TAUHID
PERBUATAN SYIRIK DI ERA MODERN
Dosen Pembimbing :
Megawati (17070222)
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari bebagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran serta kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang berjudul “PERBUATAN SYIRIK DI
ERA MODERN” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN PENULISAN 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 PENGERTIAN SYIRIK PADA ERA MODERN 5
2.2 BENTUK-BENTUK PERBUATAN SYIRIK PADA ERA MODERN 6
2.3 CARA-CARA MENANGGULANGI PERBUATN SYIRIK PADA ERA MODERN 7
2.4 BAHAYA PERBUATAN SYIRIK BAGI KEHIDUPAN MANUSIA 8
BAB III PENUTUP 10
3.1 KESIMPULAN 10
3.2 SARAN…………………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
Syirik dalam bahasa arab adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan) yang berasal
dari kata kerja <syarakha—yashrukhu –--syarkhan> yang artinya menjadikan sekutu bagi-
Nya. Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah dalam segala bentuk, baik itu perkataan,
perbuatan atau iktiqad. adapun orang yang melakukan syirik itu disebut musyrik.
Adapun pengertian syirik secara syari’ah ada dua makna,yaitu:
1. Makna umum: Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal yang merupakan
kekhususan bagi Allah, maka secara umum syirik dibagi tiga,yaitu:
a. Syirik dalam Rububiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwasanya sesuatu selain
Allah mampu menciptakan, mengatur dan memelihara alam semesta dan seisinya,
memberikan rizki, memberikan manfaat dan bencana,memberikan hidayah, mematikan dan
menghidupkan dan lainnya yang termasuk rububiyahnya Allah ( Rububiyah Allah adalah
mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-
Nya ).
b. Syirik Asma’ wa as-Shifat yaitu menyamakan antara Allah dan makhluk-Nya dalam
masalah Asma’ wa as-Shifat seperti menyamakan sifat-sifat dzatiyah Allah (wajah, tangan,
mendengar, melihat dsb) sama dengan sifat makhluk-Nya, atau memberikan sifat-sifat yang
khusus bagi Allah untuk makhluk-Nya, seperti menyakini bahwa ada makhluk Allah yang
mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah tidak bisa digambarkan dengan apapun di dunia ini .
ب فررل يي ف
ظدهير رعرلىَ رغفيِبدده أررحمدا رعاِلديم افلرغفيِ د
(dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu. (QS. Al Jin : 26)
c. Syirik Uluhiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwa ada selain Allah yang dapat
diibadahi (disembah) seperti minta pertolongan pada jin untuk mendapatkan uang dengan
cepat.
2. Makna Khusus : Menyamakan selain Allah menjadi ilahi yang disembah dan ditaati
bersama Allah. Maka barangsiapa yang memberikan satu macam ibadah untuk selain Allah.
maka dia sudah melakukan suatu dosa yang kategorinya tidak bisa diampuni
yaitu syirik . dimana pelaku syirik (musyrik) itu akan ditempatkan ditempat yang tidak
disukai oleh semua umat (neraka).
Syirik yang berkembang pada jaman dahulu adalah syirik ‘jali’ yaitu
mempersekutukan Allah secara terang-terangan. Namun syirik yang berkembang dimasa
modern ini ‘adalassyirik khafi’ yaitu mempersekutukan Allah secara tidak sadar. Orang-
orang hanya mengetahui bahwa syirik itu, ketika seseorang menduakan Allah dalam
penciptaan, atau ketika seseorang menyembah patung-patung. Adapun menyembah orang
sholeh dan lainnya, dalam arti berdo’a, meminta pertolongan kepada orang sholeh
atau wali-wali, memohon syafa’at, kesembuhan, jodoh, rejeki, dan lainnya kepada
mereka, maka ini dianggap syirik. Ia tidak melakukannya secara terang-
terangan. Tidak bisa diketahui secara indrawi. Namun diam-diam dan secara
tersembunyi telah melakukan kesyirikan. Misalnya yang paling banyak kita lakukan
secara tidak sengaja adalah dalam kita beranggapan bahwa yang menyembuhkan
penyakit adalah dokter atau obat yang diminum . Tubuh tetap sehat dan bugar karena
pola makan yang seimbang atau olah raga yang teratur. Jabatan yang diperoleh karena
kepintaran, kedekatan atau kepiawaiannya memanfaatkan bantuan orang lain. Panen
melimpah, karena keprofesionalannya mengolah tanah pertanian. Anak-anaknya
pintar karena gizi yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditentukan. Ia bisa
sampai ke tujuannya tepat waktu, karena kepintarannya menyetir kenderaan. Inilah
yang disebut dengan perbuatan syirik modern. Syirik yang tanpa terasa dan disadari banyak
dilakukan kaum muslimin. Tidak hanya terbatas di kalangan awam bahkan juga di kalangan
intelek.Tidak hanya di kalangan yang berpendidikan rendah bahkan juga yang mengecap
perguruan tinggi.
