Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A DENGAN
DIAGNOSA GANGGUAN CAIRAN AKIBAT GAGAL GINJAL

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Medikal Bedah I
yang dibina oleh Ibu Maria Dyah

Oleh
1. Ria Melati Adiningrum 1601100078
2. Risma Budi Utami 1601100079
3. Tesalonika Liontinia C. 1601100080
4. Qurril Dyah Mustikawati 1601100081
5. Heny Indra Kristiawati 1601100082
6. Dwi Nurfiyanto 1601100083

POLTEKKES KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
AGUSTUS 201

1
2

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
taufik, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. A Dengan Diagnosa Gangguan
Cairan Akibat Gagal Ginjal” sebagai syarat memenuhi tugas mata pelajaran
Medikal Bedah I tahun pelajaran 2016/2017.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:


1. Ibu Maria Dyah
2. Semua pihak yang membantu sehingga terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki banyak


kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak untuk perbaikan isi makalah ini sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Malang, 05 Agustus 2017

Penulis
3

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................ i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gagal Ginjal .............................................................................
2.2 Patofisiologi Gagal Ginjal ..........................................................................
2.3 Gejala Gagal Ginjal ....................................................................................
2.4 Asuhan keperawatan pasien dengan diagnosa gangguan cairan
2.5 berhubungan dengan gagal ginjal ...............................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................
3.2 Saran ...........................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada manusia, ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki fingsi
vital yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh, mengatur
konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam-basa darah, serta
sekresi bahan buangan dan kelebihan garam (Pearce, 1999: 987). Ginjal
mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan
cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan
non-elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai kemih. Sedangkan
gangguan fungsi ginjal atau yang sering disbeut dengan istilah gagal ginjal
merupakan penyakit dimana ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang
biasanya di eliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan
ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik,
cairan, elektrolit, serta asam basa.
Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang
umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal ( Yusuf Fikri, 2012 ).
Dampak dari penyakit gagal ginjal kronis terhadap kebutuhan dasar manusia
yaitu pola eliminasi bisa terganggu dikarenakan ginjal tidak mampu
mengeluarkan sisa-sisa metabolik dan kelebihan air dalam darah, sehingga
terjadinya penumpukan cairan dan elektrolit dalam tubuh

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, berikut ini dijabarkan rumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud penyakit gagal ginjal?
2. Bagaimana patofisiologi penyakit gagal ginjal?
3. Bagaimana gejala pasien ganguan cairan akibat gagal ginjal?
4. Bagaimana asuhan keperawatan untuk pasien gangguan cairan akibat
gagal ginjal?
5

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut ini tujuan penulisan makalah.
1. Untuk mengetahui dan mengerti mengenai penyakit gagal ginjal
2. Untuk mengetahui hubungan ganguan cairan dengan penyakit gagal ginjal
3. Untuk menjelaskan gejala pasien ganguan cairan akibat gagal ginjal
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan untuk pasien gangguan cairan
akibat gagal ginjal
6

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Gagal Ginjal


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip
kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, fungsi utama ginjal adalah untuk
membuang produk sisa metabolisme dan mengatur kadar air, elektrolit, asam
basa, dan tekanan darah dalam tubuh, memproduksi eritropoietin (hormon
yang diperlukan untuk memproduksi sel-sel darah merah) dan membantu
untuk memproduksi vitamin D. Seiring dengan penurunan fungsi ginjal,
terjadi penumpukan produk sisa metabolisme dan cairan di dalam tubuh,
menyebabkan gangguan fungsi tubuh yang dikenal sebagai Gagal Ginjal
Kronis.
7

2.2 Patofisiologi Penyakit Gagal Ginjal


Iskemia atau nefrotoksin

penurunan aliran kerusakan sel tubulus kerusakan


darah 3. glumerulus

↑ pelepasan NaCL obstruksi tubulus kebocoran filtrasi ↓ultrafiltrasi


4.
aliran darah↓ ke makula densa glumerulus

penurunan GFR

Gagal Ginjal Akut respon psikologis

penurunan produksi urine kecemasan pemenuhan informasi

metaboli pd ajringan ↑ metabolik pada


retansi cairan deurisis ginjal ekskresi kalium ↓
otot↑ gastrointestinal

edema paru DX: defisit vol ketidak seimbangan keram otot↑ mual muntah
cairan elektrolit

