Anda di halaman 1dari 2

POINTER PERTEMUAN EVALUASI PROGRAM P2PTM

KEPALA BIDANG P2P


TGL 03 APRIL 2018

1. Trend Penyakit di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2017 dan SKRT 2001
diketahui bahwa kecenderungan Kasus Penyakit Menular semakin menurun sedangkan Penyakit
Tidak Menular semakin meningkat
2. Terdapat sepuluh penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dimana PTM sebagai
penyebab utam kematian yang meliputi Penyakit Stroke (21,1%), Jantung dan Pembuluh darah
(12,9), DM dan komplikasinya (6,7%), Tuberkulosis dan pernapasan (5,7), Hipertensi dan
komplikasinya (5,3%), Infeksi saluran Pernapasan bawah (4,9%), Liver (2,7%), KLL(2,6%),
Pneumonia (2,1%), dan Dierae disertai dengan infeksi pencernaan (1,9%).
3. Program PTM masuk dalam indikator SPM sejak tahun 2017,yang meliputi Indikator yang
ke-6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif usia 15-59 tahun, Indikator yang ke-8 Pelayanan
kesehatan penderita hipertensi dan Indikator yang ke-9 Pelayanan kesehatan penderita DM.
4. Setiap indikator SPM terdapat target yang harus terpenuhi, untuk tahun 2017 capaian ke
tiga indikator tersebut Kabupaten Jember masih sangat rendah. Capaian Pelayanan Kesehatan
pada Usia Produktif masih 49 % (target 100 %), Capaian Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi 16 % dan Pelayanan kesehatan penderita DM 15 %(target 100 %).
5. Upaya pencegahan dan pengendalian PTM merupakan Program UKM Esensial
berdasarakan Indikator Kinerja Puskesmas tahun 2017, dimana target PTM meliputi:
a. Persentase Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM sebesar 30 %
(Capaian 71%)
b. Persentase Perempuan usia 30-50 thn yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
sebesar 30 % (Capaian 1,5 %)
c. Persentase Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR sebesar 30 %
(Capaian 1,15%)
d. Persentase obesitas/ IMT pada penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan
pemeriksaan sebesar 30 % (Capaian 10,3%%)
6. Dari hasil evaluasi program PTM tahun 2017 sebagian besar hasil skreening PTM masih
jauh dari target, sebagian puskesmas masih belum sepenuhnya terintegrasi dengan lintas
program misalnya Pusling, UKS, Posyandu Balita, Prolanis, Pustu, dll.
7. Sebagaian besar puskesmas hanya melaporkan sebagian kegiatan skreeningnya saja
sehingga didapatkan hasil skreening yg sangat kurang misalnya hanya dilaporkan yang skreening
diposbindu saja, atau dari puskesmas induk saja
8. Puskesmas belum mengetahui sepenuhnya target program dan cara perhitungan target
program karena petugas yang berganti-ganti
9. Diharapkan puskesmas dapat memaksimalkan skreening di masyarakat utamanya
skreening usia produktif, Hipertensi dan DM serta melaporkan hasil kegiatan skreening tersebut
secara rutin setiap bulan kepada Kabupaten untuk meningkatkan capaian Program secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai