Anda di halaman 1dari 7

Standart Operasional Prosedur

(SOP)
Pemberian Obat Secara Subcutan
Prosedur tetap No No. Revisi: - Halaman: 1-3
Dokumen: 1
Tanggal Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember
terbit: 2015

Aspek yang di nilai Nilai


1 2 3 4
1. Pengertian Pemberian obat melalui
suntikan ke area bawah kulit
yaitu pada jaringan konektif
atau lemak di bawah dermis
2. Tujuan Agar obat dapat menyebar
dan diserap secara perlahan-
lahan (contoh: Vaksin, uji
tuberculin)
3. Indikasi Bisa dilakakukan pada pasien
yang tidak sadar, tidak mau
bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk
diberikan obat secara oral,
tidak alergi. Lokasinya yang
ideal adalah lengan bawah
dalam dan pungguang bagian
atas.

4. Kontra indikasi dan Luka, berbulu, alergi, infeksi


perhatian kulit

5. Persiapan pasien 1. Pastikan identitas klien


2. Kaji kondisi klien
(bayinya)

1
3. Beritahukan ibu dan
keluarga, bahwa
anaknya akan di lakukan
tindakan
4. Mintalah salah seorang
keluarga mendampingi
ibu untuk memberi
dukungan moral
5. Jaga privacy

6. Persiapan alat 1. Bak instrumen berisi


spuit ukuran 1 – 10 cc
dan jarum suntik no. 12
– 28
2. Bak injeksi steril
3. Kapas alkohol 70 %
dalam kom tertutup
4. Gergaji ampul bila perlu
5. Bengkok kosong
6. Daftar / buku obat
7. Water for injection
8. Obat yang dibutuhkan :
Bila dalam bentuk flaxon
 Tutup karet didisinfektan
dengan alkohol
 Oplos obat sebuk dengan
water for injection sesuai
kebutuhan
 Hisap cairan obat
dengan spuit steril sesuai
dengan dosis

2
 Keluarkan udara dari
spuit
Bila dalam bentuk ampul
 Gergaji leher ampul,
alasi ujung ampul
dengan kapas alkohol,
kemudian ujung ampul
dipatahkan
 Hisap cairan obat sesuai
dengan dosis
 Masukkan spuit berisi
obat ke dalam bak
injeksi steril bersama
alkohol
 Perasiapan pasien :
 Menjelaskan kepada
pasien tentang prosedur
pelaksanaan
7. Persiapan perawat 1. Lakukan pengkajian: baca
catatan keperawatan dan
medis
2. Rumuskan diagnose
terkait
3. Buat perencanaan
tindakan (intervensi)
4. Kaji kebutuhan tenaga
perawat, minta perawat
lain membantu jika perlu

8. Cara kerja 1. Berikan salam, panggil

3
klien/keluarga dengan
namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur
dan lama tindakan pada
keluarga
3. Berikan kesempatan
klien atau keluarga
untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
4. Membawa alat-alat
kedekat pasien
5. Memasang sampiran bila
perlu
6. Atur klien pada posisi
yang nyaman sesuai
dengan kebutuhan
7. Mencuci tangan
8. Pasang perlak pengalas
9. Bebaskan lengan klien
dari baju atau kemeja
10. Memilih posisi suntikan:
 lengan atas sebelah
luar
 Paha bagian depan
 Perut
 Area scapula
 Area ventrogluteal
 Area dorsogluteal
11. Pilih area penusukan
yang bebas dari tanda
kekakuan, peradangan,

4
atau rasa gatal.
Menghindari gangguan
absorbsi obat atau cidera
dan nyeri yang
berlebihan.
12. Pakai sarung tangan
13. Bersihkan area
penusukan dengan
menggunakan kapas
alkohol, dengan gerakan
sirkuler dari arah dalam
keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. Tunggu
sampai kering.
14. Pegang kapas alkohol,
dengan jari-jari tengah
pada tangan non
dominan.
15. Buka tutup jarum, Tarik
kulit kebawah kurang
lebih 2,5 cm dibawah
area penusukan dengan
tangan non dominan.
16. Mengangkat kulit sedikit
dengan jari telunjuk dan
ibu jari tangan kiri,
menusukkan jarum
perlahan-lahan dengan

jarum mengarah ke atas.


17. Aspirasi untuk

5
memeriksa apakah ada
darah atau tidak.
18. Bila tidak ada darah
masukkan obat ke dalam
subcutan sampai habis
secara perlahan-lahan
19. Keluarkan jarum dengan
sudut yang sama seperti
saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan
dengan menggunakan
kapas alkohol pada area
penusukan
20. Tutup area penusukan
dengan menggunakan
kassa steril yang diberi
betadin
21. Kembalikan posisi klien
22. Buang peralatan yang
sudah tidak diperlukan
ke dalam bengkok
23. Buka sarung tangan
24. Cuci tangan
9. Evaluasi 1. Melakukan evaluasi
tindakan
2. Berikan reinforcement
positif pada keluarga
3. Lakukan kontrak untuk
kegiatan selanjutnya
4. Berpamitan dengan
pasien dan keluarga

6
5. Akhiri kegiatan
6. Cuci tangan

10. Dokumentasi 1. Catat tindakan yang sudah


dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan pada catatan
keperawatan
2. Catat respon klien dan
hasil pemeriksaan
3. Dokumentasi evaluasi
tindakan: SOAP

Total Nilai
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%) Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)

Nilai 2 : Dilakukan salah (50%) Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

Penilaian (jumlah nilai yang didapat X 100) /jumlah item yang dinilai
Evaluasi…………………………………..
Saran………………………………………
Jember,

Evaluator

…………………………..

Anda mungkin juga menyukai