PENDAHULUAN
1
pengotoran lingkungan rumah sakit. Aktivitas pelayanan dan perkantoran,
pedagang asongan, perilaku membuang sampah dan meludah sembarangan,
perilaku merokok dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh
pengunjung/tamu menambah jumlah sampah dan mengotori lingkungan rumah
sakit.
2
standar pembuangan limbah dan pengelolaannya, Kementerian akan menindak
tegas pengelola rumah sakit tersebut. “Limbah RS berbeda dengan limbah rumah
tangga. Sebab limbah RS yang tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan
penyakit”, tandas Dirjen BUK. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik,
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI.
Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola
dengan baik. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan
limbah medis noninfeksius. Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan
nonmedis. Percampuran tersebut justru memperbesar permasalahan limbah
medis.Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini
mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan
beracun. Sebagian limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya
dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius. Limbah medis berbahaya yang
berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan
wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan
limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran
penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar
lingkungan rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien,
jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang
bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan
tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan
beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin
ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit menular
(hepatitis,diare, campak, AIDS, influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ
genetik) dan resiko bahaya kimia.
3
limbah yang terkait dengan limbah domestik dan limbah medis.Selanjutnya pada
tanggal 28-29 Februari 2008 dilakukan pertemuan pertama (TWG) on Solid and
Hazardous Waste di Singapura membahas tentang pengelolaan limbah medis dan
domestik di masing masing negara.
4
7) Pengertian sanitasi tempat-tempat umum?
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bahan bangunan
Bahan bangunan yang digunakan tidak terbuat dari material
yang bisa melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan
dengan kriteria debu total tidak melebihi 150 µgm3, asbes bebas
tidak lebih dari 0,5 fiber/m3/4 jam, dan timah hitam tidak lebih dari
300mg / kg. Bahan bangunan ini juga tidak terbuat dari material
6
yang bisa menjadi tempat perkembang biakan organisme-
organisme pantogen.
7. Air
7
Air didalam rumah harus sentantiasa tersedia dengan
kapasitas minimal 60liter/hari/orang.Kualitas air yang bersih ini
wajib memenuhi semua persyaratan kesehatan air bersih dan air
minum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
8. Sarana Penyimpanan
Rumah yang mempunyai sarana penyimpanan makanan yang
aman, bersih, higienis.
9. Limbah
Limbah cair yang berasal dari rumah harus dikelola dengan
baik supaya tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau,
dan tidak mencemari permukaan tanah.
8
liar ini dibuat sembarangan saja, tidak mempunyai kakus, dapur
khusus, kamar mandi, serta pembuangan air kotor dan pembuangan
sampahnya tidak teratur. Hal inilah yang menyebabkan daerah
perumahan liar menjadi sumber penyakit. Jelaslah bahwa
perumahan ada hubungannya dengan kesehatan.
A. Pengertian
Limbah (menurut PP NO 12, 1995) adalah bahan sisa suatu
kegiatan atau proses produksi. Sedangkan limbah rumah sakit menurut
Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit adalah semua limbah yang
dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas.
Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam
mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan
yang dilakukan sebelum dibuang. Limbah cair rumah sakit dapat
mengandung bahan organik dan anorganik yang umumnya diukur dan
parameter BOD, COD, TSS, dan lain-lain. Sementara limbah padat
rumah sakit terdiri atas sampah mudah membusuk, sampah mudah
terbakar, dan lain-lain. Limbah-limbah tersebut kemungkinan besar
mengandung mikroorganisme patogen atau bahan kimia beracun
berbahaya yang menyebabkan penyakit infeksi dan dapat tersebar ke
lingkungan rumah sakit yang disebabkan oleh teknik pelayanan
kesehatan yang kurang memadai, kesalahan penanganan bahan-bahan
terkontaminasi dan peralatan, serta penyediaan dan pemeliharaan sarana
sanitasi yang masih buruk. Limbah benda tajam adalah semua benda
yang mempunyai permukaan tajam yang dapat melukai / merobek
permukaan tubuh.
