Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP PEMBERIAN OBAT ORAL

RSUD
PASAMAN BARAT

STANDAR NO. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


PROSEDUR
OPERASIONAL TANGGAL REVISI DITETAPKAN DIREKTUR

Dr. Laila Khairani, MARS


Nip. 19670815 200212 2 001

Pengertian Memberikan obat oral kepada pasien melalui mulut dengan bentuk obat berupa
tablet, kapsul, puyer maupun sirup.

Tujuan 1. Membantu proses penyembuhan


2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Memberikan efek positif tertentu sesuai fungi obat

Kebijakan Ada program terapi dokter


Obat diberikan denga 6 prinsip benar (benar obat, benar dosis, benar cara, benar
waktu dan benar pendokumentasian)

Persiapan Alat- alat :


1. Baki
2. Obat yang diperlukan
3. Wadah tempat obat
4. Gelas berisi air minum
5. Sendok
6. Tissu/ pengalas
7. Bengkok/ tempat sampah

Prosedur 1. Cek program terapi dokter


Kerja 2. Perawat mencuci tangan
3. Periksa ulang obat yang diberikan sesuai instruksi dokter
4. Siapkan obat sesuai kebutuhan pasien (tablet, puyer, kapsul atau sirup)
5. Berikan salam lakukan klarifikasi terhadap nama pasien
6. Berikan penjelasan tentang obat yang diberikan meliputi jenis, kegunaan,
efek serta kemungkinan efek penyertanya
7. Berikan kesempatan pasien atau keluarga untuk bertanya
8. Tanyakan kebiasan pasien minum obat
9. Pasang tisu/ pengalas dibawah dagu (k/p)
10. Berikan obat kepada pasien dengan cara sesuai kebutuhan
11. Lakukan observasi sampai obat harus diminum
12. Bersihkan mulut pasien dengan tisu (k/p)
13. Tanyakan perasaan pasien setelah minum obat
14. Berikan penjelasan terhadap kemungkinan alergi dan tanda yang harus
diwaspadai
15. Pasien dan alat perawatan dibereskan
16. Tentukan kontrak selanjutnya
17. Berikan salam
18. Cuci tangan
19. Catat dalan catatan keperawatan untuk terapi sesuai ketentuan
20. Beriparaf dan nama jelas

Unit Terkait Dokter, apotik, perawat, bidan semua instalasi rawat inap
PEMBERIAN OBAT INJEKSI SUB KUTAN

RSUD
PASAMAN BARAT
STANDAR NO. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN
PROSEDUR
OPERASIONAL TANGGAL REVISI DITETAPKAN DIREKTUR

Dr. Laila Khairani, MARS


Nip. 19670815 200212 2 001

PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat melalui subkutan.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan obat melalui subkutan.

KEBIJAKAN Harus ada permintaan tertulis dari dokter

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan
tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD)sesuai kebutuhan
2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (Lihat SPO identifikasi)
b. Jaga Privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Persiapan alat
a. Obat yang diberikan dalam tempatnya
b. Spuit 1cc
c. Bak instrumen injeksi
d. Kapas alkohol pada tempatnya
e. Buku injeksi dan alat tulis
f. Bengkok dan tempat sampah Medis
g. Obat anifilaktif syok
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Lakukan Prinsip 6 Benar ( Benar obat,dosis, cara, waktu, pasien
dan dokumentasi)
c. Masukkan obat dan keluarkan udara dengan cara menegakkan
spuitdengan posisi jarum tertutup, letakkan spuit kedalam bak
instrument.
d. Desinfeksi daerah yang akan diinjeksikan dengan kapas alkohol.
e. Lakukan penusukan dengan lobang jarum menghadap ke atas
membentuk sudut 45 derajat terhadap permukaan kulit
f. Lakukan aspirasi, bila tak ada darah, masukkan obat secara
perlahan hingga habis, pertahankan spuit 3-5 detik (menghindari
obat keluar kembali)
g. Tarik spuit dan tekan dengan kapas alkohol
h. Tutup jarum pisahkan dengan suiqer, masukkan jarum pada
tempatnya
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan

Unit Terkait Dokter, perawat dan bidan


Semua instalasi rawat inap dan rawat jalan
PEMASANGAN INFUS
RSUD
PASAMAN BARAT

STANDAR NO. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


PROSEDUR
OPERASIONAL TANGGAL REVISI DITETAPKAN DIREKTUR

Dr. Laila Khairani, MARS


Nip. 19670815 200212 2 001

Pengertian Tindakan memasang akses ke vena pasien untuk memasukkan cairan rehidrasi
atau obat-obatan lainnya.

Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan infus

Kebijakan Harus ada permintaan tertulis dari Dokter

Persiapan Alat dan bahan :


1. Infus set
2. Abocath ukuran sesuai kebutuhan
3. Toumiquet
4. Kapas alkohol
5. Standar infus
6. Plester
7. Cairan antiseptik
8. Kasa steril
9. Sarung tangan
10. Cairan yang dibutuhkan (NaCl 0.9% dekstrose/Ringer Laktat/dll)

Prosedur 1. Petugas menjelaskan pada pasien atau keluarga mengenai tindakan yang
Kerja akan dilakukan
2. Pasien mengisi form inform consent
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan
4. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
5. Petugas menentukan darah vena yang akan digunakan
6. Petugas membersihkan area dari bulu-bulu jika ada
7. Petugas memasang tourniquet
8. Petugas mendisinfeksi daerah penusukan
9. Petugas menusukkan jarum abocath dengan posisi 450 , lubang jarum
menghadap ke atas dan setelah tampak darah pada pangkal abocath
masukkan kanul perlahan-lahan dan secara bersamaan jarum dikeluarkan
dengan cara mendorongnya sambil tangan yang lain menahan kanul tepat
di tempatnya
10. Petugas melepas tourniquet
11. Petugas menghubungkan kanul infus dengan set infus dan memfiksasi
kanul abocath dengan membalut kain kasa steril.

Unit Terkait IGD dan Ruang Rawat Inap


MEMASANG NGT

RSUD
PASAMAN BARAT
STANDAR NO. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN
PROSEDUR
OPERASIONAL TANGGAL REVISI DITETAPKAN DIREKTUR

Dr. Laila Khairani, MARS


Nip. 19670815 200212 2 001

PENGERTIAN 1. NGT adalah alat yang terbuat dari karet untuk membersihkan lambung atau
untuk memberikan makanan dan minum
2. Pemasangan NGT adalah suatu tindakan memasukkan selang ke dalam
lambung melalui hidung

TUJUAN Sebagai acuan persiapan dalam pelaksanaan pemasangan NGT pada pasien

KEBIJAKAN Harus ada permintaan tertulis dari dokter

Persiapan Alat :
1. Selang NGT (untuk dewasa 8-16 Fr, untuk anak ukuran 5-7 Fr)
2. Spuit kateler tip besar 50 ml untuk dewasa, 30 ml untuk anak
3. Lubrikan larutan air
4. Handuk
5. Tisu
6. Plester anti alergi
7. Stetoskop
8. Sarung tangan bersih
9. Nearbeken
10. Penlight lidah
11. Spatel lidah

