Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN

“EKUITAS PEMEGANG SAHAM”

KELOMPOK 14
Prodi : Akuntansi
 Nama-nama Anggota Kelompok :
1. Murniati B01.12.01902
2. Nida Fauziyah B01.12.01913
3. Octavin Garing B01.12.0194

STIE Pelita Nusantara

1[Type text] Page 1


KATA PENGANTAR

Segala pujian syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat penyertaanNya maka kami sekelompok dapat menyelesaikan sebuah
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Berikut ini kami sekelompok mempersembahkan sebuah makalah akuntansi


keuangan dengan topik “Ekuitas Pemegang Saham” yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita sebagai mahasiswa untuk dapat
mengetahui serta memahami lebih dalam mengenai akuntansi keuangan
khususnya tentang ekuitas pemegang saham ini.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf jika dalam
pembuatan makalah ini terdapat kata yang salah serta terdapat kesalahan dalam
penulisan.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Tuhan memberkati makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat bagi kita yang membaca.

Semarang,12 Juni 2013

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………………

1. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………
2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………….
3. TUJUAN………………………………………………………………………………
4. MANFAAT……………………………………………………………………………..

BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………………

1. BENTUK PERSEROAN……………………………………………………………….
2. MODAL PERSEROAN………………………………………………………………...
3. SAHAM PREFEREN…………………………………………………………………
4. KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………………………………..
5. PENYAJIAN DAN ANALISIS………………………………………………………...

BAB III : PENUTUP……………………………………………………………………………

1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………
2. SARAN…………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Tidak semua saham diciptakan sama. Sejumlah saham memberikan hasil dividen yang besar

tetapi juga menjanjikan pertumbuhan laba yang tinggi. Saham-saham ini dapat memberikan

hasil yang sehat terus-menerus bagi investor. Sebuah contoh yang baik adalah Creek Timber

yang berlokasi di Seattle’s Plum. Saham ini membayarkan dividen hampir sebesar 4,2 persen,

dan laba diharapkan meningkat sebesar 6 persen pada tahun depan.

General Motors tampaknya memberikan hasil yang bagus sebesar 5,8%. Namun

produsen mobil raksasa itu mengalami kerugian sebesar $1,1 miliar pada kuartal belakangan

ini, dan mengalami kesulitan untuk mengurangi beban tunjangan kesehatannya. Terdapat

kekhawatiran bahwa GM mungkin terpaksa akan mengurangi dividennya hingga batas

tertentu untuk menghemat kas.

Seorang analis berkata, “para investor terus-menerus kurang mengapresiasi nilai

dividen majemuk dalam sebuah portofolio. Dan dividen biasanya memberikan perlindungan

yang kuat terhadap penurunan dalam sebuah portofolio.” Namun berhati-hatilah ketika

berfokus pasa saham yang memberikan dividen yang tinggi. Perusahaan yang bermasalah

akan sulit mempertahankan pembayaran dividennya dimasa depan.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana karakteristik bentuk organisasi perseroan?

2. Bagaimana komponen utama dari ekuitas pemegang saham?

3. Bagaimana prosedur akuntansi untuk penerbitan saham?

4. Bagaimana akuntansi untuk saham treasuri?

5. Bagaimana akuntansi dan pelaporan saham preferen?


6. Bagaimana kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen?

7. Apa saja indentifikasi berbagai bentuk dalam dividen?

8. Bagaimana akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan

saham?

9. Bagaimana penyajian dan menganalisis ekuitas pemegang saham?

III. TUJUAN

1. Membahas karakteristik bentuk organisasi perseroan.

2. Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.

3. Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.

4. Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.

5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.

6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.

7. Mengindentifikasi berbagai bentuk dalam dividen.

8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk

pemecahan saham.

9. Menunjukkan bagaimana menyajian dan menganalisis ekuitas pemegang

saham.

IV. MANFAAT

Dengan adanya pembelajaran yang di berikan oleh dosen bagi setiap mahasiswa

mengenai Akuntansi Keuangan ini,maka dapat memberikan suatu manfaat bagi setiap

mahasiswa untuk memahami dan mengetahui secara luas tentang akuntansi dengan

hubungannya di dalam kehidupan secara nyata serta cara mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan masyarakat atau negara.


BAB II

PEMBAHASAN

1. BENTUK PERSEROAN
Dari tiga jenis bentuk organisasi bisnis-perusahaan perorangan,persekutuan, dan
perseroan-bentuk perusahaan yang dominan adalah perseroan.Dari sisi jumlah sumber
daya yang dikuasai,barang serta jasa yang dihasilkan,dan karyawan,perseroan sejauh
ini merupakan pemimpin.Hampir semua perusahaan terbesar dalam “Fortune 500”
adalah pereroan.Meskipun bentuk perseroan memiliki sejumlah keunggulan dan
kelemahan atas kedua bentuk perusahaan lainnya,namun keunggulan utamanya adalah
kemudahannya menarik dan mengakumulasi sejumlah modal besar.

Karakteristik khusus dari bentuk perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah :


1. Pengaruh hukum perseroan Negara bagian.
2. Penggunaan modal saham atau system saham.
3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan.

 Hukum Perseroan Negara bagian.

Siapapun yang ingin mendirikan perusahaan harus menyerahkan anggaran dasar


perusahaan (articles of incorporation) pada Negara bagian tempat perusahaan itu akan
didirikan.Dengan mengasumsikan bahwa kewajiban telah terpenuhi secara layak,izin
perusahaan diterbitan,dan perusahaan diakui menjadi entitas hukum yang tunduk pada
hukum Negara bagian.Tanpa memperhatikan jumlah Negara bagian di mana
perusahaan memiliki divisi operasi,perseroan hanya didirikan pada satu Negara
bagian.
Hal tersebut merupakan keunggulan perusahaan yang didirikan dalam Negara bagian
yang mempunyai hukum yang menguntungkan bentuk organisasi bisnis
perseorangan.Sebagai contoh,General Motordidirikan di Delaware;U.S.Steeladalah
sebuah perseroan di New Jersey.Sebagai contoh,untuk mencegah pengambilalihan
(takeover) paksa,Gulf Oil pindah ke Delaware.
Setiap Negara bagan mempunyai undang-undang pendirian bisnisnya sendiri.
Akuntansi untuk ekuitas pemegang saham mengikuti ketentuan dari undang-undang
tersebut.Banyak Negara bagian telah menggunakan prinsip-prinsip yang tercantum
dalam Model Business Corporate Act yang dibuat oleh American Bar Association.
Hukum Negara bagian besifat kompleks dan bervariasi baik pada ketentuannya
maupun pada definisinya mengenai beberapa istilah.

 Modal Saham atau Sistem Saham

Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar
unit atau lembar saham.Dalam satu kelompok saham,setiap lembar saham sama
dengan lembar saham lainnya.Setiap kepentingan pemilik perusahaan diwakili oleh
jumlah lembar saham yang dimiliki.Jika sebuah perusahaan hanya memiliki satu
kelompok saham yang dibagi dalam 1.000 saham,maka seseorang yang memiliki 500
saham menguasai setengah kepemilikan perusahaan;sementara seseorang yang
memiliki 10 saham mempunyai seperseratus bagian kepemilikan.
Setiap saham memliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu yang hanya
dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan.Seseorang harus
meneliti anggaran dasar perusahaan,sertifikat saham,dan ketentuan hukum Negara
bagian untuk meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan
standar.
Jika tidak ada ketentuan yang membatasi,maka setiap saham memiliki hak-hak
berikut.
1. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional.
2. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara
proporsional.
3. Untuk membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proporsional.
4. Untuk ikut sreta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok sama-disebut hak istimewa (preemptive right).