9
B. Jenis Limbah Rumah Sakit
Terdapat beberapa jenis-jenis limbah rumah sakit. Arifin (2008)
menyebutkan secara umum limbah rumah sakit dibagi dalam 2 (dua)
kelompok besar, yaitu: 1) limbah klinis, 2) limbah non klinis baik padat
maupun cair. Limbah klinis/medis padat adalah limbah yang terdiri dari
limbah benda tajam, limbah infeksius, limbah laboratorium, limbah
patologi atau jaringan tubuh, limbah sitotoksis, limbah farmasi, dan
limbah kimiawi.
1. Limbah benda tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut
tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena,
pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini
memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui
sobekan atau tusukan.
2. Limbah infeksius
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:
a) Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan
isolasi penyakit menular (perawatan intensif).
b) Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan
mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi
penyakit menular.
3. Limbah laboratorium
Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan
mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit
menular.
4. Limbah jaringan tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan
cairan tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau
otopsi.
5. Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin
terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan,
pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik.
6. Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-
10
obat yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi
atau kemasan yang terkontaminasi.
7. Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan
bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses
sterilisasi, dan riset.
8. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio
isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio
nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain : tindakan
kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat
berbentuk padat, cair atau gas.
1. Limbah padat
Golongan A :
Golongan B :
11
Syringe bekas, jarum, cartridge, pecahan gelas dan benda-benda
tajam lainnya.
Golongan C :
Golongan D :
Golongan E :
a) Pemisahan
Golongan A :
Dressing bedah yang kotor, swab dan limbah lain yang
terkontaminasi dari ruang pengobatan hendaknya ditampung dalam
bak penampungan limbah medis yang mudah dijangkau bak sampah
yang dilengkapi dengan pelapis pada tempat produksi sampah.
Kantong plastik tersebut hendaknya diambil paling sedikit satu hari
sekali atau bila sudah mencapai tiga perempat penuh. Kemudian diikat
kuat sebelum diangkut dan ditampung sementara di bak sampah klinis.
Bak sampah tersebut juga hendaknya diikat dengan kuat bila
mencapai tiga perempat penuh atau sebelum jadwal pengumpulan
sampah. Sampah tersebut kemudian dibuang dengan cara sebagai
berikut :
12
1) Sampah dari haemodialisis
Golongan B :
Syringe, jarum dan cartridges hendaknya dibuang dengan keadaan
tertutup. Sampah ini hendaknya ditampung dalam bak tahan benda
tajam yang bilamana penuh (atau dengan interval maksimal tidak
lebih dari satu minggu) hendaknya diikat dan ditampung di dalam
bak sampah klinis sebelum diangkut dan dimasukkan
denganincinerator.
b) Penampungan
13
ke incinerator atau pengangkutan oleh dinas kebersihan (atau
ketentuan yang ditunjuk), sampah tersebut hendaknya :
c) Pengangkutan
14
Dalam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta
dorong.Kereta atau troli yang digunakan untuk pengangkutan sampah
klinis harus didesain sedemikian rupa sehingga :
Bila tidak tersedia sarana setempat dan sampah klinis harus diangkut
ke tempat lain :
a. Harus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk
pengangkut. Dan harus dilakukan upaya untuk men-cegah
kontaminasi sampah lain yang dibawa.
b. Harus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dan tidak
terjadi kebocoran atau tumpah.
2. Limbah Cair
15
Sistem pengelolaan ini cukup efektif dan efisien kecuali masalah
lahan, karena kolam stabilisasi memerlukan lahan yang cukup
luas; maka biasanya dianjurkan untuk rumah sakit di luar kota
(pedalaman) yang biasanya masih mempunyai lahan yang cukup.
Sistem ini terdiri dari bagian-bagian yang cukup sederhana yakni
c. Bak Klorinasi
e. Inlet
16
dan dikeringkan pada Sludge drying bed (tempat pengeringan
Lumpur). Sistem kolam oksidasi ini terdiri dari :
17
1. Pump Swap (pompa air kotor)
3. Anaerobic filter.
Sesuai dengan debit air buangan dari rumah sakit yang juga
tergantung dari besar kecilnya rumah sakit, atau jumlah tempat tidur,
maka kontruksi Anaerobic Filter Treatment Systemdapat disesuaikan
dengan kebutuhan tersebut, misalnya :
18
Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses
yang kontinyu yang pelaksanaannya harus mempertimbangkan :
kelancaran penanganan dan penampungan sampah, pengurangan
volume dengan perlakuan pemisahan limbah B3 dan non B3 serta
menghindari penggunaan bahan kimia B3, pengemasan dan pemberian
label yang jelas dari berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya,
petugas dan pembuangan.
