Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA

DI PTPN 7 WAY BERULU BANDAR LAMPUNG


TANGGAL 03 JANUARY 2019

A. Pengkajian
1) Tempat kerja
a. Sejarah berdirinya industri
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“Perseroan”)
adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor
perkebunan. Berkantor pusat di Bandar Lampung, yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1996 tanggal 14
Februari 1996 dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.40 tanggal 11
Maret 1996. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah hasil
Pengabungan dari PT Perkebunan X (Persero),PT Perkebunan XXXI
(Persero), PT Perkebunan XI (Persero) dan PT Perkebunan
XXIII (Persero).
Kemudian ditahun 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No. 72 tahun 2014 tanggal 17 September 2014 dan keputusan para
pemegang saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara VII nama perusahaan berubah menjadi PT. Perkebunan
Nusantara VII atau disingkat PTPN VII dengan perubahan struktur
pemegang saham 10% Negara, 90% Holding companny (PTPN III
Persero).

1
b. StrukturOrganisasi

c. Kebijakan : lama kerja , izin kerja, keamanan.


1) Lama kerja 5 jam per shift. Ada dua shift di dalam PTPN 7 unit
way berulu shift pertama dimulai dari jam 07.00 s/d jam12.00.
Dan Shift kedua dimulai dari jam 17.00 s/d jam 21.00. Tetapi
jika bahan produksi kosong hanya dilakukan satu shift saja di
bagian produksi yaitu shift pertama jam 07.00 s/d jam 12.00.
2) Izin kerja : Pekerja PTPN 7 tidak terdapat hari libur. Dan ada
cuti selama 12 hari / pertahunnya.
3) Keamanan : di sekitar pabrik PTPN 7 way berulu terdapat
satpam yang ditempatkan di pos satpam di bagian gerbang
depan dan bekerja dengan tiga shift, shift pertama dimulai dari
jam 07.00 sd jam 15.00, shift kedua jam 15.00 s/d 23.00, dan
shift ketiga dimulai dari jam 23.00 s/d 07.00. setiap shift terdiri
dari 3 satpam yang berjaga.

2
d. Pelayanan pendukung : jamsostek , pendidikan , rekreasi
1) Jamsostek : pekerja di ptpn7 di berikan jaminan berupa BPJS
kesehatan dan BPJS ketenaga kerjaan.
2) Pendidikan : Rata- rata pekerja di ptpn 7 lulusan Sekolah Menengah
Atas (SMA).
3) Rekreasi : tidak terdapat rekreasi yang dilakukan oleh para pekerja
ptpn7.
e. Hubungan antar kerja
Hubungan antar sesama pekerja baik, saling menghargai, saling
berkomunikasi dan saling terbuka.

B. Kondisi tempat kerja


a. Kondisi lingkungan sekitar tempat kerja
1) Penglihatan : Para pekerja sering terpapar bahan kimia selama
bekerja dan para pekerja tidak menggunakan APD.
2) Pendengaran : Para pekerja merasakan bisingnya suara mesin dan
sering mengalami gangguan pendengaran. Para pekerja tidak
menggunakan alat APD.
3) Perabaan : Hanya beberapa pekerja di bagian pengolahan yang
menggunakan sarung tangan dibagian lain pekerja tidak
mengggunakan sarung tangan.
4) Pengecapan : Para pekerja sering mengkonsumsi kopi saat bekerja
dan di pabrik tidak tersedia kantin.
5) Penciuman : Dilingkungan terdapat bau karet yang sangat
menyengat dan para pekerja tidak menggunakan masker.
b. Kondisi bangunan (design dan kontruksi)
Di ptpn7 wai berulu terdapat satu ruang umum, satu ruang aula, satu ruang
balai pengobatan PT. satu gudang, satu laboratarium produksi karet, satu
ruang teknik, satu ruang pengolahan yang kokoh terbuat dari batu bata dan
ruang produksi terbuat dari kawat besi dan batu bata,ruang manajer,
gudang, musola, area parkir mobil dan motor, terdapat pula 1 post satpam.