Tiga hak pertama diharapkan ada dalam kepemilikan atas semua


perusahaan.Sementara yang keempat dapat digunakan pada perseroan untuk
melindungi setiap kepentingan proporsional pemegang saham atas perusahaan.Hak
istimewa melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan kepentingan
kepemilikan di luar kemauannya.Tanpa hak ini,pemegang saham yang memiliki
persentase kepentingan tertentu akan merasa di rugikan akibat penerbitan saham
tambahan tanpa sepengetahuannya dan pada tingkat harga yang tidak menguntungkan
mereka Namun,banyak perseroan yang menghapus hak istimewa.Mengapa ? Karena
hak istimewa yang melekat pada saham yang ada akan membuat perusahaan tidak
dapat menerbitkan lebih banyak saham tambahan,seperti yang sering dilakukan ketika
mereka mengakuisisi perusahaan lain.
Keunggulan uatama dari sistem saham adalah kemudahannya dalam
pemindahan kepentingan dalam perusahaann seseorang ke pihak lainnya.Sebagai
contoh,individu yang memiliki saham pada Circuit City dapat menjual sahamnya
ke pihak lain setiap saat dan dengan harga tertentu tanpa harus meminta izin
dariperusahaan atau pemegang saham lainnya.Setiap saham adalah aktiva pribadi
pemiliknya dan dapat dilepaskan jika dikehendaki.Circuit City hanya diwajibkan
untuk membuat daftar atau buku besar pembantu pemegang saham sebagai pedoman
untuk oembayaran dividen,penerbitan hak saham,hak pemberian suara (voting proxies)
dan yang sejenisnya.Karena saham dapat dipindahtangankan secara bebas setiap
saat,maka perusahaan perlu merevisi buku besar pembantu pemegang saham secara
periodic,yang umumnya dilakukan sebelum pembayaran dividen atau rapat pemegang
saham.
Selain itu bursa pemegang saham utama juga memerlukan pengendalian yang
dinilai tidak ekonomis jika diberikan oleh perusahaan biasa.Jadi,perusahaan biasanya
menggunakan jasa pencatat dan agen transfer (registrars and transfer agent) yang
mengkhususkan diri pada pemberian jasa pencatatan dan pemindahtanganan saham.
Peraturan sertifikat saham diatur oleh Uniform Stock Transfer Act dan Uniform
Commercial Code.
 Berbagai Kepentingan Kepemilikan

Dalam setiap perseroan,satu kelompok saham harus mewakili hak kepemilikan


dasar.Kelompok saham tersebut dinamakan sebagai saham biasa.Saham biasa
(common stock) adalah hak residu perseroan yang menanggung risiko besar bila
terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan.Saham ini tidak
dijamin akan menerima dividen atau pembagian aktiva bila perusahaan dilikuidasi.
Namun pemegang saham biasa umumnya mengendalikan manajemen perusahaan dan
memperoleh laba yang lebih besar jika perusahaan sukses.Apabila perusahaan hanya
memiliki satu terbitan itu disebut sebagai saham biasa,apakah disebutkan dalam
anggaran dasar atau tidak.
Dalam usaha menarik semua jenis investor,perseroan biasanya menawarkan dua
atau lebih kelompok saham dengan hak atau keistimewaan yang berbeda.Menurut
kontrak saham khusus antara perusahaan dan pemegang saham,beberapa dari hak ini
mungkin dikorbankan oleh pemegang saham sebagai pengganti hak atau
keistimewaan khusus lainnya.Jadi kelompok saham khusus ini diciptakan.Karena
saham ini memiliki hak khusus tertentu,maka hal itu biasanya disebut sebagai saham
preferen (preferred stock).Sebagai pengganti atas setiap preferensi khusus,pemegang
saham preferen selalu mengorbankan beberapa atas setiap hak yang melekat dalam
modal saham.
Jenis preferensi yang biasanya diberikan kepada pemegang saham preferen
adalah prioritas untuk mengklaim laba.Mereka dijamin akan menerima
dividen,biasanya pada tingkat yang telah ditetapkan,sebelum ada jumlah tertentu yang
dibayarkan kepada pemegang saham biasa.Sebagai pengganti atas referensi ini saham
referen akan mengorbankan hak suaranya pada manajemen atau haknya untuk
menerima laba diluar yang ditetapkan.

2. MODAL PERSEROAN
Ekuitas pemilik dalam perseroan didefinisikan sebagai ekuitas pemegang
saham,shareholders equity,atau modal perseroan.Tiga kategori berikut ini biasanya
muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :

1. Modal Saham
2. Tambahan modal disetor
3. Laba ditahan

Dua kategori yang pertama,yaitu modal saham dan tambahan modal


disetor,merupakan modal (disetor) kontribusi.Laba ditahanmerupakan modal yang
diperoleh perusahaan.Modal kontribusi (modal disetor) (contributed/paid-in capital)
adalah total jumlah yang disetorkan kemodal saham-jumlah tersebut diberikan oleh
pemegang saham kepada perseroan untuk digunakan dalam bisnisnya.Modal
kontribusi meliputi po-pos seperti nilai pari dari semua saham yang beredar dan premi
dikurangi diskonto atas penerbitan saham itu.Modal yang dihasilkan (earned
capital)adalah modal yang dikembangkan jika bsnis berjalan dengan mengguntungkan
.Modal ini terdiri dari semua laba yang tidak dibagi yang tetap diinvestasikan dalam
perusahaan.

Ekuitas pemegang saham adalah perbedaan antara aktiva dan kewajiban


perusahaan.Oleh karena itu,kepentingan pemilik taua pemegang saham dalam
perusahaan seperti Walt Disney Co.merupakan suatu kepentingan residu (residual
interest).Ekuitas pemilik atau pemegang saham (stockholders’/owner’s equity)
merupakan kontribusi kumulatif bersih oleh pemegang saham ditambah laba yang
telah ditahan.Sebagai kepentingan residu,ekuitas pemegang saham tidak memiliki
eksistensi di luar aktiva dan kewajiban perusahaan Disney-ekuitas pemegang saham
sama dengan aktiva bersih.Ekuitas pemegang saham bukan merupakan klaim atas
aktiva khusus tetapi klaim atas bagian dari total aktiva.Jumlahnya tidak dapat
ditentukan secara spesifik atau tetap,karena hal itu tergantung pada profitabilitas
perusahaan Disney.Ekuitas pemegang saham bertambah jika perusahaan memperoleh
keuntungan,dan menurun atau hilang jika perusahaan mengalami kerugian.

 Penerbitan Saham
Dalam penerbitan saham,prosedur berikut harus dilakukan.Pertama,saham harus
diotorisari oleh negara bagian,umumnya dalam suatu sertifikat atau akta perusahaan.
Kemudian,saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham
itu;lalu,dana dari saham dikumpulkan dan saham diterbitkan.Perusahaan biasanya
tidak membuat ayat jurnal dalam akun buku besar ketika menerima otoritas sahamnya
dari negara bagian dalam proses sertifikasi.
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topik
berikut :
1. Akuntansi untuk saham dengan nilai pari.
2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari.
3. Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas
lainnya (penjualan lump sum).
4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi nonkas.
5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham.

