Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

(SP 1)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Nn. L terlihat dengan ekspresi datar dan sedih, selalu ingin sendirian,
merasa bahwa dirinya berbeda dari orang lain, tidak ada kontak mata,
mengatakan tidak mempunyai tujuan.
2. Diagnosa/Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Tujuan
1. Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda gejala, dan proses
terjadinya isolasi sosial.
2. Keluarga mampu melakukan cara merawat pasien
3. Keluarga mampu melatih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian.
4. Keluarga mampu membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
pujian saat besuk.
4. Tindakan Keperawatan
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya isolasi
sosial (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial
4. Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan
harian
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian saat
besuk
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Fase Orientasi:
Perawat : “Assalamu’alaikum pak. Perkenalkan nama saya perawat Jeni,
saya yang merawat anak bapak, Lina, diruang Mawar ini”.
Keluarga : “Iya sus”.
Perawat : “Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?”.
Keluarga : “Kartono, tono sus”.
Perawat : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak
Bapak dan cara perawatannya”
Keluarga : “Baik sus”.
Perawat : “Kita diskusi disini saja, Berapa lama Bapak punya waktu?
Bagaimana kalau kita setengah jam?”.
Keluarga : “Oke sus”.

Fase Kerja:
Perawat : “Apa masalah yang Bapak/ Ibu hadapi dalam merawat Lina? Apa
yang sudah dilakukan”.
Keluarga : “Lina susah untuk diajak mengobrol sus”.
Perawat : “Masalah yang dialami oleh anak Lina disebut isolasi sosial. Ini
adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-
pasien gangguan jiwa yang lain. Tanda-tandanya antara lain tidak
mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun
berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya
masalah ini muncul karena memiliki pengalaman mengecewakan
saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak
dihargai atau berpisah dengan orang-orang terdekat”
Keluarga : “Jadi begitu sus”.
Perawat : “Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang
bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat
bayangan yang sebetulnya tidak ada. Untuk menghadapi keadaan
yang demikian Bapak dan anggota keluarga lainnya harus sabar
menghadapi Lina. Dan untuk merawat Lina, keluarga perlu
melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina
hubungan saling percaya dengan Lina yang caranya bersikap peduli
dengan Lina dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu
memberikan semangat dan dorongan kepada Lina untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah
pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi Lina”.
Keluarga : “Baik sus’.
Perawat : “Selanjutnya jangan biarkan Lina sendiri. Buat rencana atau
jadwal bercakap-cakap dengan Lina. Misalnya sholat bersama,
makan bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah
tangga bersama. Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk
melakukan semua cara itu”.
Keluarga : “Iya sus”.
Perawat : “Begini contoh komunikasinya, Pak: Lina, bapak lihat sekarang
kamu sudah biasa bercakap-cakap dengan orang lain.
Perbincangannya juga lumayan lama. Bapak senang sekali melihat
perkembangan kamu. Nak, coba kamu bincang-bincang dengan
saudara yang lain. Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu
sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat dimana?
Kalau nanti di rumah sakit ini, kamu sholat bersama-sama keluarga
atau di mushola. Bagaimana Lina, kamu mau coba kan nak?. Nah
coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya
contohkan”.
Keluarga : “Baik sus. (Memperagakan cara komunikasi yang sudah
dicontohkan”.
Perawat : “Bagus Pak, Bapak telah memperagakan dengan baik sekali”.
Samapai sini ada yang ditanyakan Pak?”.

Fase Terminasi
Perawat : “Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan bapak
setelah kita latihan tadi?”.
Keluarga : “Senang sus, karena saya sudah mengetahui bagaiman cara
berkomunikasi dengan anak saya”.
Perawat : “Coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial
dan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial”.
Keluarga : (Menyebutkan maksud dari isolasi sosial dan tanda-tanda isolasi
sosial).
Perawat : “Selanjutnya bisa bapak sebutkan kembali cara-cara merawat
anak bapak yang mengalami masalah isolasi sosial”.
Keluarga : (Menyebutkan cara-cara merawat Lina yang mengalami isolasi
sosial)
Perawat : “Bagus sekali pak, bapak bisa menyebutkan kembali cara-cara
perawatan tersebut”.
Keluarga : “Terima kasih sus”.
Perawat : “Nanti kalau ketemu coba Bpk lakukan. Dan tolong ceritakan
kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang
sama”.
Keluarga : “Baik sus”.
Perawat : “Bagaimana kalau kita ketemu 2 hari lagi untuk latihan langsung
kepada Lina jam 10?”.
Keluarga : “Baik sus”.
Perawat : “Kita ketemu di sini saja ya pak, di jam yang sama.
Assalamu’alaikum”.
Keluarga : “Iya sus, Wa’alaikumsalam”.