A. Penampungan
1. Pengangkutan
19
memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi
petugas yang terlibat. Prosedur tersebut termasuk memenuhi
peraturan angkutan lokal. Sampah medis diangkut dalam
kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor.
a. Incinerasi
g. Microwave treatment
20
3. Incinerator
21
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum
terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya
suatu penyakit. Untuk mencegah akibat yang timbul dari tempat-tempat
umum.
22
menyediakan juga makanan/minuman. Selain itu, kebersihan dan
kesehatan hotel juga sangat mempengaruhi minat para wisatawan.
Karenanya, kebersihan ini akan dapat membantu meningkatkan
kepariwisataan di Indonesia. Di Indonesia dikenal juga tempat
yang sejenis dengan sebutan yang berbeda tapi mempunyai fungsi
yang sama hanya agak berbeda dalam fasilitas dan pelayanaannya
misalnya, Losmen, Penginapan, Wisma,dll. Dalam industri
kepariwisataan hotel merupakan sektor industri yang bergerak
dalam bidang jasa dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kepariwisataan, dimana hotel dituntut dapat memberikan kepuasan
kepada tamu baik dari fasilitas yang disediakan dalam memenuhi
kebutuhan tamu.
a. Peranan Sanitasi Hotel
a. Peranan Fisik
b. Peranan Psikologis
23
a. Manfaat dari segi kesehatan
24
tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu diperhatikan
dalam penerepan higiene dan sanitasi hotel, antara lain:
a. Tempat Parkir
25
dipergunakan sesuai dengan fungsinya konstruksi lantal bersih dan
tidak licin, bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke
arah saluran pembuangan air agar tidak membentuk genangan air,
dinding bersih permukaan yang selalu berkontak dengan air harus
kedap air.
c) Pintu dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta
dapat mencegah masuknya binatang pengganggu. Adapun syarat
pencahayaan di dalam ruangan hotel sebagai berikut:
3. Sanitasi Kamar
Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar
para tamu bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa
terganggu. Syarat sanitasi kamar hotel meliputi :
a. Kebersihan umum
26
termasuk perabotan kamar yang ada secara rutin.
Pengotoran oleh zat kimia misalnya noda-noda pada lantai,
dinding, taplak meja dan lain-lain dibersihkan dengan
memakai zat kimia tertentu yang dapat dipakai untuk
menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangan pengotoran
oleh lumut atau cendawan dapat terjadi apabila dalam
keadaan lembab, ini dapat dicegah dengan mencari sumber
terhadinya kelembaban tersebut kemudian diperbaiki.
b. Kamar mandi
27
3. Dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak
merembeskan air
b. Tidak menyilaukan.
28
Lampu baca : 40 watt
a. Sanitasi Dapur
Makanan yang diolah di dapur hotel sangat banyak jenis dan jumlahnya. Pada
hotel atau restoran yang lebih besar tentunya akan mengolah makanan yang
lebih banyak pula jenis dan jumlahnya, sehingga lebih banyak pula karyawan
atau juru masak yang diperlukan. Juru masak tersebut perlu dikelompokkan
meniadi beberapa bagian dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas, dan hal
ini dapat dilihat pada struktur organisasi dapur. Ciri-ciri dapur yaitu :
a) Terpisah dari ruang yang lain dan tidak berhubungan dengan alam bebas
b) Lantai dapur dibuat dari bahan yang kedap air dan tidak licin
b. Penyediaan Air
Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus memenuhi
persyaratan standart sesuai peraturan yang berlaku. Berdasarkan Permenkes
No. 416/Menkes/PU/IX/1990, penyediaan air untuk hotel dapat diperoleh dari
air ledeng (PAM), air tanah (sumur bor).