 Saham dengan Nilai Pari

Nilai pari saham tidak memiliki hubungan dengan nilai pasar wajarnya.
Saat ini,nilai pari yang berkaitan dengan penerbitan sebagian besar modal
saham sangat rendah sebagai contoh,nilai pari PepsiCo $0,01, Kellogg
$0,25, dan Hersey $1, yang sangat kontras dengan situasi pada awal tahun
1990-an ketika secara praktis semua saham yang diterbitkan memiliki nilai
pari $100.Nilai pari yang rendah membantu perusahaan menghindari
kewajiban kontinjen yang berkaitan dengan saham yang dijual di bawah
nilai pari.
Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan
nilai pari,akun harus dipertahankan untuk masing-masing kelompok saham
berikutnya :
1. Saham Preferen atau Saham Biasa.Kedua akun ini
mencerminkan nilai pari saham perseroan yang diterbitkan.Akun
ini dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan.Tidak ada ayat
jurnal tambahan pada akun ini kecuali ada saham tambahan yang
diterbitkan atau saham yang ditarik.
2. Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal
Disetor (Additional Paid-in Capital).Menunjukkan setiap
kelebihan atas nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai
pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka.Setelah
disetor,kelebihan atas nilai pari akan menjadi bagian dari tambahan
modal disetor perusahaan,dan pemegang saham perorangan tidak
memiliki klaim yang lebih besar atas kelebihan setoran
dibandingkan semua pemegang saham lainnya dari kelompok
saham yang sama.

 Saham tanpa Nilai Pari

Banyak negara bagian mengizinkan penerbitan modal saham tanpa nilai


pari,saham tanpa nilai pari (no-par stock).Alasan untuk penerbitan
saham tanpa nilai pari bersifat dua arah.Pertama,penerbitan saham tanpa
nilai pari menghindari kewajiban kontinjen (lihat pada catatan kaki 3)
yang mungkin terjadi bila saham dengan nilai pari diterbitkan pada
disagio.Kedua,masih ada kerancuan dalam hubungan antara nilai pari dan
nilai pasar wajar.Jika saham tidak mempunyai nilai pari,maka perlakuan
yang dapat dipertanyakan dalam menggunakan nilai pari sebagai
dasar untuk nilai wajar tidak akan muncul.Situasi ini memiliki
keunggulan tertentu jika saham diterbitkan untuk pos-pos property seperti
aktiva tetap berwujud atau tak berwujud.
Kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa
beberapa negara bagian mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan
ini,dan totalnya akan dimasukkan sebagai modal dasar,yang akan
mengurangi fleksibilitas dalam membayar dividen.
Saham tanpa nilai pari,seperti saham dengan nilai pari,dijual untuk
berapapun harganya yang akan diperoleh.Tetapi tidak seperti saham
dengan nilai pari,saham itu diterbitkan tanpa agio atau disagio.Jumlah
yang diterima merepresentasikan kredit pada saham preferen atau
biasa.Senagai contoh,Video Electronics Corporation didirikan dengan
10.000 lembar saham biasa yang diotorisasi tanpa nilai pari.Video
Electronics hanya membuat ayat jurnal memorandum,yang perlu dibuat
untuk otorisasi itu karena tidak ada jumlah uang yang terlibat.Jika 500
lembar saham kemudian diterbitkan dengan harga $10 per saham,maka
ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas 5.000
Saham Biasa-Tanpa Nilai Pari 5.000

Jika 500 lembar lagi diterbitkan dengan harga $11 per saham,maka ayat
jurnalnya adalah sebagai berikut :

Kas 5.500
Saham Biasa-Tanpa Nilai Pari 5.500

Saham tanpa nilai pari yang sebenarnya harus dicatat pada akun
sebesar harga penerbitannya tanpa kerumitan akibat tambahan
modal disetor atau disagio.Namun beberapa negara bagian mengizinkan
penerbitan saham tanpa nilai pari yang memiliki nilai ditetapkan (stated
value).Nilai ditetapkan (stated value) yaitu nilai minimum di mana saham
tidak dapat diterbitkan dibawah nilai ditetapkan.Jadi,saham itu bukan
merupakan saham tanpa nilai pari tetapi saham dengan nilai pari yang
rendah sekali,untuk menghadapi kritik atas penerbitan saham tanpa nilai
pari.
Jadi saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan $5 per saham
tetapi dijual $11,jumlah kelebihan nilai sebesar $5 dicatat sebagai
tambahan modal disetor,yang dibanyak negara bagian semua atau
sebagian dari jumlah itu tersedia untuk dividen.Jadi,saham tanpa nilai pari
dengan nilai ditetapkan minimum memungkinkan sebuah perseroan baru
meningkatkan operasinya dengan tambahan modal disetor yang mungkin
melebihi modal ditetapkan.Sebagai contoh,jika 1.000 lembar saham
dengan nilai ditetapkan $5 diterbitkan pada $15 per saham secara
tunai,maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Kas 15.000
Saham Biasa 5.000
Modal disetor yang melebihi nilai ditetapkan 10.000

 Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump Sum)

Umumnya,perseroan menjual kelompok saham yang terpisah satu sama


lain sehingga hasil relative untuk setiap kelompok,dan bahkan relatif untuk
setiap lot,dapat diketahui.Kadangkala,dua atau lebih kelompok sekuritas
diterbitkan oleh perusahaan untuk suatu pembayaran tunggal atau
sekaligus (lump sum),pada saat mengakuisisi perusahaan lain.Masalah
akuntansi dalam penjualan lump sum seperti ini adalah mengalokasikan
hasil diantara beberapa kelompok sekuritas.Perusahaan menggunakan dua
metode alokasi yang tersedia,yaitu : (1) metode proporsional dan (2)
metode inkremental.
Metode Proporsional.Jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan
nilai relatife setiap kelompok sekuritas tersedia,maka nilai lump sum yang diterima
dialokasikan di antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional.Sebagai
contoh,asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan
nilai ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $20 per saham, dan 1.000 lembar saham
preferen dengan nilai pari $10 yang memiliki harga pasar $12 per saham diterbitkan dengan
lump sum sebesar $30.000.Ilustrasi 15-1 menunjukkan bagaimana perusahaan
mengalokasikan $30.000 ke dalam dua kelompok saham :

Nilai pasar wajar saham biasa (1.000 x $20) = $20.000


Nilai pasar wajar saham preferen (1.000 x $12) = 12.000

Nilai pasar wajar agregat $32.000

Dialokasikan ke saham biasa : $20.000


X$30.000 =$18.750
$32.000

Dialokasikan ke saham preferen: $12.000


X $30.000 =$11.250
$32.000

ILUSTRASI 15-1

Alokasi Penerbitan Sekuritas secara

Lump sum-Metode Proporsional

Metode Inkremental.Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas


tidak dapat ditentukan,maka metode incremental dapat dipergunakan.Nilai
pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok
yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sumdialokasikan ke kelompok
di mana nilai pasar tidak diketahui.Sebagai contoh,jika 1.000 lembar
saham biasa dinilai ditetapkan $10 memiliki nilai pasar $20 dan 1.000
lembar saham preferen dengan nilai pari $10 yang tidak memiliki harga
pasar ditetapkan diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000,maka
alokasi dari $30.000 itu untuk kedua kelompok adalah sebagai berikut :
Penerimaan Lump Sum =$30.000
Dialokasikan ke saham biasa (1.000 x $20 ) = 20.000

Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $10.000

ILUSTRASI 15-2
Alokasi Penerbitan Sekuritas secara
Lump sum-Metode Inkremental

Jika tidak ada nilai pasar wajar yang dapat ditentukan untuk setiap
kelompok saham yang terlibat dalam pertukaran lump sum,maka
perlu untuk menggunakan pendekatan lainnya.

