KELOMPOK 14
Prodi : Akuntansi
Nama-nama Anggota Kelompok :
1. Murniati B01.12.01902
2. Nida Fauziyah B01.12.01913
3. Octavin Garing B01.12.0194
Segala pujian syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat penyertaanNya maka kami sekelompok dapat menyelesaikan sebuah
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf jika dalam
pembuatan makalah ini terdapat kata yang salah serta terdapat kesalahan dalam
penulisan.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Tuhan memberkati makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat bagi kita yang membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………………
1. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………
2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………….
3. TUJUAN………………………………………………………………………………
4. MANFAAT……………………………………………………………………………..
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………………
1. BENTUK PERSEROAN……………………………………………………………….
2. MODAL PERSEROAN………………………………………………………………...
3. SAHAM PREFEREN…………………………………………………………………
4. KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………………………………..
5. PENYAJIAN DAN ANALISIS………………………………………………………...
1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………
2. SARAN…………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Tidak semua saham diciptakan sama. Sejumlah saham memberikan hasil dividen yang besar
tetapi juga menjanjikan pertumbuhan laba yang tinggi. Saham-saham ini dapat memberikan
hasil yang sehat terus-menerus bagi investor. Sebuah contoh yang baik adalah Creek Timber
yang berlokasi di Seattle’s Plum. Saham ini membayarkan dividen hampir sebesar 4,2 persen,
General Motors tampaknya memberikan hasil yang bagus sebesar 5,8%. Namun
produsen mobil raksasa itu mengalami kerugian sebesar $1,1 miliar pada kuartal belakangan
ini, dan mengalami kesulitan untuk mengurangi beban tunjangan kesehatannya. Terdapat
dividen majemuk dalam sebuah portofolio. Dan dividen biasanya memberikan perlindungan
yang kuat terhadap penurunan dalam sebuah portofolio.” Namun berhati-hatilah ketika
berfokus pasa saham yang memberikan dividen yang tinggi. Perusahaan yang bermasalah
8. Bagaimana akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan
saham?
III. TUJUAN
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk
pemecahan saham.
saham.
IV. MANFAAT
Dengan adanya pembelajaran yang di berikan oleh dosen bagi setiap mahasiswa
mengenai Akuntansi Keuangan ini,maka dapat memberikan suatu manfaat bagi setiap
mahasiswa untuk memahami dan mengetahui secara luas tentang akuntansi dengan
PEMBAHASAN
1. BENTUK PERSEROAN
Dari tiga jenis bentuk organisasi bisnis-perusahaan perorangan,persekutuan, dan
perseroan-bentuk perusahaan yang dominan adalah perseroan.Dari sisi jumlah sumber
daya yang dikuasai,barang serta jasa yang dihasilkan,dan karyawan,perseroan sejauh
ini merupakan pemimpin.Hampir semua perusahaan terbesar dalam “Fortune 500”
adalah pereroan.Meskipun bentuk perseroan memiliki sejumlah keunggulan dan
kelemahan atas kedua bentuk perusahaan lainnya,namun keunggulan utamanya adalah
kemudahannya menarik dan mengakumulasi sejumlah modal besar.
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar
unit atau lembar saham.Dalam satu kelompok saham,setiap lembar saham sama
dengan lembar saham lainnya.Setiap kepentingan pemilik perusahaan diwakili oleh
jumlah lembar saham yang dimiliki.Jika sebuah perusahaan hanya memiliki satu
kelompok saham yang dibagi dalam 1.000 saham,maka seseorang yang memiliki 500
saham menguasai setengah kepemilikan perusahaan;sementara seseorang yang
memiliki 10 saham mempunyai seperseratus bagian kepemilikan.
Setiap saham memliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu yang hanya
dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan.Seseorang harus
meneliti anggaran dasar perusahaan,sertifikat saham,dan ketentuan hukum Negara
bagian untuk meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan
standar.
Jika tidak ada ketentuan yang membatasi,maka setiap saham memiliki hak-hak
berikut.
1. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional.
2. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara
proporsional.
3. Untuk membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proporsional.
4. Untuk ikut sreta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok sama-disebut hak istimewa (preemptive right).
2. MODAL PERSEROAN
Ekuitas pemilik dalam perseroan didefinisikan sebagai ekuitas pemegang
saham,shareholders equity,atau modal perseroan.Tiga kategori berikut ini biasanya
muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :
1. Modal Saham
2. Tambahan modal disetor
3. Laba ditahan
Penerbitan Saham
Dalam penerbitan saham,prosedur berikut harus dilakukan.Pertama,saham harus
diotorisari oleh negara bagian,umumnya dalam suatu sertifikat atau akta perusahaan.
Kemudian,saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham
itu;lalu,dana dari saham dikumpulkan dan saham diterbitkan.Perusahaan biasanya
tidak membuat ayat jurnal dalam akun buku besar ketika menerima otoritas sahamnya
dari negara bagian dalam proses sertifikasi.
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topik
berikut :
1. Akuntansi untuk saham dengan nilai pari.
2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari.
3. Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas
lainnya (penjualan lump sum).
4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi nonkas.
5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham.
Nilai pari saham tidak memiliki hubungan dengan nilai pasar wajarnya.
Saat ini,nilai pari yang berkaitan dengan penerbitan sebagian besar modal
saham sangat rendah sebagai contoh,nilai pari PepsiCo $0,01, Kellogg
$0,25, dan Hersey $1, yang sangat kontras dengan situasi pada awal tahun
1990-an ketika secara praktis semua saham yang diterbitkan memiliki nilai
pari $100.Nilai pari yang rendah membantu perusahaan menghindari
kewajiban kontinjen yang berkaitan dengan saham yang dijual di bawah
nilai pari.
Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan
nilai pari,akun harus dipertahankan untuk masing-masing kelompok saham
berikutnya :
1. Saham Preferen atau Saham Biasa.Kedua akun ini
mencerminkan nilai pari saham perseroan yang diterbitkan.Akun
ini dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan.Tidak ada ayat
jurnal tambahan pada akun ini kecuali ada saham tambahan yang
diterbitkan atau saham yang ditarik.
2. Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal
Disetor (Additional Paid-in Capital).Menunjukkan setiap
kelebihan atas nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai
pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka.Setelah
disetor,kelebihan atas nilai pari akan menjadi bagian dari tambahan
modal disetor perusahaan,dan pemegang saham perorangan tidak
memiliki klaim yang lebih besar atas kelebihan setoran
dibandingkan semua pemegang saham lainnya dari kelompok
saham yang sama.
Jika 500 lembar lagi diterbitkan dengan harga $11 per saham,maka ayat
jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas 5.500
Saham Biasa-Tanpa Nilai Pari 5.500
Saham tanpa nilai pari yang sebenarnya harus dicatat pada akun
sebesar harga penerbitannya tanpa kerumitan akibat tambahan
modal disetor atau disagio.Namun beberapa negara bagian mengizinkan
penerbitan saham tanpa nilai pari yang memiliki nilai ditetapkan (stated
value).Nilai ditetapkan (stated value) yaitu nilai minimum di mana saham
tidak dapat diterbitkan dibawah nilai ditetapkan.Jadi,saham itu bukan
merupakan saham tanpa nilai pari tetapi saham dengan nilai pari yang
rendah sekali,untuk menghadapi kritik atas penerbitan saham tanpa nilai
pari.
