Rupa
Seni - Seni Rupa
Ditulis oleh Admin
Sabtu, 09 Oktober 2010 22:01
Berbagai aliran dalam seni rupa berkembang terus dari jaman ke jaman, antara lain :
1. Naturalisme
Aliran ini merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan kesesuaian dengan keadaan
mahluk hidup, alam, dan benda mati sebenarnya. Contoh yang paling terlihat adalah pada lukisan
potret diri, pemandangan alam, atau landscape.
2. Realisme
Aliran ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan biasanya memprihatinkan
dan sedang bergejolak di dunia atau suatu tempat tertentu. Contoh aliran seni rupa ini antara lain
melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.
3. Romantisme
Aliran ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan para
pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia yang dilebih-
lebihkan.
Para pelukis ini antara lain Eugene delacroik (1798-1963), Jean Baptiste Camille Corot(1796-
1875) dan Rousseau (1812-1876). Gaya ini juga berkembang di Jerman, Belanda, dan Perancis.
Aliran Romantisme merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap
objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada
pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Raden Saleh.
4. Impresionisme
Aliran ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejek
pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun
1874. Karya ini menggambarkan bunga teratai dipagi hari yang
ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur dan oleh
sebagian kritikus seni disebut sebagai “impresionistik “, suatu lukisan
yang menampilakan bentuk yang sederhana dan terlampau biasa.
5. Ekspresionisme
Adalah suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasana kesedihan, kekerasan,
kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif. Salah seorang
pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent van Gogh (1853-1890). Lukisan
lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang diakibatkan oleh penderitaan dan kegagalan
dalam hidup.salah satu lukisan nya yang terkenal adalah “Malam Penuh Bintang “(1889), yang
mengekspresikan gairah yang tinggi sekaligus perasaan kesepian.
6. Kubisme
Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-
bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak). Pada tahun 1909 berkembang aliran kubisme
Analistis yang mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan dimengerti sebagai
konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan.
Pada setiap sudut lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi waktu yang berbeda.
Sedangkan Kubisme Sintetis, pelukisannya disusun dengan bidang yang berlainan yang saling
tumpang dan tembus.
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk
geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah
Pablo Picasso.
7. Konstruksifisme
Aliran seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain Vladimir Tattin, Antoine
Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini mengetengahkan berbagai karya seni berbentuk tiga
dimensional namun wujudnya abstrak. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan modern
seperti besi beton, kawat, bahkan plastik.
8. Abstrakisme
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang
ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
Kadinsky dan Piet Mondrian marupakan sebagian perupa beraliran abstrak ini. Seni Abstrak ini
pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan wujud di alam.
9. Dadaisme
Adalah gerakan seni rupa modern yang memiliki kecendrungan menihilkan hukum–hukum
keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya lukisan, patung atau
barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai protes pada keadaan
sekitarnya, seperti lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya Leonardo da Vinci tetapi diberi
kumis, atau petusan laki-laki diberi dudukan dan tandatangan, kemudian dipamerkan di suatu
galeri.
10. Surealisme
Adalah penggambaran dunia fantasi psikologis yang diekspresikan secara verbal, tertulis maupun
visual. Bentuk-bentuk alam dideformasi, sehingga penuh fantasi dan di luar kewajaran.
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam
mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah
setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan
manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
11. Elektisisme
Yaitu gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai sumbergaya yang ada di
dunia menjadi wujud seni modern. Banyak yang menjadi sumber inspirasi dari gaya seni ini.
Antara lain, gaya seni primitive sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah, seni
amerika Latin, gaya esetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno. Tokoh-tokoh seni yang menerapkan
gaya ini antasra lain Picasso (disamping sebagai tokoh Kubisme), Paul Gaugguin, Georges
Braque, Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.
12. Posmodernisme
Istilah seni ini umumnya disebut seni kontemporer yaitu mengelompokan gaya-gaya seni rupa
yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan popular dan dipilih oleh para
seniman dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga sekarang.
Gaya ini sering diartikan sebagai aliran yang berkembang setelah seni modern. Jika dalam seni
modern lebih memusatkan kepada ekspresi pribadi dan penggalian gaya baru, dalam seni
Posmodern ungkapan seni lebih ditekankan kepada semantika (makna rupa) dan semiotika
(permainan tanda rupa).
Gagaku
October 6, 2009
Gagaku (雅楽 ?) adalah musik dan tari asal daratan Cina yang pertama kali dibawakan oleh
kantor musik istana kaisar di Jepangpada akhir zaman Asuka. Kantor musik istana kaisar (utamai
no tsukasa) didirikan berdasarkan Kitab Undang-Undang Taihōtahun 701. Istilah gagaku juga
dipakai untuk membedakan musik ini dari “musik duniawi”. Dalam arti luas, gagaku
berarti kuniburi no utamai (musik dan tari tradisional Jepang) atau nyanyian berikut musik [...]
Pengertian Shamisen
Pengertian
Shamisen atau samisen (三味線?) adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, dan
dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi.
Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hōgaku) seperti genre jiuta dan sōkyoku (sankyoku),
shamisen dikenal sebagai san-gen (三弦, 三絃?, tiga senar), sedangkan di daerah Okinawa dikenal
dengan sebutan sanshin (三線?).
Bentuk
Badan shamisen (disebut dō) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat dengan keempat
sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang
berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut
kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat
dari kulit bagian punggung dari anjing. Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki
kualitas suara yang tidak bagus sehingga kurang populer.
Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tapi leher (sao) lebih langsing dan tanpa fret. Leher
shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher shamisen yang
utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut leher nobezao.
Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen yang berasal dari daerah Tsugaru
ada yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron. Senar secara berurutan dari kiri ke kanan (dari
senar yang paling tebal) disebut sebagai ichi no ito (senar pertama), ni no ito (senar kedua), dan san no
ito (senar ketiga).
Sejarah
Dalam penggolongan alat musik, shamisen termasuk alat musik petik serupa lute dengan leher (neck)
yang disambung ke badan. Di seluruh dunia terdapat banyak sekali berjenis-jenis alat musik serupa lute,
mulai dari gitar, sitar, hingga ukulele. Kebudayaan Mesir kuno mengenal alat petik bersenar tiga yang di
Persia berkembang menjadi setaru atau sitar ("se" berarti "tiga" dan "taru" berarti "senar"). Di Tiongkok,
alat musik serupa sitar yang dibuat dengan pelapis kulit ular disebut sanshen (sanxian). Perdagangan
antara Kerajaan Ryūkyū dan Fuzhou memperkenalkan alat musik sanshen yang kemudian di Okinawa
disebut sanshin.
Di akhir abad ke-16, sanshin yang dibawa kapal dagang asal Ryūkyū diperkenalkan ke penduduk kota
Sakai. Shamisen tertua yang masih ada sekarang adalah shamisen bernama Yodo hasil karya pengrajin di
Kyoto. Shamisen ini khusus dibuat atas perintah Toyotomi Hideyoshi untuk dihadiahkan kepada sang istri
Yodo-dono. Shamisen Yodo mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan shamisen yang ada
sekarang.
Perkembangan sanshin asal luar negeri menjadi shamisen tidak lepas dari peran pemusik tunanetra asal
perkumpulan tunanetra Tōdōza. Sanshin yang dimainkan dengan pick berbentuk kuku dari tanduk kerbau
berkembang menjadi shamisen yang dipetik dengan bachi yang digunakan untuk memetik alat musik
biwa. Bunyi shamisen yang lebih garing ternyata lebih disenangi orang dibandingkan bunyi biwa yang
terkesan berat dan serius.