 Saham yang Diterbitkan dalam transaksi Nonkas

Akuntansi untuk penerbitan saham atas properti atau jasa kadang-kadang


menimbulkan msalah dalam penilaian.Aturan umumnya adalah : Saham
yang diterbitkan untuk jasa atau properti selain kas harus
dicatat,baik pada nilai pasar wajar saham yang diterbitkan maupun
pada nilai pasar wajar pertimbangan nonkas yang
diterima,tergantung mana yang dapat ditentukan secara lebih jelas.

Jika keduanya telah dapat ditentukan,dan transaksi itu merupakan hasil dari
pertukaran jarak jauh,maka kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar
wajar sangatlah kecil.

Jika nilai pasar wajar saham yang diterbitkan dan properti atau jasa
yang diterima belum dapat ditentukan,maka seharusnya digunakan teknik
penilaian yang tepat.Berdasarkan pada data yang tersedia,penelitian dapat
didasarkan pada transaksi pasar yang melibatkan aktiva yang dapat
dibandingkan atau menggunakan aliran kas diskonto masa depan yang
diharapkan.

Saham yang belum diterbitkan atau saham tresuri (terbitan saham


yang telah dibeli kembali tetapi belum ditarik) dapat ditukar dengan
properti atau jasa.Serangkaian transaksi berikut menggambarkan prosedur
pencatatan penerbitan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $10
yang ditukar dengan paten pada Marlowe Company,dalam berbagai
keadaan :
1. Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan oleh Marlowe,tetapi
nilai pasar wajar saham diketauhi sebesar $140.000.

Paten 140.000
Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000
Agio saham biasa 40.000

2. Nilai pasar wajar saham belum dapat ditentukan oleh


Marlowe,tetapi nilai pasar wajar paten ditetapkan sebesar $150.000.

Paten 150.000
Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000
Agio saham biasa 50.000

3. Nilai pasar wajar saham maupun nilai pasar wajar paten belum
diketahui oleh Marlowe.Konsultan independen menetapkan nilai
paten sebesar $125.000 berdasarkan pada aliran kas diskonto yang
diharapkan.

Paten 125.000
Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000
Agio saham biasa 25.000

Dalam hukum perseroan,dewan direksi diberi kekuasaan untuk


menetapkan nilai transaksi nonkas.Namun kekuasaan ini kadang
disalahgunakan.Penerbitan saham untuk properti atau jasa telah
menghasilkan kasus modal perseroan yang dinyatakan terlalu tinggi
dengan cara sengaja mempertinggi nilai ekuitas pemegang saham
yang dihasilkan dari nilai aktiva yang dinaikkan,menimbulka apa
yang disebut sebagai saham pompaan (watered stock).Saham
“pompaan’ dapat dihapuskan dari struktur perusahaan dengan
menghapus aktiva yang dinilai terlalu tinggi.
Jika penerbitan saham untuk property atau jasa
mengakibatkan aktiva dicatat terlalu rendah,makacadangan
rahasia (secret reserves) diciptakan.

 Biaya Penerbitan Saham

Ketika sebuah perusahaan seperti Walgreens menerbitkan saham,maka


seharusnya melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk menjual
saham,seperti biaya penjaminan,biaya akuntansi dan hukum,biaya
percetakan,dan pajak,sebagai pengurang jumlah yang disetor.oleh karena
itu,biaya penerbitan didebet ke Tambahan Modal Disetor karena biaya
tersebut tidak berhubungan dengan operasi perusahaan.Sebenarnya,biaya
penerbitan adalah biaya pembiayaan dan harus mengurangi hasil yang
diterima dari penjualan saham.

 Reakuisisi Saham
Adalah umum bagi perusahaan untuk membeli kembali saham-sahamnya. Dalam
kenyataannya, pembelian saham saat ini melebihi dividen sebagai bentuk distribusi
kepada pemegang saham. Misalnya Dell, Yahoo, dan The Home deport baru-baru ini
membeli kembali saham mereka berturut-turut sejumlah $10 miliar, $3 miliar, dan $2
miliar.Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup
bervariasi.Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan


kas kepada pemegang saham.
2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas
ekuitas (ROE).
3. Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham
karyawan atau memenuhi kebutuhan merger yang potensial.
4. Untuk menghindari upaya pengambilalihan atau mengurangi
jumlah pemegang saham.
5. Membentuk pasar bagi saham.

Secara teknis saham treasuri (treasury shares) adalah saham milik perusahaan yang
telah dibeli kembali setelah diterbitkan dan dibayar penuh. Saham treasuri bukan
merupakan aktiva. Saham treasuri dapat dijual untuk memperoleh dana, tetapi
kemungkinan itu tidak membuat saham treasuri menjadi aktiva di neraca. Pada saat
perusahaan membeli kembali beberapa sahamnya yang beredar, maka dia telah
mengurangi aktiva bersih tetapi tidak mengakuisisi aktiva. Saham treasuri pada
dasarnya sama dengan modal saham yang belum diterbitkan.

 Pembelian Saham Treasuri


Dua metode umum yang umum digunakan untuk menangani saham
treasuri pada akun-akun adalah:
 Metode biaya (cost method). Metode ini menghasilkan pendebetan
akun Saham Treasuri untuk biaya reakuisisi, serta dalam pelaporan
akun ini sebagai suatu pengurangan dari total modal disetor dan
laba ditahan di Neraca.
 Metode nilai pari (par value method) atau nilai ditetapkan. Metode
ini mencatat semua transaksi saham treasuri pada nilai parinya dan
melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang atas modal
saham.

Tidak peduli metode mana yang digunakan, biaya saham treasuri yang
diakuisisi tidak boleh dimasukkan dalam laba ditahan.
Untuk ilustrasi,anggaplah bahwa Pacific Company telah menerbitkan
100.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $1 pada harga $10 per
saham.Di samping itu,laba ditahan sebesar $300.000.Ilustrasi 15-4
menunjukkan kelompok ekuitas pemegang saham pada tanggal 21
Desember 2006,sebelum pembelian saham treasuri :

Ekuitas pemegang saham


Modal disetor
Saham biasa,nilai pari $1;100.000 lembar diterbitkan dan beredar $ 100.000
Tambahan modal disetor 900.000

Total modal disetor 1.000.000


Laba ditahan 300.000

Ekuitas pemegang saham $1.300.000

ILUSTRASI 15-4
Ekuitas Pemegang Saham
Tanpa Saham Treasuri

Pada tanggal 20 Januari 2007,Pasific Company memperoleh 10.000


lembar sahamnya pada $11 per saham.Pasicif untuk mencatat reakuisisi ini
adalah :

20 Januari 2007
Saham treasuri 110.000
Kas 110.000

Perhatikan bahwa saham treasuri di debet oleh Pasicif sebesar biaya atau
harga pokok saham yang dibeli.Akun modal disetor awal,saham
biasa,tidak dipengaruhi karena jumlah saham yang tidak diterbitkan tidak
berubah.Hal yang sama juga berlaku pada akun tambahan modal
disetor.Saham treasuri dikurangi dari total modal disetor dan labaditahan
dalam kelompok ekuitas pemegang saham untuk pasicif.
Ilustrasi 15-5 menunjukkan kelompok ekuitas pemegang saham
untuk Pasicif Company setelah pembelian saham treasuri :
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham biasa,nilai pari $1; 100.000 lembar diterbitkan dari 90.000 beredar $ 100.000
Tambahan modal disetor 900.000