Jadi saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan $5 per saham
tetapi dijual $11,jumlah kelebihan nilai sebesar $5 dicatat sebagai
tambahan modal disetor,yang dibanyak negara bagian semua atau
sebagian dari jumlah itu tersedia untuk dividen.Jadi,saham tanpa nilai pari
dengan nilai ditetapkan minimum memungkinkan sebuah perseroan baru
meningkatkan operasinya dengan tambahan modal disetor yang mungkin
melebihi modal ditetapkan.Sebagai contoh,jika 1.000 lembar saham
dengan nilai ditetapkan $5 diterbitkan pada $15 per saham secara
tunai,maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas 15.000
Saham Biasa 5.000
Modal disetor yang melebihi nilai ditetapkan 10.000
ILUSTRASI 15-1
ILUSTRASI 15-2
Alokasi Penerbitan Sekuritas secara
Lump sum-Metode Inkremental
Jika tidak ada nilai pasar wajar yang dapat ditentukan untuk setiap
kelompok saham yang terlibat dalam pertukaran lump sum,maka
perlu untuk menggunakan pendekatan lainnya.
Jika keduanya telah dapat ditentukan,dan transaksi itu merupakan hasil dari
pertukaran jarak jauh,maka kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar
wajar sangatlah kecil.
Jika nilai pasar wajar saham yang diterbitkan dan properti atau jasa
yang diterima belum dapat ditentukan,maka seharusnya digunakan teknik
penilaian yang tepat.Berdasarkan pada data yang tersedia,penelitian dapat
didasarkan pada transaksi pasar yang melibatkan aktiva yang dapat
dibandingkan atau menggunakan aliran kas diskonto masa depan yang
diharapkan.
Paten 140.000
Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000
Agio saham biasa 40.000
Paten 150.000
Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000
Agio saham biasa 50.000
3. Nilai pasar wajar saham maupun nilai pasar wajar paten belum
diketahui oleh Marlowe.Konsultan independen menetapkan nilai
paten sebesar $125.000 berdasarkan pada aliran kas diskonto yang
diharapkan.
Paten 125.000
Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000
Agio saham biasa 25.000
Reakuisisi Saham
Adalah umum bagi perusahaan untuk membeli kembali saham-sahamnya. Dalam
kenyataannya, pembelian saham saat ini melebihi dividen sebagai bentuk distribusi
kepada pemegang saham. Misalnya Dell, Yahoo, dan The Home deport baru-baru ini
membeli kembali saham mereka berturut-turut sejumlah $10 miliar, $3 miliar, dan $2
miliar.Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup
bervariasi.Diantaranya adalah sebagai berikut:
Secara teknis saham treasuri (treasury shares) adalah saham milik perusahaan yang
telah dibeli kembali setelah diterbitkan dan dibayar penuh. Saham treasuri bukan
merupakan aktiva. Saham treasuri dapat dijual untuk memperoleh dana, tetapi
kemungkinan itu tidak membuat saham treasuri menjadi aktiva di neraca. Pada saat
perusahaan membeli kembali beberapa sahamnya yang beredar, maka dia telah
mengurangi aktiva bersih tetapi tidak mengakuisisi aktiva. Saham treasuri pada
dasarnya sama dengan modal saham yang belum diterbitkan.
Tidak peduli metode mana yang digunakan, biaya saham treasuri yang
diakuisisi tidak boleh dimasukkan dalam laba ditahan.
Untuk ilustrasi,anggaplah bahwa Pacific Company telah menerbitkan
100.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $1 pada harga $10 per
saham.Di samping itu,laba ditahan sebesar $300.000.Ilustrasi 15-4
menunjukkan kelompok ekuitas pemegang saham pada tanggal 21
Desember 2006,sebelum pembelian saham treasuri :
ILUSTRASI 15-4
Ekuitas Pemegang Saham
Tanpa Saham Treasuri
20 Januari 2007
Saham treasuri 110.000
Kas 110.000
Perhatikan bahwa saham treasuri di debet oleh Pasicif sebesar biaya atau
harga pokok saham yang dibeli.Akun modal disetor awal,saham
biasa,tidak dipengaruhi karena jumlah saham yang tidak diterbitkan tidak
berubah.Hal yang sama juga berlaku pada akun tambahan modal
disetor.Saham treasuri dikurangi dari total modal disetor dan labaditahan
dalam kelompok ekuitas pemegang saham untuk pasicif.
