Anda di halaman 1dari 11

Tring…tring…tring...

Suara alaram di atas meja pun berbunyi dan membangunkan sikembar


Liona dan Lioni.

“ ehemm.. Oni matikan alaramnya “ pinta Liona kepada kembarannya


“ matikan saja sendiri, kan alaramnya disamping kamu Ona “ ucap Lioni

Liona mencoba meraih alaram yang berada disampingnya, dia


mematikannya dan melihat pukul berapa sekarang. Liona tersentak dari
tempak tidurnya dan segerah berlari kekamar mandi, Lioni yang melihat
kembarannya tergesa-gesa kekamar mandi akhirnya berdiri dan
mengambil jam yang terletak diatas mejanya mata melotot melihat
sekarang pukul 06:45pagi berarti 25 menit lagi mereka masuk sekolah,
Lioni segerah menyiapkan seragam sekolahnya sambal menunggu
Liona keluar.

***
Setelah rapih keduanya menuju ke meja makan tetapi mereka hanya
memakan roti dan meminum susu setelah itu mereka langsung
berpamitan kepada kedua orang tua mereka. Liona dan Lioni mereka
berangkat kesekolah mengendarakan kendara bermotor yang
membawanya Liona.
Seletah sampai di sekolah mereka segera memasuki kelasnya, mereka
bersekolah di SMPN 85 JAKARTA , keduanya menduduki kelas 9.C
mereka juga mengikuti estra kulikuler (eskul) futsal putri di SMP nya .

“ pagi Liona dan Lioni “ sapaan hangat dari Sisil temas futsal mereka.
“ pagi juga Sisil” ucap mereka serentak.
“ hari ini kalian latihan tidak ?” tanya Sisil.
“ hmm… aku ga dulu deh, tugas ku numpuk “ ucap Liona
“ sama kan aku sama Liona sekelas pasti tugasnya juga sama
numpuknya malah aku belum ngumpulin tugas Bahasa Indonesia “ ucap
Lioni sama denga Liona.
“ okey deh nanti aku sampain ke pelatih ya kalua kalian lagi ga bisa
latihan dulu?” tanya Sisil lagi kepada si kembar
“ siap!” ucap keduanya .

Seluruh siswa memasuki kelasnya masing-masing dan jam pelajaran


pertama pun dimulai. Sudah 4 jam anak-anak SMPN 85 JAKARTA
berlajar jam istirahat pun berbunyi.

Kring…kring…kring…
Semuanya mergegas kekantin,ada yang membawa bekal, ada yang
sedang membaca novel, ada yang menjajankan uangnya kekantin untuk
mengisi perutnya. Liona dan Lioni selalu kekantin belakangan jika
mereka kekantin sekarang pasti sedang ramai-ramainya dan mereka
tidak mau beradu badan dengan siswa siswi lainnya lebah baik mereka
kekantin 15 menit sebelum bell istirahat selesai.

“ Liona … Lioni …”
Dari arah berlawanan mereka merasa ada yang sedang memanggil
mereka, keduanya berbalik badan dan melihat siapa yang memanggil
mereka. Ternyata yang memanggil mereka adalah guru IPA mereka
yaitu Buk Nani, mereka segerah menghampiri gurunya tersebut.

“ ya buk ada apa ?” tanya Lioni


“ ada yang bias kami bantu ?” ucap Liona
“ ibu mau minta tolong boleh ?” tanya buk Nani
“ boleh buk “ ucap keduanya
“ tolong bawain buku tulis kelas 9.H ke ruangan ibu ya ? ibu ada urusan
di ruang OSIS, bisa?” tanya sang guru
“ oh, boleh kok bu lagi juga kita mau sekalian lewat didepan ruangan
ibuk”
“baik lah, sebelumnya terimakasih ya anak-anak”
Buk Nani memberikan bukunya ke Liona dan lioni dan segerah pergi
menuju ruangan gurunya tersebut, saat di jalan dari arah yang
berlawanan mereka di tabrak oleh Ergo dan Dimas anak dari kelas 9.A

Bruk…

Buku-buku yang dibawa sikembar pun berjatuhan dan


Liona,Lioni,Ergo, dan Dimas pun terjatuh Ergo dan Dimas segerah
bangun dan merapihkan buku yang berserakan akibat mereka berdua,
Liona dan Lioni pun bangun.
“ kalua mau lari-larian di lapangan sana jangan di koridor sekolah!”
ucap Liona sambal menahan amarahnya sedikit akibat terjatuh.
“ iya, Liona kita minta maaf, kita ga sengaja kok Na,Ni “ jawab Ergo.
“ jadi berantakan kan buku kelas 9.H, untung ga ada yg sobek atau
gimana , kalua rusak gimana ? ntar kita di omelin buk Nani karena
ceroboh!” balas Lioni
“ ya kan udah kita beresin Lioni, udah kita rapihin , lagi juga ga ada yang
rusak “ balas Dimas
“ ya sudah mana sini bukunya “ ucap Lioni sambal menjulurkan
tanganya .
“ nih “ ucap Ergo sambal memberikan bukunya dan pergi bersama
Dimas meninggalkan sikembar di koridor.

