Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

(SP 2)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Ibu K dengan perilaku yang selalu mengintai disertai dengan gerakan
gerakan yang berlebihan atau gelisah, dengan ekspresi wajah ketakutan,
sangat khawatir dan menggerutukan gigi, serta sering terlihat melamun
dan terlihat tremor terutama pada tangannya.
2. Diagnosa/Masalah Keperawatan : Kecemasan
3. Tujuan
1) Keluarga mampu merawat pasien .
2) Keluarga mampu melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima jari) dan
kegiatan spiritual.
3) Keluarga mampu membantu pasien mengatasi ansietasnya.
4. Tindakan Keperawatan
1) Evaluasi masalah yang dirasakan keluarga dan kemampuan keluarga
merawat pasien dan berikan pujian.
2) Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima
jari) dan kegiatan spiritual.
3) Anjurkan membantu pasien mengatasi ansietasnya.
4) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan
kondisi pasien yang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak
mampu menerima informasi, gelisah, tidak dapat tidur) dan cara
merujuk pasien.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
Perawat : “Assalam’alaikum selamat pagi bapak, masih ingatkah
pak? Perkenalkan saya perawat jeni yang kemarin datang
kemari”.
Keluarga : “Wa’alaikumsalam sus, iya saya masih ingat”.
Perawat : “Mohon maaf pak mengganggu waktunya sebentar,
bagaimana kalau kita berbincang bincang sebentar
mengenai masalah kesehetan ibu Karsiyah?”.
Keluarga : “Baik sus”.

2. Fase Kerja
Perawat : “Baik pak, sebelumnya apakah bapak mempunyai
masalah? Terutama dalam merawat ibu Karsiyah?”.
Keluarga : “Alhamdulillah tidak ada sus”.
Perawat : “Apakah bapak sudah melatih ibu Karsiyah dengan tarik
nafas dalam dan mengajaknya untuk mengobrol atau yang
lain seperti yang kita bicarakan kemarin?”.
Keluarga : “Saya sudah melakukannya sus, respon bu Karsiyah pun
bagus dalam melakukan tarik nafas dalam, tapi saat diajak
untuk mengobrol masih susah dia lebih suka untuk berdiam
diri”.
Perawat : “Wahh itu sudah bagus sekali pak, bapak sudah mau
melatih ibu Karsiyah dengan baik dan rutin”.
Keluarga : “Iya sus, terimakasih”.
Perawat : “Sama-sama pak, bagaimana kita menambahkan
cara/teknik untuk mengurangi rasa cemas iu Karsiyah
dengan teknik hipnotis 5 jari pak?”.
Keluarga : “Bagaimana caranya sus?”.
Perawat : “Silahkan bapak perhatikan saya terlebih dahulu lalu
bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita
mulai ya pak, pertama atur posisi ibu Karsiyah senyaman
mungkin, tutup mata , ajarkan tarik nafas dalam dan
keluarkan secara perlahan. Sekarang sentuh jari telunjuk
bapak dengan jempol bapak, bayangkan ketika bapak
sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah bapak,
bayangkan ketika bapak sedang bersama orang yang bapak
sayangi/cintai, sekarang sentuh jari manis bapak bayangkan
ketika bapak sedang dipuji oleh seseorang, dan sekarang
sentuh jari kelingking bapak bayangkan ketika bapak
sedang berada pada tempat yang paling indah yang pernah
bapak kunjungi lalu tarik nafas dalam kemudian keluarkan
perlahan selama 3 kali dan buka mata ibu. Bagaimana pak,
apakah bapak sudah pahan dengan teknik hipnotis 5 jari?
Apakah bapak melakukannya pada ibu Karsiyah?”.
Keluarga : “Iya sus saya paham, Insya Allah saya dapat melatih ibu
Karsiyah”.
Perawat : “Baik pak, selain itu bapak juga bisa mengajak ibu Karsiya
untuk selalu beribadah dan mengajarkannya dengan benar,
kemudian selalu ikut serta dalam kegiatan keagamaan. Hal
tersebut juga dapat membantu mengatasi kecemasan yang
dialami ibu Karsiyah”.
Keluarga : “Baik sus, saya akan berusaha untuk melakukannya”.
Perawat : “Iya pak, selain itu, apakah bapak mengetahui cara
perawatan jika berada di rumah, kondisi yang perlu dirujuk
dan cara merujuknya?”.
Keluarga : “Tidak begitu paham sus, saya hanya mengetahui yang
perwata Jeni jelaskan saja”.
Perawat : “Untuk perawatan di rumah bapak bisa melatih tarik nafas
dalam, mengajak ibu berbincang-bincang, melatih teknik
hipnotis 5 jari serta mengajak selalu kegiatan spiritual,
bapak juga dapat membuat jadwal aktivitas di rumah
termasuk minum obat, selalu mengikuti dan memperhatikan
ibu ya pak. Kondisi yang biasanya perlu dirujuk meliputi
lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima
informasi, gelisah dan tidak dapat tidur. Dan terakhir cara
merujuk pasien yaitu dengan langsung membawa pasien ke
puskesmas agar bisa di periksa oleh dokter dan diberikan
obat. Jika kondisinya tidak membaik, langsung merujuk ke
RSU terdekat agar dapat ditangani oleh psikiater. Apakah
bapah sudah paham?”.
Keluarga : “Iya sus, saya paham”.

3. Terminasi
Perawat : “Baik pak, demikian yang dapat saya sampaikan pada hari
ini, apakah bapak sudah mengerti dengan apa yang sudah
saya jelaskan?”.
Keluarga : “Ya saya mengerti sus”.
Perawat : “Baik pak, saya pamit terlebih dahulu. Apakah besok
bapak ada waktu untuk berbincang-bincang kembali?”.
Keluarga : “Bisa mba”.
Perawat : “Terimakasih pak, Assalamu’alaikum”.
Keluarga : “Sama-sama, Wa’alaikumsalam sus”.

Anda mungkin juga menyukai