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

(SP 2)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Nn. L terlihat dengan ekspresi datar dan sedih, selalu ingin sendirian,
merasa bahwa dirinya berbeda dari orang lain, tidak ada kontak mata,
mengatakan tidak mempunyai tujuan.
2. Diagnosa/Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Tujuan
1. Keluarga mampu merawat/melatih pasien berkenalan dan berbicara
saat melakukan kegiatan harian.
2. Keluarga mampu menjelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat
melibatkan pasien berbicara (makan, sholat bersama) di rumah.
3. Keluarga mampu melatih cara membimbing pasien berbicara dan
memberi pujian.
4. Keluarga mampu membantu pasien sesuai jadual saat besuk.
4. Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan
dan berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien
berbicara (makan, sholat bersama) di rumah
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual saat besuk
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Fase Orientasi:
Perawat : “Assalamu’alaikum Pak. Bagaimana perasaan Bpk hari ini?”.
Keluarga : “Baik sus”.
Perawat : “Bapak masih ingat latihan merawat anak bapak seperti yang kita
pelajari beberapa hari yang lalu?”.
Keluarga : “Masih sus”.
Perawat : “Mari kita praktekkan langsung ke Lina! Berapa lama waktu
Bapak? Bagaimana kalau 30 menit?”.
Keluarga : “Baik sus”.
Perawat : “Sekarang mari kita temui Lina!”

Fase Kerja:
Perawat : “Assalamu’alaikum Lina. Bagaimana perasaan Lina hari ini?.
Bpk Lina datang besuk, beri salam!
Pasien : “Assalamu’alaikum pak”.
Perawat : “Bagus. Tolong Lina tunjukkn jadwal kegiatannya!”.
Pasien : “Ini sus”.
Perawat : “Nah pak, sekarang bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah
kita latihan beberapa hari yang lalu”.
Keluarga : “Baik sus”.
(Perawat mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti
yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya)
Perawat : “Bagaimana perasaan S setelah berbincang-bincang dengan orang
tua S?”.
Pasien : “Senang sus, karena saya dapat bertemu dengan orang tua saya”.
Perawat : “Baiklah, sekarang saya dan orang tua ke ruang perawat dulu”.
(Perawat dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi
dengan keluarga)

Fase Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan tadi?
Keluarga : “Senang sus, karena anak saya sudah mau berbicara dengan saya”.
Perawat : “Tadi Bapak sudah bagus. Mulai sekarang Bapak sudah bisa
melakukan cara merawat tadi kepada Lina”.
Keluarga : “Baik sus”.
Perawat : “Dua hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan
pengalaman Bapak melakukan cara merawat yang sudah kita
pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang Pak”.
Keluarga : “Baik sus, Terimakasih”.
Perawat : “Assalamu’alaikum”.
Keluarga : “Wa’alaikumsalam”.
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN

(SP 3)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Nn. L terlihat dengan ekspresi datar dan sedih, selalu ingin sendirian,
merasa bahwa dirinya berbeda dari orang lain, tidak ada kontak mata,
mengatakan tidak mempunyai tujuan.
2. Diagnosa/Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Tujuan
1. Keluarga mampu merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian.
2. Keluarga mampu menjelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan
sosial seperti berbelanja, meminta sesuatu.
3. Keluarga mampu melatih keluarga mengajak pasien belanja saat
besuk.
4. Keluarga mampu membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian
saat besuk.
4. Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian
2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti
berbelanja, meminta sesuatu dll
3. Latih keluarga mengajak pasien belanja saat besuk
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian saat
besuk
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Fase Orientasi:
Perawat : “Assalamu’alaikum Pak. Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
Keluarga : “Baik-baik saja sus”.
Perawat : “Apakah bapak masih ingat cara untuk merawat anak bapak?”.
Keluarga : “Masih sus”.
Perawat : “Apakah bapak selalu melakukannya sesuai dengan jadwal?”.
Keluarga : “Iya sus”.
Perawat : “Wah bagus sekali. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi
mengenai cara melatih Lina anak bapak, waktunya sekitar 15 menit
tempatnya di sini saja, apakah bapak bersedia?”.
Keluarga : “Iya sus”.

Fase Kerja
Perawat : “Begini pak selain dengan cara berkenalan, mengajak makan,
serta sholat bersama bapak juga dapat melakukan kegitan sosial yang lain”.
Keluarga : “Bagaimana caranya sus?”.
Perawat : “Bapak dapat mengajak Lina untuk berbelanja”.
Keluarga : “Bagaimana cara untuk mengajaknya sus?”
Perawat : “Bapak bisa mengajaknya saat bapak menjenguk Lina di RS,
seperti ini : Lina akhir-akhir ini bapak lihat kamu banyak
kemajuan, kamu sudah mau berbicara dengan orang lain.
Bagaimana kalau kita sekarang pergi berbelanja untuk mengurangi
rasa jenuh Lina?. Sekarang bapak coba peragakan cara
berkomunikasi tersebut”.
Keluarga : “Baik sus, (Memperagakan cara berkomunikasi yang telah
dicontohkan)”.
Perawat : “Wahh itu sudah baik dan bagus pak, kalau begitu kita besok
dapat langsung mempraktekanya kepada Lina”.
Keluarga : “Baik sus”.

Fase Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan latihan tersebut?”
Keluarga : “Alhamdulillah senang mba”.
Perawat : “Baik pak, selain itu bapak juga dapat membantu Lina untuk
melakukan latihannya sesuai dengan jadwal dan selalu berikan
pujian ketika Lina selesai melakukan latihan”.
Keluarga : “Baik sus saya akan melakukannya”.
Perawat : “Baik kalau begitu, apakah besok kita dapat berbincang-bincang
lagi dan mempraktekannya kepada Lina, jam 10?”.
Keluarga : “Baik sus”.
Perawat : “Iya pak, tempatnya di sini saja, kalau begitu sampai jumpa besok
Assalamu’alaikum”.
Keluarga : “Wa’alaikumsalam”.

Anda mungkin juga menyukai