Anda di halaman 1dari 6

HUKUM

UU NO. 1 TAHUN 1970, UU NO. 13 TAHUN 2013,


PP NO. 50 TAHUN 2012, PerMen PU NO. 5 TAHUN 2014

Oleh:

ZUL FAKHRI NUSKIN


D111 15 027

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2018

RESUME UU NO. 1 TAHUN 1970


TENTANG KESELAMATAN KERJA

Peraturan perundang-undangan nomor 1 tahun 1970 disini mengenai keselamatan kerja.


Dimana undang-undang disini dimaksudkan untuk:
a. bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
b. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja terjamin pula keselamatannya
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien
d. bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membina norma-
norma perlindungan kerja;
e. bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat. Industrialisasi. teknik dan teknologi

Pada undang-undang ini terdapat 11 bab dengan 15 pasal, dengan penjabaran sebagai
berikut:
a. bab 1 berisi tentang istilah dan terdapat pasal 1
b. bab 2 berisi tentang ruang lingkup dan terdapat pasal 2
c. bab 3 berisi tentang syarat-syarat keselamatan kerja dan terdapat pasal 3 dan 4
d. bab 4 berisi tentang pengawasan dan terdapat pasal 5, 6, 7, dan 8
e. bab 5 berisi tentang pembinaan dan terdapat pasal 9
f. bab 6 berisi tentang panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja dan terdapat pasal
10
g. bab 7 berisi tentang kecelakaan dan terdapat pasal 10
h. bab 8 berisi tentang kewajiban dan hak kerja dan terdapat pasal 12
i. bab 9 berisi tentang kewajiban bila memasuki tempat kerja dan terdapat pasal 13
j. bab 10 berisi tentang kewajiban pengurus dan terdapat pasal 14
k. bab 11 berisi tentang ketentuan-ketentuan penutup dan terdapat pasal 15, 16, 17
dan 18

RESUME UU NO. 13 TAHUN 2003


TENTANG KETENAGAKERJAAN
Peraturan perundang-undangan nomor 13 tahun 2003 disini mengenai ketegakerjaan.
Dimana undang-undang ini memiliki tujuan sebagaimana yang terdapat di Pasal 4:
a. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan.
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Pada undang-undang ini terdapat 18 bab dengan 193 pasal, dengan penjabaran sebagai
berikut:
1. bab 1 berisi tentang ketentuan umum dan terdapat pasal 1
2. bab II berisi tentang landasan, asas dan tujuan dan terdapat pasal 2, 3 dan 4
3. bab III berisi tentang kesempatan dan perlakuan yang sama dan terdapat pasal 5 dan 6
4. bab IV berisi tentang perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan dan terdapat
pasal 7 dan 8
5. bab V berisi tentang pelatihan kerja dan terdapat pasal 9 sampai 30
6. bab VI berisi tentang penempatan tenaga kerja dan terdapat pasal 31 sampai 38
7. bab VII berisi tentang perluasan kesempatan kerja dan terdapat pasal 39, 40 dan 41
8. bab VIII berisi tentang penggunaan tenaga kerja asing dan terdapat pasal 42 sampai 49
9. bab IX berisi tentang hubungan kerja dan terdapat pasal 50 sampai 66
10. bab X berisi tentang perlindungan, pengupahan dan kesejahteraan dan terdapat pasal 67
sampai 101
11. bab XI berisi tentang hubungan industrial dan terdapat pasal 102 sampai149
12. bab XII berisi tentang pemutusahn hubungan kerja dan terdapat pasal 150 sampai172
13. bab XIII berisi tentang pembinaan dan terdapat pasal 173 sampai 175
14. bab XIV berisi tentang pengawasan dan terdapat pasal 176 sampai 181
15. bab XV berisi tentang penyidikan dan terdapat pasal 182
16. bab XVI berisi tentang ketentuan pidana dan sanksi administratif dan terdapat pasal 183
sampai 190
17. bab XVII berisi tentang ketentuan peralihan dan terdapat pasal 191
18. bab XVIII berisi tentang ketentuan penutup dan terdapat pasal 192 dan 193

RESUME PP NO. 50 TAHUN 2012


TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
Peraturan PP nomor 50 tahun 2012 disini mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. Dimana undang-undang disini dimaksudkan untuk:

a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana,


terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, dana tau serikat pekerja/serikat buruh.
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.

