PEMBAHASAN
m.Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung dianalisa,
dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian seterusnya sampai
dianggap mencapai hasil yang memadai.
n.Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat
dirumuskan kesimpulan atau teori.
Masalah berkaitan erat dengan kesenjangan (gap) yang harus diisi atau setidaknya
kesenjangan tersebut dipersempit. Masalah juga dapat memunculkan suatu celah (void) ruang
ketidaktahuan. Masalah dapat disimpulkan sebagai suatu kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara yang seharusnya (what should be) dengan yang
ada (what it is), antara kebutuhan dengan yang tersedia.
Sumber masalah dalam suatu penelitian bisa berasal dari berbagai sumber. Menurut
Mac Millan dan Schumacher, masalah bisa bersumber dari observasi, hasil deduksi dari suatu
teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang saat ini sedang terjadi, situasi praktis dan juga
bisa bersumber dari pengalaman pribadi. Masing - masing sumber dapat dijelaskan
sebagaimana berikut:
1) Observasi
Observasi adalah sumber yang paling kaya akan masalah penelitian.
Kebanyakan keputusan praktis didasarkan atas praduga yang tidak didukung oleh data
empiris. Masalah penelitian bisa diangkat dari hasil observasi terhadap suatu hubungan
tertentu yang masih belum memiliki dasar penjelasan yang memadai dan cara - cara
rutin yang di dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas tradisi atau otiritas.
Penyelidikan kemungkinan dapat menghasilkan teori yang baru, rekomendasi
pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam
bahasan litelatur.
3) Kepustakaan
Hasil dari penelitian kemungkinan dapat memberikan rekomendasi akan
perlunya dilakukan suatu penelitian ulang (replikasi), baik dengan ataupun tanpa
variasi. Replikasi bisa meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk
digeneralisasikan secara lebih luas. Laporan penelitian tidak jarang juga
menyampaikan suatu rekomendasi kepada peneliti lain mengenai apa saja yang perlu
dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumber
untuk menentukan masalah yang perlu diangkat untuk dilakukan suatu penelitian.
4) Masalah sosial
Masalah sosial bisa juga menjadi sumber masalah penelitian. Seperti
seringnyaterjadi perkelahian siswa antar sekolah, bisa memunculkan pertanyaan
tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan agama dan moral serta pembinaan sikap
disiplin di lingkungan sekolah. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi
juga dapat memunculkan pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat.
5) Situasi praktis
Pada tahap pembuatan suatu keputusan tertentu, tidak jarang mendesak untuk
dilakukannya suatu penelitian evaluatif. Hasil penelitian ini sangat diperlukan guna
dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan yang lebih lanjut.
6) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi bisa memunculkan masalah yang membutuhkan jawaban empiris
guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
1. Permasalahan deskriptif
Permasalahan deskriptif adalah suatu permasalahan yang berhubungan dengan
variabel mandiri, baik hanya pada 1 variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi
dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain,
dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk
selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.
Contoh permasalahan deskriptif:
1) Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri Berbadan Hukum?
2) Seberapa baik kinerja Departemen Pendidikan Nasional?
3) Seberapa tinggi efektivitas kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia?
2. Permasalahan Komparatif
Permasalahan Komparatif merupakan rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan 1 variabel atau lebih pada 2 atau lebih sampel yang berbeda, atau
pada waktu yang berbeda.
3. Permasalahan Asosiatif
Permasalahan Asosiatif merupakan rumusan masalah penelitian sifatnya menanyakan
hubungan antara 2 variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan
simetris, hubungan kausal, dan interaktif/resiprocal/timbal balik.
1) Hubungan simetris
Hubungan simetris merupakan suatu hubungan antara 2 variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif.
2) Hubungan kausal
Hubungan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini
ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi),
3) Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik
Hubungan interaktif merupakan hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini
tidak diketahui mana variabel independen dan dependen.
Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian yang akan
dilakukan. hal tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit agar kedepannya dapat
meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan observasi/pengamatan. Fokus penelitian
merupakan garis terbesar dalam jantungnya penelitian mahasiswa, sehingga observasi dan
analisa hasil penelitian bakal menjadi lebih terarah.
1. Logis
Logis disini lebih ditekankan terhadap penelitian yang akan anda lakukan terkait
dengan hasil observasi, bahwa rumusan masalah yang ditemukan harus masuk akal dengan
latar belakang yang anda temukan melalui hasil observasi.
2. Rasional
Dalam menentukan rancangan penelitian, selain rumusan masalah yang terkait dengan
latar belakang masalah, rancangan penelitian juga harus memiliki nilai rasional dalam
menentukan tujuan dan teori yang digunakan, sehingga fokus penelitian dapat disesuaikan
dengan keterbatasan dan kemampuan peneliti, jadi dapat dikatakan juga bahwa rancangan
peneltian harus memiliki fleksibilitas dalam menguraikan masalah dan tujuan, dan penelitian
yang akan dilakukan kelak menjadi lebih effisien.
3. Propaganda
Dalam hal ini, sangat tidak etis jika mahasiswa melakukan propaganda terhadap
rancangan penelitian nya. karena perlu diketaui bahwa propaganda merupakan suatu tujuan
untuk mempengaruhi pendapat dengan memberikan informasi tidak secara obyektif atau hasil
pengamatan yang mengada-ngada. Jika sudah seperti itu apakah anda dapat menentukan fokus
penelitian dengan baik dan benar?
Jadi kesimpulan dari masing-masing ketiga point diatas adalah bagaimana peneliti
menentukan fokus penelitian melalui beberapa tahapan observasi yang dilakukan untuk
menarik masalah yang ditemukan secara rasional dan fleksibilitas, sehingga tercapai fokus
penelitian yang akan dilalui oleh peneliti dalam rancangan penelitiannya.
Judul penelitian merupakan identitas atau cermin jiwa dari sebuah penelitian. Judul
penelitian berupa kalimat pernyataan yang terdiri dari kata-kata yang konkrit, jelas, singkat,
deskriptif (berkaitan atau berurut). Dalam membuat judul penelitian hendaknya bersifat
menjelaskan diri, menarik sehingga orang langsung dapat menduga materi dan masalah apa
yang akan diteliti, dapat memberikan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkup penelitian.
Dasar utama seorang peneliti dalam merumuskan judul penelitian adalah sebagai berikut :
3). Mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua fenomena atau lebih
Judul dalam penelitian berhubungan erat dengan masalah yang dibawa, sampai
terdapat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada judul penelitian. Kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi antara lain:
1. Masalah yang dibuat peneliti tetap. Dari awal sampai akhir sama. Dengan demikian
judul proposal dengan judul laporan penelitian sama.
2. Masalah yang ditetapkan oleh peneliti mengalami perkembangan, yaitu lebih luas atau
lebih dalam. Maksudnya judul proposal tidak terlalu banyak perbedaan dengan judul
laporan penelitian, hanya cukup disempurnakan saja.
3. Masalah yang telah dirancang peneliti mengalami perubahan yang total. Maksudnya
masalah berubah, yang berakibat judul proposal berbeda sama sekali dengan laporan
hasil penelitian tersebut.
Judul laporan penelitian yang baik adalah judul yang berubah atau berganti. Apabila
sebuah judul penelitian kualitatif tidak mengalami perubahan, bisa jadi seorang peneliti belum
bisa menjelajah pada fenomena social yang mendalam pada penelitiannya. Hal ini didukung
oleh Sugiyono, yang mengatakan, “Judul penelitian kualitatif tidak harus mencerminkan
variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial
secara luas dan mendalam untuk menemukan hipotesis dan teori tidaklah perlu terlalu terikat
dengan mencantumkan seluruh variabel. Namun biasanya, penulisan semacam itu dibutuhkan
bagi peneliti pemula yang ingin secara jelas memosisikan penelitiannya. Berikut ini diberikan
beberapa contoh judul penelitian kualitatif.