DX: pola nafas tdk kelemahan fisik respon intake nutrisi td


PH pd cairan
efektif hiperkalemi nyeri kadekuat
serebro spinal
perfusi serebral
kerusakan hantaran perubahan kondisi nyeri gangguan
DX: pemenuhan
impuls saraf elektrikal jantung ADL
nutrisi ↓

defisit neurologik DX: intoleransi


DX: resiko DX:curah jantung ↓
risiko tinggi jantung aktifitas
aritmia

Arif Muttaqin, dkk. (2011).


8

4.1 Gejala Gangguan Cairan Akibat Penyakit Gagal Ginjal


1. Perubahan Buang air kecil

Ginjal bekerja keras sepanjang hari untuk menghasilkan urin; Oleh


karena itu, ketika ia tidak bekerja secara normal, maka yang langsung
dapat kita amati adalah adanya perubahan atau tanda-tanda abnormal
pada urin.
Sering Kencing. Gejala pertama dan terpenting adalah sering
buang air kecil, terutama pada malam hari, mungkin merupakan indikasi
awal bahwa seseorang bisa menderita gagal ginjal.
Perubahan warna Urin. Hal lain yang dapat kita lihat adalah warna
urin; yang biasanya berwarna kuning jernih menjadi keruh atau kuning
keckolatan. Penting juga untuk diperhatikan bahwa orang-orang yang
banyak minum air putih sepanjang hari mungkin memiliki warna lebih
terang dari urin, itu tidak harus jelas, melainkan redup kuning. Urin
berbusa. Perubahan lain dalam buang air kecil yaitu urin berbusa, atau
hampir tampak seolah-olah berbuih. Kencing Berdarah. Darah dalam urin
juga merupakan tanda-tanda bahwa ginjal berada dalam kesulitan.

2. Bengkak pada Tungkai

Ketika ginjal berhenti bekerja secara normal, maka ada banyak


cairan ekstra yang gagal di buang oleh tubuh, cairan ini akan menempati
ruang di mana saja di dalam tubuh. Itu sebabnya salah satu ciri-ciri gagal
ginjal yang bisa kita lihat adalah pembengkakan pada kaki, lengan,
tangan, atau wajah karena akumulasi cairan. Pada awalnya, sebagian
besar individu melihat pergelangan kaki mereka bengkak pada malam
hari, atau wajah bengkak entah dari mana; dan kemudian mereka dapat
mulai melihat pembengkakan meluas ke area lain dari tubuh.
Namun perlu dipahami, bahwa tungkai bengkak bisa menjadi tanda
dan gejala dari berbagai penyakit lainnya, yang tidak berhubungan
dengan gagal ginjal. Jika Anda melihat ini terjadi pada Anda atau
9

keluarga Anda, maka sangat kami anjurkan untuk berkunjung ke dokter


guna memastikan penyebabnya.

3. Kelelahan

Ginjal bekerja keras sepanjang hari, tidak hanya memproduksi


urine, tetapi juga membuat erythropoietin, yang merupakan hormon yang
diperlukan untuk membuat sel-sel darah merah. Ketika ginjal rusak,
maka produksi erythropoietin bisa turun dan sebagai akibatnya bisa
terjadi anemia. Untungnya, anemia dapat diobati dengan penanganan
yang tepat, bagaimanapun, anemia ini bukan satu-satunya alasan
mengapa orang-orang yang menderita penyakit ginjal dan gagal ginjal
tamak begitu lelah atau lemas.
Alasan lain yaitu ketidakseimbangan elektrolit, yang dapat
menyebabkan kelemahan otot. Sayangnya, mereka yang menderita gagal
ginjal akhirnya merasa lemah dan lelah, bahkan setelah istirahat cukup.
Kelelahan ini akan mengganggu rutinitas sehari-hari secara signifikan, di
mana pasien begitu lelah, mereka tidak dapat pergi bekerja, atau bahkan
melakukan tugas sederhana seperti membersihkan rumah, berpakaian,
atau bahkan menyiapkan makanan.

