ISI
Penyakit gigi dan mulut lebih banyak terdapat dalam kondisi rongga mulut
yang kotor. Kebanyakan orang menomorduakan kondisi kesehatan gigi .( Buku
Kompas Jakarta, 2007). Plak atau Debris di permukaan gigi dapat dipakai sebagai
indikator kebersihan mulut. Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan
plak mengumpul paling banyak. ( Dentika Dental Journal, Vol I 2002 ).
Kebanyakan penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut adalah plak. Plak inilah
yang menjadi fokus utama kita dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan
mulut. Walaupun plak memiliki konsistensi yang lunak sehingga mudah di
bersihkan dengan melakukan penyikatan gigi yang baik dan folssing dengan
menggunakan benang gigi, plak akan tetap terbentuk setelah dibersihkan. Oleh
karena itu rutinitas menjaga kebersihan gigi dari plak sangat penting. Agar plak
tidak bertambah banyak dan tebal. (Ardyan Gilang Ramadhan, 2010). Biasanya
mendeteksinya pada permukaan gigi tidak sukar. Jika tertutupi plak gigi akan
tampak kusam. Tetapi plak akan cepat terlihat jika diwarnai dengan zat pewarna
plak akan terbentuk pada semua permukaan gigi. Perkembangannya paling baik
jika daerahnya paling sedikit terkena sentuhan, seperti di sekitar daerahseperti di
sekitar daerah tepi ginggival, pada permukaan proksimal dan di dalam fissur.
1. Usia
Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, sejumlah kariespun akan
bertambah. Hal ini jelas karena faktor resiko terjadinya karies akan lebih lama
berpengaruh terhadap gigi. Anak yang pengaruh faktor resiko terjadinya karies
kuat akan menunjukkan jumlah karies lebih besar dibanding yang kuranf kuat
pengaruhnya. (Finn,1997)
2. Kelamin
Volker dan Russel (1973) mengatakan bahwa prevelensi karies gigi tetap
wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Demikian juga hanya anak-anak,
prevelensi karies gigi sulung anak perempuan sedikit lebih tinggi disbanding anak
laki-laki. Hal ini disebabkan antara lain erupsi gigi anak perempuan lebih cepat
disbanding anak laki-laki.
3. Keturunan
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi yang
baik, terlihat bawwa anak-anak dari 11 orang tua memilki keadaan gigi yang
cukup baik. Disamping itu dari 46 pasang orang tua Dengan prosentase karies
yang tinggi, hanya 1 (satu) pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik, 5
(lima) pasang dengan prosentase karies sedang, selebihnya 40 pasang lagi dengan
prosentase karies yang tinggi. Tapi dengan tehknik pencegahan karies yang
demikian maju pada akhir-akhir ini, sebetulnya faktor keturunan dalam proses
terjadinya karies tersebut telah dapat dikurangi. (Tarigan,1990)
4. Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan, tetapi
keadaan tulang rahang sesuatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan
persentase karies yang semakin meningkat atau menurun, misalnya pada ras
tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi-gigi pada rahang sering tumbuh
tidak teratur, tentu dengan keadaan gigi yang tidak teratur ini akan mempersukar
pembersihan gigi dan ini akan mempertinggi persentase karies pada ras tersebut.
5. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dapat
dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Isi dari makanan yang menghasilkan energi.
Misalnya : Karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral-mineral.
2. Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan.