1.1 Sejarah
Splendore). Pada tahun 1937 parasit ini ditemukan pada neonatus dengan
baru pada tahun 1970 daur hidup parasit ini menjadi jelas, ketika ditemukan
serologiyang sensitif oleh Sabin dan Feldman (1948), zat anti T.gondi
toksoplasmosis akuisita.
Dalam sel epitel usus halus kucing berlangsung daur aseksual (skizogoni)
sporozoit. Bila ookista tertelan oleh mamalia lain atau burung (hospes
masa infeksi klinis menahun yang biasanya merupakan infeksi laten. Pada
terinfeksi, maka terbentuk lagi berbagai stadium seksual di dalam sel epitel
hari, sedangkan bila kucing makan tikus yang mengandung takizoit, masa
prapaten biasanya 5-10 hari. Bila ookista langsung tertelan kucing, maka
masa prapaten adalah 20-24 hari. Kucing lebih mudah terinfeksi kista
jaringan. Pada manusia takizoit ditemukan pada infeksi akut dan dapat
memasuki tiap sel yang berinti. Bentuk takizoit menyerupai bulan sabit
dengan satu ujung yang runcing dan ujung lain yang agak membulat.
Panjangnya 4-8 mikron dan mempunyai satu inti yang letaknya ditengah.
Takizoit berkembang biak dalam sel secara endodiogeni. Bila sel penuh
dengan takizoit, maka sel akan pecah dan takizoit memasuki sel-sel
didalam sel hospes bila takizoit yang membelah telah membentuk dinding.
terutama di otak, otot jantung dan otot bergaris. Di otak kista berbentuk
lonjong atau bulat, sedangkan di otot kista mengikuti bentuk sel otot.
Kucing
H.d Skizogoni, Gametogoni, trofozoit, kista jaringan
Tinja kucing
Sporogoni
ookista Trofozoi, kista jaringan
Manusia
H.P.
Tikus
H.P.
Akut
Trofozoit
Tikus
Mamalia lain
Burung
H.P.
Menahun
Kista jaringan
1.5 Cara Infeksi
tidak makan daging pun dapat terinfeksi bila ookista yang dikeluarkan
Ibu hamil tidak dianjurkan bekerja dengan T.gondii yang hidup. Infeksi
Setelah invasi yang biasanya terjadi di usus, maka parasit memasuki sel
dan menyerang sel-sel lain. Dengan adanya parasit di dalam makrofag dan
limfosit, maka penyebaran secara hematogen dan limfogen ke seluruh tubuh
Kerusakan yang terjadi pada jaringan tubuh, tergantung pada: umur (pada
Lesi pada susunan saraf pusat dan mata biasanya lebih berat dan
regenerasi. Kelainan pada susunan saraf pusat berupa nekrosis yang disetai
edema dan infiltrasi leukosit yang dapat menyebabkan kerusakan total dan
nyeri otot dan rasa sakit kepala. Gejala mirip dengan mononukleosis
penyakit parasitik yang paling sering dijumpai pada penderita AIDS dan
biasanya terjadi jika CD4+ <100 sel/mm3. Kelainan susunan saraf pusat
paling sering pada AIDS. Mula-mula timbul sakit kepala, demam, letargi,
Dengan CT-scan dan MRI tampak lesi tunggal atau multipel ring-enhancing
lesions yang dikelilingi edema otak dengan predileksi pada ganglia basal
dan cortico-medullary junction. Lesi dapat juga terjadi pada serebelum atau
susunan saraf pusat dan tidak menyebar ke organ lain. Ini adalah reaktivasi
infeksi laten, sehingga tampak antibodi IgG dari infeksi lampau. Manifestasi
pleura.
Berat infeksi tergantung pada umur janin saat terjadi infeksi: makin
muda usia janin, makin berat kerusakan organ tubuh. Infeksi pada
Sebaliknya, makin muda usia kehamilan pada saat terjadi infeksi primer
pada ibunya, makin kecil persentase janin yang terinfeksi. Ada yang
tampaknya normal pada waktu lahir dan gejala klinis baru timbul setelah
hidrops fetalis dan triad klasik yang terdiri atas hidrosefalus, retinokoroiditis
kelainan psikomotorik.
Kelainan susunan saraf pusat sering meninggalkan gejala sisa, misalnya
retina, namun dapat kambuh pada masa anak, remaja dan dewasa.
Pada anak yang lahir prematur gejala klinis lebih berat daripada yang