***
Sudah pukul 15.30 sore Liona dan Lioni sudah berada di rumahnaya
Liona dikamar sedang mengerjakan tugasnya, sedangkan Lioni di ruang
kluarga menonton televisi, biasanya jam segini mereka berlatih futsal di
sekolahnya tetapi karena keduanya berhalangan dikarenakan tugas
yang menumpuk jadi keduanya meminta izin untuk tidak latihan hari
ini.

“ Oni, Ona dimana ?” tanya sang mama


“ ada di atas, dikamar lagi ngerjain tugas katanya”
“loh? Kamu ga ngerjain tugas ?”
“ ntar aja , semalam aku udah bikin setengah, tinggal beberapa lagi kok
ma”
“ tapi kalua kamu kerjakan sekarangkan pasti enak kamu juga bisa
beristirahat nanti malam jadi kamu ga usah bergadang lagi “ saran sang
mama.
“ iya ma aku kerjain “
Lioni berdiri dan menuju kamarnnya untuk melanjutkan tugasnya, sang
mama hanya tersenyum melihat putrinya dari kejauhan. Saat
Lioni baru ingin membuka bukunya ada pesan line yang ia terima begitu
juga dengan Liona, karena itu adalah pesan dari grub futsal putri.

FUTSAL PUTRI 85
Sisilptr: pemberitauan besok seluruh siswi yang mengikuti eskul futsal
putri harap latihan setelah pulang sekolah karena kita akan
sparingan dengan SMPN 125 JAKARTA.
Lionasftr: okey
Lionisftr: okey
Mandaamanda: sip!
Siscameliana: syiappp
Windiwjy: aih mantap!
Inesrsdt: iya
Afizahds: ok.
Nndhea: hm okee
Andnzahra: hooh kepten!
“ yah besok wajib latihan lagi Ni” ucap Liona
“ iya nih aku ngerinya besok sekalian seleksi buat lomba kan bisanya
gituh “ balas Lioni
“ makanya , malahan tugas numpuk” kata Liona
“ yah kalua tugas mah gampang tapi ya kamu merasa ga sih kita kalua
pergi turnamen sana sini di biayain sama sekolah? Kita aja bayar
turnamen pakai duit kita masing-masing , pergi turnamen pulang
turnamen selalu biaya dari kita bukan dari sekolah, padahal kan kalua
kita menang pialanya pasti kita serahin kesekolah dan tidak di
kembalikan “ ucap Lioni
“ iya juga ya ? aku baru menyadarinya kita meminta biaya kesekolah
pun tidak enak, padahal kan sekolah selalu di beri undangan bahwa kita
akan mengikuti perlombaan futsal antar SMP, jangan kan meminta
dana biaya , meninta surat izin dispen saja susah kadang guru suka
tidak percaya kepada muritnya kan kita akan membawakan nama
sekolah jika menang pasti sekolah pun bangga kepada kita” balas Liona
“ yasudah lah kita jangan terlalu pikirin kita ngerjain tugas sekakang,
masalah dana atau tuenamen besok saja bicarakan langsung dengan
kepala sekolah atau wakil kepala sekolah biar lebih jelas “ ucap Lioni
“ iya deh , yuk lanjutin ngerjain tugasnya nanti ga keburu aja “Liona dan
Lioni melanjutkan mengerjakan tugasnya tanpa mereka sadari dari tadi
sang mama memanggili mereka

Tok…tok…tok…

“ Liona … Lioni … kalian dari tadi mama panggilin ada dikamar engga
sih?” tanya sang mama
“ iya mah maaf aku sama Lioni ga dengerin kita tadi lagi cerita-cerita,
tunggu sebentar pintunya Ona bukain “ Liona berdiri kan membukan
pintu kamarnya .
“ ayu turun kebawah kita makan dulu papa kamu udah pulang “ ajak
sang mama
“ duluan aja nanti aku nyusul kok” ucap Lioni
“ yasudah jangan lama-lama ya sayang papa kamu nungguin di meja
makan “ mama nya dan Liona turun terlebih dahulu kebawah menuju
meja makan dan tak lama di susul Lioni kebawah mereka berempat
makan bersama dan saling bercerita.