Total modal disetor 1.000.000


Laba ditahan 300.000

Total modal disetor dan laba ditahan 1.300.000


Dikurangi: Biaya saham treasuri ( 10.000 lembar ) 110.000

Total ekuitas pemegang saham 1.190.000

 Penjualan Saham Treasuri

Saham treasuri biasanya dapat dijual atau ditarik. Pada saat saham treasuri
dijual, jika harga jual saham treasuri sama dengan harga pokoknya, maka
dicatat dengan mendebet kas dan mengkredit Saham treasuri.
Penjualan Saham Treasuri di Atas Harga Pokok. Perbedaan atau selisih
dari penjualan saham treasuri di atas harga pokok di kredit ke Modal
Disetor dari Saham Treasuri. Untuk ilustrasi anggaplah bahwa 1.000
lembar saham treasuri Pacific Company yang diperoleh sebelumnya pada
$11 per saham, dijual dengan harga $15 per saham pada tanggal 15 Maret.
Jurnalnya adalah sebagai berikut:

10 Maret 2007

Kas 15.000
Saham Treasuri 11.000
Modal disetor dari saham treasuri 4.000

Mengapa kredit sebesar $4.000 tidak diperlakukan sebagai keuntungan


atas penjualan?, alasannya adalah: (1) Keuntungan atas penjualan itu
terjadi ketika aktiva dijual, dan saham treasuri bukan merupakan aktiva.
(2) Perusahaan tidak merealisasikan keuntungan atau menanggung
kerugian dari transaksi saham dengan pemegang sahamnya.

Penjualan Saham Treasuri di Bawah Harga Pokok. Apabila saham


treasuri dijual di bawah harga pokoknya, maka kelebihan harga pokok atas
harga jual biasanya didebet ke Modal Disetor dari Saham Treasuri. Jadi,
jika Pacific Company menjual 1.000 lembar saham treasuri tambahan pada
tanggal 21 Maret pada harga $8 per saham, maka jurnalnya adalah:

21 Maret 2007
Kas 8.000
Modal disetor dari Saham Treasuri 3.000
Saham Treasuri 11.000

Apabila saldo kredit modal disetor dari saham treasuri dieliminasi,maka


setiap kelebihan tambahan harga pokok atau harga jual didebet ke Laba
Ditahan.Untuk ilustrasi,anggaplah bahwa Pasicif Company menjual
tambahan 1.000 lembar seharga $8 per saham pada tanggal 10
April.Ilustrasi 15-6 menunjukkan saldo akun Modal Disetor dari akun
Saham Treasuri (sebelum pembelian 10 April)

Modal Disetor Dari Saham Treasui

21 Maret 3.000 10 Maret 4.000

Saldo 1.000

ILUSTRASI 15-6
Transaksi Saham Treasuri dalam
Akun Modal Saham

 Penarikan Saham Treasuri

Penarikan saham treasuri mempunyai status sebagai saham yang


diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan. Pengaruh akuntansinya
adalah sama dengan penjualan saham treasuri kecuali bahwa debet
dilakukan ke akun modal di setor yang dapat diaplikasikan ke penarikan
saham, bukan ke kas.

3. SAHAM PREFEREN
Saham Preferen (preferred stock) adalah sahamdengan kelas khusus yang memiliki
beberapa preferensi atau kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa.
Karakteristik yang berkaitan dengan penerbitan saham preferen adalah :
1) Preferensi atas dividen
2) Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi.
3) Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
4) Dapat ditebus pada opsi perseroan.
5) Tidak mempunyai hak suara.
Saham preferen biasanya diterbitkan dengan suatu nilai pari, dan preferensi dividen
dinyatakan sebagai suatu presentase dari nilai pari.
Sebuah perusahaan sering kali menerbitkan saham preferen (dan bukan
meminjam uang) karena menghindari tingginya rasio hutang-terhadap-ekuitas. Dalam
kasus lain, perusahaan menerbitkan saham preferen melalui private placement dengan
perusahaan lain pada tingkat dividen di bawah rata-rata pasar karena perusahan itu
akan menerima dividen yang hampir bebas pajak.

 Karakteristik Saham Preferen


Karakteristik paling umum yang melekat pada saham preferen antara lain:

 Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock).

Dinyatakan bahwa jika perseroan terbatas gagal dalam membayar


dividen dalam satu tahun, maka harus dibayarkan dalam tahun
berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham
biasa. Setiap dividen yang terlewat atas saham preferen kumulatif
merupakan dividen tertunggak (dividen in arrears).

 Saham preferen partisipasi (convertible preferred stock).

Membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian


laba diluar tingkat yang ditentukan. Saham partisipasi tidak selalu
berpartisipasi penuh, tetapi berpartisipasi sebagian (parsial).

 Saham preferen konvertibel (convertible preferred stock).

Mengizinkan perusahaan penerbit saham, menurut opsinya,


menukar saham preferen menjadi saham biasa pada rasio yang
telah ditentukan sebelumnya.

 Saham preferen yang dapat ditarik (callable preferred stock).

Mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau


menebus, pada opsinya, saham preferen yang beredar pada tanggal
tertentu pada masa depan dan pada harga yang ditentukan.

 Saham preferen yang dapat ditebus (redeemable preferred stock).

Mempunyai periode penebusan wajib atau karakter penebusan


yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan penerbit saham.
 Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen

Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi


saham biasa.Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham
preferen dan tambahan modal disetor.Sebagai gambaran,misalkan Bishop
Co. menerbitkan 10.000 saham preferen dengan nilai pari sebesar $10
seharga $12 per saham.Bishop mencatat pembelian ini sebagai berikut :

Kas 120.000
Saham preferen 100.000
Modal Disetor sebagai kelebihan dari Nilai Pari 20.000

Ketika perusahaan menerbitkan saham preferen konvertible, tidak


ada justifikasi teoritis untuk mengakui keuntungan atau kerugian. Namun,
perusahaan memakai metode nilai buku (book value method): mendebet
saham preferen dan tambahan modal disetor yang terkait; mengkredit
Saham Biasa dan Tambahan modal disetor (jika terdapat kelebihan).

4. KEBIJAKAN DIVIDEN

Pembayaran dividen dapat menjadi sinyal penting untuk pasar. Praktek pembayaran
dividen menurun tajam pada tahun 1980-an dan 1990-an ketika perusahaan berfokus pada
pertumbuhan dan menginvestasikan kembali labanya ke perusahaan. Peningkatan kembali
pembayaran dividen sebagian besar disebabkan oleh pemotongan pajak dividen pada
tahun 2003, yang mengurangi pajak dividen hingga 15%.