4. Mulut Rasa Logam

Ketika seseorang menderita masalah ginjal, dia juga bisa


mengalami uremia; salah satu tahap akhir penyakit ginjal. Pada kondisi
ini partikel limbah menumpuk berlebihan di dalam tubuh seseorang,
salah satu gejala yang dirasakan adalah mulut terasa tak enak seperti ada
rasa logam di mulut. Oleh karena itu, makanan akan terasa berbeda, dan
sering beberapa penderita penyakit ginjal melaporkan mereka tidak lagi
bisa mengkonsumsi beberapa makanan favorit, seperti daging, atau roti
karena rasa busuk di mulut. Kemudian, terjadilah efek domino akibat
kehilangan selera makan ini, dengan tidak adanya vitamin dan mineral
10

yang memasuki tubuh, maka akan meningkatkan rasa lelah dan lemah
yang sudah ada.

5. Mual Muntah

Muntah merupakan suatu pengalaman yang tidak pernah


menyenangkan, namun sayangnya gejala ini adalah ciri-ciri gagal ginjal
yang hampir selalu ada. Ketika pasien mulai mengalami kulit gatal, maka
biasanya akan diiringi dengan mual konstan, diikuti oleh muntah selama
beberapa hari. Ditambah lagi rasa mulut yang tidak enak ketika makan
makanan. Mereka yang menderita gagal ginjal sering bingung
membedakan apakah mual dan muntah ini gejala penyakit biasa atau
masalah serius sehingga banyak yang tidak mencari pengobatan untuk
masalah ginjal untuk mencegahnya agar tidak menjadi parah.
11

4.2 Asuhan Keperawatan untuk Pasien Gangguan Cairan Gagal Ginjal


Pada tanggal 23 juli 2011 Ny. A datang ke Rumah Sakit Sarmut dengan
keluhan lemah,sesak napas pada malam hari, penembahan berat badan dengan
cepat dari 65-75kg, pasien tampak edema,turunnya rentang gerak. Pasien
mengatakan susah buang air kecil , TD: I60/100 RR: 30/i NADI :85X/Menit
T: 38

A. Pengkajian
1. Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
Pasien mengeluh lelah,sesak napas pada malam hari,bertambahnya
berat badan dengan cepat dari 65-75g k, penglihatan kabur.
b. Data Objektif
Pasien tampak edema,turunnya rentang gerak,TD 160/100 mm/Hg
berat badan naik dari 65-75 .RR 30x
2. Analisa Data
Symptom Etiologi Problem
 Data Subjektif : Kerusakan jaringan Kelebihan volume
Pasien mengeluh ginjal cairan berhubungan
lelah,sesak napas dengan penurunan
pada malam keluaran urine, diet
hari,bertambahn berlebih dan retensi
ya berat badan cairan dan natrium
dengan cepat
dari 65-75g k,
penglihatan
kabur.
 Data Objektif :
Pasien tampak
edema,turunnya
rentang
gerak,TD
160/100 mm/Hg
berat badan naik
dari 65-75 .RR
30x/ I
12

B. Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan


penurunan keluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan dan natrium

