Jl. ......................................
MEDAN – INDONESIA
TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT X
DIREKTUR RUMAH SAKIT X,
Menimbang :a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit X,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan keselamatan pasien di Rumah Sakit X dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit X
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien di
Rumah Sakit X;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit X dengan
keputusan Direktur Rumah Sakit X.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT X TENTANG SASARAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT X.
Kedua : Kebijakan sasaran keselamatan pasien Rumah Sakit X sebagaimana tercantum
dalam Lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien
Rumah Sakit X dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit X.
Keempat : Dengan ditetapkannya keputusan ini maka Keputusan Direktur Rumah Sakit X
Nomor : xx / SKP / SK / DIR / xx / 2013 tentang Sasaran Keselamatan Pasien
Rumah Sakit X tertanggal xx September 2013 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Medan
Pada tanggal Agustus 2016
Direktur Rumah Sakit X
dr.
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit X
Nomor : xx / SKP / SK / DIR / xx / 2013
Tanggal : Agustus 2016
Kebijakan Umum
1. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/ meningkatkan ketelitian
identifikasi pasien.
2. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi
antar para pemberi layanan.
3. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan keamanan obat yang
perlu diwaspadai ( high – alert ).
4. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien yang akan menjalani tindakan operasi.
5. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
6. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko pasien dari cedera
karena jatuh.
Kebijakan Khusus
1. Identifikasi pasien :
a. Identifikasi pasien pada semua pelayanan atau pengobatan menggunakan minimal
dua identitas pasien yaitu nama lengkap sesuai yg ditulis direkam medis dan tanggal
lahir/ umur atau nomor rekam medis.
b. Penggunaan warna gelang pasien adalah :
- Gelang identitas : warna biru untuk pasien laki-laki, warna pink untuk pasien
perempuan.
- Gelang penanda risiko: warna merah untuk pasien memiliki alergi, warna
kuning untuk pasien memiliki resiko jatuh, warna ungu untuk pasien DNR (Do
Not Resuscitate).
c. Penulisan identitas gelang pasien dengan mesin pencetak khusus, apabila mesin tidak
dapat dipergunakan dapat ditulis dengan tulisan jelas, yang dapat dibaca dan tidak
mudah terhapus.
d. Penulisan identitas pasien dilakukan di Tempat Pendaftaran Pasien kemudian
diserahkan kepada perawat UGD untuk memasangkan kepada pasien.
e. Gelang identitas dipasang di tempat pertama kali pasien masuk di tangan kanan, bila
tidak memungkinkan maka dipasang pada tangan kiri. Lakukan pemasangan pada
kaki bila pada tangan tidak memungkinkan atau pada pasien gangguan jiwa, pasien
luka bakar luas ataupun multi-trauma amputasi yang tidak memungkinkan
diidentifikasi dengan gelang dan pasien alergi terhadap bahan baku gelang
diidentifikasi menggunakan foto.
f. Semua pasien rawat inap, operasi dan tindakan prosedur menggunakan gelang
identitas. Dalam keadaan emergensi, yang menjadi prioritas tetap kondisi pasien
yang harus distabilkan terlebih dahulu.
g. Identifikasi pasien dilakukan sebelum memberikan obat, sebelum memberikan
produk darah/ transfusi, sebelum pengambilan darah, sebelum pengambilan spesimen
lain dan sebelum melakukan tindakan prosedur serta asuhan keperawatan.
h. Apabila ada pasien tidak sadar, tidak dikenal dan tanpa keluarga, beri nama Mr. X/
Mrs. Y.
i. Pada pasien bayi baru lahir / neonatus pemasangan gelang identitas sesuai jenis
kelamin dilakukan di ruang tindakan setelah bayi lahir, gelang identitas dipasang di
pergelangan kaki kanan bila tidak memungkinkan di pergelangan kaki kiri.
j. Untuk pasien tidak sadar, pasien anak atau pasien yang mengalami keterbatasan
lainnya, identitas ditanyakan kepada penunggu pasien dan cocokkan dengan gelang
pasien.
k. Apabila dalam keadaan tertentu, gelang harus dilepas saat perawatan, dapat dilepas.
Akan tetapi gelang yang baru dengan identitas yang sama harus segera dibuat dan
dipasangkan kembali kepada pasien tersebut.
l. Pelepasan gelang identitas dilakukan sesaat pasien mau pulang perawatan.
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada
pasien yang benar :
a. Semua pasien yang akan menjalani suatu prosedur operasi, harus diidentifikasi dan
dijamin sisi operasi yang tepat, prosedur yang tepat, serta pasien yang tepat sebelum,
saat dan setelah menjalani suatu operasi (sign in, time out dan sign out).
b. Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi operasi pada multi
organ oleh dokter operator dan mengikut sertakan pasien dalam proses penandaan.
c. Petugas kamar operasi dan anestesi harus melakukan sign in, time out dan sign out
dan penandaan pada organ/ sisi yang akan dioperasi.
d. Pelaksanaan Sign In dilakukan sebelum tindakan induksi dan tim dinyatakan siap,
dipimpin oleh dokter anestesi minimal dihadiri oleh dokter anestesi dan perawat.
e. Pelaksanaan Time Out dilakukan sebelum insisi area operasi, dipimpin oleh dokter
operator, dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah.
f. Pelaksanaan Sign Out dilakukan sebelum tindakan penutupan luka operasi, dipimpin
oleh dokter operator, dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah.