Salah satu pemusik tunanetra bernama Ishimura Kengyō berjasa mengembangkan teknik permainan
hingga shamisen digemari rakyat banyak. Di awal zaman Edo, Ishimura Kengyō mempelopori genre
musik yang menggunakan shamisen dan dikenal sebagai Jiuta. Secara garis besar musik shamisen dibagi
menjadi dua jenis, Utaimono (pengiring lagu) dan Katarimono (pengiring cerita).
yang cari tugas atau bahan seni musik (ragam seni musik daerah
asia) <SMP>
NEGARA CINA
Contohnya adalah Opera Kunqu yg merupakan opera tertua di Tiongkok yg berasal dari dinasti
Ming pada abad ke 14 hingga abad ke 17
Opera Kunqu tidak menggunakan dialog melainkan hanya nyanyian yang dibawakan dengan
memadukan teknik falseto bercampur vokal natural
Alat musik Cina yg terkenal adalah Quqin & Guqin. Alat ini mirip sitar dan sudah dikenal
sejak 3000 tahun yg lalu.
Quqin memiliki 7 senar dan 13 efek pitch sehingga bisa memainkan 4 oktaf dengan
menggunakan 50 jari
Tangga nada yg digunakan pada musik Cina adalah tangga nada PENTATONIK yang terdiri
dari 5 nada yaitu : c-d-e-g-a
Alat musik Cina yg lain adalah : Qin dan Siter Cina yg senarnya berjumlah 14 senar yg
menghasilkan nada tinggi rendah. Tergantung pada sisi kuda2 tempta senar ditabuh
SanXian adalah kecapi Cina yg mirip dengan Shamisen Jepang. SanXian artinya senar
Negara India
Sebuah ansambel musik India terdiri dari bagian melodi yaitu : vokal, alat musik Sitar, Sarod,
Surbahar dan beberapa jenis seruling lainnya.
Sedangkan bagian yang berdengung adalah : Instrumen Vina /Tambura dan alat perkusi yg
dimainkan dengan tangan yaitu : Tabla
Terdapat juga tradisi melantunlan Weda, kitab suci agama Hindu yang terdiri dari 4 bagian
utama, yaitu : Regveda, Yajurveda, Samaveda dan Atharvaveda
Musik Hindustan berkembang di negara India, Pakistan, Bangladesh.
Ciri khas musik Hindustan terletak pada ritme yang ditimbulkan oleh instrumen
membranophone yang disebut Tabla dan instrumen string yang disebut Sitar
Instrumen musik India antara lain: Tabla (gendang India), Sitar (gitar klasik India), Tambura
(kecapi India), Serangi ( rebab India)
Tangga nada pada musik India diistilahkan dengan Raga yang satu oktafnya terdiri dari 22
nada. Namun dalam prakteknya hanya memainkan antara 5 sampai 12 nada.
Permainan Raga tergantung pada waktu dan musim
NEGARA MALAYSIA
Di Malaysia musik yang berkembang adalah musik Melayu yang tumbuh dan baerkembang
asli dari negara Melayu
Negara Melayu antara lain : Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam
Ciri khas musik melayu adalah menggunakan gendang tradisional atau rebana berukuran besar
yang membawa sentuhan dendang dan melayu
Instrumen yang dimainkan pada musik melayu adalah Biola, Accordion dan Gong
NEGARA korea
Sama seperti music di negara Cina ,jenis music yang berkembang di Korea adalah jenis music
oriental.Musik oriental didominasi oleh Instrumen alat musik string,yang baik di gesek maupun
di petik.
Tangga nada yang di gunakan oleh music Korea adalah tangga nada pentatonic
Di korea musik banyak di gunakan sebagai pengiring dalam upacara ritual pemujaan leluhur
kerajaan.
Opera tertua di Korea adalah opera solo Pansori,yang mempunyai tema tentang
percintaan,kesedihan dan keluargaan
Alat musik tradisional korea,ajeung(sitar yang di pukul),Pyeongyeong (alat musik pukul dari
batu)
NEGARA JEPANG
Musik timur tengah berkembang di arab dan sekitarnya dan bahkan ada yang menyebutnya
irama padang pasir.
Ragam musik Timur tengahterbai menjadi 3 macam yaitu nyanyian religi,musik rakyat dan
nyanyian popular
a. Nyanyian Religi
Nyanyian nyanyian nya berisikan ayat suci Al-Qur’an
Perhatian utama nya adalah teks lagu
Pengiring yang biasa di gunakan adalah “rebana” dll
Kasidah merupakan suatu bentuk puisiyang terkenal dalam kesastraan arab klasik
Lagu-lagu kasidah rebana berdasarkan pada tangga nada tradisional timur tengah yang memilik
skala diatonic dan juga mikrotonik seperti terdapa dalam alunan tangga nada al-bayat,al-
rast,alsike,al-ajarn,al-rakriez,al-hijaz,dan al-saba
b.Musik Rakyat
Musik negara negara Jazirah Arab yang kaya dengan permainan drum, menunjukkan hubungan
nya yang luas dengan pedagang dari Afrika.
c.Nyanyian Populer
Merupakan perpaduaan dari kedua ragam musik sebelumnya.
Penyanyi berusaha mempertahankan tradisi, bahasa dan gaya
Contoh alat musik:
oud,Nay,Perkusi,Rababah/Rebab,Mizwar,Mijwir dan Santur
A. IRAMA
Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik dan tari (Jamalus, 1989).
M. Soeharto (1986) menyatakan irama sebagai gerak yang teratur, di mana irama selalu
mengikuti jalan melodi. Akan tetapi irama akan tetap berjalan walaupun melodi berhenti, sampai
lagu berhenti.
1. Notasi Irama
Notasi irama berbentuk not dan tanda diam. Pengembangan konsep musik pada anak salah
satunya adalah untuk mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca
notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau menggunakan chart irama,
kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti sesuai notasi (tepuk dan diam).
2. Pulsa
Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur yang dapat dirasakan
dan dikhayati dalam musik. Pulsa dapat pula terdengar, atau kelihatan (Jamalus, 1989). Ketukan
yang dapat didengar disebut ketukan (beat).
Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan pulsa dan tempo yang
digunakan. Tempo adalah pernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen, atau vokal (Atan
Hamdju, 1989).
Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain:
a. Tempo pernyataan lagu lambat: (1) larggissimo, lentissimo; sangat lambat, (2) adagio, lento,
largo; lambat, (3) largietto, adagietto; kurang lambat.
b. Tempo sedang: (1) adantino; sedang lambat, (2) moderato; sedang, (3) adante; sedang.
c. Tempo cepat: (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3) allegro vivace; cepat sekali.
d. Perubahan: (1) accelerando atau accel; makin cepat, (2) rillentando atau rall;bertambah
lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang cepatnya, (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5)
fermata; diperpanjang.
3. Metronom Maelzel
Metronom Maelzel adalah alat yang dipakai untuk mengukur tempo, yaitu alat yang berbentuk
piramida dengan petunjuk jarum yang dapat bergerak bolak-balik di muka sebuah skala (Atan
Hamdju, 1989:91). Metronom diketemukan oleh seorang Belanda De Wickel (1815) dalam
bentuk yang sangat sederhana sekali dan disempurnakan oleh Johan Nepomuk Maelzel (Swiss,
1838). Metronom ditulis dengan M.M. di atas kiri lagu beserta tanda tempo.
B. BIRAMA
Birama atau metrum atau maat ialah ketukan-ketukan (tekanan-tekanan) yang datang berulang-
ulang dengan teratur dalam waktu yang sama (Atan Hamdju, 1989:26). Birama juga dapat
diartikan ayunan rangkaian gerak kelompok beberapa pulsa, yang pulsa pertamanya mendapat
aksen kuat sedang pulsa lainnya tidak, berlangsung secara berulang-ulang dan teratur (Jamalus,
1989).