a. Kombinasi air ledeng dan air tanah Di hotel besar yang bertaraf
internasional, diutamakan mendapatkan air ledeng yang telah melalui
pengolahan yang baik dan air tanah yang umumnya diperoleh dengan
mengebor tanah di halaman sekitar hotel hanya digunakan bila sangat
diperlukan yaitu :
29
setiap hotel mempunyai reservoir sebagai tempat untuk menyimpan air,
baik air yang berasal dari dinding maupun sumur bor. Yang perlu
diperhatikan adalah air yang berasal dari sumur bor yang kualitasnya
harus selalu dipantau sehingga memenuhi standar persyaratan.
a) Semua jenis air yang diperoleh dari berbagai macam sumber air (air
ledeng, air sumur bor) diadakan pengolahan kembali yang dimaksud
adalah :
1. Pengendapan (Sedimentation)
a. Penampungan sampah
b. Pengumpulan sampah
30
c. Pengangkutan sampah
d. Pemusnahan sampah
31
fisik seseorang. Orang yang sakit-sakitan atau tidak bias bersih seharusnya
tidak menjadi
food handler
h. Mandi setiap hari setidaknya dua kali sehari. Bakteri dipindahkan dari
pakaian terus ke makanan
2. Peralatan
d) Tempat sampah dalam jumlah yang memadai antara sampah yang basah
dan kering harus dipisahkan.
32
b) Menyimpan makanan dengan stainless container bertutup
e) Memasak makanan secara tepat dan tidak terlalu lama jaraknya dengan saat
disantap oleh tamu
33
5. Cara penyimpanan makanan (Sihite, 2000). Kualitas makanan adalah
sesuatu yang ada hubungan secara langsung dengan nilai-nilai mutu
makanan antara lain :
a) Tidak busuk
b) Tidak beracun
c) Tidak berbau
1. Bahan Makanan
2. Makanan Jadi
a) Makanan jadi dalam kondisi baik, tidak rusak dan tidak busuk,
makanan dalam kaleng harus tidak boleh menunjukkan adanya
pengembungan, cekung dan kebocoran
34
diperkenankan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Persyaratan, seperti:
Bagian luar:
35
d. saluran pembuangan air kotor umum yang kedap air.
g. Ruang tempat mengambil air wudhu harus terpisah dari jamban dan
ruangan masjid.
Bagian dalam :
b. Alas sembahyang harus bersih dan bebas dari kutu busuk dan serangga.
Sepanjang bagian depan siap dipasang kain putih yang bersih dengan
lebar 30 cm sebagai tempat sujud.
A) Letak
2) Tidak berada pada arah angin dari sumber pencemaran (debu, asap,
bau dan cemaran lainnya)
3) Tidak berada pada jarak < 100 meter dari sumber pencemaran
debu, asap, bau & cemaran
36
B) Bangunan
3) Lantai Kuat, tidak terbuat dari tanah, bersih, rapat air, tidak licin
dan mudah dibersihkan
9) Langit-langit :
10) Pagar
11) Halaman
Bersih, tidak berdehu dan becek, tidak terdapat genangan air dan
terdapat tempat sampai yang cukup.
37
Aman (bebas cross conection) dan terlindung
a) Air Bersih
4. Saluran tertutup
c. Toilet/ WC
1. Bersih
38
8. Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan
udara luar
d. Peturasan :
1. Bersih
3. Jumlahnya mencukupi
e. Tempat Sampah
f. Tempat wudhu
1. Bersih
g. Tempat sembahyang
39
2. Bebas kutu busuk dan serangga lainnya
40
Kehidupan kota yang makin kompleks membuat kehidupan masyarakat kota
besar (Urban Community) mempunyai kecenderungan untuk pergi rekreasi ke luar
kota. Kecenderungan ini meningkat seiring dengan meningkatnya pencemaran di
kota besar dan makin langkanya taman-taman kota. Taman hiburan adalah tempat
umum yang mempunyai letak dan bangunan menetap yang menyediakan fasilitas
hiburan bagi masyarakat umum. Persyaratan sanitasi yang harus dipenuhi
berkaitan dengan taman hiburan antara lain:
1. Perizinan
Harus memiliki izin dari pemerintah daerah atau terdaftar pada Dinas
Kesehatan setempat.
2. Letak
b) Harus jauh dari sumber pencemaran dan tidak mudah tergenang air
d) Keamanan terjamin.
