Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT PROF. DR.

TABRANI
Jl. Jend. Sudirman No. 410 Pekanbaru 28125
Telp. (0761) 35464, 35467 Fax. (0761) 839114
Email : rsprofdrtabranirab@yahoo.co.id

Bismillaahirrahmaanirrahiim

NOTULEN

Pembentukan Tim Penyusunan Kebijakan dan Panduan SKP


(Sasaran Keselamatan Psien)

Tempat : Ruang Diklat Lantai 3 RS Prof. Dr. Tabrani


Hari / Tanggal : Sabtu /17 Januari 2015
Pukul : 09.00 wib s/d selesai
Pimpinan Rapat : dr. DovybSaptika Faulin
Anggota Rapat : Karywan / ti Rs Prof.Dr.Tabrani
Notulen : Erna Susanti
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) terbagi atas 6 sasaran dan di setiap sasaran
ada satu panduan. Untuk menyusun panduan dan kebijakan yang enam sasaran ni
di bagi 3 tim, Dimana satu tim mengerjakan satu Panduan.
1. Tim(Kelompok) I : a) Sasaran I (Identifikasi Pasien)
b) Sasaran II (Komunikasi Efektif)
Ketua : Nursyamsi, AMK.SKM
Sekretaris: Eka Erizon, AMK
Anggota : 1. Adi Saputra
2. Yesi Rahman, Amd.Kep
3. Susi Novita, AMK

2. Tim(Kelompok) II : a) Sasaran III (Keamanan obat Higt Alert/ Obat yang


perlu diwaspadai)
Ketua : Harmi Suswita, S.Farm.Apt
Sekretaris: M. Rofi’I, AMK
Anggota : 1. Dwi Ratna Puspita Sari, AMK
2. Sri Murni,AMK
3. Syahrul,AMK
b) Sasaran IV (Keselamatan pasien Bedah)
Ketua : Harmi Suswita,S.Farm.Apt
Sekretaris : M.Rofi’i, AMK
Anggota : 1. Dwi Ratna Puspita Sari, AMK
2. Sri Murni, AMK
3. Syahrul,AMK

3. Tim(Kelompok) III : a) Sasaran V ( Hand hygiene)


b) Sasaran VI (N Keselamatan Resiko Pasien Jatuh)
Ketua : Herlina Sandi,AMK
Sekretaris : Tini Lestari, AMK
Anggota : 1. Ullia, S.amk
2. Sri Lestari, AMK
3. Parisman, AMD
Setiap Tim nanti akan rapat untuk menyusun draf panduan dan kebijakan
Pekanbaru, 17 Januari 2015
Pimpinan Rapat , Notulis,

( ) ( )
NIK NIK
RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI
Jl. Jend. Sudirman No. 410 Pekanbaru 28125
Telp. (0761) 35464, 35467 Fax. (0761) 839114
Email : rsprofdrtabranirab@yahoo.co.id

Bismillaahirrahmaanirrahiim

NOTULEN

Penyusunan draf Kebijakan Obat Higt Alert dan Keselamatan Pasien Bedah

Tempat : Ruang Diklat Lantai 3 RS Prof. Dr. Tabrani


Hari / Tanggal : Kamis/29 Januari 2015
Pukul : 09.00 wib s/d selesai
Pimpinan Rapat : Harmi Suswita, S.Farm.Apt
Anggota Rapat : Tim Penyusun Kebijakan
Notulen : M.Rofi’i, AMK
Draf Kebijakan terdiri dari Menimbang, Mengingat, Memutuskan dan
Menetapkan. Dalam Menginngat di Masuk acuan :
1. UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Permenkes No 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
3. Permrnkes No 1691 tahun 2011 ttg Keselamatan Pasien

Isi dari kebijakan:


1. Higt alert medication adalah obat-obatan yang sering menyebabkan terjadi
keesalahan atau kesalahan serius dan obat yang beriko tinggi
menyababakan dampak yang tidak di inginkan jika terdapat kesalahan
penggunaannya ( dosis, interval ataupemilihannya)
2. LASA (look alike sound alike) adalah obat yang mempunyai bentuk yang
mirip dan pengucapan yang mirip.
3. Cairan kosentrat adalah cairan yang menyebabkan kejadian yang tidak di
inginkan/sentinel event bila tidak di siapkan dan di kelola dengan baik
4. High alert medications
5. Penyimpanan High alert
6. Petugas kesehatan menyiapkan obat dan hal – hal dibawah ini untuk
menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua

Kebijakan keselamatan pasien bedah


1. Rumah sakit menggunakan tanda yang jelas untuk identifikasi lokasi
operasi dan melibatkan pasien dalam proses penandaan yaitu :
a. Penandaan operasi dilakukan pada pasien yang direncanakan
operasi sebelum memasuki ruang operasi. Pada proses ini
penandaan melibatkan pasien yang dalam kondisi sadar dan
terjaga, dan dilakukan sebelum pemberian obat premedikasi
operasi.
b. Penandaan operasi dilakukan atas persetujuan pasien dan atau
keluarga penanggung jawab pasien setelah adanya penjelasan
mengenai prosedur penandaan operasi.
c. Tanda yang diberikan menjadi penunjuk ke lokasi insisi sedekat
mungkin dengan luka sayatan yang akan dilakukan.
d. Tanda dibuat dengan tinta atau spidol marker yang tidak mudah
terhapus dan harus cukup terlihat setelah proses pencucian daerah
insisi.
e. Semua tanda yang dibuat harus berdasarkan pemeriksaan
diagnostik, pencitraan elektronik atau hasil uji yang tepat dengan
mempertimbangkan catatan medis pasien dan identitas pasien.
2. Bentuk Tanda Operasi
RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI
Jl. Jend. Sudirman No. 410 Pekanbaru 28125
Telp. (0761) 35464, 35467 Fax. (0761) 839114
Email : rsprofdrtabranirab@yahoo.co.id