Ilustrasi 15-5 menunjukkan kelompok ekuitas pemegang saham
untuk Pasicif Company setelah pembelian saham treasuri :
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham biasa,nilai pari $1; 100.000 lembar diterbitkan dari 90.000 beredar $ 100.000
Tambahan modal disetor 900.000
Saham treasuri biasanya dapat dijual atau ditarik. Pada saat saham treasuri
dijual, jika harga jual saham treasuri sama dengan harga pokoknya, maka
dicatat dengan mendebet kas dan mengkredit Saham treasuri.
Penjualan Saham Treasuri di Atas Harga Pokok. Perbedaan atau selisih
dari penjualan saham treasuri di atas harga pokok di kredit ke Modal
Disetor dari Saham Treasuri. Untuk ilustrasi anggaplah bahwa 1.000
lembar saham treasuri Pacific Company yang diperoleh sebelumnya pada
$11 per saham, dijual dengan harga $15 per saham pada tanggal 15 Maret.
Jurnalnya adalah sebagai berikut:
10 Maret 2007
Kas 15.000
Saham Treasuri 11.000
Modal disetor dari saham treasuri 4.000
21 Maret 2007
Kas 8.000
Modal disetor dari Saham Treasuri 3.000
Saham Treasuri 11.000
Saldo 1.000
ILUSTRASI 15-6
Transaksi Saham Treasuri dalam
Akun Modal Saham
3. SAHAM PREFEREN
Saham Preferen (preferred stock) adalah sahamdengan kelas khusus yang memiliki
beberapa preferensi atau kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa.
Karakteristik yang berkaitan dengan penerbitan saham preferen adalah :
1) Preferensi atas dividen
2) Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi.
3) Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
4) Dapat ditebus pada opsi perseroan.
5) Tidak mempunyai hak suara.
Saham preferen biasanya diterbitkan dengan suatu nilai pari, dan preferensi dividen
dinyatakan sebagai suatu presentase dari nilai pari.
Sebuah perusahaan sering kali menerbitkan saham preferen (dan bukan
meminjam uang) karena menghindari tingginya rasio hutang-terhadap-ekuitas. Dalam
kasus lain, perusahaan menerbitkan saham preferen melalui private placement dengan
perusahaan lain pada tingkat dividen di bawah rata-rata pasar karena perusahan itu
akan menerima dividen yang hampir bebas pajak.
Kas 120.000
Saham preferen 100.000
Modal Disetor sebagai kelebihan dari Nilai Pari 20.000
4. KEBIJAKAN DIVIDEN
Pembayaran dividen dapat menjadi sinyal penting untuk pasar. Praktek pembayaran
dividen menurun tajam pada tahun 1980-an dan 1990-an ketika perusahaan berfokus pada
pertumbuhan dan menginvestasikan kembali labanya ke perusahaan. Peningkatan kembali
pembayaran dividen sebagian besar disebabkan oleh pemotongan pajak dividen pada
tahun 2003, yang mengurangi pajak dividen hingga 15%.
Penentuan jumlah dividen yang tepat yang harus dibayarkan merupakan keputusan
manajemen keuangan yang sulit. Perusahaan yang membayar dividen secara ekstrim
enggan untuk mengurangi atau mengeliminasi dividennya, karena mereka percaya bahwa
tindakan ini akan dipandang negatif oleh pasar sekuritas. Sangat sedikit perusahaan yang
membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara
legal. Alasan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan (kontak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau
sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap
kemungkunan kerugian.
2. Beberapa hukum perseroan negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang
ekuivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan
sebagai dividen.
3. Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi.
4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasikan laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan
menggunakan akumulasi laba itu sebagai dasar untuk membayar dividen dalam
tahun-tahun yang buruk.
5. Keinginan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.
NERACA
$500.000
NERACA
$560.000
Jenis-jenis Dividen
Pembagian dividen umumnya didasarkan atas akumulasi laba (yaitu laba ditahan)
atau atas beberapa pos modal lainnya seperti tambahan modal disetor.