3. Bagian luar
a) Tersedia tempat parkir yang baik, aman dan dilengkapi dengan penerangan
yang cukup pada waktu malam. Pemandangan bersih tidak terdapat
sampah berserakan, genangan air dan lain-lain yang membahayakan
kesehatan.
4. Ruang
a) Pintu masuk tidak jauh dengan tempat parkir dan tersedia bak sampah
41
b) Tersedia bak-bak sampah yang tertutup, kedap air dan mudah diangkut,
terutama di tempat rekreasi
c) Tersedia minimal satu jamban untuk setiap 40 pengunjung wanita dan satu
jamban serta satu urinary closet untuk setiap 40 pengunjung pria terpisah
dan memenuhi syarat kesehatan
e) Terdapat sistem pembuangan air hujan dan air kotor baik yang juga
bersambungan yang dengan saluran umum. Saluranterbuat dari bahan
kedap air sehingga tidak terjadi gangguang pada aliran air dan pencemaran
lingkungan lain
g) Tempat penjualan mukanan dan minuman serta tempat umum lain yang
ada dalam taman hiburan harus memenuhi persyaratan sanitasi lingkungan.
5. Karyawan
a) Karyawan yang bekerja harus sehat dan memiliki sertifikat kesehatan dan
tidak mengindap penyakit menular dan penyakit kulit
a) Tersedia minimal satu kotak P3K dan minimal satu petugas yang dapat
mempergunakannya
4. Sanitasi Terminal
42
1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara,
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Sanitasi terminal yaitu pengawasan pada beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh terhadap kesehatan manusia yang ada di terminal (Suparlan, 1988).
Adapun persyaratan sanitasi dan kebersihan terminal yang harus dipenuhi, antara
lain:
1. Bagian luar
a. Tempat parkir
b. Pembuangan sampah
c. Penerangan Di tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar terminal perlu
diberi penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan.
2. Bagian dalam
a. Ruang tunggu
1. Ruangan bersih.
43
2. Tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk.
4. Tersedia bak sampah dan terbuat dari benda yang kedap air.
5. Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mudah dibersihkan.
Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan untuk umum yang di lengkapi
dengan sabun dan serbet.
e. Pemadam kebakaran
Tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai dengan
mudah oleh umum. Pada alat ini harus terdapat cara penggunaannya.
44
f. Kotak P3K
Tersedia kotak P3K minimal 1 buah yang berisi obat-obatan lengkap untuk
P3K.
g. Sirkulasi udara
Sirkulasi dalam stasiun kereta api harus baik dan tidak terdapat sudut-
sudut ruangan yang mengakibatkan udara berhenti.
5. Sanitasi Salon
45
2) Salon yang menggunakan lebih dari satu jenis merk kosmetik yang
terdaftar di Kemenkes RI sesuai dengan keinginan pelanggan.
1) Fisik :
1) Fisik :
46
b) Jumlah kursi perawatan untuk rambaut maksimum 6 kursi, untuk
kulit maksimum 3 dipan.
1) Fisik :
47
b) Jumlah kursi perawatan untuk rambut maksimum 8 kursi, untuk kulit
maksimum 4 dipan
1) Fisik :
48
dekoratif, ditambah perawatan khusus seperti obesitas, diet, senam. .
Disini alat kecantikan (alat elektronik) yang digunakan lengkap.
Kegiatan yang dapat dilayani adalah :
1) Lokasi :
2) Lingkungan halaman :
a) Bersih
3) Bagian dalam :
49
a) Bangunan kuat, utuh, bersih, serta dapat mencegah kemungkinan
terjadinya penularan penyakit dan kecelakaan.
h) Ventilasi / penghawaan :
50
m)Bila menggunakan fasilitas rak atau almari, maka sebaiknya antara
bagian antara bagian bawah rak/almari dengan lantai berjarak
minimal 15 cm.
Menteri Kesehatan
g. Pengelolaan limbah
h. Tempat sampah
1) Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, kedap air, tahan karat, permukaan
bagian dalam halus, mudah dibersihkan, dan berpenutup.
