Anda di halaman 1dari 12

2.

Klasifikasi

Bronkhitis dapat diklasifikasikan sebagai :

a. Bronkhitis Akut

Bronkhitis akut pada bayi dan anak biasanya bersama juga dengan trakheitis, merupakan penyakit infeksi
saluran nafas akut (ISNA) bawah yang sering dijumpai. Penyebab utama penyakit ini adalah virus. Batuk
merupakan gejala yang menonjol dank arena batuk berhubungan dengan ISNA atas. Berarti bahwa
peradangan tersebut meliputi laring, trachea dan bronkus. Gangguan ini sering juga disebut
laringotrakeobronkhitis akut atau croup dan sering mengenai anak sampai umur 3 tahun dengan gejala
suara serak, stridor, dan nafas berbunyi.

b. Bronkhitis Kronis atau Batuk Berulang

Belum ada persesuaian pendapat mengenai bronchitis kronik, yang ada ialah mengenai batuk kronik dan
atau berulang yang di singkat (BKB). BKB ialah keadaan klinis yang disebabkan oleh berbagai penyebab
dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu berturut-turut dan atau berulang
paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan, dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik
lainnya. Dengan memakai batasan ini secara klinis jelas bahwa bronchitis kronik pada anak adalah batuk
kronik dan atau berulang (BKB) yang telah disingkirkan penyebab-penyebab BKB itu misalnya asma atau
infeksi kronik saluran napas dan sebagainya.

Walaupun belum ada keseragaman mengenai patologi dan patofisiologi bronchitis kronik, tetapi
kesimpulan akibat jangka panjang umumnya sama. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi sampai
anak umur 5 tahun yang menderita bronchitis kronik akan mempunyai resiko lebih besar untuk
menderita gangguan pada saluran napas kronik setelah umur 20 tahun, terutama jika pasien tersebut
merokok akan mempercepat menurunnya fungsi paru

Bronchitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut :

a. Bronchitis akut. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang dan sembuh

hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja. Kebanyakan penderita


bronchitis akut akan sembuh total tanpa masalah yang lain.

Bronchitis kronis. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang secara

berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Terutama, pada

perokok. Bronchitis kronis ini juga berarti menderita batuk yang dengan

disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan hingga tahunan

Tanda dan Gejala Penderita Bronkhitis

a. Sesak nafas / Dispnea

Sesak nafas atau dispnea adalah perasaan sulit bernafas dan merupakan

gejala yang sering di jumpai pada penderita bronkhitis. Tanda objektif

yang dapat di amati dari sesak nafas adalah nafas yang cepat, terengah-

engah, bernafas dengan bibir tertarik kedalam (pursed lip), hiperkapnia

(berkurangnya oksigen dalam darah), hiperkapnia atau meningkatnya


kadar karbondioksida dalam darah (Diarly, 2008).

b. Nafas berbunyi

Bunyi mengi (weezing) adalah suara pernafasan yang di sebabkan oleh

mengalirnya udara yang melalui saluran nafas sempit akibat kontriksi

atau ekskresi mucus yang berlebihan ( Ikhawati, 2011)

c. Batuk dan sputum

Batuk adalah gejala paling umum pada penderita bronkhitis, seringkali

pada penderita bronkhitis mengalami batuk- batuk hampir setiap hari

serta pengeluaran dahak sekurang- kurangnya 3 bulan berturut- turut

dalam satu tahun dan paling sedikit 2 tahun (Mansjoer, 2000).

d. Nyeri dada.

Nyeri dada sering sekali terjadi pada penderita bronkitis karena ada

inflamasi pada bronkus. Pada penderita bronkitis rasa nyeri di dada di


rasakan dengan tingkat keparahan penyakit (Alsagaff dan Mukty, 2009).

e. Nafas cuping hidung

Pada balita dan anak- anak penderita bronkhitis kadang terjadi adanya

nafas cuping hidung, tetapi tidak semua penderita bronkhitis mengalami

hal tersebut.Dengan adanya cuping hidung berarti terdapat gangguan

pada sistem pernafasan yang menyebabkan kepayahan dalam bernafas

(Muttaqin, 2008).

Bab VIDAFTAR PUSTAKA

y
Bickley, Lynn. 2009.

uku

Ajar Pemer

ik

saan F

ik

an

Riw

ayat Kesehatan

. Jakarta :EGC

Hasan, Rusepno . 1981.

uku

i
ah 3 Ilm

Kesehatan Ana

k.

Jakarta : FKUI

Supriyatno, Bambang. 2008.

uku

Ajar

esp

rolog

Ana

. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia

Mangunnegoro. 1997.

Infe

k
s

Sal

ran Nafas

ah

di

SVP Persahabatan Pen

atanTerap

an Permasalahannya

Jakarta ; Maj. Kedok. Indon.

y
Taussig LM, Landau LI. 2000.

Pe

di

atr

esp

ratory Me

di

ne

. Mosby4:Missouri

W.B . Saunders Company. 1995.

orlan

s po

k
et me

di

al

di

onary

. Jakarta: EGC

Nelson, Stanton.2007.

Textboo

of pe

di

atr

. Pennsylvania :Sunders Elsevier

Soemantri, Irman.2008.

As
u

han Kepera

atan pa

a Kl

en

engan

angg

an S

stem Pernapasan

. Jakarta :Salemba Medika

Tamsuri, Anas.2008.

Kl

en

angg
u

an Pernapasan : Ser

As

han Kepera

atan

.Jakarta:EGC

Greenberg, Michael. 2004.

Te

s Atlas Ke

teran Ke

ar

ratan

. Jakarta Erlangga:

y
Mukly, Abdul,dkk. 2002.

asar-

asar Ilm

Penya

ki

t Par

u.

Surabaya: AirlanggaUniversity Press

http://www.blogdokter.net/2007/06/05/bronkitis-akut/

http://cakmoki86.wordpress.com/2010/03/26/bronkitis-akut/

http://infokedokteran.wordpress.com/2008/09/12/bronkitis-akut/

http://www.emedicine.com/ped/topic28

Anda mungkin juga menyukai