Anda di halaman 1dari 6

BAB II

ISI

II.1Kebersihan gigi dan mulut

Penyakit gigi dan mulut lebih banyak terdapat dalam kondisi rongga mulut
yang kotor. Kebanyakan orang menomorduakan kondisi kesehatan gigi .( Buku
Kompas Jakarta, 2007). Plak atau Debris di permukaan gigi dapat dipakai sebagai
indikator kebersihan mulut. Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan
plak mengumpul paling banyak. ( Dentika Dental Journal, Vol I 2002 ).
Kebanyakan penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut adalah plak. Plak inilah
yang menjadi fokus utama kita dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan
mulut. Walaupun plak memiliki konsistensi yang lunak sehingga mudah di
bersihkan dengan melakukan penyikatan gigi yang baik dan folssing dengan
menggunakan benang gigi, plak akan tetap terbentuk setelah dibersihkan. Oleh
karena itu rutinitas menjaga kebersihan gigi dari plak sangat penting. Agar plak
tidak bertambah banyak dan tebal. (Ardyan Gilang Ramadhan, 2010). Biasanya
mendeteksinya pada permukaan gigi tidak sukar. Jika tertutupi plak gigi akan
tampak kusam. Tetapi plak akan cepat terlihat jika diwarnai dengan zat pewarna
plak akan terbentuk pada semua permukaan gigi. Perkembangannya paling baik
jika daerahnya paling sedikit terkena sentuhan, seperti di sekitar daerahseperti di
sekitar daerah tepi ginggival, pada permukaan proksimal dan di dalam fissur.

Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan plak mengumpul paling


banyak dan akan menjadi karang gigi (kalkulus). Kalkulus (karang gigi) adalah
plak yang telah mengalami pengerasan, klasifikasi atau remineralisasi ( buku
kompas, 2007). Sedang menurut Rosebury 1981, kalkulus dapat diklasifikasikan
dua macam menurut hubunganya terhadap tepi ginggiva yaitu :
1. Supra ginggiva calkulus, adalah kalkulusyang terdapat disebelah koronal dari
tepi ginggiva dan terlihat langsung didalam rongga mulut. Konsistensinya
cukup keras, putih kekuning – kuningan, namun mudah rapuh dan mudah
terlepas dari permukaan gigi dengan alat sederhana.
2. Sub ginggival calkulus, adalah kalkulus yang melekat dibawah tepi ginggival,
didalam pocket periodental, sehingga tidak terlihat langsung didalam rongga
mulut. Kondisi ini bisa dilihat dari pemeriksaan rutin rongga mulut.
Konsistennya lebih padat dan keras, serta melekat erat pada permukaan gigi
sehingga kadang – kadang susah dibersihkan. Warnanya coklat

Untuk pemeriksaan rahang atas :


1. Diperiksa gigi molar pertama kanan atau permukaan bucal.
2. Diperiksa gigi incisivus pertama kanan atas permukaan labial.
3. Diperikasa gigi molar pertama kiri atas permukaan bucal.

Untuk pemeriksaan rahang bawah :

a.Diperiksa gigi molar pertama kanan bawah permukaan lingual


b.Diperiksa gigi incisivus pertama kanan bawah permukaan labial.
c.Diperiksa gigi molar pertama kiri bawah permukaan lingual

II.2 Tinjauan Umum tentang Karakteristik Masyarakat

1. Usia
Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, sejumlah kariespun akan
bertambah. Hal ini jelas karena faktor resiko terjadinya karies akan lebih lama
berpengaruh terhadap gigi. Anak yang pengaruh faktor resiko terjadinya karies
kuat akan menunjukkan jumlah karies lebih besar dibanding yang kuranf kuat
pengaruhnya. (Finn,1997)

2. Kelamin
Volker dan Russel (1973) mengatakan bahwa prevelensi karies gigi tetap
wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Demikian juga hanya anak-anak,
prevelensi karies gigi sulung anak perempuan sedikit lebih tinggi disbanding anak
laki-laki. Hal ini disebabkan antara lain erupsi gigi anak perempuan lebih cepat
disbanding anak laki-laki.