3. Yang Melakukan Penandaan Operasi


Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien adalah
Operator Bedah atau ahli bedah yang akan melakukan prosedur, atau
orang yang didelegasikan oleh ahli bedah dengan pertimbangan
kemampuan dalam melakukan penandaan luka operasi.
4. 4. Pengecualian dalam penandaan operasi
5. Rumah sakit menggunakan ceklist keselamatan pasien operasi untuk
menverifikasi kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat lokasi operasi

Pekanbaru, 29 Januari 2015


Pimpinan Rapat , Notulis,

( ) ( )
NIK NIK
RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI
Jl. Jend. Sudirman No. 410 Pekanbaru 28125
Telp. (0761) 35464, 35467 Fax. (0761) 839114
Email : rsprofdrtabranirab@yahoo.co.id

Bismillaahirrahmaanirrahiim

NOTULEN

Penyusuanan draf panduan Identifikasi Pasien dan Komunikasi Efektif

Tempat : Ruang Diklat Lantai 3 RS Prof. Dr. Tabrani


Hari / Tanggal : Senin-Selasa/02-03 Februari 2015
Pukul : 09.00 wib s/d selesai
Pimpinan Rapat : Harmi Suswita, S.Farm.Apt
Anggota Rapat : Tim penyusun Panduan
Notulen : M.Rofi’i, AMK

Buku Panduan ini mengacu kepada:


1. Permenkes RI No 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
2. Undang Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Permenkes No 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis
Adapun format Panduan yang akan di buat terdiri dari 4 BAB
BAB I : Definisi
BAB II : RUANG LINGKUP
BAB III : TATA LAKSANA
BABA IV : DOKUMENTASI
Identifikasi Pasien
Isi dari definisi:
Definisi, Tujuan, Prinsip, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Ruang Lingkup:
Panduan High Alert Rumah Sakit Prof Dr Tabrani memiliki ruang lingkup pada
unit farmasi meliputi proses pelabelan obat-obatan High Alert, pengelolaan obat
menurut FIFO, pembuatan daftar obat-obat High Alert dan tata cara pengaturan
obat-obat High Alert. Untuk rawat inap meliputi pembuatan daftar obat High
Alert, tata cara pengaturan obat-obatan High Alert, alur permintaan obat High
Alert dan identifikasi obat-obat High Alert. Untuk vk, ok dan ugd meliputi
pembuatan daftar obat High Alert, tata cara pengaturan obat-obatan High Alert,
alur permintan dan identifikasi obat-obatan High Alert.

Tatalaksana:
1 Daftar obat-obatan High Alert di rumah sakit
2. Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan obat-obatan high alert
3. Prinsip penggunaan obat-obatan high alert
4. Peresepan High alert
5. Persiapan dan penyimpanan High alert
6. Pemberian obat High alert
7. Penggunaan High Alert Medications
8.Daftar Obat-obatan LASA
DOKUMENTASI
1. Kepatuhan terhadap SPO.
Kepatuhan pelaksanaan SPO akan dievaluasi setiap bulan dan
dilaporkan kepada direktur.
2. Daftar obat-obatan High Alert.
Melakukan review secara berkala berkenaan dengan adanya
RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI
Jl. Jend. Sudirman No. 410 Pekanbaru 28125
Telp. (0761) 35464, 35467 Fax. (0761) 839114
Email : rsprofdrtabranirab@yahoo.co.id

penambahan atau perubahan obat-obtan.


3. Labelisasi.
Memberikan label pada obat yang termasuk dalam High alert

Rapat di tindak lanjuti tanggal 03 Februari 2015


KIeselamatan Pasien Bedah
Isi dari Definisi
Definisi, Tujuan, Prinsip, Kewajiban dan Tanggung Jawab

Ruang Lingkup:
Panduan ini berlaku untuk semua ahli bedah, dokter, perawat dan tim operasi
yang terlibat dalam prosedur pembedahan di Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani.
Untuk keadaan tertentu misalnya insiden besar atau wabah infeksi, Rumah Sakit
Prof. Dr. Tabrani mengakui tidak mungkin untuk mematuhi semua aspek dari
dokumen ini. Dalam keadaan ini, staf rumah sakit harus mengambil keputusan
berdasarkan pertimbangan manajer dan direktur serta segera mengambil tindakan
untuk menjaga keselamatan pasien dan staf.

Tatalaksana:
A. Cara Penggunaan Panduan
B. Implementasi ceklist keselamatan pasien bedah
C. Cara menjalankan ceklist keselamatan pasien bedah
D. Penandaan Operasi
Dokumentasi
Keselamatan pasien bedah didokumentasikan dengan menggunakan
dengan checklist pelaksanaan sign in, time out dan sign out. Hasil pelaksanaan
checklist keselamaan bedah akan digabungkan dalam rekam medis.

Pekanbaru, 03 Februari 2015


Pimpinan Rapat , Notulis,

( ) ( )
NIK NIK

Anda mungkin juga menyukai