnet (B) luar. Sebab guru adalah (3)
sentral pembelajaran yang berpengaruh besar 1 P P2 e E2 / kT Ae B / kT
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 474 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 475 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________
Referensi
[1] Chatib, Munif., ”Sekolahnya manusia :
(a) Sekolah berbasis multiple Intellegences di
Indonesia”, Mizan, 2010
[2] Sutrisno, Widayani, “Penumbuhan Sikap-
sikap positif melalui Pembelajaran Fisika”,
Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah
Menengah Vol. 1 No. 1, 2009
[3] Anderman, E. M., & Young, A. J. (1994).
Motivation and strategy use in science:
Individual differences and classroom effects.
Journal of Research in Science Teaching,
31, 811-831
[4] Stroud, David., “The effective medium
approximations: Some recent
developments”, Super-lattices and
Microstructures, Vol. 23, No. 3/4, 1998
(b) [5] Liem, Tik L., “Asyiknya Meneliti Sains”,
Pudak Scientific, 2007
[6] Romey, W.D., “Inquiry Techniques For
Gambar 2. Grafik probabilitas pembelajaran aktif Teaching Science”, Prentice-Hall, Inc.,
mata pelajaran fisika dengan variasi (a) n = 4 1968, p16
dan (b) n = 6. [7] Abdullah, Mikajuddin., Khairurrijal.,
“Gelation Model for Porosity Dependent
Kesimpulan Fluid Permeability in Porous Materials”,
Telah dilakukan penelitian model JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, VOL.
pembelajaran aktif mata pelajaran fisika di 14 NO. 1, 2009
sekolah inklusi dengan menggunakan metode
analitik effective medium approximation.
Diketahui bahwa faktor pemicu pembelajaran
aktif adalah ‘medan magnet’ guru pengampu Okky Fajar Tri Maryana*
mata pelajaran Fisika diantaranya, pemahaman Fisika Magnetik dan Fotonik, Departemen Fisika,
materi fisika yang mendalam, komunikasi yang Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung
efektif dan sifat humoris ketika mengajar. Hasil Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Jawa Barat
Okky.fajar.trimaryana@students.itb.ac.id
tersebut menguatkan hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti lain tentang faktor penting
sosok guru fisika. Selain itu faktor T (lingkungan)
Ratih Rizki Retinofa
juga berpengaruh, dianalogikan sebagai suhu Program Profesi Psikologi Pendidikan, Fakultas
lingkungan yang tidak panas/gerah dan tidak Psikologi, Universitas Indonesia
terganggu dengan suara-suara bising. Semakin Kampus UI, Depok, 16424, Jawa Barat
kecil gangguan berupa suhu dan suara, maka
semakin besar kemungkinan pembelajaran aktif *Corresponding author
terwujud. Kemudian didapatkan usulan posisi
maksimum relatif kelas inklusi yang berjumlah 15
dan 24 siswa. Dimana bentuk segi-enam adalah
bentuk optimum yang diusulkan agar
pembelajaran aktif Fisika di kelas inklusi lebih
cepat dan lebih lama terjadi.
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 476 ]