ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB
iii I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari sampah organik dan anorganik.
b. Mengetahui manfaat pemisahan sampah organik dan anorganik.
c. Mengetahui bentuk penerapan etika lingkungan pada pemisahan
sampah pada Bank Sampah UNESA.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga,
perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Atau dengan kata lain sampah
adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia
(termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis. Berdasarkan
komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos;
Jika sampah organik dan anorganik sudah dipisahkan dari sumbernya, yaitu dari
rumah tangga hunian, kawasan wisata, kawasan niaga, kawasan jalan raya,
kawasan wisata atau tempat-tempat umum lainnya, maka ketika sampah tersebut
sudah sampai di TPA, sampah sudah terpisah. Hal ini memudahkan dalam
pemanfaatannya. Bahkan tidak perlu menunggu sampai ke TPA, di TPS pun para
pemulung maupun para pembuat kompos sudah dapat memanfaatkannya.
Masyarakat sekarang ini menjadi lebih kreatif dengan segala ide pendaur
ulang-an sampah yang marak belakangan ini. Sebenarnya hal ini menjadi alasan
yang paling kuat dalam pemisahan sampah. Dalam pendaur ulang-an sampah
diperlukan bahan yang bagus dan utuh sehingga bisa di olah dengan baik.
4. Menambah pengetahuan
Dengan adanya pemisahan tersebut, secara tidak langsung itu merupakan
suatu pembelajaran baru bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang mungkin
tidak tahu perbedaan sampah organik dan anorganik. Dengan cara seperti itu
masyarakat bisa mengetahui perbedaan nya, alasan pemisahan sampah, dampak
nya dan banyak hal lain yang mejadi pengetahuan baru bagi mereka.
2.3 Bentuk Penerapan Etika Lingkungan dalam Pemisahan Sampah pada Bank
Sampah UNESA
Siapa saja boleh menukarkan sampah pada bank sampah, dimana proses
awal adalah dilakukan proses pemisahan sampah antara sampah organik dan
anorganik. Untuk penukaran sampah, sampah kertas dihargai Rp1.700 per
kilogram. Selain sampah, ada 50 item yang bisa dijual, seperti sampah kertas,
sampah botol, dan sampah besi. Setelah sampah dikumpulkan sampah akan
dibawa ke mitra, yaitu pabrik.
7. Prinsip keadilan
5
8. Prinsip demokrasi
Program ini juga sesuai dengan beberapa prinsip-prinsip etika lingkungan yakni :
Selain itu program bank sampah UNESA ini sudah sesuai dengan salah
satu dasar pemikiran “sustainable ethic” yang dikemukakan oleh Chiras (1991)
dalam Hamzah (2013) yakni limbah adalah sesuatu yang tidak dapat ditoleran
sehingga setiap limbah harus diolah agar berguna. Dalam program Bank Sampah
ini setelah dilakukan pemisahan antara limbah organik dan anorganik selanjutnya
akan diolah lebih lanjut sehingga menghasilkan produk yang berguna bagi alam
sekitar dan kehidupan di dalamnya. Dengan begitu limbah di lingkungan sekitar
dapat diupayakan seminimal mungkin keberadaanya dan dampak negatifnya bagi
lingkungan. Misalnya, dalam program bank sampah UNESA terdapat pengolahan
sampah organik menjadi pupuk kompos di rumah kompos. Program ini dapat
mengubah sampah organik yang pada awalnya tidak memiliki nilai jual menjadi
produk pupuk kompos yang dapat diperjual belikan. Pupuk yang dihasilkan juga
dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Disamping itu, kegiatan ini juga akan
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah organik terhadap
lingkungan sekitar seperti timbulnya bau dan berkembangnya mikroorganisme
yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.
BAB III
7
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang
dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri). Berdasarkan komposisinya,
sampah dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Salah satu contoh
bentuk penanganan sampah adalah pemisahan sampah pada Bank Sampah
UNESA. Dalam kegiatannya program ini sudah menerapkan etika terhadap
lingkungan. Ditandai dengan terdapatnya proses tentang adanya etika lingkungan
bentuk kearifan manusia yakni humanisme, sentientisme, vitalisme serta
altruisme. Program pemisahan sampah pada Bank Sampah UNESA sesuai dengan
dengan prinsip etika lingkungan dan juga sesuai dengan salah satu dasar
pemikiran “sustainable ethic” yang dikemukakan oleh Chiras (1991).
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/prinsip-etika-lingkungan
Diakses pada 8 April 2018
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/tag/7606/bank-sampah
Diakses pada 9 April 2018
https://wartapalaindonesia.com/bank-sampah-unesa-menuju-eco-campus/
Diakses pada 9 April 2018
https://www.unesa.ac.id/mahasiswa-unesa-pelopori-bank-sampah-di-kampung
Diakses pada 9 April 2018
https://www.unesa.ac.id/eco-campus-fmipa-bernisiatif-dirikan-bank-sampah
Diakses pada 9 April 2018
Rachmadiarti, Fida, dkk. 2017.Buku Ajar Konservasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan. Surabaya : Unesa