Sudah pukul 23:30 malam 30 menit lagi jam 12:00 malam Liona dan
Lioni masih mengerjakan tugasnya karena jika tidak selesai malam ini
maka nilai mereka akan di kurangi besok oleh guru Bahasa
indonesianya.
“ Oni udah selesai belum ? kalua udah tidur yuk aku udah selesai besok
kan masih sekolah “ ajak Liona
“ belum. Kamu tidur duluan aja aku nanti masih ada satu lembar lagi “
ucap Lioni
“ yasudah aku sudah mengantuk , aku tidur duluan ya “ tanpa
menunggup jawaban dari Lioni , Liona pun langsung tertidur pulas
karena ia memang sudah mengantuk sedangkan Lioni masih dengan
mata terjaga mengerjakan tugasnya. Tak lama tugas Lioni pun selesai
dan ia langsung tertidr di sebelah Liona.

***
Pagi pun tiba jam mejunjukkan pukul 06:30 Liona dan Lioni sudah tiba
di sekolah dan duduk dikursinya masing-masing, seluruh siswa belum
semuany berada di sekolah Liona dan Lioni menuju kelas Sisil kapten
futsal puti yang berad di 9.H, sesampainya didepan kelasnya Sisil ,Liona
melihat Isqi di depan kelasnya dia juga merupakan tim futsal putra.

“ Isqi , Sisil udah datang belum?” tanya Lioni


“ udah tuh di dalam,masuk aja “ ucap Isqi
“ oke deh makasih ya “ Liona dan Lioni masuk kekelasnya Sisil dan
menuju kursi Sisil.

“ eh, tumben banget kembar ke kelas aku. Ada apa ?” tanya Sisil
“ Sil aku tau nanti kita separing sekalian cari pemain buat turnamen kan
, gimana kalua kita bicara sama kepala sekolah atau wakilnya untuk
beilang kalua kita butuh biaya atau dana pendaftaran lomba, sekolah
enak tidak memberikan biaya pendaftaran atau ongkos pulang pergi
tetapi hanya menampung piala-piala yang kita bawa dengan kerja keras
kita, kita daftar lomba pai uang kita sendiri kita beradu fisik demi
mendapatkan juara dan membawa harum nama SMP kita , bagaimana
?” tanya Lioni
“ hm.. boleh juga tapi aku ga berani ngomong, kamu yang ngomong ya
Ni?” ucap Sisil.
“ gampang itu mah kita ngomong bareng-bareng aja bilang aja
semuanya “ ucap Liona
“ ya sudah mau ngomong kapan ?” tanya Sisil
“ sepulang sekolah gimana ? kita langsung ke rungan kepala sekolah ?”
usul Lioni
“ okey “ ucay Sisil dan liona bebarengan.

***

Kring…kring…kring…

Bell pulang sekolah pun berbunyi seluruh siswa dan siswi bergegas
keluar sekolah dan pulang kermah masing-masing, tetapi
Liona,Lioni,dan Sisil berada di ruang kepala seolah untuk membicarakan
masalah mereka.
“ ya anak-anak ada yang bias bapak bantuk ?” tanya kepala sekolah
atau lebih akrab di panggil kepsek.
“ jadi gini pak, kami ada sedikit masalah, kami akan melaksana
turnamen antar sekolah dan kami memerlukan biaya, karena selama
kami melalukan perlombaan kami selalu mendaftar menggunakan uang
kami masing-masing bahkan sampai dana pulang pergi pun kami
memakai uang kami sendiri tidak ada dana bantuan dari sekolah
padahal sekolah sudah di berikan undangan perlombaan tetapi kami
tidak mendapatkan respon apapun dari sekolah , sekolas selalu kami
berikan piala jika kami menang kami selalu membawa harum nama
sekolah tetapi kami tidak pernah nemdapatkan perlaku yang
seharusnya , untuk mendapatkan surat keterangan sekolah ataun
dispen pun tidak mudah guru-guru selalu tidak mempercayai kami
padahal kami jujur ingin melalukan perlombaan membawa nama
sekolah .” ucap Lioni dengan berani
“ baik bapak paham maksud dari perkataan kalian, sebelumnya soal
dana kami pihak sekolah akan memberikan bantuan dana kepada setiap
eskul yang mengikuti lomba, namun soal surat dispen bapak tidak tau
menau nanti bapak akan bicara lagi dengan guru tata usaha “ ucap
kepsek depada Liona,Lioni, dan Sisil.
“ baik lah pak kalua begitu kami permisi “ ucap Liona lalu ketiganya
pergi meninggalkan ruangan kepsek.

Semenjak sejadian itu setiap eskul yang mengikuti lomba selalu di beri
dana bantuan oleh sekolah ongkos pulang pergi pun diberikan, uang
makan mereka pun ada, siswa siswi yang mendapatkan dukungan
tambahan dari sekolah dengan semangat menjalankan perlombaan dan
membawa piala dan nama baik sekolah di setiap perlombaan, sekolah
pun dengan senang menerima piala yang diserah kan setiap eskul yang
mendapatkan juara.

Anda mungkin juga menyukai