Laporan Fisika
Laporan Fisika
Tujuan Praktikum
1. Dapat menggunakan alat ukur jangka sorong, micrometer scrup, dan neraca
teknis.
2. Dapat menentukan massa jenis suatu zat cair dan padat.
Dasar teori
Massa jenis (P) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan
volumenya. Nilai massa jenis hanya bergantung pada jenis zat, tidak bergantung
pada massa atau volume zat. Dengan kata lain, nilai massa jenis suatu zat adalah
tetap. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya
Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada massa
maupun volume zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya, oleh karenanya zat
yang sejenis selalu mempunyai masssa jenis yang sama. Satuan massa jenis
adalah kg/m3 atau g/cm3, jenis zat dapat diketahui dari massa jenisnya. Massa
jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi)
akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang dinamakan “Massa Jenis Relatif”. Rumus
massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama (Bredthauer,
1993).
Satuan massa adalah kg atau gram dan satuan volume m3 atau cm3 sehingga
satuan massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3. Massa jennis merupakan ciri khas
benda. Setiap benda yang sejenis memiliki massa jenis yang sama dan setiap
benda yang berlainan jenis memiliki massa jenis yang berbeda. Massa jenis
suatu zat dapat dihitung dengan mengetahui massa dan volume zat tersebut
(Bredthauer, 1993).
Menghitung massa jenis suatu zat berbeda, untuk menghitung zat padat yang
Pengukuran massa benda dilakukan dengan alat yang disebut neraca dan tiap
analis atau sering disebut neraca analitik sebagai alat untuk menetapkan massa
suatu benda. Massa jenis suatu benda adalah banyaknya massa tersebut dalam
Rapat massa suatu bahan yang homogen didefinisikan sebagai massanya per
satuan volume. Suatu kerapatan dalam ketiga sistem satuan adalah satu
p = m/v
dengan :
Volume zat padat dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu pengukuran
langsung (dengan menggunakan gelas ukur) dan pengukuran secara tidak
langsung (secara mekanik).
a. Pengukuran secara langsung (secara mekanik)
Pada pengukuran secara langsung, berlaku Hukum Archimmides, yang
berbuyi:
“ setiap benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan
mendapat gaya ke atas sebesar beratfluida yang dipindahkan oleh benda itu.”
Volume benda padat dapat ditentukan dengan mengurangi massa benda
diudara dengan massa benda didalam air, dan massa jenis dapat ditentukan dari
volume dan massa zat padat tersebut.
V = Mu – Ma
Dengan ; Mu = Massa udara
Ma = Massa air
Jika massa dan volume dapat diketahui dengan cara menimbang zat
itudengan timbangan atau neraca teknis sehingga besaran massa dapat diukur
langsung dengan alat ukurnya. Untuk mengukur langsung volume zat padat
dapat dilakukan dengan memasukkan zat padat itu kedalam ge;as ukur yang
berisi xat cair. Apabila zat padat itu tengggelam seluruhnya, maka perubahan
menunjukkan volume itu dari zat padat tersebut.
Dengan;
P = panjang balok
L = lebar balok
T = tinggi balok
2. Volume silinder pejal
Dapat dilakukan dengan cara mengukur diameter dan panjang silinder itu,
sehingga:
Vsilinder = ¼ πd2 x P
Dengan:
d = diameter silinder
p= panjang silinder
3. Volume benda pejal
Dapat dilakukan dengan mengukur volume bola itu, sehingga:
V bola= (4/3) π(d/2)
Dengan:
d= diameter bola
Data pengamatan
Volume = P x L x T
ΔX (simpangan) panjang =
Volume = π .r2.t
Pengukuran ke panjang lebar tinggi volume massa ρ
1 9,61 4,07 2,79 109,12 65,41 0,599
2 9,62 4,08 2,77 108,72 65,40 0,601
3 9,63 4,10 2,76 108,79 65,40 0,6
X rata-rata 9,62 4,08 2,77 108,94 65,403 0,6
ΔX (simpangan) 0,0316
X hasil = X ± ΔX 9,62 ± 0,0316
Pengukuran ke panjang lebar tinggi volume massa ρ
1 9,61 4,07 2,79 109,12 65,41 0,599
2 9,62 4,08 2,77 108,72 65,40 0,601
3 9,63 4,10 2,76 108,79 65,40 0,6
X rata-rata 9,62 4,08 2,77 108,94 65,403 0,6
ΔX (simpangan) 0,0316
X hasil = X ± ΔX 9,62 ± 0,0316
BAB 5 kesimpulan
Daftar pustaka