Syirik dimasa kini banyak terjadi dalam bentuk ucapan yang secara tidak
sengaja dilakukan . Oleh karena itu, agar terhindar dari syirik masa modern (syirik khafi),
janganlah mengabaikan peran yang Maha Esa (satu) yaitu Allah SWT yang merupakan
penyebab utamanya. Ingat, apa pun yang terjadi semuanya atas izin Allah. Menyembuhkan
penyakit, tubuh tetap sehat dan bugar, jabatan yang diperoleh, panen melimpah, hasil
tangkapan ikan melebihi kapasitas, rezeki yang banyak diperoleh hari ini, sampai ke
tujuannya tepat waktu, semuanya terjadi karena izin Allah. Ikhtiar maksimal untuk mencapai
itu memang wajib, tidak boleh diabaikan. “Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma atau
yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin
Allah SWT” (QS.59: 5).
1. Dengan memperdalam keiman kita terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya serta ajaran-
ajaran agama Islam.
2. Terbiasa kerja keras serta berdoa kepada Allah atas pekerjaan yang telah kita
lakukan serta mengharapkan hasil yang terbaik atas pekerjaan yang telah kita
lakukan yaitu hanya dengan Allah SWT. Janganlah tebuai dengan rayuam untuk
meraih kesuksesan secara instan dengan melakukan cara-cara yang melanggar
syariat seperti mempelajari ilmu pesugihan, ilmu pellet, guna-guna, dsb.
3. Meyakini bahwa tidak ada kekuatan serta kekuasaan yang lebih besar dibandingkan
kekuatan serta kekuasaan Allah SWT. Oleh karena itu, dianjurkan mengucapkan
kalimat Laa hawla wala quwwata Illa billah (tidak ada dan daya kekuatan kecuali
atas pertolongan Allah SWT).
4. Banyak mengingat Allah SWT, dengan banyak mengingat Allah SWT (berdzikir)
berarti kita berusaha menghindari/menjauhi perbuatan syirik. Berdzikir merupakan
cara mengagungkan nama Allah SWT, menyucikan dan mengEsakan-Nya. Dengan
banyak berdzikir dapat menghilangkan keraguan atas keEsaan Allah SWT bahkan
memperkuat keyakinan serta keimanan dan membuat hati kita menjadi tenang
5. Ikhlas dalam melakukan amal kebaikan. Segala perbuatan ibadah yang disertai
dengan riya’ termasuk syirik. Agar terhindar dari perbutan ini maka setiap kali
melakukan amal ibadah hendaklah dilakukan dengan niat yang ikhlas (semata-mata
hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT) pasti akan mendapatkan pahala.
Adapun amal ibadah yang dilakukan atas dasar riya’ akan menjadi sia-sia karena
tidak bernilai di hadapan Allah SWT.
6. Mempelajari ilmu tauhid yang benar,lurus serta murni, sesuai apa yang diajarkan
oleh Rasulullah SAW.
7. Bergaul dengan orang yang lurus dan teguh agamanya serta menghindari bergaul
dengan orang yang sesat ajaran agamanya dan melakukan perbuatan syirik.
8. Memperbanyak doa kepada Allah SWT agar diberikan keistiqomahan (keteguhan)
di atas tauhid dan sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan
kebid'ahan, baik yang kita ketahui ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.
3.1 Kesimpulan
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu
atau juga mempercayai kekuatan tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah SWT.
Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan musyrik. Sedangkan orang musyrik itu
adalah orang yang mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain.
Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan akidah Islam. Oleh karena
itu,kita harus berhati-hati, jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa
kedalam kemusyirikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah
menjadi syirik besar.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa syirik jaman dahulu dilkukan secara
terang terangan, sementara syirik jaman modern (sekarang) dilakukan secara tidak sengaja.
3.2 Saran
Berhati-hatilah dengan syirik jaman sekarang, karena syirik tersebut lebih berbahaya
dari pada jaman dahulu. Musuh kita yaitu syaitan selalu membujuk kita untuk berbuat syirik
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://artikeliman.blogspot.com/2009/03/bahaya-syirik.html
Al – Qur’an
http://abangdani.wordpress.com/2012/03/07/masihkah-ada-syirik-di-zaman-
modern/
http://hodridjibril.blogspot.com/2016/03/makalah-tentang-syiri.htm