Anda di halaman 1dari 1

DILEMA DAN PROBLEM DALAM UJI RABBIT TEST

Latar Belakang
Produk parenteral merupakan sediaan dengan pemberian injeksi dengan
melalui kulit atau membran mukosa langsung menuju sistem biologis, melewati
mekanisme pertahanan tubuh. Produk parenteral memiliki standar purity
(kemurnian) dan safety (keamanan) yang berbeda dari produk lain. Selain harus
memenuhi standar potensi dan stabilitas, sediaan parenteral harus memenuhi standar
terkait mikroba (sterilitas dan pirogen), parameter fisik (bebas dari
kontaminasi partikel), dan parameter kimia (isotonisitas, kapasitas dapar). Untuk
mencapai standar tersebut dibutuhkan usaha pada formulasi maupun level
manufaktur(Ansel, Howard C.,1989).
Saat diinjeksikan ke tubuh dalam jumlah yang mendukung, pirogen dapat
menyebabkan berbagai respon fisiologis, yang umum terjadi adalah peningkatan suhu
badan. Kata pirogen berasal dari bahasa yunani pyro yang berarti api dan gen yang
berarti mula-mula. Pirogen test terdiri dari Rabbit test dan Limulus Amebocyte
Lysate(LAL) test. Rabbit test dilakukan dengan mengukur peningkatan suhu badan
kelinci yang disebabkan penyuntikan intravena sediaan uji steril(Gennaro,A.R, et all.,
1990).

Pendahuluan Hasil Dan Pembahasan


Pirogen test ini dirancang untuk Digunakan kelinci sebagai
membatasi tingkat penerimaan resiko hewan coba. Hal ini dikarenakan
reaksi demam pada pasien dengan cara kelinci memiliki respon fibriel yang
pemberian injeksi untuk produk yang mirip dengan manusia. Pada uji
bersangkutan. Rabbit tes ini melibatkan pirogenitas, penyuntikan dilakukan
pengukuran kenaikan suhu kelinci pada pembuluh vena. Hal ini
setelah injeksi intravena larutan uji dan bertujuan agar obat atau sediaan uji
dirancang untuk produk yang dapat yang disuntikan, langsung
ditoleransi oleh kelinci uji dalam dosis terdistribusi ke dalam aliran darah.
tidak melebihi 10 mL/kg diinjeksikan Sehingga efek panas dari pirogen
intravena dalam jangka waktu tidak dapat langsung diamati.
lebih dari 10 menit(Akers,M.,1985) Penyuntikan dilakukan pada
Kesimpulan vena auricularis, karena vena
Digunakan kelinci pada uji rabbit test auricularis adalah vena terbesar yang
karena respon fibrilnya mirip dengan manusia. ada pada tubuh kelinci. Uji pirogen
Kerugian dari rabbit test ini adalah biaya yang terhadap kelinci, perlu dilakukan
mahal dan waktu yang panjang untuk pengadaptasian terhadap kelinci,
pengujian; tidak dapat dikuantifikasi dan dengan tujuan untuk menghindari
larutan parenteral tertentu (misalnya yang hasil yang positif palsu, kelinci
mengandung fosfat kalium dosis tinggi) akan mengalami kenaikan suhu tubuh
memberikan respon pirogen. bukan disebabkan oleh sediaan uji,
melainkan kelinci stress dengan
Referensi
Akers, M. 1985, Parenteral Quality Control, lingkungan yang baru karena
Dekker, New York. sebelumnya tidak diadaptasikan
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar
Bentuk Sediaan Farmasi. Penerbit UI Press
terlebih dahulu.
,Jakarta.
ULFA SALYANTI(08061181520086)
Gennaro,A.R, et all. 1990, Rhemingtons
Pharmaceutical Science, 18th Edition, Marck
Publishing Company, Pensylvania.

Anda mungkin juga menyukai