51
j. Persyaratan karyawan
4) Tempat bedak dan sabun selalu dalam keadaan bersih dan baik
b) Handuk :
1) Bersih
1) Bersih
2) Berwarna putih/terang
d) Bahan-Bahan
1) Pisau, gunting, dll, didisinfeksi dengan bahan kimia atau air panas
52
l. Lain-lain
3. Pembuangan sampah harus setiap hari, sehingga tidak ada sampah yang
menumpuk
53
2. Disediakan peturasan yang memenuhi syarat dengan jumlah
untuk 60 orang pengunjung Pria disediakan 1 buah peturasan
5. Air yang digunakan adalah yang memenuhi syarat baik kualitas dan
jumlahnya
F. Hal-hal lain
54
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
55
orang sakit.Ada beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai resiko
untuk mendapat gangguan karena buangan rumah sakit. Pertama, pasien
yang datang ke Rumah Sakit untuk memperoleh pertolongan pengobatan
dan perawatan Rumah Sakit. Kelompok ini merupakan kelompok yang
paling rentan. Kedua, karyawan Rumah sakit dalam melaksanakan tugas
sehari-harinya selalu kontak dengan orang sakit yang merupakan sumber
agen penyakit. Ketiga, pengunjung/pengantar orang sakit yang berkunjung
ke rumah sakit, resiko terkena gangguan kesehatan akan semakin besar.
Keempat, masyarakat yang bermukim di sekitar Rumah Sakit, lebih-lebih
lagi bila Rumah sakit membuang hasil buangan Rumah Sakit tidak
sebagaimana mestinya ke lingkungan sekitarnya. Akibatnya adalah
kualitas lingkungan menjadi menurun dengan akibat lanjutannya adalah
menurunnya derajat kesehatan masyarakat di lingkungan tersebut. Oleh
karena itu, rumah sakit wajib melaksanakan pengelolaan buangan rumah
sakit yang baik dan benar dengan melaksanakan kegiatan Sanitasi Rumah
Sakit.
Adapun berbagai Sanitasi tempat-tempat umum yaitu Sanitasi
hotel, sanitasi tempat ibadah, sanitasi taman hiburan, sanitasi salon,
sanitasi terminal, sanitasi pusat perbelanjaan dll. Sanitasi tempat-tempat
umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang berlangsung
ditempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan kegiatan
tersebut dapat dicegah. Sanitasi tempat-tempat umum menurut WHO
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena
tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat
dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh karenanya
tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama
penyakit yang medianya makanan, minuman, udara, dan air.
56
kata-kata yang salah dan tidak benar, untuk itu kami berharap kritik dan
saran sangat kami harapkan, karna akan menjadi suatu pacuan untuk kami
sendiri agar lebih baik. Dan kami ucapkan Terima Kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu menyelesaikan Makalah ini.
SOAL
1. Faktor penting yag harus diperhatikan untuk membangun rumah yang sehat
antara lain, kecuali.....
a. Sirkulasi udara yang lancar
b. penerangan sinar yang memadai
c. air yang bersih
d. pembangunan limbah yang terkontrol
e. ruang tercemar
2. ruangan fokok yang wajib ada pada sebuah rumah tinggal yaitu, kecuali.....
a. ruang tamu
b. halaman
c. dapur
d. kamar mandi
e. kamar tidur
3. suatu rumah bisa dikatakan sehat apabila, kecuali.....
a. udara dan sumber air disekitar rumah tidak tercemar
b. area dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dengan
pengolahan limbah yang benar-benar diperhatikan
c. lingkungan disekitar rumah masih asri dan dipenuhi
d. terletak dilokasi yang aman dan pepohanan tidak rawan mengalami
bencana
e. sampah yang menumpuk disekitar rumah
4. Bahan bangunan yang digunakan tidak terbuat dari material yang bisa
melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan dengan kriteria debu total
tidak melebihi.....
a. 150 µgm3
b. 149 µgm3
57
c. 147 µgm3
d. 151 µgm3
e. 160 µgm3
5. ketentuan kualitas udara dirumah yang baik antara lain.....
a. 15-20
b. 18-30
c. 16-30
d. 18-29
e. 13-30
6. ada dua macam yang mendukung keberadaan rumah ditersebut. Diantaranya
yaitu pencahaayan alami dari sinar matahari dan pencahayaan buatan dari
lampu. Kedua pencahaayan ini harus bisa menerangi seluruh bagian ruang
dengan minimal intensitas cahaya sekitar.....