3
c. Fasilitas yang ada
Transportasi untuk pekerja di ptpn7 way berulu adalah kendaraan
bermotor,dan truk pengangkut karet. Komunikasi antar pekerja baik, antar
bagian administrasi baik dan saling berkomunikasi. Di ptpn 7 way berulu
biasanya di adakan kegiatan senam 2 kali dalam sebulan dengan waktu
yang tidak pasti.Toilet,terdapat toilet khusus laki-laki dan perempuan
dengan keadaan bersih,penerangan baik,lantai tidak menimbulkan resiko
jatuh.
d. Area tempat kerja : luas, perlengkapan, keamanan dan ruangan.
1) Luas area tempat kerja ± 2.383,97 Ha.
2) Perlengkapan keamanan di tempat kerja tidak terdapat APD.
e. Area di luar tempat kerja : loker, tempat istirahat, dll
Para pekerja tidak disediakan loker , terdapat tempat parkir di sekitar
pabrik. Di sekeliling pabrik masih terdapat banyak tanaman hijau.dan
tempat beristirahat di sekitar pabrik.

C. Populasi kerja
1. Karakteristik umum : Jumlah , sex, umur, ras/ suku , agama, status, sosek
dan gaya hidup.
a. Jumlah
Pekerja di ptpn 7 unit way berulu yang terkaji berjumlah 32 orang.
b. Data sample

Sex Jumlah %
Laki – laki 32 100
Perempuan - -
Jumlah 32 100
Umur(tahun) Jumlah %
30-40 19 70
41-50 5 5
51-60 8 25
Jumlah 32 100

4
Ras / suku Jumlah %
Jawa 15 50
Lampung 9 30
Padang 8 20
Jumlah 32 100
Agama Jumlah %
Islam 28 86
Kristen 4 14
Hindu - -
Budha - -
Jumlah 32 100
Dari hasil data diperoleh bahwa karyawan terbanyak pada usia 30-40tahun
berjumlah 19 orang (70%) , 100% berjenis laki - laki , dengan suku
terbanyak adalah suku jawa berjumlah 15 orang (50%) dan mayoritas
beragama islam dengan jumlah 28 orang (86%).
c. Status
Status para pekerja di ptpn 7 way berulu merupakan pekerja tetap.
d. Sosek
Gaji para pekerja sudah sesuai UMR. Pekerja juga biasanya mendapatkan
bonus seperti THR(Tunjangan Hari Raya).
e. Gaya hidup
Para pekerja rata-rata perokok dan selalu mengkonsumsi kopi dan
gorengan.
2. Tipe penempatan pekerja : kondisi fisik , latar belakang pendidikan dan
kebutuhan.
Penempatan pekerja disesuaikan dengan Kondisi fisik para pekerja di ptpn 7
way berulu, dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan para pekerja
ptpn 7 way berulu yang rata-rata lulusan SMA. Dan penempatannya
disesuaikan dengan kebutuhan produksi dan kondisi fisik para pekerja.

5
3. Tingkat absensi
Setiap pagi hari ada apel absensi dan untuk shift selanjutnya menyesuaikan
absensi shift pagi.
4. Keterbatasan fisik : Kebijakan, jumlah, pengobatan khusus dan perlakuan
khusus.
Kebijakan di pabrik PTPN 7 adalah jika ada yang sakit di dalam pabrik akan
dibawa ke balai pengobatan PT terlebih dahulu , tidak ada pekerja yang
memiliki keterbatasan fisik, pengobatan khusus ada jika keadaan klien tidak
dapat ditangani petugas kesehatan Balai Pengobatan PT, maka perusahaan
akan memberi rujukan ke pelayanan kesehatan pusat PTPN 7 dikedaton, lalu
jika tidak dapat ditangani juga dokter di PTPN 7 kedaton akan memberikan
rujukan ke rumah sakit.

D. Proses pekerjaan
1. Peralatan kerja yang digunakan sehari-hari
Mesin pengolahan, penyail karet,timbangan,mesin hammer,mesin
macenator,trolly pengangkut,mesin press,dan mesin pendeteksi metal.
2. Proses pembuatan bahan/kegiatan selama bekerja
Bahan baku karet di timbang melalui timbangan bersamaan dengan
kendaraan pengangkut,lalu setelah di timbang bokar ( bahan baku karet ) di
potong menjadi bagian kecil lewat mesin slab cutte,lalu bokar di potong lagi
menjadi bagian lebih kecil lagi lewat mesin hammer mill dan mesin hummer
mill ii, lalu bahan tersebut berubah menjadi lembaran yang tipis tersebut di
gulung lewat roll crepper, kemudian di timbang lalu dijemur melalui proses
predrying selama 12 hari,setelah 12 hari lembaran tersebut melalui proses
pengeringan kembali lewat mesin dryer di timbag lagi per 35 kg kemudian di
bentuk menjadi balok karet melalui mesin press bale lalu di uji kembali
apakah ada unsure logam dalam logam karet tersebut melalui mesin metal
detector lalu di timbang kembali dan akhirnya di packing menggunakan
plastic pres.