Pada PP nomor 50 tahun 2012 ini terdapat 6 bab dengan 22 pasal, dengan penjabaran
sebagai berikut:
1. bab 1 berisi tentang ketentuan umum dan terdapat pasal 1 yang terdiri dari (8 ayat), pasal
2 yang terdiri dari (2 ayat) dan pasal 3 yang terdiri dari (2 ayat).
2. bab 2 berisi tentang sintem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan terdapat
pasal 4 yang terdiri dari (2 ayat), pasal 5 yang terdiri dari (4 ayat), pasal 6 yang terdiri
dari (2 ayat), yag membahas tentang hal umum. pasal 7 yang terdiri dari (3 ayat), pasal 8
yang membahas tentang penetapan kebijakan K3. pasal 9 yang terdiri dari (5 ayat) yang
membahas tentang perencanaan K3 pasal 10 yang terdiri dari (3 ayat), pasal 11 yang
terdiri dari (4 ayat), pasal 12 yang terdiri dari (2 ayat), pasal 13 yang terdiri dari (2 ayat)
membahas tentang pelaksanaan rencana K3. pasal 14 yang terdiri dari (6 ayat)
membahas tentang pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dan pasal 15 yang terdiri dari (4
ayat) membahas tentang peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
3. bab 3 berisi tentang penilaian SMK3 dan terdapat pasal 16 yang terdiri dari (4 ayat), dan
pasal 17 yang terdiri dari (2 ayat).
4. bab 4 berisi tentang pengawasan dan terdapat pasal 18 yang terdiri dari (2 ayat), pasal 19
yang terdiri dari (2 ayat) dan pasal 20
5. bab 5 berisi tentang ketentuan peralihan dan terdapat pada pasal 21
6. bab 6 berisi tentang ketentuan penutup dan terdapat pasal 22
RESUME PerMen PU NOMOR 5 TAHUN 2014
PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
Peraturan PerMen PU nomor 5 tahun 2014 disini mengenai pedoman ssstem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang pekerjaan umum. Dimana
PerMern ini memiliki maksud dan tujuan sebagaimana yang terdapat pada pasal 2:

a. Peraturan menteri ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pengguna jasa dan penyedia jasa
dalam penerapan SMK3 konstruksi bidang PU.
b. Tujuan diberlakukannya peraturan menteri ini agar SMK3 konstruksi Bidang PU dapat
diterapkan secara konsisten untuk:
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi.
2. Dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien, untuk mendorong
produktivitas.

Pada PerMen PU nomor 5 tahun 2014 ini terdapat 7 bab dengan 24 pasal, dengan
penjabaran sebagai berikut:
a. Bab 1 berisi tentang ketentuan umum dan terdapat pasal 1
b. Bab 2 berisi tentang maksud, tujuan dan ruang lingkup dan terdapat pasal 2 dan 3
c. Bab 3 berisi tentang penerapan SMK3 konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan terdapat
pasal 4 yang terdiri dari (3 ayat), pasal 5 yang terdiri dari (2 ayat), dan pasal 6 yang terdiri
dari (2 ayat) yang membahas tentang hal-hal umum 7 terdiri dari 3 ayat membahas tentang
penerapan SMK3 pada tahap pra konstruksi, 8 yang terdiri dari (11 ayat) membahas tentang
penerapan SMK3 pada tahap pemilihan penyedia barang/jasa, pasal 9 yang tediri dari (7 ayat)
membahas tentang penerapan SMK3 pada tahap pelaksanaan konstruksi, dan pasal 10 yang
terdiri dari (2 ayat) membahas tentang penerapan SMK3 pada tahap penyerahan hasil akhir
pekerjaan.
d. Bab 4 berisi tentang tugas, tanggung jawab dan wewenang dan terdapat pasal 11 yang terdiri
dari (7 ayat) membahas terkait tugas tanggung jawab dan wewenang kepala badan
pembinaan konsturksi, pasal 12 yang terdiri dari (5 ayat) yang membahas tentang tugas dan
wewnang pejabat struktural eselon 1 unit kerja teknis, pasal 13 yang terdiri dari (3 ayat)
membahas tentang tugas dan wewnang pejabat struktural eselon II unit kerja teknis, pasal 14
yang terdiri dari 4 ayat yang membahas tentang atasan langsung kepala satuan kerja, pasal 15
yang terdiri dari (5 ayat) membahas tentang tugas dan wewenang kepala satuan kerja, pasal
16 yang terdiri dari (17 ayat) membahas tentang tugas dan wewenang pejabat pembuat
komitmen, pasal 17 yang teridir dari (5 ayat) membahas tentang tugas dan wewnang Pokja
ULP, pasal 18 membahas tentang tugas dan wewnang penyedia jasa perencana konstruksi,
dan pasal 19 yang terdiri dari (10 ayat) membahas tentang tugas dan wewnang penyedia jasa
pelaksana konstruksi.
e. Bab 5 berisi tentang biaya penyelenggaraan SMK3 konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
terdapat pasal 20 yang terdiri dari (2 ayat)
f. Bab 6 berisi tentang sanksi dan terdapat pasal 21
g. Bab 7 berisi tentang ketentuan penutup dan terdapat pasal 22, 23, dan 24.

Anda mungkin juga menyukai