Penulisan birama perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus
yang disebut satu birama. Misal lagu ditulis dengan birama 2/4 berarti setiap birama terdapat 2
ketukan, tiap ketukan bernilai 1/4. Jenis-jenis birama, sebagai berikut:
1. Birama Binair (genap), yaitu lagu bertekanan kelipatan dua, yang terdiri dari:
2. Ternair (ganjil)
b. Majemuk (campuran) ; 6/2, 6/4, 6/8, 6/16, 9/2, 9/4, 9/8, 9/16, 12/4, 12/8, 12/16.
4. Birama gantung; jika kita perhatikan banyak lagu yang pada biramanya kurang (tidak genap
sesuai tanda birama), misalnya: Lagu Indonesia Raya pada birama awal hanya terdapat satu
ketukan, kekurangan ketukan itu dilengkapi pada birama terakhir lagu tersebut. Hal ini berarti
lagu tersebut mempunyai birama gantung.
Penulisan tanda birama diletakkan sebelah kiri atas lagu dilanjutkan nada dasar lagu tersebut.
Misalnya:
3/4 C = do
1. Tanda birama; ialah tanda berbentuk bilangan pecahan bersusun yang menunjukkan birama
mana yang digunakan pada sebuah lagu.
2. Ruang (ruas) birama; tempat untuk menuliskan notasi kelompok irama yang termasuk dalam
satu ayunan birama, terletak diantara dua garis birama.
3. Garis birama; garis dalam notasi musik yang membatasi ruang (ruas) birama (birama satu
dengan birama berikut atau sebelemnya).
4. Garis penutup; ialah garis birama yang terdiri dua garis; garis pertama tipis dan garis kedua
tebal pada akhir penulisan notasi lagu.
C. POLA IRAMA
Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan tertentu dalam satu atau beberapa birama
yang muncul secara berulang-ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Beberapa pola irama adalah
sebagai berikut:
1. Pola irama rata; merupakan pola irama dengan pembagian yang rata (sama atas pulsa).
2. Pola irama tidak rata; merupakan pola irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak
sama.
3. Pola sincope; terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya mendapat
tekanan ke pulsa yang seharusnya tidak mendapat tekanan.
4. Pola suku bangsa; merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang digunakan
oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya: irama melayu, india, latin, arab, samba, tanggo,
dan sebagainya.
5. Pola ostinato; merupakan pola irama yang dinyanyikan berulang-ulang. Jika diulang lebih dari
satu macam disebut ostinati.
7. Polimerik; penggunaan pola irama yang berbeda antara satu instrumen dengan instrumen
lainnya.
D. MEMBIRAMA
Membirama merupakan penyederhanaan istilah dirigen (Belanda) atau conduktor dari kata
conduction (Inggris) yang dapat diartikan sebagai teknik dan seni memimpin permainan musik
bersama.
Conduktor atau dirigen memiliki peran penting dalam kegiatan musik bersama, agar tiap
komponen musik tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan terarah, terkoordinasi, dan terpadu
sesuai dengan irama, dinamika, phasering, dan tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan
karya musik yang mompak, indah, dan harmonis.
II. MELODI
Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang
terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.
A. BUNYI
Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut
sampai ke telinga manusia. Jika sumber bunyi bergetar dengan cepat maka bunyi yang dihasilkan
tinggi, jika sumber getarannya lambat bunyi kedengaran rendah. Bunyi dibedakan menjadi dua
yaitu:
- Gaduh; merupakan bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik
lama maupun kecepatan getaran.
- Nada; adalah bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya. Nada dapat
dihitung dan tetap (tidak mengalami perubahan). Nada disebut juga laras atau not.
1. Tinggi Nada
Tinggi nada ditentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak jumlah getaran perdetik,
maka makin tinggi bunyi. Dari hasil penyelidikan diperoleh perbandingan frekuensi suara itu
dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu:
c - d - e - F - g - a - b - c
do re mi Fa sol la si do
24 : 27 : 30 : 32 : 36 : 40 : 45 : 48
Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu nada ke nada yang
lain lebih tinggi atau lebih rendah.
Dipakai untuk mengukur tinggi suara manusia dalam nyanyian atau vokal yang dibunyikan
dengan cara diketok.
Dipakai untuk menyetem alat-alat musik seperti biola, gitar, dan sebagainya yang dibunyikan
dengan cara ditiup.
B. NOTASI MELODI
Notasi huruf merupakan notasi yang paling mudah yang didasarkan pada bunyi nadanya. Kita
membaca notasi melodi dengan do re mi fa sol la si do’. Notasi ini dikemukakan oleh John
Curwen (1816-1880) seorang tokoh perkumpulan gereja di Inggris.
Notasi huruf merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c
d e f g a b ditambah 0 (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang
terdiri dari tujuh nada yang disebut oktaf.
Notasi ini merupakan notasi pertolongan untuk mempermudah mempelajari musik, akan tetapi
fenomena sampai sekarang ini penulisan ini menjadi notasi yang dianggap pokok terutama kaum
awam, sehingga mereka menganggap notasi inilah yang disebut notasi musik. Kelemahan notasi
ini terbatas hanya pada tiga oktaf saja, tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab tinggi nada
yang diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi ini juga terbatas untuk penyajian
musik lanjut, sehingga anak mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya.
Keuntungannya penggunaan notasi cheve sangat cepat sebagai langkah terobosan.
4. Notasi Musik
Notasi musik mula-mula dipakai pada tahun 300, tetapi masih sangat sederhana dan berbeda-
beda. Di Jerman dan Italia berbentuk titik-titik dan lainnya garis.
Guido Arezzo memulai sistem empat garis, sehingga ia dapat menemukan sistem Hexakor do - re
- mi (notasi angka). Sesudah itu pada tahun 1054 Hermanus Contractus telah berhasil menulis
notasi interval dengan jarak nada. Barulah pada permulaan tahun 1501, digunakan pemakaian
lima garis dengan sempurna, seperti yang digunakan sekarang.
C. TANGGA NADA
Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak tertentu di antara
satu nada dengan nada lain.
Adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada. Tangga nada diatonis
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Tangga nada mayor (Inggris), Majeur (Perancis), Grota terts/Terts Besar (Belanda) ialah tangga
nada yang dimulai dari do dan diakhiri do´. Tangga nada mayor memiliki jarak:
11½111½
c d e f g a b c´
Tangga nada minor (Inggris), mineur (Perancis), M Moll (Jerman) Terts kecil/kleane terts
(Belanda) ialah tangga nada yang dimulai la dan diakhiri la´ (satu oktaf lebih tinggi). Memiliki
sifat sedih, tenang, sentimentil. Macam-macam tangga nada minor:
2) Minor harmonis; pada prakteknya memiliki perbedaan dengan minor asli untuk tangga nada
dibaca ke atas dan kesamaan jika dibaca ke bawah. Not g dinaikkan ½ nada.
Tangga nada chromatic (Inggris), Chromatisch (Jerman/Belanda) yaitu jarak setengah nada.
Adalah tangga nada yang menggunakan susunan jarak satu nada. Susunan tangga nada ini
dikemukakan oleh Claude Debussy (Perancis).
Tangga nada ini dipakai di Tiongkok dan Jepang, sedangkan di Indonesia dipakai pada
“Gambang Kromong”
Adalah tangga nada daerah dengan ukuran atau jarak tersendiri, dipakai pada musik gamelan
Sunda, Jawa dan Bali.
D. MACAM-MACAM PERKUNCIAN
Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada tiap garis dan spasi
yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan tanda kunci. Tanda kunci sesungguhnya
harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tangga yang menunjukkan nada dasar suatu tangga
nada, misalnya: tanda mula 2 #, maka nada dasarnya adalah D = do, ini berarti nada do terletak
pada spasi di bawah garis paranada, 1 b atau satu mol, maka nada dasarnya F = do, maka do
terletak pada spasi I.
