Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat
besar. Kekayaan alam ini tersebar diseluruh daerah. Setiap daerah memiliki jenis
kekayaan alam yang berbeda - beda baik dari segi jumlah, kualitas maupun
keterdapatannya. Dengan kekayaan alam tersebut, maka sangat wajar apabila di
Indonesia banyak perusahaan pertambangan. Kegiatan penambangan dilakukan
hampir setiap hari dan pada akhirnya akan mempengaruhi bentuk topografi muka
bumi. Untuk mengontrol perubahan tersebut kemudian dilakukan kegiatan survei.
Survei pertambangan yaitu sebuah cabang ilmu dan teknologi dan bidang
pertambangan. Pekerjaan ini meliputi pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang
melayani tujuan mendapatkan informasi pada semua tahap dari prospeksi untuk
eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral, baik berada pada permukaan
maupun pada bawah tanah. Kegiatan utama dari survei tambang yaitu
menginterpretasi geologi tentang kandungan mineral dalam kaitannya dengan
eksploitasi ekonomi daripadanya, penyelidikan dan negosiasi hak pertambangan
mineral, membuat dan merekam, dan perhitungan pengukuran survei tambang
pertambangan kartografi, investigasi dan prediksi dampak tambang yang bekerja
pada permukaan dan dibawah permukaan dan perencanaan tambang perencanaan
dalam konteks lingkungan setempat dan rehabilitasi setelah ditambang.
Ilmu ukur tambang (Mining Surveying) adalah suatu kegiatan kerja yang
harus dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang. Peta ukur tambang ini
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang dengan batas
daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk
menetapkan arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material
(ore) yang telah digali dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, juga
untuk memperoleh data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang mungkin
dibuat, apabila diadakan suatu penambahan kerja yang effisien.
Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung
kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Untuk pengukuran
rencana bangunan cukup hanya dilakukan dengan meteran, begitu juga dengan
pembuatan tanggul. Sedang untuk pembuatan peta topografi dan situasi digunakan
alat optik yang lebih dikenal dengan nama pesawat ukur. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam ilmu ukur tambang yaitu penerangan pada pengukuran bawah
tanah sangat diperlukan. Digunakan untuk memberikan cahaya pada ruang bawah
tanah dan pada pembacaan benang silang, daerah atau ruang pengukuran tak
sebebas seperti pengukuran di permukaan sehingga lebih sulit dalam pemasangan
instrumen maupun dalam pelaksanaan pengukuran, digunakan Plumbobs jika tinggi
lubang bukaan tidak memungkinkan untuk didirikan rambu ukur, kelembaban dan
aliran air menyebabkan permukaan lensa instrumen mudah mengembun sehingga
perlu perawatan khusus terhadap instrumen. Kelembaban dan aliran air tersebut
juga berpengaruh terhadap alat ukur yang lainnya seperti pita ukur, rambu ukur, dan
adanya pengaruh-pengaruh magnetik seperti dari rel, muck sheets, dan magnetik
dari bijih.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum Ilmu Ukur Tambang adalah sebagai berikut:
1. Memindahkan koordinat dalam peta ke lapangan. Memahami Prinsip kerja alat –
alat survei.
2. Dapat mengoprasikan secara langsung alat – alat survei dilapangan.
3. Mampu menganalisis kesalahan – kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran
data.
4. Dapat melakukan pengolahan data dan menyajikan dalam bentuk peta.

1.3. Dasar Teori


Dalam dunia pertambangan, ilmu ukur tambang adalah ilmu yang sangat
penting dipelajari karena berhubungan dengan konstruksi, eksplorasi dan
eksploitasi dalam dunia pertambangan. llmu ukur tambang itu sendiri erat kaitannya
dengan awal bukaan tambang. Ilmu ukur tambang sudah mulai banyak
dikembangkan menggunakan alat-alat yang modern dan canggih. Melihat pesatnya
ilmu pengetahuan memadukan alat yang canggih serta berbagai macam software
dapat menunjang dalam memecahkan masalah yang menyangkut dalam aktifitas
pertambangan.
Survey tambang merupakan kegiatan pendukung yang sangat penting
dalam pertambangan, baik pada tahap persiapan (eksplorasi), selama kegiatan
operasional, maupun penutupan tambang (pasca operasi). Pada kegiatan persiapan
seperti pemetaan topografi, perencanaan desain tambang dan pembangunan
fasilitas tambang. Pengukuran tambang selama kegiatan tambang berlangsung
(operasional) misalnya pada pengukuran volume penggalian, volume disposal, dan
volume stockpile. Sedangkan pada penutupan tambang, data survey tambang
digunakan untuk pembuatan dasar rencana reklamasi.
Pekerjaan survey atau pemetaan sendiri adalah suatu teknik dan ilmu
untuk menentukan posisi titik dalam suatu ruang 3D, menentukan jarak dan sudut
diantara titik-titik tersebut dengan teliti. Orang yang melakukan survey dan
pemetaan disebut surveyor. Dalam rangka memenuhi sasaran pekerjaan survey,
seorang surveyor harus tahu prinsip geometri (ilmu ukur) dan matematika.

Anda mungkin juga menyukai