3. Keturunan
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi yang
baik, terlihat bawwa anak-anak dari 11 orang tua memilki keadaan gigi yang
cukup baik. Disamping itu dari 46 pasang orang tua Dengan prosentase karies
yang tinggi, hanya 1 (satu) pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik, 5
(lima) pasang dengan prosentase karies sedang, selebihnya 40 pasang lagi dengan
prosentase karies yang tinggi. Tapi dengan tehknik pencegahan karies yang
demikian maju pada akhir-akhir ini, sebetulnya faktor keturunan dalam proses
terjadinya karies tersebut telah dapat dikurangi. (Tarigan,1990)

4. Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan, tetapi
keadaan tulang rahang sesuatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan
persentase karies yang semakin meningkat atau menurun, misalnya pada ras
tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi-gigi pada rahang sering tumbuh
tidak teratur, tentu dengan keadaan gigi yang tidak teratur ini akan mempersukar
pembersihan gigi dan ini akan mempertinggi persentase karies pada ras tersebut.

5. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dapat
dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Isi dari makanan yang menghasilkan energi.
Misalnya : Karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral-mineral.
2. Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan.

Makanan-makanan yang bersifat membersihkan gigi, jadi merupakan gosok


gigi yang alami, tentu saja akan mengurangi kerusakan gigi. Makanan-
makanan yang bersifat membersihkan ini adalah apel, jambu air, bengkuang
dan lain sebagainya.
Sebaliknya makanan-makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak
gigi seperti: bonbon, coklat,biskut dan lain sebagainya.
3. Unsur Kimia

Unsur-unsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya karies gigi


masih dalam penelitian.
Unsur kimia yang paling mempengaruhi persentase karies gigi ialah flour.
Dibawah ini dicantumkan beberapa unsur kimia yang mempengaruhi atau
memperlambat terjadinya karies gigi.
6. Plak
Akhir-akhir ini Penelitian terhadap plak lebih intensif dilakukan, untuk
mencegah karies gigi.
Plak ini terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti mucin, sisa-
sisa sel jaringan mulut, leukosit, limposet dengan sisa-sisa makanan serta bakteri.
Plak ini mula-mula berbentuk agar cair yang lama kelamaan menjadi kelat, tempat
bertumbuhnya dimana bakteri tidak dapat disangkal bahwa setelah makan kita
harus menidiakan plak sebanyak mungkin, karena plak merupakan awal terjadinya
kerusakan gigi. (Taringan 1990)

II.3 Penyuluhan Gigi dan Mulut


Penyuluhan adalah proses belajar secara non formal kepada sekelompok
masyarakat tertentu, dimana pada penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
diharapkan terciptanya suatu pengertian yang baik mengenai kesehatan gigi dan
mulut. Penyuluhan kesehatan gigi yang sering ditujukan pada anak – anak usia
sekolah. Utamanya anak sekolah dasar. (R.J. Andlaw, W.P.Rock,1993). Agar
penyuluhan bisa tercapai dengan optimaL perlu didukung oleh peragaan model,
poster, agar sasaran yang dicapai dapat mengerti dan memahami apa yang
disampaikan sehingga apa yang diharapkan kegiatan akan disadari dan
dilaksanakan tanpa perintah.
Agar dapat dimengerti pesan-pesan gigi harus sederhana. Umumnya pesan
tersebut meliputi 4 hal berikut ini:
1) Hindari kudapan yang manis, lengket, di antara waktu makan.
2) Gosok gigi secara menyeluruh sekurang kurangnya sekali sehari dengan pasta
gigi yang mengandung Fluor.
3) Fluoridasi air minum.
Periksakan gigi secara teratur.( R.J. Andlaw, W.P. Rock, 1993).
Program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)
Usaha kesehatan gigi sekolah adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara
terencana, pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam
kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket
UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket optimal.
1) Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal
2) Tujuan Khusus
a) Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b) Siswa mempunyai sikap atau kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi
dan mulut.
c) Siswa binaan UKS paket standar, paket optimal mendapat pelayanan medik
atas permintaan.
d) Siswa sekolah binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih telah
mendapat pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan.
Pelaksanaan program UKS yaitu upaya promotif dan preventif .
Upaya promotif yang dilaksanakan di UKGS, lebih diarahkan pada pendekatan
kesehatan gigi, sedangkan upaya preventif meliputi upaya pembersihan karang
gigi, sikat gigi massal dan pemberian flour. Pembersihan karang gigi dilakukan
secara selektif kepada anak yang membutuhkan.
UKGS dijalankan oleh tim kesehatan gigi sebagai tenaga inti terdiri dari :
1) Dokter gigi
2) Perawat gigi
3) Pembantu.
Dalam melaksanakan kegiatan tim kesehatan dibantu oleh tenaga kesehatan non-
dental antara lain :
1) Petugas UKS
2) Guru
3) Orang tua murid.( Eliza Herijulianti, Tati Svasti Indriani, Drg. Sri Artini,
M.Pd, 2002 ).

Anda mungkin juga menyukai