Fungsi tanda kunci pada notasi balok adalah untuk menentukan letak salah satu nada, sehingga
dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada lainnya dengan mudah ditemukan dengan
menghitung urutan nada c-d-e-f-g-a-b-c.
Dalam teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu: kunci G atau kunci biola, kunci F atau
kunci bas, dan kunci C atau kunci alto.
E. TANDA KROMATIK
Tanda kromatik (Kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah suatu nada lebih
tinggi ½ nada, lebih rendah ½ nada, atau mengembalikan ke nada asal.
Ialah tanda kromatik yang digunakan untuk menaikkan ½ nada lebih tinggi dari nada asal. Nada
yang telah diberi tanda kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Nada dapat dinaikkan ½ nada
sebanyak dua kali atau dinaikkan 1 nada lebih tinggi dengan menggunakan tanda kruis dobel (X)
dan nada dibaca dengan menambah “is-is”
Adalah tanda kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½ nada lebih rendah dari
nada asal. Nada yang diturunkan dibaca dengan menambahkan “es”.
Digunakan untuk mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikkkan atau diturunkan menjadi ke
nada asal.
F. INTERVAL
Interval (Intervallum, selang nada, antar nada, atau suarantara) ialah jarak antara suatu nada ke
nada lain, ke atas (naik), ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya.
4. Kwart; yang berlebih masih terdengar baik, murni selalu baik, dan berkurang seperti terts
besar.
6. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik, skets kecil selalu baik untuk
penutup lagu (dua suara) dalam paduan suara sekst dan terts banyak digunakan.
7. Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan), tetapi septim kecil justru
sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat
lagu) disebut dominan septim.
8. Oktaf; murni terdengar baik, berlebih seperti sekond kecil, dan yang berkurang seperti septim
besar.
Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan deretnya memiliki nada
berkruis atau bermol.
Untuk menyusun tangga nada baru berkruis yang baru perlu diperhatikan:
2) Nada dasar tangga nada baru adalah nada ke lima (nada kwint) dari tangga nada lama
3) Tanda kruis baru selalu jatuh pada nada yang ke tujuh dari tangga nada baru
Untuk menyusun tangga nada bermol digunakan ‘kwint bawah” atau “kwart” dari tangga nada
lama. Ketentuan menyusun tangga nada baru bermol adalah:
1) Jarak-jarak 1 1 ½ 1 1 1 ½
2) Nada dasar baru adalah kwint bawah atau kwart dari tangga nada lama
Dengan cara sama yaitu menggunakan nada kwint untuk tangga nada berkruis dan kwint bawah
atau kwart dapat digunakan untuk menyusun tangga nada minor baru, dengan ketentuan:
a. Jarak 1 ½ 1 1 ½ 1 1
b. Gunakan nada kwint untuk tangga nada berkruis dan kwart atau kwint bawah untuk tangga
nada bermol
Demikianlah sekilas irama dan melodi. Pada dasarnya antara irama dan melodi memiliki
keterkaitan yang erat guna menghasilkan sajian musik yang memiliki nilai estetika yang tinggi.
Sehingga akan dapat dinikmati oleh semua pendengar musik. Semoga paparan sedikit ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
unsur- unsur , mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema
2.Metode Deduktif, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah
Karya seni untuk mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah
terpenuhi.
3.Metode empati, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak
hanya sesuatu yang tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan
yang dimiliki
4.Metode interaktif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni
1. Materi subjek
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan
dalam karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah
menggambarkan seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan
berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur yang terbuka.
2. Medium
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam
menciptakan karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas kanvas
dengan teknik basah.
3. Form
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni,
setiap karya seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara detail
atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono dengan gaya ekspresionis,
merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar, menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang
pahit , sepi kosong, komposisi sentral dengan warna dominan merah dan hitam.
SENI RUPA X
A. PENGERTIAN SENI
Istilah seni secara etimologi merupakan padanan kata art (Inggris) dan ars (Latin) atau techne
(Yunani), arti atau arte (Renaissance).
Arte berarti kecakapan atau keahlian ini dihubungkan dengan pekerja kerajinan pada abad ke-14,
15 dan 16.
Techne berarti kemahiran atau keterampilan yang tinggi untuk menciptakan benda-benda
kebutuhan sehari-hari. Istilah seni rupa merupakan padanan dari visual art (seni rupa yang dapat
dilihat), fine art (seni indah), pure art (seni murni).
Beberapa pengertian seni di antaranya :
Aristoteles :berpendapat bahwa seni adalah peniruan alam. Peniruan itu harus ideal dalam arti
penciptaan seni itu berdasarkan bentuk alam yang disertai idea penciptanya untuk menghasilkan
sesuatu yang lebih indah.
Aristoteles : berpendapat bahwa seni adalah merupakan katharsis (pemurnian rasa). Seperti
sedih, senang, frustasi, marah yang oleh manusia biasanya sangat mempengaruhi tindakan-
tindakannya, oleh seniman dapat ditingkatkan dan dimurnikan menjadi perbuatan pencipta seni
seperti sajak, nada-nada lagu, lukisan, patung, dan sebagainya.
Lukisan Basuki Abdullah
Plato : berpendapat bahwa seni adalah sebagai usaha meniru alam dan segala bentuknya dengan
menggunakan suatu media.
Weitz : berpendapat bahwa seni adalah sebuah karya yang mengandung kesatuan organik yang
kompleks serta disajikan dalam wujud kesatuan unsur, ekspresi, dan hubungan diantara keduanya
yang menggugah indera manusia.
Kongres Kebudayaan Indonesia (1951) : Seni adalah hasil dari getaran-getaran jiwa dan
keselarasan perasaan dan pikiran yang mewujudkan suatu ciptaan yang indah dan luhur.
Tolstoy (1964) : berpendapat bahwa seni adalah sebuah karya yang diciptakan oleh pribadi yang
kreatif yang diwujudkan oleh pengungkapan yang harmonis, serta dapat berdiri sendiri sebagai
suatu gagasan atau hasrat yang mengharukan.
Parker (1964) : berpendapat bahwa seni adalah ekspresi sebuah pengalaman yang nyata dan
memiliki nilai yang berdiri sendiri yang dapat ditangkap oleh pancaindera.
Ki Hajar Dewantoro : berpendapat bahwa seni adalah merupakan segala perbuatan manusia yang
timbul yang timbul dari hidup perasaannya dan sifatnya indah, hingga dapat menggerakkan jiwa
perasaan manusia yang lainnya.
Popo Iskandar : berpendapat bahwa seni adalah karya cipta manusia yang bersifat kreatif dan
memiliki nilai yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
Herbert Read (1968) : berpendapat bahwa seni adalah kemahiran dalam menciptakan aneka
bentuk untuk menggembirakan orang lain.
Dengan demikian seni merupakan karya manusia yang diciptakan dan dilandasi oleh kemahiran
untuk menciptakan keindahan.
Media pengungkapan karya seni beragam mulai dari kertas (gambar), tanah liat (keramik), batu
atau kayu (patung), bahan bangunan (arsitektur), produk teknologi (desain produk), busana
(tekstil), cetakan (grafis), nada suara (musik), tulisan (sastra), gerak (tari), gerak dan suara
(drama).
Prinsip-prinsip seni rupa adalah nilai-nilai keindahan di dalam seni rupa kerap dikaitkan dengan
kualitas karya rupa yang mengandung unsur kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
keseimbangan (balance), dan kontras (contras) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman,
nikmat, bahagia, agung, getar, ataupun rasa senang.
Proses terciptanya seni dan keindahan tidak dapat dipisahkan dengan kreativitas. Kreativitas
diartikan sebagai serangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang baik secara sadar ataupun
tidak guna mewujudkan karya yang bersifat orisinal atau baru.
