A. Definisi
Tumor orofaring adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada
daerah orofaring. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada daerah bibir, 2/3 lidah anterior,
mukosa bukal, dasar mulut, ginggiva atas dan bawah, trigonum retromolar, palatum
durum, dan palatum molle. Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas
(maligna) atau jinak (benigna).
Tumor orofaring adalah tumor ganas yang tumbuh dan berkembang di area
tenggorokan. Tumor tersebut berasal dari sel-sel yang menjadi berlipat ganda
jumlahnya secara tidak terkendali. Berdasarkan jenis sel yang berubah menjadi kanker,
kanker tenggorokan dibagi menjadi dua, yaitu karsinoma sel skuamosa (abnormalitas
terjadi pada sel selaput) dan adenokarsinoma (abnormalitas terjadi pada sel kelenjar).
D. Pathway
E. Manifestasi Klinis
Gejala yang paling umum dari kanker orofaring adalah:
1. Rasa sakit akibat adanya pembengkakan atau benjolan di leher bagian atas.
2. Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
3. Kesulitan menelan.
4. Sakit telinga yang tidak kunjung sembuh.
5. Kesulitan membuka mulut dan rahang (dikenal sebagai trismus).
6. Bau mulut.
7. Perubahan suara.
8. Penurunan berat badan.
F. Pemeriksaan Penunjang
a. CT SCAN
Sebuah prosedur yang membuat serangkaian gambar detil dari daerah di dalam
tubuh, yang diambil dari sudut yang berbeda. Gambar-gambar yang
dibuat oleh komputer yang terhubung ke mesin x-ray.
b. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai ukuran tumor dan invasi
jaringan lunak.
c. PET scan (positron emission tomography scan)
Suatu prosedur untuk menemukan sel-sel tumor ganas dalam tubuh. Sejumlah
kecil radionuklida glukosa (gula) yang disuntikan ke pembuluh darah
Sel tumor ganas muncul terang dalam gambar karena mereka lebih aktif dan
mengambil glukosa lebih dari sel normal.
d. Endoskopi
Suatu prosedur untuk melihat organ-organ dan jaringan dalam tubuh
untuk memeriksa daerah abnormal. Sebuah endoskopi yang dimasukkan
melalui hidung atau mulut pasien untuk melihat area tenggorokan yang tidak
bisa dilihat selama pemeriksaan fisik tenggorokan.
e. Biopsi
Penghapusan sel atau jaringan sehingga mereka dapat dilihat dibawah
mikroskop oleh seorang ahli patologi untuk memeriksa tanda-tanda kanker.
f. Laboratorium
Evaluasi laboratorium dari pasien kanker oropharyngeal termasuk hitung
darah lengkap, kimia darah; tes fungsi hati, dan elektrokardiogram. Fungsi
tiroid dan evaluasi gizi dapat dimasukkan dalam hal ini.
G. Penatalaksanaan
Stadium I
Pengobatan terapi radiasi atau pembedahan.
Stadium II
Pengobatan melibatkan operasi untuk menghilangkan kanker atau terapi
radiasi.
Stadium III
Pembedahan untuk mengangkat kanker, diikuti dengan terapi radiasi.
Pengobatan lain mungkin termasuk:
Stadium IV
Untuk kasus-kasus di mana kanker orofaringeal dapat dihilangkan oleh
operasi, pengobatan mungkin salah satu dari berikut:
Pembedahan untuk mengangkat kanker yang diikuti dengan terapi
radiasi terapi radiasi saja
Terapi radiasi dan kemoterapi
H. Komplikasi
1. Radiasi
Mukositis
Xerostomia
Disfungsi Kecap
Disfagia
Fibrosis
Ulcerasi dan jaringan nekrosis
Osteoradionekrosis dari tulang mandibula
Hypoglossal Palsy
2. Pembedahan
a. Pendekatan terkait
Kerusakan gigi
Kerusakan saraf
Emboli serebral dan trombosis arteri karotis
b. Reseksi dan rekonstruksi terkait Perdarahan
Perdarahan
Infeksi luka dan dehiscence
Positif marjin reseksi
Aspirasi
Disfagia
Sulit berbicara
DAFTAR PUSTAKA
Carew JF, Shah JP. 2001. Cancer of the head and neck. In: Blaad KI, Daly JM,
Karakousis CP. Surgical Oncology-Contemporary Principles & Practice.
Mc.Graw-Hill Co, New York pp.519-525.
Carew JF, Shah JP. Cancer of the head and neck. In: Blaad KI, Daly JM, Karakousis
CP. Surgical Oncology-Contemporary Principles & Practice. Mc.Graw-Hill
Co, New York, 2001, p.519-525
Sofyana H. Prevalensi tumor ganas rongga mulut di RSUD Dr. Soetomo periode 1995
-2000. Kumpulan Skripsi. Perpustakaan Universitas Airlangga. Surabaya.
2002.
Christopher H.R. Oropharyngeal Cancer. 2006 dalam: Bailey, Byron J. Head and Neck
Surgery. 4th ed : Lippincott Williams & Wilkins vol 118. Philadelphia.
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher Edisi Keenam. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI pp 191-3.
Weber AL, Romo L, Hashmi S. 2003. Malignant tumors of the oral cavity and
oropharynx: clinical, pathologic, and radiologic evaluation. Neuroimaging Clin
N Am 13 (3): 443-64.