6
3. Jenis bahan yang digunakan dalam bekerja: jumlah,resiko
bahaya,produk yang dihasilkan
Jumlah bahan baku yang di gunakan tidak menentu tergantung dari hasil
panen perkebunan karet,ada resiko bahaya yaitu gangguan pernapasan
akibat bau menyengat dari bahan baku karet yang digunakan,infeksi
kulit karena terlalu sering terkena bahan produksi,gangguan
pendengaran akibat suara mesin,
4. limbah pekerjaan : jenis,jumlah,resiko bahaya, cara pengolahan
a. ada limbah yang di tampung di kolam dimana terdapat banyak kolam
pembuangan,limbah tersebut di buang di sungai tetapi sebelum
dibuang di uji ke laboratorium provinsi setiap 6 bulan sekali.
b. Limbah gas yang di hasilkan dari pembakaran bahan baku kemudian
di buang melalui cerobong.
c. Limbah B3 yang berupa kain tidak pakai lalu di simpan tempat
penampungan semenara selama setahun di buang.

E. Program kesehatan
1. Kebijakan kesehatan di tempat kerja
Jaminan kesehatan untuk pekerja terdapat dua macam yaitu BPJS
kesehatan yang di gunakan untuk kesehatan para pekerja dan jaminan
pabrik yaitu berupa BPJS ketenagakerjaan (k3).
2. Pemberi pelayanan kesehatan ditempat kerja
Di dalam lingkungan pabrik PTPN 7 terdapat satu fasilitas kesehatan
berupa Balai Pengobatan yang terdiri dari petugas kesehatan yaitu dokter
dan perawat.
3. Jaminan kesehatan dan rujukan
Jaminan yang diberikan kepada pekerja adalah BPJS kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan yang dapat digunakan saat pekerja memiliki keluhan
kesehatan atau terjadi kecelakaan kerja. Jika ada pekerja yang memiliki
keluhan kesehatan atau terjadi kecelakaan kerja akan dibawa ke balai
pengobatan PTPN 7 way berulu,jika tidak dapat di tangani akan dibawa

7
ke klinik kesehatan cabang PTPN7 kedaton,dan jika tidak dapat ditangani
lagi dokter akan memberikan rujukan ke rumah sakit.

4. Program pendidikan kesehatan dan konselling.


Tabel 1.
Data pengkajian tentang informasi kesehatan
Informasi kesehatan Jumlah %
yang di perlukan
LBP 25 76
Hemoroid 2 6
APD 5 18
Jumlah 32 100
Terapi relaksasi jumlah %
Pernah 5 20
Tidak pernah 27 80
Jumlah 32 100
Pengetahuan APD Jumlah %
Tahu 25 75
Tidak tahu 7 25
Jumlah 32 100
Cara mengangkat Jumlah %
beban
Menggunakan tehnik 12 40
dan kekuatan otot
Menggunakan kekuatan 20 60
otot saja
Jumlah 32 100

a. Data angket
1) 76% pekerja belum pernah mendapatkan informasi kesehatan
tentang LBP
2) 80% belum pernah melakukan terapi relaksasi untuk LBP

8
3) 60% pekerja tidak mengetahui tentang cara mengangkat beban yang
benar
4) 25% pekerja tidak mengetahui tentang pentingnya APD
Tabel 2.
Hasil data wawancara petugas klinik kesehatan
Keluhan pekerja Jumlah %