Ciri-ciri orang kreatif ; mempunyai kesenangan terhadap tantangan-tantangan yang muncul; suka
mengolah pikir atau pemikiran bercabang-cabang (divergen); berani mencoba atau
bereksperimen untuk menemukan sesuatu yang baru.
*Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.
*Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan
bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis.
*Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap
seni.
*Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan,
untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.
*Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang
menyentuh dan bermakna.
*Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga
dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
*Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh
ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.
*Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.
C. FUNGSI SENI
Fungsi Seni :
1. Fungsi Individu
2. Fungsi Sosial :
3. Fungsi Pendidikan
4. Fungsi Kkomersial
D. SIFAT SENI
Sifat seni antara lain sebagai berikut:
a. Simbolis
Karya seni tradisional pada umumnya penuh diwarnai perlambangan, baik dalam bentuk
metafora binatang, tumbuhan, bangunan, atau figure manusia. Metafora binatang dan tumbuhan
banyak kita jumpai di candi-candi, motif hias kain batik, bahkan perabotan sehari-hari. Kadang
juga warna mempengaruhi symbol pada karya tersebut seprti warna emas melambangkan
kekuasaan, warna merah melambangkan keberanian, warna biru melambangkan alam.
b. Mitologis
Banyak terdapat dalam tokoh-tokoh legenda dan mitos suatu daerah yang ditransformasi lewat
karya seni. Misal bentuk wayang yang mempunyai karakter masing-masing ini juga termasuk
karya seni bersifat mitologi, patung-patung yang dianggap dapat mempunyai kekuatan menolak
balak dan sebagainya.
c. Religius
Karya seni yang digunakan sebagai penunjang kegiatan ritual dan penyampaian ajaran agama.
Simbol-simbol keagamaan :
- bangunan tempat ibadat
- model pakaian
- ornamen pendukung tempat ibadat
- alat-alat penunjang kegiatan ritual
Bersifat magis :
- benda-benda yang dikeramatkan
- benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan atau membara keberuntungan dsb
Titah agama :
- sesuatu keindahan (musik rohani, puji-pujian, pakaian)
Kepekaan moral :
- kehalusan budipekerti
- kepekaan rasa
d. Fungsional
Seni dapat memacu kreatifitas selain memiliki nilai-nilai estetika, seni juga memiliki sifat:
1. Menghibur dan menggugah
- sebagai wujud ungkapan rasa senang penciptanya
- menggembirakan penikmatnya
- membahagiakan masyarakat
2. Manfaat
- sebagai benda praktis atau alat-alat keperluan rumah tangga.
- Sebagai tempat yang nyaman
- Menciptakan berbagai model, pakaian, kendaraan, dll
- Sebagai media hiburan
E. UNSUR NILAI
Unsur Seni :
a. Nilai Kebenaran
b. Nilai Kebudian
c. Nilai Keindahan
d. Nilai Religius
Lukisan Klasikisme
Muncul pertama kali di negara Perancis pada abad ke-29 dan berkembang di negara sekitarnya
seperti di negara Jerman dan Belanda. Disebut dengan klasik ini karena berorientasi pada
kejayaan dan kemegahan gaya klasik Yunani-Romawi Kuno. Aliran ini sering lebih popular
disebut “ISTANA CENTRIS”
Ciri-ciri aliran ini adalah :
- Penggambaran objek dibuat-buat
- Objek diperoleh dengan teknik dekoratif
- Kesan keseluruhan elok, indah (elegan), manis dan sopan.
Tokoh aliran ini adalah : Watten, Vigee Lebrun, Fragonard Marisot Boucher.
2. Neo Klasikisme
Artemisia
Aliran Neo Klasikisme adalah gerakan untuk mempertegas kembali (neo) kepada aliran
klasikisme. Muncul system pendidikan bersifat akademis ditambah dengan Royal Academic”
kian memperkokoh citra kesenian yang dipancangkan lewat kesenian Klasik.
Tokoh gerakan ini adalah : Jaques Louis David dan Jan Ingres.
3. Romantisme
Lukisan romantisme
Romantisme dapat dikelompokkan sebagai zaman kekacauan. Kelompok ini dianggap sebagai
“pemberontak” karena mereka membuat karya yang penuh perasaan bahkan berlebihan. Karya
seniman romantisme ini terkesan dinamis, berani, dan menggebu-gebu. Ekspresi jiwa mereka
tidak hanya pada bentuk melainkan juga warna-warnanya yang menyala.
Tokoh aliran ini yang paling terkenal adalah Teodore Gericault (1791-1921), Eugene Delacroix
(1798-1863). Jean Baptiste Camille Corot (1798-1875), Rousseau (1812-1967), dan Millet
(1875)
4. Realisme
Realisme atau ajaran yang selalu selalu bertolak dari kenyataan, dilandasi oleh perasaan
tersinggung Gustave Courbert (1819-1877) dan kelompoknya lantaran tidak diberi kesempatan
tampil untuk pameran hasil karyanya di galeri seni saat itu. Kemunculan realisme ini dapat
dipahami, karena di Eropa saat itu system kerajaan dan kondisi kesenian yang feodalistik tengah
memudar.
Dulu rakyat jelata tidak bias menjadi objek gambar. Justru Courbert dengan berani menampilkan
objek rakyat biasa yang serba kekurangan. Keberanian Coubert saat itu merefleksikan suasana
kehidupan masyarakat di Eropa yang terkesan dan penuh goncangan.
5. Naturalisme
Aliran ini berjalan dengan aliran sebelumnya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya lebih
ditegaskan dengan perkembangan pemikiran social yang kembali mempelajari alam. Model
lukisan yang keluar saat itu adalah lukisan “jendela terbuka”, artinya pemandangan yang tampak
dari jendela.
Sejalan dengan perginya para pengembara Eropa mengelilingi dunia, kehidupan kesenian lebih
terfokus dan merenungkan kenyataan-kenyataan alam. Dari sinilah kemudian aliran naturalisme
muncul. Naturalisme sendiri berarti karya seni rupa yang memiliki sifat kebenaran fisik dari alam
nyata.
6. Impresionisme
Impresionisme adalah aliran yang mengutamakan pemberian kesan atau pengaruh pada perasaan
daripada kenyataan. Dengan perkataan menampakkan kilasan cahaya yang kuat.
Kemunculan aliran ini sebagai reaksi dari pelukis naturalistic yang hanya meniru alam. Pelukis
aliran ini yang sangat terkenal adalah Claude Monet (1840 – 1926), Eduard Manet, Camille
Pisaro dan Aguste Renoir.
7. Post Imprisionisme
Aliran ini lebih tepat dipandang sebagai gerakan seni bersama yang dilakukan dalam waktu yang
sama. Masa ini adalah sebagai tonggak dimulainya periode seni rupa modern di eropa yang
pengaruhnya tersebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Empat tokoh terkemuka aliran
ini adalah :
a. Vincent van Gogh (1853-1890) beraliran Ekspresionisme
b. Paul Gezanne (1839-1906) beraliran Kubistik
c. Paul Gaugin (1848-1903) beraliran Simbolisme
d. George Seurat (1859-1991) beraliran Pointilisme
Aliran seni rupa modern adalah gerakan yang lebih menekankan kebebasan pada individu.
Dalam aliran ini mementingkan eksperimen dalam berkesenian, agar kebebasan seniman dalam
mengungkapkan gagasan berpijak pada hati nurani.
8. Pointilisme
Adalah gerakan seni rupa yang tampak melukis dengan susunan titik-titik. Pemilihan titik ini
akibat pengaruh cahaya yang dalam praktiknya cahaya tersebut memancar dengan lembut.
Karena itu, pemilihan warnanya bersifat sekunder.