Prosedur 1. Ucapkan salam dan perkenalkan nama


Kerja 2. Menjelaskan tujuan prosedur
3. Persiapan alat
4. Jaga privasi pasien
5. Cuci tangan
6. Kaji kebutuhan pemberian makan pasien melalui NGT : asupan nutrisi
tidak cukup, kelainan saluran cerna
7. Elevasi kepala tempat tidur (450)
8. Kaji pasien untuk pemberian yang tepat :
1) Tutup hidung pasien secara bergantian dan minta pasien untuk
bernafas
2) Kaji reflex muntah
3) Tinjau kembali riwayat medik pasien terhadap masalah hidung dan
resiko aspirasi
9. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan, mengapa perlu dilakukan,
serta meminta pasien untuk bekerja sama
10. Jaga privasi pasien
11. Berdiri disisi yang sama dengan lubang hidung yang akan diinsersi, bantu
pasien pada posisi fowler tinggi kecuali jika ada kontraindikasi. Letakkan
bantal di belakang kepala dan bahu
12. Letakkan handuk di atas dada
13. Letakkan tisu dalam jangkauan
14. Persiapkan untuk intubasi : robek salah satu ujung pembungkus NGT untuk
memudahkan mengambil selang
15. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara : mengukur
jarak dari ujung hidung sampai daun telinga lalu ke prosesus xifoideus
sternum
16. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih
17. Olesi selang NGT dengan lubrikan larut air
18. Masukkan selang melalui lubang hidung ke belakang kerongkongan
dengan hati-hati jika pasien ingin muntah, arahkan selang ke belakang dan
arah telinga. Penting diingat ketika selang masuk saluran pernapasan,
pasien akan batuk dan sianosis tapi gejala ini tidak muncul pada pasien
dengan penurunan kesadaran dan reflex yang lemah
19. Fleksi kepala pasien kearah dada setelah selang melewati belakang
kerongkongan
20. Masukkan selang secara perlahan sampai panjang yang diinginkan sambil
meminta pasien menelan dan memberi pasien minum dengan sedotan jika
sadar
21. Periksa selang NGT dengan beberapa cara yaitu :
1) Metode X-Ray, direkomendasikan untuk mengecek ketepatan posisi
NGT, namun metode ini jarang digunakan karena mahal
2) Metode auskultasi, letakkan stetoskop di atas region epigastrium,
suntikkan udara melalui selang dan dengan bunyi udara (untuk bayi 1-
2 cc udara, reliabel karena suara dapat dihantarkan ke epigastrium
tanpa menghiraukan posisi NGT ditempatkan di paru-paru, esophagus,
lambung, duodenum, atau jejunum proksimal
3) Metode aspirasi, lakukan aspirasi cairan lambung dengan spuit sampai
terlihat cairan lambung dan evaluasi warna (bersih, kekuningan,
kehijauan, kemerahan, atau kecoklatan). Pemasangan NGT pada bayi
menggunakan selang kecil sehingga ketika diaspirasi selang dapat
kolaps sehingga cairan bisa saja tidak terlihat
4) Potong plester sekitar 10 cm, letakkan ditengah selang dekat hidung
lalu rekatkan plester kehidung
5) Ketatkan ujung selang ke baju dengan menyimpulkan pembalut karet
di sekitar selang
6) Tutup ujung selang NGT
7) Bantu pasien pada posisi nyaman
8) Dokumentasikan tindakan

Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat ,Instalasi Rawat Inap dan HCU
MEMASANG KATETER
RSUD
PASAMAN BARAT

STANDAR NO. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


PROSEDUR
OPERASIONAL TANGGAL REVISI DITETAPKAN DIREKTUR

Dr. Laila Khairani, MARS


Nip. 19670815 200212 2 001

Pengertian Tata cara melakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kencing

Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kencing

Kebijakan Perawat yang terampil


Tersedia alat-alat lengkap

Persiapan Alat- alat :


1. Silang kateter
2. Sarung tangan
3. Aquadest dalam kom
4. Spuit 5 cc
5. Plester
6. Gunting
7. Kasa dalam tempatnya
8. Betadine
9. Urobag
10. Stik pan / urinal
11. Pinset
12. Bengkok
13. Perlak

Prosedur 1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien


Kerja 2. Mendekatkan peralatan di samping penderita
3. Memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Mengatur posisi pasien
PADA LAKI-LAKI
6. Mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
7. Tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak ± 600
8. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-
pelan sampai urine keluar
PADA WANITA
9. Jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
10. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-
pelan sampai urine keluar
11. Bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine bak
12. Kunci kateter dengan larutan Aqua/NS 120-30 cc)
13. Mengobservasi respon pasien
14. Menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien
15. Memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
16. Klien dirapikan
17. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
18. Perawat mencuci tangan
19. Mencatat kegiatan respon pasien pada catatan keperawatan

Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap dan HCU

Anda mungkin juga menyukai