Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat besar. Kekayaan alam ini tersebar diseluruh daerah. Setiap daerah memiliki jenis kekayaan alam yang berbeda - beda baik dari segi jumlah, kualitas maupun keterdapatannya. Dengan kekayaan alam tersebut, maka sangat wajar apabila di Indonesia banyak perusahaan pertambangan. Kegiatan penambangan dilakukan hampir setiap hari dan pada akhirnya akan mempengaruhi bentuk topografi muka bumi. Untuk mengontrol perubahan tersebut kemudian dilakukan kegiatan survei. Survei pertambangan yaitu sebuah cabang ilmu dan teknologi dan bidang pertambangan. Pekerjaan ini meliputi pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang melayani tujuan mendapatkan informasi pada semua tahap dari prospeksi untuk eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral, baik berada pada permukaan maupun pada bawah tanah. Kegiatan utama dari survei tambang yaitu menginterpretasi geologi tentang kandungan mineral dalam kaitannya dengan eksploitasi ekonomi daripadanya, penyelidikan dan negosiasi hak pertambangan mineral, membuat dan merekam, dan perhitungan pengukuran survei tambang pertambangan kartografi, investigasi dan prediksi dampak tambang yang bekerja pada permukaan dan dibawah permukaan dan perencanaan tambang perencanaan dalam konteks lingkungan setempat dan rehabilitasi setelah ditambang. Ilmu ukur tambang (Mining Surveying) adalah suatu kegiatan kerja yang harus dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang. Peta ukur tambang ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang dengan batas daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk menetapkan arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material (ore) yang telah digali dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, juga untuk memperoleh data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang mungkin dibuat, apabila diadakan suatu penambahan kerja yang effisien. Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Untuk pengukuran rencana bangunan cukup hanya dilakukan dengan meteran, begitu juga dengan pembuatan tanggul. Sedang untuk pembuatan peta topografi dan situasi digunakan alat optik yang lebih dikenal dengan nama pesawat ukur. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ilmu ukur tambang yaitu penerangan pada pengukuran bawah tanah sangat diperlukan. Digunakan untuk memberikan cahaya pada ruang bawah tanah dan pada pembacaan benang silang, daerah atau ruang pengukuran tak sebebas seperti pengukuran di permukaan sehingga lebih sulit dalam pemasangan instrumen maupun dalam pelaksanaan pengukuran, digunakan Plumbobs jika tinggi lubang bukaan tidak memungkinkan untuk didirikan rambu ukur, kelembaban dan aliran air menyebabkan permukaan lensa instrumen mudah mengembun sehingga perlu perawatan khusus terhadap instrumen. Kelembaban dan aliran air tersebut juga berpengaruh terhadap alat ukur yang lainnya seperti pita ukur, rambu ukur, dan adanya pengaruh-pengaruh magnetik seperti dari rel, muck sheets, dan magnetik dari bijih.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Ilmu Ukur Tambang adalah sebagai berikut: 1. Memindahkan koordinat dalam peta ke lapangan. Memahami Prinsip kerja alat – alat survei. 2. Dapat mengoprasikan secara langsung alat – alat survei dilapangan. 3. Mampu menganalisis kesalahan – kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran data. 4. Dapat melakukan pengolahan data dan menyajikan dalam bentuk peta.
1.3. Dasar Teori
Dalam dunia pertambangan, ilmu ukur tambang adalah ilmu yang sangat penting dipelajari karena berhubungan dengan konstruksi, eksplorasi dan eksploitasi dalam dunia pertambangan. llmu ukur tambang itu sendiri erat kaitannya dengan awal bukaan tambang. Ilmu ukur tambang sudah mulai banyak dikembangkan menggunakan alat-alat yang modern dan canggih. Melihat pesatnya ilmu pengetahuan memadukan alat yang canggih serta berbagai macam software dapat menunjang dalam memecahkan masalah yang menyangkut dalam aktifitas pertambangan. Survey tambang merupakan kegiatan pendukung yang sangat penting dalam pertambangan, baik pada tahap persiapan (eksplorasi), selama kegiatan operasional, maupun penutupan tambang (pasca operasi). Pada kegiatan persiapan seperti pemetaan topografi, perencanaan desain tambang dan pembangunan fasilitas tambang. Pengukuran tambang selama kegiatan tambang berlangsung (operasional) misalnya pada pengukuran volume penggalian, volume disposal, dan volume stockpile. Sedangkan pada penutupan tambang, data survey tambang digunakan untuk pembuatan dasar rencana reklamasi. Pekerjaan survey atau pemetaan sendiri adalah suatu teknik dan ilmu untuk menentukan posisi titik dalam suatu ruang 3D, menentukan jarak dan sudut diantara titik-titik tersebut dengan teliti. Orang yang melakukan survey dan pemetaan disebut surveyor. Dalam rangka memenuhi sasaran pekerjaan survey, seorang surveyor harus tahu prinsip geometri (ilmu ukur) dan matematika.