id
SKRIPSI
G0009084
FAKULTAS KEDOKTERAN
Surakarta
2013
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Results: Statistical tests using Chi Square test performed on the three variables.
The first variable is the level of knowledge of family planning acceptors on
injectable contraceptives. The result of the statistic test showed that (X2) of 6.880
with a significance (p) of 0.009. P value <0.05 means that the level of 95% or 5%
significance level are significant for both variables. The second variable is the
level of formal education of family planning acceptors. Statistical tests performed
with the Chi Square test showed that (X2) of 2.140 with significance (p) of 0.144.
P-value > 0.05 means that the level of 95% or 5% significance levels were not
significant for both variables. The third variable is the employment status of
family planning acceptors. Statistical tests performed with Chi Square test showed
that (X2) of 6.351 with a significance (p) of 0.012. P value < 0.05 means that the
level of 95% or 5% significance level are significant for both variables. From the
results of statistical tests of regression analysis can be seen that the level of
knowledge has a value of statistical test (wald) is 4.084 and the greatest
significance (p) is the smallest 0.043. The level of knowledge is the most
dominant factor associated with the selection of injectable contraceptives.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan pertolongan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang “Karakteristik Akseptor KB Baru
dan Aktif dalam Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik di Wilayah Gajahan
Surakarta” Shalawat dan salam terkirim kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wa Sallam dan orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnahnya.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan program pendidikan dokter di FK UNS Surakarta. Dalam
proses penyusunan skripsi ini, penulis tak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SpPD-KR.FINASIM selaku Dekan FK
UNS Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS Surakarta.
3. Dr. H. Endang Sutisna Sulaiman, dr., M.Kes., selaku Pembimbing Utama
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi bagi penulis dalam
penelitian ini.
4. Prof. Dr. H.A.A. Subijanto, dr., M.S., selaku Pembimbing Pendamping
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi bagi penulis dalam
penelitian ini.
5. Suparman, dr., M.Kes., selaku Penguji Utama yang telah memberikan
saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
6. H. Rifai Hartanto, dr., M.Kes., selaku Penguji Pendamping yang telah
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Laboratorium IKM dan Bagian Skripsi FK UNS
Surakarta.
8. Seluruh Staf Puskesmas Gajahan Surakarta yang telah banyak membantu
dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
9. Orang tua dan seluruh kerabat yang selalu memberikan dukungan dan doa
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku yang tak tergantikan Mustafa, Ami, Regina, Rifa,
Rully,yang telah memberikan dukungan dan motivasi dan selalu
membantu penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Fiqih Faruz R
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan akseptor KB
baru dan aktif dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik?
2. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan formal akseptor
KB baru dan aktif dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik?
3. Apakah terdapat hubungan antara status pekerjaan akseptor KB baru
dan aktif dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan akseptor KB baru dan aktif dengan pemilihan metode
kontrasepsi suntik.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
formal akseptor KB baru dan aktif dengan pemilihan metode
kontrasepsi suntik.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara status pekerjaan
akseptor KB baru dan aktif dengan pemilihan metode kontrasepsi
suntik.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi pengelola program KB
mengenai pemilihan metode kontrasepsi suntik.
2. Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan
untuk melakukan penelitian yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Program Keluarga Berencana Nasional
Menurut BKKBN, KB adalah upaya peningkatan
kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia sejahtera. Selain itu, sesuai World Health Organisation
(WHO) expert committee 1970, KB adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami isteri untuk mendapatkan
tujuan-tujuan tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval
di antara kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Tujuan dari program KB menurut BKKBN adalah
membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar
diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Suratun (2008), sasaran langsung dari program
KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu pasangan yang
wanitanya berusia antara 15-49 tahun, karena kelompok ini
merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan
setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan. PUS
diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB aktif lestari
sehingga memberi efek langsung terhadap penurunan fertilisasi.
Sementara itu, sasaran tidak langsung program KB menurut
Hartanto (2002) adalah organisasi-organisasi, lembaga-lembaga
kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta,
tokoh-tokoh masyarakat (alim ulama, wanita, dan pemuda).