C. Intervensi

Tujuan dan Intervensi Rasional


Kriteria Hasil
Individu : 1. Pengkajian merupakan
Tujuan: 1. KaJi status cairan : dasar dan data dasar
Mempertahankan  Timbang berat badan berkelanjutan untuk
berat tubuh ideal harian memantau perubahan
tanpa kelebihan  Keseimbangan dan mengevaluasi
cairan masukan dan intervensi
pengeluaran
Kriteria Hasil:  Turgor kulit dan 2. Pembatasan cairan akan
adanya edema menentukan berat tubuh
Klien tidak sesak  Tekanan darah, ideal, keluaran urine,
nafas, edema
denyut dan irama nadi dan respon terhadap
ekstermitas
terapi
berkurang, piting
edema (-), 2. Batasi masukan cairan
produksi urine > 3. Identifikasi sumber 3. Sumber kelebihan cairan
600ml/hr potensial cairan : oral, yang tidak diketahui
intravena dan makanan dapat diidentifikasi
4. Jelaskan pada pasien dan
keluarga rasional
pembatasan 4. Pemahaman
5. Bantu pasien dalam meningkatkan kerjasama
menghadapi ketidak pasien dan keluarga
nyamanan dalam dalam pembatasan
pembatasan cairan. cairan
6. Tingkatkan dan dorong
hygiene oral 5. Kenyamanan pasien
meningkatkan kepatuhan
Kolaborasi : terhadap pembatasan
diet.
1. Berikan diuretic, contoh :
furosemide, 6. Higiene oral mengurangi
spironolakton,
kekeringan membrane
hidronolakton
mukosa mulut
2. Berikan
Adenokortikosteroid, 7. Diuretic bertujuan untuk
13

golongan prednisone menurunkan volume


plasma dan menurunkan
3. Lakukan dialisis
retensi cairan di jaringan
sehingga menurunkan
resikoterjadinya edema
paru

8. Adenokortikosteroid,
golongan predison
digunakan untuk
menurunkan proteinuri

9. Dialisis akan
menurunkan volume
cairan yang berlebih.

D. Implementasi
Tanggal / Diagnosa Implementasi
Nama
Perawat
Kelebihan cairan b.d Kerusakan Individu :
jaringan ginjal 1. Mengkaji status cairan
:
 menimbang berat
badan harian
 memantau
keseimbangan
masukan dan
pengeluaran cairan
 mengamati turgor
kulit dan adanya
edema
 mengukur tekanan
darah, denyut dan
irama nadi

2. Membatasi masukan
cairan
3. Mengidentifikasi
14

sumber potensial cairan


: oral, intravena dan
makanan
4. Menjelaskan pada
pasien dan keluarga
rasional pembatasan
5. Membantu pasien
dalam menghadapi
ketidak nyamanan
dalam pembatasan
cairan.
6. Meningkatkan hygiene
oral
Kolaborasi :

1. Memberikan diuretic
sesuai perintah dokter,
contoh : furosemide,
spironolakton,
hidronolakton

2. Memberikan
Adenokortikosteroid,
golongan prednisone
sesuai petunjuk dokter.

3. Melakukan dialisis

E. Evaluasi
Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf
perawat
Kelebihan cairan b.d S : Pasien mengeluh
Kerusakan jaringan lelah,sesak napas pada
ginjal malam hari,bertambahnya
berat badan dengan cepat
dari 65-75g k, penglihatan
kabur.
O : Pasien tampak
edema,turunnya rentang
15

gerak,TD 160/100 mm/Hg


berat badan naik dari 65-75
.RR 30x
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi.
16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrate yang berbentuk mirip kacang.
Fungsi utama ginjala adalah untuk membuang produk sisa metabolisme dan
mengatur kadar air, elektrolit, asam basa, dan tekanan dara dalam tubuh. Gagal
ginjal kronik merupakan kondisi dimana terjadi penumpukkan produk sisa
metabolisme dan cairan di dalam tubuh. Gejala gangguan cairan akibat penyakit
gagal ginjal:
1. Perubahan buang air kecil
2. Bengkak pada tungkai
3. Kelelahan
4. Mulut rasa logam
5. Mual muntah

3.2 Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan sebaiknya memberikan sosialisasi kepada
masyarakat agar secara rutin memeriksakan kesehatannya terutama kesehatan
pada ginjal agar dapat terdeteksi sejak dini jika ada tanda dan gejala yang
menunjukan resiko terjadinya gagal ginjal.
17

DAFTAR RUJUKAN

(http://www21.ha.org.hk/sub/EM/files/Chronic-Renal-Failure-
Indonesian.pdf?ext=.pdf)

https://auliyasari.wordpress.com/2013/04/12/contoh-kasus-gagal-ginjal-
kronik/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal
3
8

Anda mungkin juga menyukai