Dividen biasanya dibagikan secara tunai tetapi kadang-kadang
dibayarkan dalam bentuk saham, atau beberapa aktiva lainnya, semua dividen
kecuali dividen saham, mengurangi total ekuitas pemegang saham dalam
perusahaan. Jika dividen saham diumumkan, maka perusahaan tidak membayar
dengan aktva atau mencatat kewajiban. Perusahaan hanya perlu menerbitkan
tambahan lembar saham kepada setiap pemegang saham dan tidak lebih dari itu.
Harapan umum dari setiap pemegang saham yang menerima dividen
adalah bahwa perusahaan telah beroprasi secara sukses dan ia menerima bagian
dari laba tersebut. Dividen likuidasi (liquidating dividend) yaitu, dividen yang
tidak didasarkan atas laba ditahan—harus dijelaskan secara memadai pada
lampiran memo untuk para pemegang saham, sehingga tidak akan terjadi
kesalahpahaman tentang sumbernya.
ILUSTRASI 15-9
ILUSTRASI 15-10
Pengaruh Pemecahan Saham
Contoh ikhtisar dan pembanding pengaruh dari berbagai jenis dividen dan pemecahan
saham terhadap berbagai unsure laporan keuangan.
Pengumuman dan pembagian
Laba
Turun -0- Turuna Turuna -0-
ditahan
Modal
-0- -0- Naikb Naikb -0-
saham
Tambaha
n modal -0- -0- Naikc -0- -0-
disetor
Total
ekuitas
Turun -0- -0- -0- -0-
pemegan
g saham
Modal
Turun -0- -0- -0- -0-
kerja
Total
-0- Turun -0- -0- -0-
aktiva
Jumlah
saham
-0- -0- Naik Naik Naik
yang
beredar
a
Nilai pasar saham. bNilai pari atau ditetapkan dari saham.
c
Kelebihan nilai pasar atas nilai pari.
ILUSTRASI 15-11
Pengaruh Dividen dan Pemecahan Saham
Terhadap Unsur Laporan Keuangan
Pembatasan atas laba ditahan atau dividen, tidak ada ayat jurnal formal
yang dibuat tetapi baiknya diungkapkan dengan catatan.
Pembatasan dapat didasarkan atas penahanan saldo laba ditahan tertentu,
kemampuan perusahaan untuk mengganti kebutuhan modal kerja tertentu,
pinjaman tambahan, dan pertimbangan lainnaya
5. PENYAJIAN DAN ANALISIS
Penyajian
Neraca
FROST CORPORATION
31 Desember 2007
Modal saham
Saham biasa, tanpa nilai pari, nilai ditetapkan $10 per lembar
Analisis
= $360.000-$54.000
$2.550.000
= 12%
Nilai buku per saham merupakan jumlah setiap saham yang akan
diterima jika perusahaan dilikuidasi atas dasar jumlah yang
dilaporkan dalam neraca. Akan tetapi angka tersebut akan
kehilangan banyak relevansinya jika penilaian atas neraca tidak
memperkirakan nilai pasar wajar aktiva. Nilai buku per saham
dihitung dengan membagi ekuitas pemegang saham biasa dengan
saham biasa yang beredar. Sebagai contoh:
100.000
PENUTUP
1. KESIMPULAN :
Modal suatu perusahaan merupakan setoran harta dari pemilik pada suatu
perusahaan. Setoran tersebut dapat berupa uang tunai atau harta lain. Di dalam
dari satu akun modal pemilik. Pada perusahaan yang berbentuk firma, modal
pemilik dipecah pada beberapa akun modal pemilik, sesuai dengan jumlah
untuk memberikan bagian laba yang diperoleh perusahaan, dan perusahaan juga
bagian pemilik atas laba yang diperoleh perusahaan adalah ekuitas pemilik.
2. SARAN
pemimpin perusahaan harus bijak dan cermat dalam pengelolaan ekuitas pemilik.
no one would understand your relationship both,,,
and no one else in this world will understand you in away that you do,,,