Akseptor KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dalam
ikatan perkawinan commit to user
sah yang menggunakan salah satu alat/obat
4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Karakteristik Akseptor:
1.Tingkat
Pengetahuan Alat
Kontrasepsi Suntik
2.Tingkat Pendidikan
Akseptor
3.Status Pekerjaan
4. Paritas
5. Ekonomi
Faktor pendukung :
Pemilihan Metode
Kontrasepsi Suntik
a. Ketersediaan Alat KB
b.Kualitas Layanan KB
c. Jarak ke tempat
pelayanan
Faktor Pendorong :
1) KIE KB
2) Dukungan suami dan
keluarga
Keterangan :
Tidak diteliti :
Diteliti :
C. Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan akseptor KB baru dan
aktif dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik.
2. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan formal akseptor KB
baru dan aktif dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik.
3. Terdapat hubungan antara status pekerjaan akseptor KB baru dan aktif
dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi :
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB
baru dan aktif di Wilayah Gajahan Kota Surakarta.
2. Kriteria Inklusi dan Ekslusi :
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum setiap penelitian dari
suatu populasi suatu target dan terjangkau akan diteliti (Nursalam,
2003). Adapun kriteria inklusi sampel yang akan diteliti yaitu: a)
Akseptor yang menggunakan KB suntik dan metode lain di Wilayah
Gajahan Kota Surakarta b) Akseptor KB lain yang pindah
menggunakan KB suntik c) Akseptor KB suntik yang bersedia
menjadi responden d) Bisa membaca dan menulis e) Sedang dalam
keadaan sehat dan tidak terganggu jiwanya.
Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek
memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak dapat diikutsertakan dalam
penelitian (Nursalam, 2003). Adapun kriteria eksklusi yaitu: a)
Akseptor KB yang tidak bersedia menjadi responden b) Non
Akseptor KB.
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
dimana :
n : Jumlah sampel penelitian
N : Subyek penelitian
d : Tingkat kemaknaan
Diketahui :
a. Jumlah peserta KB baru dan aktif di Puskesmas Gajahan,
N =604 peserta
b. Tingkat kemaknaan = d = 0,05
Ditanya :
Jumlah sampel penelitian (n) ?
Jawab :
n=
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
= 85,79
» 86
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
D. Rancangan Penelitian
Pemberian kuesioner
Pemilihan Metode
Kontrasepsi Suntik
Analisis Data
Simpulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Skala: Nominal
Skala: Nominal
2. Variabel Terikat
a. Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik
Suatu tindakan yang dilakukan akseptor dalam memilih
kontrasepsi suntik. Dibagi menjadi dua kategori, memilih
kontrasepsi suntik dan tidak memilih kontrasepsi suntik.
commit to user
Skala: Nominal
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian
ini adalah dengan pemberian kuesioner pada responden penelitian. Data
primer yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden dengan
menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan
kontrasepsi suntik. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden,
responden diberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian
diminta menandatangani lembar persetujuan. Peneliti akan datang sendiri
ke responden yang berada di Wilayah Gajahan Surakarta dan selama
mengisi kuesioner dipantau dan dibimbing oleh peneliti, bila ada yang
tidak jelas maka dijelaskan oleh peneliti.
1. Instrumen
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang meliputi pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
pemilihan kontrasepsi suntik. Kuesioner ini dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan tentang tingkat pengetahuan mengenai alat kontrasepsi
suntik serta data tentang variabel yang akan diteliti yaitu tingkat
pendidikan dan status pekerjaan.
2. Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu
yaitu dengan pengujian validitas dan reabilitas.
a. Uji Validitas Instrumen
Menurut Notoatmodjo (2002), validitas adalah suatu indeks
yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang
diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan analisis butir soal yaitu
skor yang ada pada butir pertanyaan dipandang sebagai nilai x dan
skor total dipandang sebagai nilai y. Selanjutnya dihitung dengan
korelasi product moment.
Setelah diperoleh harga rxy (koefisien korelasi hitung)
hasilnya dikorelasikan dengan harga kritik product moment. Jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
harga rxy > rtabel maka dapat dikatakan butir itu valid dengan α =
5%
Perhitungan validitas kuesioner dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
r : Koefisien korelasi item dengan skor total
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
N : Jumlah subjek penelitian
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner
yang disusun mampu mengukur apa yang hendak diukur.
Kuesioner tersebut selanjutnya dibagikan kepada sekelompok
individu yang memiliki kesamaan dengan sampel penelitian.