a. 50 luk
b. 40 luk
c. 80 luk
d. 70 luk
e. 60 luk
7. Kualitas air yang bersih wajib memenuhi semua persyaratan kesehatan air
bersih dan air minum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.Air
didalam rumah harus sentantiasa tersedia dengan kapasitas minimal.....
a. 60liter/hari/orang
b. 70liter/hari/orang
c. 80liter/hari/orang
d. 90liter/hari/orang
e. 50liter/hari/orang
8. Rumah yang sehat juga bebas dari binatang penular penyakit yang bersarang
didalam nya. contoh binatang-binatang tersebut yakni,kecuali.....
a. Tikus
b. Kecoak
c. Lalat
d. Kelabang
e. Tupai
9. komponen-komponen rumah wajib memiliki ciri-ciri meliputi.....
a. lantai bersifat kedap air dan mudah dibersihkan
b. dinding diruang tidur dan ruang kluarga harus di lengkapi dengan lubang
ventilasi agar sirkulasi udara dapat berjalan lancar
c. dinding di kamar mandi dan tempat cuci wajib bersifat kedap air dan
gampang dibersihkan
d. A,B dan C Benar
e. Lantai susah dibersihkan
10. Rumah yang dilengkapi dengan sumbu setinggi 10 meter harus didukung
dengan.....
58
a. penangkal petir
b. parabola
c. antena
d. B dan C salah
e. Semua jawaban benar
a. Pestisida
b. Pecahan kaca
c. Kaleng kaca
e. Botol plastik
a. Limbah cair
b. Limbah padat
c. Limbah gas
d. Limbah organik
e. Limbah anorganik
a. Kulit buah
b. Kaleng bekas
c. Nasi basi
d. Kotoran hewan
e. Ampas tahu
59
b. Sisa potongan tumbuhan
c. Limbah DDT
e. Limbah laboratorium
a. Limbah reaktif
b. Limbah cair
c. Limbah industri
d. Limbah padat
17. Contoh limbah berwujud gas yang tidak berwarna tetapi berbau tajam adalah
….
a. Co2
b. No2
c. So2
d. O2
e. Co
60
a. Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang
lainnya
b. Objek atau alat yang memilki sudut tajam , sisi , ujung , atau bagian yang
menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit
19. Limbah B3 adalah limbah yang mengandung zat –zat berikut, kecuali ….
c. Mudah meledak
d. Pengoksidasi
a. Volume limbah
b. Jenis limbah
c. Wujud limbah
d. Banyaknya imbah
e. Ukuran limbah
61
d. Tempat – tempat umum
e. Ekosistem
22. Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria sebagai berikut,
kecuali..........
a. Psikologis
b. Fisik
c. Mental
d. Tempat
e. Lingkungan
62
e. Tamu tidak ada yang sakit
a. Omset penjualan
c. Sumber penjualan
d. Harga
e. Penjualan
63
e. Membuat sumur sesuai syarat kesehatan
28. Peranan sanitasi hotel disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para
tamu/pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelolaan hotel.
Merupakan peranan sanitasi hotel yaitu......
a. Fisik
b. Psikologis
c. Biologis
d. Sosiologis
e. Ekonomis
29. Cara penyimpanan makanan (Sihite, 2000). Kualitas makanan adalah sesuatu
yang ada hubungan secara langsung dengan nilai-nilai mutu makanan antara
lain, kecuali..........
a. Tidak busuk
b. Tidak beracun
c. Tidak berbau
d. Cepat busuk
30. Pembuangan Sampah Secara umum cara cara penanganan sampuh meliputi 4
kegiatan yaitu ...........
a. Penampungan sampah
b. Pengumpulan sampah
c. Pengangkutan sampah
64
d. Pemusnahan sampah
e. Semua benar
JAWABAN
1. E
2. B
3. E
4. A
5. B
6. E
7. A
8. E
9. D
10. A
11. D
12. D
13. B
14. E
15. C
16. D
17. C
18. A
19. B
20. B
65
21. A
22. C
23. B
24. A
25. B
26. B
27. B
28. B
29. D
30. E
66