Tokoh utama aliran ini adalah George Seurat, Paul Signac.
9. Simbolisme
Simbolisme merupakan gerakan seni rupa sebagai symbol. Garis, warna dan objek gambar
adalah symbol dari gagasan penciptanya. Pelukis yang paling memahami symbol-simbol yang
dibuat. Tokoh aliran ini adalah Paul Gauguin, Rousel dan William Blake.
10. Ekspresionisme
Adalah gerakan seni rupa modern yang mengutamakan pengungkapan perasaan-perasaan yang
berkecamuk dalam batin. Sesuai dengan namanya seniman ekspresionisme memandang objek
gambar berdasarkan getaran emosi. Tokoh aliran ini Vincent van Gogh, Emilde Nolde dan Karl
Schmidt.
Van Gogh pelukis asal Belanda menjadi pelopor gerakan aliran ini. Dalam perjalanan hidupnya
yang penuh kegagalan dan penderitaan batin yang bergayut dapat terekam dalam setiap
karyanya. Lukissan yang berjudul “Potret Diri” (1887) dan “Starry Night” (Malam Penuh
Bintang) sangat jelas menampakkan luapan emosi yang menyala-nyala.
11. Fauvisme
Gerakan seni rupa modern di Eropa yang mementingkan subjek pelukis telah berkembang pesat.
Fauvisme semakin mempertegas pentingnya eksperimen.
Para pelukis Fauvisme mendasarkan konsep karyanya pada rasa cinta yang mendalam, sehingga
bentuk apapun yang dilukisnya merupakan penyaluran rasa cinta. Aliran ini seolah-olah melukis
dengan warna, garis dan bidang seenaknya. Tokoh aliran ini ialah Hendri Matiasse, Jan Sluyter
dan Leo Gustel.
12. Kubisme
Adalah gerakan seni rupa modern yang memandang objek gambar dapat dikembalikan pada
objek dasar, yaitu kubus, silinder, bola, balok, segi tiga, kerucut dan sebagainya. Tokoh aliran ini
adalah Paul Gezanne, George Braque, Juan Gris, Fernand Lerger, dan Pablo Picasso.
Aliran kubisme memiliki dua tahap perkembangan, yakni Kubisme Analitik adalah usaha
menganalisa objek-objek gambar dengan ukuran geometris dan Kubisme Sintetik adalah usaha
mengumpulkan atau mengintegrasikan bagian-bagian gambar yang berbeda-beda menjadi satu
kesatuan kembali sekalipun tidak harus selalu sama dengan sebelumnya.
13. Futurisme
Gerakan aliran ini bermaksud memandang kehidupan sebagai sesuatu yang dinamis, bukan statis
sebagaimana yang digambarkan oleh kaum kubistik.
Lukisan aliran ini berkisar tentang suasana dinamis seperti keramaian di pasar, pesta, arak-
arakan. Tokoh aliran ini Carlo Carra dan Buido Saverini.
14. Abstraksionisme
Aliran ini ada dua yaitu aliran Ekspresionisme Abstrak yang memandang bahwa ekspresi jiwa
tidak bias dihubungkan sama sekali dengan objek apapun. Tokoh aliran ini adalah Wassily
Kadinsky. Kedua aliran Abstraksionisme Geometris aliran ini lebih menonjolkan bidang yang
diisi dengan warna dan dipilah-pilah dengan garis yang tegas. Tokoh aliran ini Piet Mondrian,
Van der Leek dan Malevich.
15. Dadaisme
Aliran dadaisme adalah gerakan seni rupa modern yang memiliki kecenderungan menihilkan
hokum-hukum keindahan yang ada sebagai protes terhadap situasi sosial yang tidak menentu di
saat dan setelah Perang dunia I. Ciri-ciri utama aliran ini adalah paduan berbagai karya lukisan,
patung, atau barang tertentu dengan menambah-nambah unsur rupa yang tak lazim sebagai
protes kepada keadaan sekitarnya. Gaya ini pada awalnya didirikan oleh kelompok kabaret
Voltaire tahun 1916 dengan mendirikan sebuah kelompok seni bernama ‘Dada’. Anggota
kelompok anatara lain Hugo Ball, Hans Arp dan Marcel Duchamp.
16. Surealisme
Surealisme berasal dari dua kata yaitu sur artinya bawah, dan realis artinya nyata, seperti
kejadian di dalam mimpi. Tokoh dunia dalam aliran ini adalah Salvador Dali (Spanyol), Max
Ernst (Jerman), Odilon Redon (Perancis), Marc Chagall (Rusia), Joan Miro (Spanyol).
Dalam dunia musik, istilah atau kata-kata musik didominasi oleh bahasa Italia (eropa). Kata-kata
ini mempunyai pengertian internasional. Di bawah ini merupakan penjelasan singkat yang
berhubungan dengan pengertian istilah musik di Indonesia. Pembakuan bahasa atau istilah musik
di Indonesia masih belum lengkap, tapi secara umum istilah ini sering digunakan dalam
pendidikan musik di Indonesia.
Nada: bunyi atau suara yang terukur dengan nilai satuan laras
Laras: ukuran bunyi; untuk menghitung satuan nada ( satu laras/setengah laras)
Interlude (interludium): selingan; apa saja yang dimainkan sebagai hiburan diantara dua bagian
yang serius, kemudian juga merupakan sebuah komposisi tersendiri.
Interpretasi (interpretation): cara kita menterjemahkan suatu komposisi dengan penuh tanggung
jawab terhadap komponis serta musiknya dan dengan mempertimbangkan segala aspek-aspek
musikal, gaya, selera jaman dan sifatnya.
Tanda kunci (clef) : untuk menentukan register suara dalam penulisan notasi misalnya kunci G.
Tanda mula (key signature): tanda aksidental berupa kres dan mol yang
menandai/menentukan tonika atau nada dasar.
Tanda sukat/birama (time signature): untuk menentukan jumlah ketukan dalam satu birama misal
4/4, dalam satu birama terdapat 4 ketukan masing-masing not seperempatan.
Tangga nada (scale): Musik barat kebanyakan menggunakan tujuh nada yang dikelompokkan
dalam dua jenis yaitu tangga nada mayor dan minor ( major scale dan minor scale).
Akor: nada-nada yang dibunyikan bersama dan menimbulkan suara yang harmonis, terdiri dari
dua nada atau lebih. Akor terbentuk dari nada-nada dalam suatu tangga nada
Tanda tempo: tanda tentang cepat atau lambatnya lagu dinya-nyikan. Pada dasarnya tanda tempo
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu lambat, sedang, dan cepat.
Tanda dinamik: tanda tentang keras atau lembutnya suatu lagu dinyanyikan. Sama halnya dengan
tanda tempo, tanda ini secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis yaitu lembut, sedang, dan
keras.
Tanda Pugar/natural: Adalah tanda untuk mengembalikan nada yang semula mendapatkan tanda
kres atau mol dalam satu birama.
Acciaccatura: tanda hiasan berupa not kecil dengan garis silang; yang dibunyikan secara cepat;
hamper serentak dengan nada pokok.
Acoustic: ilmu bunyi; yang berhubungan dengan resonansi; gema dalam sebuah instrument atau
gedung.
Alto: Suara rendah wanita dibawah sopran; singkatan dari biola alto; singkatan dar saxophone
alto; tanda kunci yang mengunci nada C pada garis ketiga dari balok not.
Andante: berasal dari andare (berjalan); tempo yang sama seperti orang berjalan; tempo sedang.
Appoggiatura: tanda hiasan brupa not kecil yang bersifat bersubstraksi; bernilai setengah nada
pokok, atau jika nada pokok bernilai tiga, sepertiga, atau dua pertiga nada pokok; dimainkan
lebih cepat, tetapi tetap mengambil waktu dari nilai nada pokoknya (on the beat)
Argpeggio: nada-nada suatu akor yang dimainkan dengan cepat, secara berurutan seperti petikan
pada instrument gitar; trinada yang dimainkan berurutan gerak panjang.