25 50
Sakit pinggang
8 15
Gatal-gatal
17 35
Tidak ada keluhan
50 100
Jumlah
Jumlah %
Menjaga kebersihan
25 85
Membersihkan
badan setelah
bekerja
7 15
Langsung
beristirahat
32 100
Jumlah

b. Data wawancara
1) Kepala teknik buruh mengatakan bahwa 25 pekerja mengeluh sakit
pinggang.
2) Petugas kesehatan klinik perusahaan mengatakan bahwa sebanyak
50% pekerja berobat ke klinik dengan kasus sakit pinggang (LBP).
3) Petugas kesehatan klinik mengatakan pemeriksaan kesehatan rutin
di ptpn 7 way berlulu diadakan setiap 1 tahun sekali.
4) Petugas ksehatan klinik mengatakan pekerja belum pernah
mendapat penyuluan tentang LBP tetapi pekerja sudah pernah
mendapatkan penyuluhan tentang hipertensi , asam urat dan rematik.
5) Para pekerja sebanyak 25orang(85%) mengatakan membersihkan
badannya setelah bekerja.

9
6) Sebagian pekerja mengatakan jika mengangkat beban hanya
menggunakan kekuatan otot tanpa menggunakan teknik.
7) Petugas kesehatan klinik mengatakan para pekerja terakhir
mengikuti kegiatan senam kurang lebih dua bulan yang lalu.
8) Hanya dibeberapa tempat saja pekerja yang menggunakan alat APD
9) Petugas kesehatan klinik perusahaan mengatakan bahwa 15%
pekerja berobat ke klinik dengan keluhan gatal-gatal.

5. Pencatatan dan pelaporan kesehatan


Setiap pekerja di berikan satu kartu kesehatan untuk pengecekan rutin. Dan
dari hasil survey pada tanggal 29 desember 2018 (tabel 2)di dapatkan:
a. 50 % Pekerja menglami sakit pinggang
b. 35% pekerja tidak memiliki keluhan kesehatan
c. 15% pekerja memiliki keluhan lain,yaitu gatal-gatal
d. 30% pekerja melakukan pemeriksaan rutin dipuskesmas yang
tersedia di pabrik ptpn7 way berulu
1) Data objektif
a) 50% pekerja tampak sakit pinggang
b) Lingkungan pekerja terutama bagian produksi terdengar suara
yang bising dan bau yang tajam.
c) Senam di lakukan 1 bulan 2X di lingkungan pabrik dengan
waktu yang tidak tentu.
d) Pekerja menyentuh bahan produksi langsung dengan
tangannya tanpa menggunakan alat APD dan tidak
membersihkan badan setelah bekerja.
2) Data subjektif
a) Data klinik perusahaan terdapat 50% pekerja menderita LBP
b) Menurut data sebanyak 30% mengeluh nyeri pinggang

6. Program pelayanan sosial dibidang kesehatan pada masyakatan di


sekitar tempat kerja

10
Tidak pernah dilakukan pelayanan sosial di lingkungan pabrik.

F. Stressor
1. Stressor internal (bersumber dari individu pekerja sendiri) misalnya :
diri sendiri/anggota keluarga sakit,kondisi ekonomi yang tidak
memadai,mekanisme koping yang tidak adekuat,dll.
a. Diri sendiri: melakukaan pengecekan kesehatan rutin yang
diadakan balai pengobatan PT setiap 3 bulan sekali.
b. Anggota keluarga : petugas kesehatan klinik mengatakan sebagian
besar anggota keluarga pekerja ada yang menderita penyakit
anemia,hipertensi,asam urat dibetes dll. Dan di lakukan
pmeriksaan kesehatan di klinik yang disediakan PTPN 7 way
berulu sesuai dengan jaminan ksehatannya.
c. Ekonomi: memadai karena di atas UMR cukup dan dapat
memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Mekanisme Koping : tidak terdapat mekanisme koping yang tidak
adekuat.
2. Stressor eksternal: hubungan antara atasan dengan staf, lingkungan
fisik tempat kerja , tekanan pekerja/target,faktor resiko selama
bekerja,dll.
a. Hubungan antara atasan dengan staf serta pekerja baik. Atasan
mengawal dan memberi masukan untuk pekerja dan pekerja
mendengar dengan baik.
b. Lingkungan fisik tempat kerja : lingkungan kerja terdapat banyak
pohon, ventilasi udara cukup, bising, dan bau menyengat.
c. Tekanan pekerja/target, tidak ada target untuk produksi karena
produksi tergantung dari bahan baku karet, tetapi jika bahan baku
karet banyak pekerja akan kelelahan dan mengalami stress.
d. Faktor resiko selama pekerja, yaitu resiko LBP karena pekerja
mengangkat beban yang cukup berat dan banyak,