Selanjutnya dilakukan uji signifikansi yaitu dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hitung. Jika harga r hitung > r
tabel maka dapat dikatakan butir soal tersebut valid dengan α =
10%. Apabila pada uji signifikansi ada item pertanyaan yang tidak
memenuhi taraf signifikansi, pertanyaan tersebut dihilangkan,
diganti, atau direvisi. Uji coba dilakukan terhadap 30 responden di
luar responden sesungguhnya.
b. Uji Reabilitas Instrumen
Menurut Notoatmodjo (2002), reliabilitas ialah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji
item pertanyaan yang telah dilakukan uji validitasnya. Data
dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach ≥ 0,60. Apabila nilai
yang diperoleh di bawah angka kritis, maka kuesioner tersebut
tidak reliabel sebagai alat ukur (Ghozali, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
d. Processing
Processing adalah proses mengolah data agar dapat menganalisis.
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan sudah dilakukan
pengkodean, maka langkah pengolahan data selanjutnya adalah
memproses data agar dapat dianalisis.
e. Cleaning
Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
diproses apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan dapat terjadi
pada saat data diproses ke dalam komputer.
2. Teknik Analisis Data
Analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analitik. Analisis
deskriptif menjelaskan karakter sampel sedangkan analisis analitik
terdiri dari analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
a. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-
masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat.
Melalui prosentasi dan frekuensinya. Analisis univariat untuk
menganalisis pengetahuan mengenai alat kontrasepsi suntik,
tingkat pendidikan, pekerjaan dengan pemilihan metode
kontrasepsi suntik.
b. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menjelaskan hipotesis
hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis bivariat
untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas pengetahuan,
pendidikan, dan pekerjaan dengan variabel terikat pemilihan
metode kontrasepsi suntik. Dengan menggunakan uji Chi Square.
Dari data statistik tersebut dapat ditetapkan:
1) Hipotesis penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika
dengan P value lebih kecil dari alpha 0,05.
2) Hipotesis penelitian Ha ditolak dan Ho diterima jika
dengan Pcommit to user
value lebih besar dari alpha 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
c. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dapat memberikan informasi mengenai
hubungan ketiga faktor (tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan,
status pekerjaan) secara simultan dengan pemilihan kontrasepsi
suntik. Analisis ini dilakukan untuk menentukan faktor paling
dominan yang berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi suntik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing
variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan tentang kontrasepsi suntik,
tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan pemilihan kontrasepsi suntik. Semua
variabel dinyatakan dengan skala nominal sehingga deskripsi dilakukan dalam
bentuk distribusi frekuensi.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
tentang Kontrasepsi Suntik
Rendah 9 10,5
Tinggi 77 89,5
Total 86 100,0
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Rendah 24 27,9
Tinggi 62 72,1
Total 86 100,0
Bekerja 36 41,9
Total 86 100,0
Tidak 8 9,3
Ya 78 90,7
Total 86 100,0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
C. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dapat memberikan informasi mengenai hubungan
ketiga faktor (tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, status pekerjaan)
secara simultan dengan pemilihan kontrasepsi suntik, atau hubungan masing-
masing faktor dengan pemilihan kontrasepsi suntik secara parsial (dengan
mempertimbangkan pengaruh faktor lain). Dalam penelitian ini analisis
multivariat dilakukan untuk menentukan faktor paling dominan yang
berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi suntik.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Multivariat Hubungan antara Tingkat Pengetahuan,
Tingkat Pendidikan, dan Status Pekerjaan dengan Pemilihan
Kontrasepsi Suntik
BAB V
PEMBAHASAN
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada para akseptor KB baru dan aktif
di Wilayah Gajahan dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Mayoritas responden adalah akseptor kontrasepsi suntik (90,7%). Berdasarkan
karakteristiknya diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat
pengetahuan tinggi (89,5%), berpendidikan tinggi (72,1%), dan tidak bekerja (58,1%).
2. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kontrasepsi suntik dengan
pemillihan kontrasepsi suntik.
3. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemillihan kontrasepsi
suntik.
4. Terdapat hubungan antara status pekerjaan dengan pemillihan kontrasepsi suntik.
5. Tingkat pengetahuan tentang kontrasepsi suntik merupakan faktor paling dominan
yang berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi suntik.
B. Saran
Berkenaan dengan penelitian yang telah dilakukan maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut.
1. Perlu dilakukan penyuluhan mengenai alat kontrasepsi untuk meningkatkan kesadaran
pasangan usia subur untuk menggunakan alat kontrasepsi.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan variabel tingkat pengetahuan mengenai
kontrasepsi suntik, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan akseptor KB baru dan
aktif terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik.
commit to user
29