Arrangeren; menggubah lagu; membubuhi suatu iringan pada lagu, atau merubah iringan atau
gubahan. Hasil dari penataan itu disebut: aransemen.
Assai; sangat
Aubade: music yang diselenggarakan pagi hari sebagai persembahah atau penghormatan.
Augmentation: memperbesar, memperbanyak, misalnya nilai-nilai nada menjadi dua kali lipat.
Augmented: diperbesar
B.
Bagpipe: alat musik tiup asalnya dari asia, tetapi menjadi alat music rakyat dari Scotland, terdiri
dari beberapa pipa untuk membawakan melodi dan satu dua pipa yang hanya bersuara satu nada
(drones) serta suatu kantong angin (wind-bag) yang dijepit dengan lengan untuk mengalirkan
udaranya ke pipa-pipa.
Banyo: alat musik berdawai terkenal dari rakyat negro di AS bagian selatan, kemudian dipakai
juga pada orkes Jazz, lehernya seperti gitar, tetapi badanya bundar berselaput kertas pada
gendering.
Baritone: jenis suara pria, antara bas dan tenor; nama alat musik tiup atau alat lainnya yang
wilayah nadanya setingkat.
: barok; jaman/era barok; ajaib sesuatu yang aneh, lain dari yang lain; dalam sejarah kesenian
dipakai untuk menunjukan jaman tertentu (akhir abad ke -17 dan abad ke-18)
Bass: bas; suara pria yang paling rendah; register bawah, penjelasan tambahan untuk semua alat
music yang paling rendah wilayah nadanya; kunci bas lebih dikenal dengan nama kunci F.
Bel Canto: nyanyian bagus; maksunya tehnik vocal dari Italia yang bertitik berat pada keindahan
dan kemantapan suara (colour).
Blockflote: suling dari kayu; lobang untuk meniupkan udara adalah sipit.
Boogie Woogie: suatu gaya khas dari musik Jazz. Tangan kiri secara ostinato (diulang-ulang)
membawakan bentuk irama, sedangkan tangan kanan bergerak dengan babas seolah
berimprovisasi.
Breve: singkat; jenis birama 2/2; not benilai ½ menjadi satuan waktu; jenis birama 4/4 dimainkan
dengan pembagian dua beat.
Broken chords: trinada yang dimainkan berturutan gerak pendek; pecah akor; arpeggio pendek.
C.
Cadenza: kadens; penutup, bagian akhir komposisi berdasarkan akor-akor utama yang
menegaskan pertangganadaan, atau menunjukan ke suatu modulasi; deretan berupa hiasan yang
bebas sebagai persiapan bagian akhir komposisi; pada konser solo dengan orkes, cadenza
merupakan bagian yang cukup panjang, agar pemain solo dapat memamerkan keterampilannya.
Canon: kanon; lagu bersuara dua atau lebih, yang melodinya secara berurutan ditiru oleh masing-
masing suara.
Cantabile: berlagu
Cantata: adalah sebuah vokal komposisi dengan instrumental iringan , biasanya dalam beberapa
gerakan , sering melibatkan paduan suara .
Celesta: alat music seperti piano kecil tetapi sumber suara adalah tongkat-tongkat baja (bukan
dawai) suaranya tinggi dan halus.
Cello: singkatan dari violon-cello, biola besar dengan posisi memainkan alat dengan cara dijepit
antara kedua kaki, suaranya merdu sekali dan wilayah nadanya rendah.
Cembalon: alat music berdawai yang mendahului piano, dawainya dipukul dengan martil-martil
kecil.
Choral: lagu gereja yang dibawakan paduan suara bersuara empat (SATB)
Chord: akor
Chromatic: berjarak setengah laras antara nada satu dengan yang lain.
Clarinetto: klarinet, alat tiup kayu, wilayah nadanya sama dengan biola.
Clavicembalo: alat music yang mendahului piano, memakai klaviatur (kadang-kadang sampai
dua atau tiga). Letaknya dawai sama jurusannya dengan tuts, dan dawainya dipetik bukan
dipukul.
Clef: kunci
Closed position: susunan tertutup, susunan dimana nada-nada dari suatu trinada berdekatan.
Concerto: pergelaran musik (konser); bentuk ciptaan yang dimainkan oleh suatu alat music atau
lebih, secara bersama-sama atau berselingan dengan orkes lengkap.
Contrabasso: kontrabas, alat gesek yang terbesar dengan wilayah nada terendah.
Contrapunnctus: kontrapung; titik lawan titik. Terhadap satu melodi tertentu, dicipta melodi lain,
melawan tiap not dari melodi pertama itu terdapat not lain sehingga terwujud suatu melodi baru.
Cymbals: simbal; alat pukul terdiri dari dua keeping logam. Seperti tutup panic yang saling
dipukul. Atau satu kepingan logam yang digantung sehingga jika dipukul dapat bervibrasi bebas.
D.
Decrescendo: berhubungan dengan tanda dinamik; makin lama makin lemah (volumenya
berkurang)
Diatonos (diatonic): (dia=terus, tonos=nada): deretan atau urutan nada yang terus menerus.
Tangganada diatonic berdasarkan jarak-1(tonos) dan jarak-1/2(semi-tonos);
Dominant (dominan) nada kelima dari tangganada, peranannya sangat penting (root)
Duetto /duo (duet): gubahan untuk dua suara manusia/dua instrument/dua pemain.
Duool : pembagian not bernilai tiga dalam dua bagian misalnya pada jenis birama 6/8, misalnya
not 3/8 dibagi 2 not 1/8 geraknya seolah memperlambat.
Dynamica: dinamik; ilmu gaya; dalam dunia music semua hal yang berhubungan dengan
perbandingan volume nada (keras-lembut)
E.
English horn: alat music tiup; bukan horn tapi hobo! Yaitu hobo-alto karena lebih besar daripada
hobo biasa, wilayah nadanya lebih rendah.
Enharmonis: pada bangsa Yunani nama untuk tetrachord yang terdiri dari jarak-jarak: 2-1/4-1/4.;
nada yang suaranya sama, tetapi namanya berlainan, misalnya Cis=Des; Eis=F.
Espressivo: berperasaan.
Etude: Latihan, komposisi music yang mengandung tehnik latihan, lagu untuk mengembangkan
teknik-main.
Extended position: atau open position; susunan terbuka, nada-nada dari trinada berjauhan, antara
yang kesatu dan ketiga jaraknya melebihi oktaf.
F.
Fagot: alat tiup yang panjang dari kayu, yang wilayah nadanya rendah sekali, biasanya
digunakan dalam musik orchestra
Falsetto: nada pria register suara yang lebih tinggi daripada normal dan menghasilkan suara
tinggi seperti seara wanita.
Flute: suling. Sampai abad pertengan abad ke 18, suling ditiup seperti blockflote atau recorder.
Pada orkes simfoni dipakai flauto traverse, yaitu suling dengan lobang peniupnya disamping
pangkal tiup.
Forte: keras; volumenya besar)
Fragment: sebagian.
Fuga: pelarian; pengungsian; komposisi polifonis bersuara dua atau lebih. Satu suara
membawakan tema dan disusul suara-suara yang lain membawakan tema itu juga menurut
peraturan dan urutan tertentu.
G.
Glissando: meluncur, tergelincir (nada-nada yang dibunyikan dengan menyeretkan jari lewat
gerigi sehingga urutannya cepat sekali)
Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di
masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Ragam bentuk kesenian
Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai
dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya. Dari sekian banyak bentuk kesenian yang
berkembang, salah satunya adalah bentuk karya seni rupa.