Penentuan jumlah dividen yang tepat yang harus dibayarkan merupakan keputusan
manajemen keuangan yang sulit. Perusahaan yang membayar dividen secara ekstrim
enggan untuk mengurangi atau mengeliminasi dividennya, karena mereka percaya bahwa
tindakan ini akan dipandang negatif oleh pasar sekuritas. Sangat sedikit perusahaan yang
membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara
legal. Alasan utamanya adalah sebagai berikut:

1. Persetujuan (kontak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau
sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap
kemungkunan kerugian.
2. Beberapa hukum perseroan negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang
ekuivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan
sebagai dividen.
3. Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi.
4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasikan laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan
menggunakan akumulasi laba itu sebagai dasar untuk membayar dividen dalam
tahun-tahun yang buruk.
5. Keinginan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

 Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen

Manajemen bisnis yang baik membutuhkan perhatian yang lebih besar


daripada legalitas pembagian dividen.pertimbangan ini harus diberikan
dalam kondisi ekonomi tertentu, terutama likuiditas. Ilustrasi kondisi
tersebut sebagai berikut:

NERACA

Aktiva pabrik $500.000 Modal saham $400.000

$500.000 Laba ditahan 100.000

$500.000

Perusahaan diatas hanya memiliki aktiva berupa pabrik dan digunakan


dalam operasi,maka pembayaran dividen tunai sebesar $100.000 akan
memperlukan penjualan aktiva pabrik atau pinjaman. $500.000
Meskipun kita
mengasumsikan bahwa neraca memperliahatkan aktiva lancar seperti
dibawah ini, namun tetap ada pertanyaan seperti “apakah kas itu dibutuhkan
untuk tujuan lainnya?”

NERACA

Kas $100.000 Kewajiban lancar $ 60.000

Aktiva Pabrik $460.000 Modal saham $400.000

$560.000 Laba ditahan $100.000 $500.000

$560.000

Jadi, sebelum dividen diumumkan, manajemen harus mempertimbangkan


ketersediaan dana untuk membayar dividen. SEC telah menganjurkan
perusahaan untuk mengungkapkan kebijakan dividenny apada laporan
tahunan. Mereka yang (1) memiliki laba tetapi tidak membayarkan dividen,
atau (2) tidak berharap membayar dividen pada masa depan dianjurkan
untuk melaporkan informasi ini. Selain itu, perusahaan yang memiliki pola
pembayaran dividen yang konsisten dianjurkan untuk menunjukkan apakah
mereka ingin melanjutkan praktek ini di masa depan.

 Jenis-jenis Dividen
Pembagian dividen umumnya didasarkan atas akumulasi laba (yaitu laba ditahan)
atau atas beberapa pos modal lainnya seperti tambahan modal disetor.
Dividen biasanya dibagikan secara tunai tetapi kadang-kadang
dibayarkan dalam bentuk saham, atau beberapa aktiva lainnya, semua dividen
kecuali dividen saham, mengurangi total ekuitas pemegang saham dalam
perusahaan. Jika dividen saham diumumkan, maka perusahaan tidak membayar
dengan aktva atau mencatat kewajiban. Perusahaan hanya perlu menerbitkan
tambahan lembar saham kepada setiap pemegang saham dan tidak lebih dari itu.
Harapan umum dari setiap pemegang saham yang menerima dividen
adalah bahwa perusahaan telah beroprasi secara sukses dan ia menerima bagian
dari laba tersebut. Dividen likuidasi (liquidating dividend) yaitu, dividen yang
tidak didasarkan atas laba ditahan—harus dijelaskan secara memadai pada
lampiran memo untuk para pemegang saham, sehingga tidak akan terjadi
kesalahpahaman tentang sumbernya.

Dividen memiliki jenis sebagai berikut:

 Dividen tunai (cash dividend)

Dewan direksi melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan


deviden tunai, dan jika hasilnya disetujui, maka dividen segera
diumumkan. Sebelum dividen dibayarkan, daftar pemegang saham
terakhir harus disiapkan. Karena itu, biasanya terdapat tenggang waktu
antara saat pengumuman dan pembayaran.
Pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban, dan
karena pembayaran biasanya dilakukan dengan segera, biasanya
disebut dengan kewajiban lancar. Ayat jurnal berikut ini diperlukan
untuk mencatat pengumuman dan pembayaran hutang dividen tunai,
sebagai contoh:

Pada tanggal pengumuman (10 juni)


Laba Ditahan (dividen tunai yang diumumkan) 900.000
Hutang dividen 900.000

Pada tanggal pencatatan (24 juni)


Tidak ada ayat jurnal
Pada tanggal pembayaran (16 juli)
Hutang dividen 900.000
Kas 900.000
Untuk membuat akun buku besar yang memperlihatkan jumlah
dividen yang diumumkan selama tahun berjalan, dividen tunai yang
diumumkan dapat didebet sebagai pengganti laba ditahan pada waktu
pengumuman. Akun ini kemudian ditutup ke laba ditahan pada akhir
tahun.

Dividen dapat diumumkan dalam persentase tertentu dari nilai


pari, seperti dividen 6% atas saham preferen, atau dalam jumlah per
saham, seperti 60 sen per saham atas saham biasa tanpa nilai pari. Pada
kasus pertama, nilainya dikalikan dengan nilai pari saham yang beredar
untuk memperoleh total dividen. Sementara dalam kasus kedua, jumlah
per saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Dividen tunai
tidak diumumkan dan dibayarkan atas saham treasuri.

 Dividen property/dividend in kind


Dividen properti dapat berupa barang dagang, real estat, atau investasi,
atau bentuk lainnya yang dirancang oleh dewan direksi.
Ketika dividen properti diumumkan, perusahaan harus menetapkan
kembali nilai wajar properti yang akan dibagikan, dengan mengakui
setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan antara nilai wajar
dan nilai buku properti pada tanggal pengumuman. Dividen yang
diumumkan kemudian dapat dicatat sebagai debet ke laba ditahan (atau
dividen properti yang diumumkan) dan kredit ke hutang dividen properti
pada jumlah yang sama dengan jumlah wajar properti yang akan
dibagikan. Pembagian dividen ini dilakukan dengan mendebet hutang
dividen properti, dan akun yang berisi aktiva yang dibgikan (ditetapkan
kembali pada nilai wajar) dikredit. Sebagai contoh,Trendler
Inc,mentrasfer sebagian insvestasinya dalam sekuritas yang mudah
dipasarkan senilai $1.250.000 kepada pemegang saham dengan
mengumumkan dividen properti pada tanggal 28 Desember 2006,dan
membagikannya pada tanggal 30 Januari 2007 kepada pemegang saham
yang tercatat per 15 Januari 2007.Pada tanggal pengmuman sekuritas itu
memiliki nilai pasar sebesar $2.000.000.Ayat jurnalnya sebagai berikut :

Pada tanggal pengumuman (28 Desember 2006)

Investasi dalam sekuritas 750.000


Keuntungan atas Aspresiasi Sekuritas 750.000
Laba Ditahan (Dividen property dimumkan) 2.000.000
Hutang dividen properti 2.000.000

Pada tanggal pengumuman (30 Januari 2007)


Hutang Dividen Properti 2.000.000
Investasi dalam Sekuritas 2.000.000

 Dividen likuidasi (liquidating dividends)


Dividen likuidasi tidak berdasarkan pada laba ditahan, yang
mengisyaratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari
investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dengan kata lain, setiap
dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan
modal disetor perusahaan dan, merupakan dividen likuidasi.
Perusahaan dalam industry ekstraktif bisa membayar dividen yang sama
dengan total akumulasi laba dan deplesi. Bagian dari dividen itu yang
melebihi akumulasi laba merupakan pengembalian sebagian dari
investasi pemegang saham. Sebagai contoh:
Pada tanggal pengumuman
Laba ditahan 900.000
Tambahan modal disetor 300.000
Hutang dividen 1.200.000
Pada tanggal pembayaran
Hutan dividen 1.200.000
Kas 1.200.000

 Dividen saham (stock dividend)


