Measured Values
CALCULATED VALUES
Measured Values
CALCULATED VALUES
Tabel 2.3 Karakteristik Pengaturan Kecepatan (Tegangan Supply 220v; R2 Bervariasi;Beban tetap)
Measured Values
CALCULATED VALUES
B. Analisis Percobaan
Dari hasil percobaan kami, dapat dambil bahwa dalam merubah kecepatan putar
motor dapat dilakukan dengan cara 3 hal yaitu merubah nilai Beban (M), merubah nilai
Tegangan Supply (Vin), dan merubah nilai hambatan (R), Bahwa ketiganya dapat
mempengaruhi kecepatan putar motor apabila berubah.
Dengan cara merubah nilai besaran beban (M), hal ini dapat dibuktikan dari hasil
percobaan yang telah dilakukan, dimana kecepatan motor (N) berubah mengikuti
perubahan nilai beban. Semakin kecil nilai beban maka kecepatan putar motor akan
semakin cepat, dan arusnya lebih kecil daripada saat motor terbebani, hal ini dapat
dibuktikan dari hasil percobaan pada tabel 2.1 di atas, dimana pada saat motor dibebani
sebesar 0Nm, kecepatan motor mencapai 1486rpm. Sedangkan pada saat beban motor
dinaikkan, maka kecepatan motor akan menurun, namun arus yang mengalir akan
semakn besar. Hal ini dibuktikan dari tabel hasil percobaan, dimana pada saat beban
motor dinaikkan sebesar 8Nm, kecepatan motor mencapai 1282rpm dan arus yan g
mengalir sebesar 6.6A.
Dengan cara merubah nilai Tegangan Supply (Vin) pada saat melakukan
pengaturan kecepatan putaran motor, dapat dilakukan dengan cara merubah tegangan
supply motor. Berdasarkan tabel 2.2, dapat diketahui bahwa pada saat motor diberi
tegangan yang semakin besar maka kecepatan motor akan semakin meningkat. Sebagai
contoh dari tabel 2.2, pada saat motor diberi tegangan supply 180v, maka kecepatan
motor mencapai 1444rpm, dan arusnya 3.16A, dan apabila tegangan supply dinaikkan
menjadi 220v, maka kecepatan motor juga akan meningkat menjadi 1458rpm, dan
arusnya pun juga akan meningkat menjadi 5.3A .
Dengan cara merubah nilai Hambatan (R), berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa pengaturan kecepatan motor dapat dilakukan
dengan cara merubah nilai Hambatan (R) dengan cara merubah posisi rotor starter (R).
Hal ini dibuktikan dari tabel 2.3 yang diperoleh dari hasil percobaan. Pada saat nilai R
dinaikkan dengan cara merubah selektor Rotor Starter, maka kecepatan motor juga akan
meningkat, dan apabila nilai R diturunkan, maka kecepatan motor juga akan berubah
menjadi melambat. Sebagai contoh nilai pada tabel 2.3, pada saat nilai R disetting di
nilai 1, maka kecepatan motor sebesar 1214 rpm dan pada saat nilai R dinaikkan ke nilai
5, maka kecepatan motor juga akan meningkat menjadi 1497rpm.