Ditetapkan di Medan
Pada tanggal Agustus 2016
Direktur Rumah Sakit X
dr.
RUMAH SAKIT X
Jl. ...............................................
MEDAN – INDONESIA
TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT X
DIREKTUR RUMAH SAKIT X
Menimbang :a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit X,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan keselamatan pasien di Rumah Sakit X dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit X
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien di
Rumah Sakit X;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit X.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT X TENTANG SASARAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT X.
Kedua : Kebijakan sasaran keselamatan pasien Rumah Sakit X sebagaimana tercantum
dalam Lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien
Rumah Sakit X dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit X.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Medan
Pada tanggal September 2013
Direktur Rumah Sakit X
dr.
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit X
Nomor : xx / SKP / SK / DIR / xx / 2013
Tanggal : xx September 2013
Kebijakan Umum
1. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/ meningkatkan ketelitian
identifikasi pasien.
2. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi
antar para pemberi layanan.
3. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan keamanan obat yang
perlu diwaspadai ( high – alert ).
4. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien yang akan menjalani tindakan operasi.
5. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
6. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko pasien dari cedera
karena jatuh.
Kebijakan Khusus
1. Identifikasi pasien :
a. Identifikasi pasien pada semua pelayanan atau pengobatan menggunakan minimal
dua identitas pasien yaitu nama lengkap sesuai yg ditulis direkam medis dan tanggal
lahir/ umur atau nomor rekam medis.
b. Penggunaan warna gelang pasien adalah :
- Gelang identitas : warna biru untuk pasien laki-laki, warna pink untuk pasien
perempuan.
- Gelang penanda risiko: warna merah untuk pasien memiliki alergi, warna kuning
untuk pasien memiliki resiko jatuh, warna ungu untuk pasien DNR (Do Not
Resuscitate).
c. Penulisan identitas gelang pasien dengan mesin pencetak khusus, apabila mesin tidak
dapat dipergunakan dapat ditulis dengan tulisan jelas, yang dapat dibaca dan tidak
mudah terhapus.
d. Penulisan identitas pasien dilakukan di Tempat Pendaftaran Pasien kemudian
diserahkan kepada perawat UGD untuk memasangkan kepada pasien.
e. Gelang identitas dipasang di tempat pertama kali pasien masuk di tangan kanan, bila
tidak memungkinkan maka dipasang pada tangan kiri. Lakukan pemasangan pada
kaki bila pada tangan tidak memungkinkan atau pada pasien gangguan jiwa, pasien
luka bakar luas ataupun multi-trauma amputasi yang tidak memungkinkan
diidentifikasi dengan gelang dan pasien alergi terhadap bahan baku gelang
diidentifikasi menggunakan foto.
f. Semua pasien rawat inap, operasi dan tindakan prosedur menggunakan gelang
identitas. Dalam keadaan emergensi, yang menjadi prioritas tetap kondisi pasien
yang harus distabilkan terlebih dahulu.
g. Identifikasi pasien dilakukan sebelum memberikan obat, sebelum memberikan
produk darah/ transfusi, sebelum pengambilan darah, sebelum pengambilan spesimen
lain dan sebelum melakukan tindakan prosedur serta asuhan keperawatan.
h. Apabila ada pasien tidak sadar, tidak dikenal dan tanpa keluarga, beri nama Mr. X/
Mrs. Y.
i. Pada pasien bayi baru lahir / neonatus pemasangan gelang identitas sesuai jenis
kelamin dilakukan di ruang tindakan setelah bayi lahir, gelang identitas dipasang di
pergelangan kaki kanan bila tidak memungkinkan di pergelangan kaki kiri.
j. Untuk pasien tidak sadar, pasien anak atau pasien yang mengalami keterbatasan
lainnya, identitas ditanyakan kepada penunggu pasien dan cocokkan dengan gelang
pasien.
k. Apabila dalam keadaan tertentu, gelang harus dilepas saat perawatan, dapat dilepas.
Akan tetapi gelang yang baru dengan identitas yang sama harus segera dibuat dan
dipasangkan kembali kepada pasien tersebut.
l. Pelepasan gelang identitas dilakukan sesaat pasien mau pulang perawatan.
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada
pasien yang benar :
a. Semua pasien yang akan menjalani suatu prosedur operasi, harus diidentifikasi dan
dijamin sisi operasi yang tepat, prosedur yang tepat, serta pasien yang tepat sebelum,
saat dan setelah menjalani suatu operasi (sign in, time out dan sign out).
b. Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi operasi pada multi
organ oleh dokter operator dan mengikut sertakan pasien dalam proses penandaan.
c. Petugas kamar operasi dan anestesi harus melakukan sign in, time out dan sign out
dan penandaan pada organ/ sisi yang akan dioperasi.
d. Pelaksanaan Sign In dilakukan sebelum tindakan induksi dan tim dinyatakan siap,
dipimpin oleh dokter anestesi minimal dihadiri oleh dokter anestesi dan perawat.
e. Pelaksanaan Time Out dilakukan sebelum insisi area operasi, dipimpin oleh dokter
operator, dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah.
f. Pelaksanaan Sign Out dilakukan sebelum tindakan penutupan luka operasi, dipimpin
oleh dokter operator, dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah.
Ditetapkan di Medan
Pada tanggal September 2013
Direktur Rumah Sakit X
dr.