Dividen saham merupakan penerbitan oleh suatu perseroan atas saham
miliknya sendiri kepada pemegang saham atas dasar prorata. Berpendapat
bahwa nilai pari saham yang diterbitkan sebagai dividen harus
ditransfer dari laba ditahan ke modal saham. Sementara yang lainnya
berpendapat bahwa nilai wajar (fair value) saham yang diterbitkan—
yaitu nilai pasarnya pada tanggal pengumuman—harus ditransfer dari
laba ditahan ke modal saham dan tambahan modal disetor.
Jika dividen saham lebih kecil (biasa) dari 20-25% saham biasa yang
beredar pada saat pengumuman dividen, maka profesi akuntansi
mensyaratkan bahwa nilai pasar wajar (fair market value) saham yang
diterbitkan harus ditransfer dari laba ditahan. Metode penanganan
dividen saham seperti ini dipertimbangkan atas dasar bahwa “banyak
penerima dividen saham memandangnya sebagai pembagian laba
perusahaan dan bisasanya dalam jumlah yang ekuivalen dengan nilai
wajar saham tambahan yang diterima. Sebagai contoh dividen saham
kecil, Vine Corporation memiliki 1.000 lembar modal saham yang
beredar dengan nilai pari $100 dan laba ditahan sebesar $50.000. jika
vine corporation mengumumkan dividen saham sebesar 10%, maka
perusahaan itu menerbitkan 100 lembar saham tambahan kepad
pemegang sahamnya yang sekarang. Jika diasumsikan bahwa nilai wajar
saham pasa saat dividen saham diumumkan adalah $130 per saham,
maka ayat jurnalnya adalah:

Pada tanggal pengumuman


Laba ditahan (dividen saham yang diumumkan) 13.000
Dividen saham biasa yang dapat dibagikan 10.000
Agio saham 3.000

Ayat jurnal itu hanya mecerminkan reklasifikasi ekuitas pemegang


saham. Jika neraca dibuat antara tanggal pengumuman dan pembagian,
maka dividen saham biasa yang dapat dibagikan harus diperlihatkan pada
kelompok ekuitas pemegang saham sebagai tambahan modal saham
(sedangkan hutang dividen tunai atau property diperlihatkan sebagai
kewajiban lancar).

Ketika saham diterbitkan, ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

Pada tanggal pembelian


Dividen saham biasanya yang dapat dibagikan 10.000
Saham biasan 10.000

Tanpa memperhatikan berapa nilai wajar pada saat dividen saham


diumumkan, setiap pemegang saham memiliki kepentingan dengan
proporsii yang sama atas perusahaan.
Contoh pengaruh dividen saham kecil.

Sebelum dividen diumumkan :


Modal saham, 1.000 lembar, nilai pari $100 $100.000
Labaditahan 50.000
Total ekuitas pemegang saham $150.000
Hak pemegang saham:
A. 400 saham, hak 40%, nilai buku $60.000
B. 500 saham, hak 50%, nilai buku 75.000
C. 100 saham, hak 10 %, nilai buku 15.000
$150.000
Setelah pengumuman tetapi sebelum pembagian saham 10%:
Jika nilai wajar ($130) digunakan sebagai dasar untuk ayat jurnal :
Modal saham,1.000 lembar pada nilai pari $100 $100.000
Saham biasa yang dapat dibagikan, 100 lembar pada nilai pari $100 10.000
Agio saham 3.000
Laba ditahan ($50.000 - $13.000) 37.000
Total ekuitas pemegang saham $150.000
Setelah pengumuman dna pembagian dividen saham 10%:
Jika nilai wajar ($130) digunakan sebagai dasar untuk ayat jurnal:
Modal saham, 1.100 lembar pada nilai pari $100 $110.000
Agio saham 3.000
Laba ditahan ($50.000 - $13.000) 37.000
Total ekuitas pemegang saham $150.000
Hak pemegang saham:
A. 440 saham, hak 40%, nilai buku $60.000
B. 550 saham, hak 50%, nilai buku 75.000
C. 110 saham, hak 10%, nilai buku 15.000
$150.000

ILUSTRASI 15-9

Pengaruh Dividen Saham Kecil (10%)

 Pemecahan Saham (stock split)


Pemecahan saham dilakukan untuk mengurangi nilai pasar saham, guna
memperluas kepemilikan saham, sehingga berada dalam batas kemampuan
mayoritas investor.
Dari sudut pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal yang dicatat untuk
pemecahan saham. Namun suatu catatan memorandum dibuat untuk
menunjukkan bahwa nilai pari saham telah berubah, dan jumlah saham
telah bertambah. Tidak adanya perubahan dalam ekuitas pemegang saham
diilustrasikan sebagai berikut:

Ekuitas Pemegang Saham Sebelum Pemecahan 1 Menjadi 2:

Saham biasa 1.000 lembar pada nilai pari $100 $100.000


Laba ditahan 50.000
$150.000

Ekuitas Pemegang Saham Setelah Pemecahan 1 Menjadi 2:

Saham biasa, 2.000 lembar pada nilai pari $50 $100.000


Laba ditahan 50.000
$150.000

ILUSTRASI 15-10
Pengaruh Pemecahan Saham

 Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham


Pemecahan saham menghasilkan kenaikna jumlah saham yang
beredar dan penurunna nilai pari atau nilai ditetapkan per saham.
Sedangkan dividen saham, meskipun menghasilkan kenaikan
jumlah saham yang beredar, namun tidak mengurangi nilai pari
saham yang beredar.
Dividen saham dapat lebih bersifat publisitas, karena telah
banyak yang mengannggapnya sebagai dividen.
Dividen saham, seperti pemecahan saham, juga dapat
dipakai untuk menaikkan marketabilitas saham, meskipun hal ini
sering kali menjadi pertimbangan kedua. Jika dividen saham
berjumlah besar, maka hal itu memiliki pengaruh yang sama
terhadap harga pasar seperti halnya dalam pemecahan saham.
Ketika tambahan saham terbitkan dengan tujuan mengurangi
harga pasar per unit, maka pembagian itu lebih merupakan
pemecahan saham daripada dividen saham. Pengaruh ini
biasanya timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih
besar dari 20-25% jumlah saham yang telah beredar
sebelumnya (large stock dividend). Pembagian seperti ini disebut
dengan “pemecahan yang diberlakukan dalam bentuk dividen” atau
“pemecahan saham”.
Selain itu, karena nilai pari saham yang beredar juga tidak
berubah, maka transfer dari laba ditahan hanya dilakukan dalam
jumlah yang disyaratkan menurut akta. Biasanya hal ini merupakan
transfer dari laba ditahan ke modal saham sebesar nilai pari
saham yang diterbitkan, yang berlawanan dengan transfer nilai
pasar saham yang diterbitkan seperti dalam kasus dividen saham
kecil.
Sebagai contoh:
Pada tanggal pengumuman (20 November)
Laba ditahan 3.000.000
Dividen saham biasa yang dapat dibagikan 3.000.000
Perhitungan:1.000.000 lembar 300.000 lembar tambahan
x 30% x $10 nilai pari
300.000 $3.000.000
Pada tanggal pembagian (29 Desember)
Dividen saham biasa yang dapat dibagikan 3.000.000
Saham biasa 3.000.000

Contoh ikhtisar dan pembanding pengaruh dari berbagai jenis dividen dan pemecahan
saham terhadap berbagai unsure laporan keuangan.
Pengumuman dan pembagian

Pengaruh Dividen Dividen


Pengumuman Pembayaran Pemecahan
terhadap: saham saham
dividen tunai: dividen tunai: saham:
kecil: besar:

Laba
Turun -0- Turuna Turuna -0-
ditahan

Modal
-0- -0- Naikb Naikb -0-
saham

Tambaha
n modal -0- -0- Naikc -0- -0-
disetor

Total
ekuitas
Turun -0- -0- -0- -0-
pemegan
g saham

Modal
Turun -0- -0- -0- -0-
kerja

Total
-0- Turun -0- -0- -0-
aktiva

Jumlah
saham
-0- -0- Naik Naik Naik
yang
beredar
a
Nilai pasar saham. bNilai pari atau ditetapkan dari saham.
c
Kelebihan nilai pasar atas nilai pari.