Bentuk karya seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan merupakan bentuk
pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari masyarakat yang mem-buatnya.
Meskipun bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam
bentuk karya seni rupa daerah tersebut. Mengapa ? Karena seni mempunyai bebe-rapa sifat
sebagai berikut :
a. Kreatif
Kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada.
b. Individu / kelompok
Ciri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain
atau kelompok masyarakat lain.
c. Perasaan
d. Abadi
Keindahan atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang melihat
atau mendengarnya. Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada keindahan
yang dihasilkan.
e. Umum
Tidak mengenal batasan wilayah. Seni dapat diterima secara umum oleh segala bangsa, bahasa
berlaku sepanjang waktu.
Berdasarkan dimensinya
Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi. Pengertian
dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau volume. Karya seni yang
mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau tri matra, sedangkan karya seni yang
hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.
Berdasarkan Kegunaannya
Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa
diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan hidup. Sehingga karya
seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
Yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan
sehari-hari. Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi ganda. Contohnya : meja, kursi,
sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan sebagainya.
Yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja. Pembuatannya hanya bertujuan
untuk pemenuhan rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi seniman saja. Contohnya : lukisan dan
patung karya para seniman.
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni sering disebut dengan media.
Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan
sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik. Untuk itu,
sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami terlebih dulu mengenai bermacam
media, sifat dan cara menggunakan serta teknik pembuatan karya.
Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media yaitu media suara, gerak dan rupa atau
gabungan ketiganya. Namun pada materi ini, hanya dibahas mengenai media rupa saja.
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa diantaranya
adalah :
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk pensil
berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam.
Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar.
Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H,
sering digunakan untuk menggambar proyeksi
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya hitam
pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali keliru
ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan
kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan
pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan
Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap
dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang
bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air.
Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil
(dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah kering
dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai
dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan
bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih
kasar.
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1. Bahan Lunak
Contohnya ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2. Bahan Keras
- Untuk menggambar atau melukis digunakan teknik garis (linier), aquarel, pointilis, plakat,
arsir atau dussel.
- Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung dan
sebagainya.
Warna
by yomaseptiantika in Gambar hasil karya seni rupa terapan daerah Tag:hue, nirmana dwimatra,
pembelajaran seni rupa SMP, Seni Budaya, seni rupa SMP, skema warna, value, warna, warna
dingin, warna panas
Warna yang kita lihat sebenarnya adalah spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda yang
kemudian ditangkap oleh indera penglihatan kita (mata) lalu diterjemahkan oleh otak sebagai
sebuah warna tertentu. Sebagai contohnya adalah, kita melihat warna hijau yang terdapat pada
daun karena cahaya yang datang (umumnya cahaya matahari yang punya spektrum cukup
komplit) diserap oleh daun selain warna hijau yang dipantulkan, dan cahaya hijau inilah yang
kita tangkap sehingga kita dapat melihat bahwa daun berwarna hijau. Jadi faktor terpenting bagi
kita untuk melihat sebuah warna dengan baik adalah cahaya yang mengenai benda tersebut
(bayangkan kita berada di suatu ruangan gelap…tentunya kita tidak dapat melihat dengan jelas
warna suatu benda).
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, Siswa diharapkan dapat menyebutkan apa itu warna, serta apa itu
hue dan value.
Warna menurut kejadiannya dibedakan menjadi dua, yaitu warna addtive dan subtractive. Warna
additve adalah warna yang berasal dari cahaya yang disebut spectrum, yaitu merah (Red), hijau
(Green), dan biru (Blue) dalam komputer disebut model warna RGB. Sedangkan warna
subtractive adalah warna yang berasal dari bahan yang disebut pigmen, terdiri dari kuning
(Yellow), magenta, sian (Cyan) dalam komputer disebut CMY.
D. Peranan Warna
Warna dapat memberi kesan hidup pada suatu benda dan dapat pula menambah nilai komersial
benda tersebut. Warna dapat juga digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan sesuatu hal,
baik itu benda, kejadian maupun orang (misalnya dalam penyebutan warna kulit orang).
Peran warna yang terutama ialah kemampuannya untuk mempengaruhi mata kita sehingga
membangkitkan emosi. Mulai dari perasaan sedih sampai dengan perasaan gembira.
Warna dibedakan menjadi 3 dimensi:
1. Hue
Hue diartikan sebagai istilah untuk menunjukkan nama dari suatu warna.
1. Primer : sering juga disebur dengan istilah warna pertama karena merupakan warna
pokok dan bukan murapak warna yang dihasilkan oleh percampuran antar warna. Terdiri dari
warna merah, kuning, dan biru
2. Sekunder : sering juga disebut dengan warna ke-2 dan merupakan warna yang terbentuk
dari campuran dua warna primer. Contonhya adalah hijau, unggu, dan jingga.
3. Intermediet : warna yang terjadi dari percampuran antara warna primer dengan warna
dihadapannya
4. Tersier : merupakan warna yang terbentuk dari campuran antara warna sekunder lain
atau warna primer
5. Kuarter : warna percampuran antara warna primer dengan warna tersier dan warna
sekunder dengan tersier.
(Sumber: www.visibone.com)
Tampilan suatu warna juga dapat memberi suatu kesan panas atau dingin. Warna yang
cenderung gelap memiliki kesan dingin dan warna yang cenderung terang memiliki kesan panas.
Karena sesuai dengan dimensinya, intensitas dan nilai tone warna akan menunjukkan sifat
masing-masing warna.
Warna-warna yang berkesan jauh dapat pula berkesan sebaliknya yaitu dekat
1. Value
Dalam value kita akan mempelajari tentang terang gelapnya warna. Value disebut juga
brightness atau lightness. Value adalah nilai gelap terang warna yang biasaya dinilai dengan
ukuran persen, dimana 0 % = hitam dan 100 % = putih. Lalu bagaimana mengubah value ?.
Caranya adalah dengan menambah putih sehingga warna menjadi lebih terang (high value) atau
dengan menambah hitam (low value). Value yang lebih terang dari normal disebut dengan tint,
dan value yang lebih gelap disebut dengan shade.
1. White :W
2. High light : yellow yellow
3. Light :L yellow, orange, yellow orange
4. Low light : LL orangge, green,
5. Middle :M red orrange, blue green
6. High dark : HD red, blue
7. Low dark : LD red violet, blue violet
8. Dark :D violet
9. Black :B black
1. Intensity / Chroma
Dimateri ini kita akan mempelajari tentang cerah suramnya warna. Warna-warna dalam intenity
yang penuh akan sangat mencolok, namun jika kita mampu mengolahnya dengan baik akan
memperoleh hasil yang maksimal dalam karya. Warna-warna dengan intensity yang lebih rendah
memberi kesan yang lebih lembut. Perubahan dalam intensity dapat dibuat melalui pencampuran
dengan warna komplementer (warna yang saling berhadapan).
Warna-warna dapat diseimbangkan dengan pengulangan beberapa dari warna-warna yang sama
dalam beberapa bagian susunan. Pengulangan ini disebut juga dengan repetition. Kombinasi dari
beberapa warna dikatakan menyatu apabila setiap warna mempunyai sesuatu yang sama dengan
tiap-tiap warna lainnya. Ada beberapa cara mudah untuk menyatukan warna, yaitu:
3. Dengan menetralisisr
Penggunaan warna kerap dihubungkan dengan lambang dari kesan yang ditimbulkan. Warna juga
dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang.
E. Rangkuman
Dapat disimpullkan bahwa kesan yang ditimbulkan oleh warna dipengaruhi pula oleh cahaya
yang diterima oleh warna tersebut. Warna juga memiliki karakter dan karakter ini sering
dikaitkan dengan emosi seseorang. Warna juga dapat memberi kesan luas atau sempit pada suatu
area.