11
ANALISA DATA

DATA MASALAH KEPERAWATAN


DA : Resiko meningkatnya LBP (Low Back
 50% pekerja belum mendapatkan Pain) pada kelompok pekerja di PTPN
informasi kesehatan tentang LBP 7 Unit Way Berlulu
 75% mengatakan belum pernah
melakukan terapi relaksasi untuk
LBP
DW:
 Kepala teknik buruh mengatakan
Bahwa banyak pekerja
mengeluhkan sakit pinggang
 Petugas kesehatan klinik
perusahaan mengatakan bahwa
sebanyak 50% pekerja berobat
keklinik dengan kasus sakit
pinggang
 Petugas kesehatan klinik
mengatakan para pekerja terakhir
mengikuti kegiatan senam
kurang lebih dua bulan yang lalu

DO:
 Dalam sehari pekerja
memindahkan beban kurang
lebih 3Ton
 Sejak ± 2 bulan yang lalu para
pekerja mengikuti senam

12
DS:
 Dari hasil survey (kuesioner )
didapatkan 26 dari 50 pekerja
mengeluh nyeri pinggang

DA : Kurang pengetahuan tentang LBP


 50 % pekerja tidak mengetahui (Low Back Pain) pada kelompok
cara mengangkat beban yang pekerja di PTPN 7 Unit Way Berlulu
benar

DW :
 Sebagian pekerja mengatakan
jika mengangkat beban dengan
menggunakan otot tanpa
menggunakan teknik
 Sebagian pekerja mengatakan
tidak mengetahui tentang LBP

DO :
 Dari hasil survey 60% pekerja
membutuhkan informasi tentang
teknik mengangkat beban yang
benar
 30 pekerja mengatakan
menggunakan waktu beristirahat
untuk minum kopi tanpa
melakukan relaksasi

13
DS:
 Sebagian para pekerja
mengatakan tidak melakukan
tenik relaksasi ketika nyeri
pinggang
 Para pekerja mengatakan berobat
ke klinik ketika nyeri dan hanya
meminta obat untukmengurangi
rasa nyerinya
DA : Resiko terjadinya cidera pada kelompok
 18% pekerja tidak mengetahui pekerja di PTPN 7 Unit Way Berlulu
tentang pentingnya
menggunakan APD

DW :
 Sebagian para pekerja tidak
mementingkan APD

DO:
 Hanya 4 pekerja dibagian
produksi tertentu yang
menggunakan APD
 18% para pekerja tidak
menggunakan APD
DS:
 Para pekerja mengatakan, APD
yang disediakan dari perusahaan
hanya dapat digunakan oleh para
pekerja dibagian tempat tertentu

14
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko meningkatnya LBP (Low Back Pain) pada kelompok pekerja di


PTPN 7 Unit Way Berlulu
2. Kurang pengetahuan tentang LBP (Low Back Pain) pada kelompok
pekerja di PTPN 7 Unit Way Berlulu
3. Resiko terjadinya cidera pada kelompok pekerja di PTPN 7 Unit Way
Berlulu

15
PRIORITAS MASALAH

Kriteria Penilaian
NO. Masalah Jumlah Skoring
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Resiko 42
meningkatnya 5 5 5 3 2 3 4 3 3 3 3 3
LBP

2. Kurang 31
pengetahuan 2 2 5 4 2 3 2 3 2 2 2 2
tentang LBP

3. Resiko 33
terjadinya 4 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3
cidera

Keterangan :
Kriteria nilai :
1. Peran Perawat
2. Program Puskesmas 5. sangat tinggi
3. Besar Masalah 8. Waktu 4. tinggi
4. Resiko Masalah 9. Tempat
3. cukup
5. Penkes 10. Alat
6. Atasi 11. Orang 2. kurang/rendah
7. Minat pekerja 12. Dana 1. tidak ada

4. Berdasarkan data yang telah didapat, kasus LBP lebih mendominasi di PTPN VII
unit Way Berulu, sehingga dapat disimpulkan masalah prioritasnya “Resiko
meningkatnya LBP (Low Back Pain) pada kelompok pekerja di PTPN
7 Unit Way Berlulu”

16

Anda mungkin juga menyukai