ILUSTRASI 15-11
Pengaruh Dividen dan Pemecahan Saham
Terhadap Unsur Laporan Keuangan

 pembatasan atas laba ditahan

Pembatasan atas laba ditahan atau dividen, tidak ada ayat jurnal formal
yang dibuat tetapi baiknya diungkapkan dengan catatan.
Pembatasan dapat didasarkan atas penahanan saldo laba ditahan tertentu,
kemampuan perusahaan untuk mengganti kebutuhan modal kerja tertentu,
pinjaman tambahan, dan pertimbangan lainnaya
5. PENYAJIAN DAN ANALISIS

 Penyajian

 Neraca
FROST CORPORATION

EKUITAS PEMEGANG SAHAM

31 Desember 2007

Modal saham

Saham preferen, nilai pari $100, kumulatif 7%, diotorisasi

100.000 lembar, diterbitkan dan beredar 30.000 lembar $ 3.000.000

Saham biasa, tanpa nilai pari, nilai ditetapkan $10 per lembar

500.000 lembar diotorisasi, 400.000 lembar diterbitkan. 4.000.000

Dividen saham biasa yang dapat dibagikan, 20.000 lembar. 200.000

Total modal saham 7.200.000

Tambahan modal disetor21

Kelebihan dari nilai pari—preferen $150.000

Kelebihan dari nilai ditetapkan—biasa 840.000 990.000

Total modal disetor 8.190.000

Laba ditahan 4.360.000

Total modal disetor dan laba ditahan 12.550.000

Dikurangi: biaya saham treasuri (2.000 lemar, saham biasa) (190.000)

Akumulasi kerugian komprehensif lainnya22 (360.000)

Total ekuitas pemegang saham $12.000.000


Frost harus mengungkapkan hak-hak dan keistimewaan
yang berkaitan dengan berbagai sekuritas yang beredar. Misalnya
perusahaan harus mengungkapkan semua dividen yang dikeluarkan
setelahnya dan preferensi likuidasi, hak partisipasi, harga dan tanggal
penarikan, persayaratan modal tertanamm, hak suara khusus, dan
syarat-syarat kontrak lain yang penting dalam menerbitkan saham
tambahan. Preferensi likuidasi harus diungkapkan dalam bagian
ekuitas pada neraca, dan bukan dalam catatan pada laporan keuangan,
untuk menekankan kemungkinan akibat pembatasan ini pada arus kas
dimasa depan.

 Laporan Ekuitas Pemegang Saham (statements of stockholder’ equity)


Biasanya disajikan dalam bentuk format sebagai berikut:
1) Saldo pada awal periode
2) Penambahan
3) Pengurangan
4) Saldo pada akhir periode

Pengungkapan perubahan pada akun terpisah dari ekuitas


pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan keuangan yang
cukup informatif. Pengungkapan perubahan seperti itu dapat mengambil
bentuk laporan terpisah atau dibuat dalam laporan keuangan dasar atau
catatan yang menyertainya.

Format kolom (columnar format) untuk penyajian perubahan pos-pos


ekuitas pemegang saham pada laporan tahunan yang dipublikasikan
telah menjadi semakin popular.

 Analisis

Analis menggunakan rasio ekuitas pemegang saham untuk mengefaluasi


profitabilitas dan solvensi jangka panjang perusahaan. Ada tida rasio
sebagai berikut:
 Tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa (rate of return on
commen stock equity)

Rasio ini menunjukkan seberapa banyak dollar laba bersih yang


diperoleh dari setiap dollar yang diinvestasikan oleh pemiliknya.
Pengembalian atas ekuitas (ROE) juga menolong para investor
dalam menilai kelayakan saham ketika pasar pada umumnya dalam
kondisi baik.

Contoh perhitungan tingkat pengembalian atas ekuitas saham


biasa:

Tingkat pengembalian = laba berish-dividen saham preferen


atas ekuitas saham biasa Rata-rata ekuiatas pemegang saham

= $360.000-$54.000

$2.550.000

= 12%

 Rasio pembayaran (payout ratio)

Merupakan rasio dividen tunai terhadap laba bersih. Jika saham


preferen sedang beredar, maka rasio ini dihitung unguk pemegang
saham biasa dengan membagi dividen tunai yang dibayarkan
kepada pemegang saham biasa dengan laba bersih yang tersedia
untuk pemegang saham biasa. Sebagai contoh perhitungan ratio
pembayaran:
Rasio pembayaran = dividen tunai
Laba bersih-dividen preferen
= $100.000
$500.000
= 20%

 Nilai buku persaham (book value per share)

Nilai buku per saham merupakan jumlah setiap saham yang akan
diterima jika perusahaan dilikuidasi atas dasar jumlah yang
dilaporkan dalam neraca. Akan tetapi angka tersebut akan
kehilangan banyak relevansinya jika penilaian atas neraca tidak
memperkirakan nilai pasar wajar aktiva. Nilai buku per saham
dihitung dengan membagi ekuitas pemegang saham biasa dengan
saham biasa yang beredar. Sebagai contoh:

Nilai buku persaham = ekuitas pemegang saham biasa


Saham yang beredar
= $1.000.000

100.000

= $10 per saham


BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN :

Modal suatu perusahaan merupakan setoran harta dari pemilik pada suatu

perusahaan. Setoran tersebut dapat berupa uang tunai atau harta lain. Di dalam

suatu perusahaan yang berbentuk perusahaan perseorangan modal pemilik terdiri

dari satu akun modal pemilik. Pada perusahaan yang berbentuk firma, modal

pemilik dipecah pada beberapa akun modal pemilik, sesuai dengan jumlah

anggota firma tersebut. Pada perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas,

modal pemilik dipecah ke dalam bentuk saham-saham. Tetapi apapun bentuk

badan hukum suatu perusahaan, modal pemilik merupakan kewajiban perusahaan

terhadap pemilik perusahaan tersebut. Berarti, perusahaan memiliki kewajiban

untuk memberikan bagian laba yang diperoleh perusahaan, dan perusahaan juga

memiliki kewajiban untuk mengembalikan modal pemilik pada saat perusahaan

dilikuidasi. Gabungan dari setoran pemilik perusahaan pada perusahaan dan

bagian pemilik atas laba yang diperoleh perusahaan adalah ekuitas pemilik.

2. SARAN

Kebijakan dalam menentukan bentuk perusahaan haruslah bijak,tujuan dan

operasional perusahaan harus dipertimbangkan.Dalam mengelola ekuitas pemilik

harus banyak kebijakan-kebijakan yang harus dipikirkan,direncanakan,dibuat dan

dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan

Pengelolaan ekuitas pemegang saham juga harus dilaksanakan

dengan cermat ,karena itu menyangkut hal terpenting dalam perusahaan.Para

pemimpin perusahaan harus bijak dan cermat dalam pengelolaan ekuitas pemilik.
no one would understand your relationship both,,,

and no one else in this world will understand you in away that you do,,,

just do your best and be the best for your both

Anda mungkin juga menyukai