Analisis Batubara
7.1. Jenis dan Kualitas Batubara di Tambang Batubara Taiheiyo
Lapisan batubara di Tambang Batubara Taiheiyo, merupakan lapisan dari masa
Kenozoikum jaman Tersier (kira-kira 45 juta tahun yang lalu), dengan formasi Harutori
sebagai formasi pembawa batubara (coal bearing formation). Dari lapisan ini, batubara
yang dihasilkan berupa batubara boiler (steam coal) bersifat sub-bituminous yang kaya
akan zat terbang (volatile matter). Nilai kualitas rata-rata batubara bersih yang dihasilkan
adalah: nilai kalori sekitar 6000 kcal/kg atau 25.116 kJ/kg, kandungan total sulfur 0,2-
0,3%, dan kandungan zat terbang lebih dari 40%. Secara umum, kandungan zat terbang
akan semakin kecil sejalan dengan tingkat pembatubaraan (degree of coalification).
(2) Reduksi Sampel batubara Mentah, Batubara Bersih, dan Batu Buangan
Sampel yang telah dikeringkan dan dibagi/ direduksi dengan metode kerucut bagi
empat, masih direduksi lagi dengan menggunakan riffle divider (pembagi dua) untuk
mendapatkan jumlah yang diperlukan bagi keperluan analisis dan pengujian. Untuk
sampel yang ukurannya masih terlalu besar, diremuk terlebih dahulu dengan
menggunakan jaw crusher.
7.10. Pelaporan Analisis dan Tabel Hasil Analisis terhadap masing-masing Produk
Hubungan antara kandungan zat-zat dalam batubara dengan basis pengujian pada
analisis batubara ditunjukkan seperti di bawah ini. Nilai pengukuran atau pelaporan
analisis harus pula menyertakan basis pengujiannya (equilibrium moisture basis, dry
basis, dan sebagainya).
Di bawah ini ditunjukkan daftar jenis-jenis analisis batubara.
Daftar Basis Uji pada Analisis Batubara
*) Masing-masing simbol menyatakan berat (weight), dengan catatan s adalah belerang
terbakar (combustible sulfur).
Pada halaman berikut ini disertakan lampiran berupa hasil analisis terhadap masing-masing brand
produk dari Tambang Batubara Taiheiyo.
Hasil Analisis masing-masing Brand Produk Batubara Taiheiyo
62 Fun 6,1 12,7 43,1 38,1 0,88 0,22 6380 13,49 67,43 5,46 12,49 0,10 1,03 0,13
Senpun 5,8 16,9 41,6 35,7 0,86 0,23 6080 17,94 63,58 5,26 12,14 0,09 0,99 0,15
Nifun 5,7 34,0 32,8 27,5 0,84 0,25 4550 36,06 48,70 4,17 10,17 0,12 0,78 0,14
Karakteristik Abu
Product Brand Ketahanan Api Kandungan % HGI
T.Lunak T.Leleh T.Cair SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO SO3 P2O5 MnO TiO2 Na2O K2O
Shin Tokuchu 1240 1330 1370 51,06 25,85 4,52 8,76 2,08 2,42 0,63 0,09 1,31 1,23 0,91 37
Nichu 1250 1450 1470 58,42 24,60 2,83 6,10 0,89 1,26 0,71 0,05 1,46 1,06 1,30 38
62 Fun 1210 1280 1300 49,02 22,51 5,63 10,86 2,55 2,43 1,13 0,13 1,18 1,67 1,05 38
Senpun 1240 1380 1410 52,64 26,07 4,27 7,60 1,78 2,14 0,68 0,08 1,44 1,20 1,00 38
Nifun 1260 1500 1500 60,39 24,61 2,59 4,35 0,89 1,00 0,34 0,04 1,20 1,09 1,58 39
8. Pengendalian Mutu
8.1. Apa yang dimaksud Pengendalian Mutu Batubara
Pengendalian mutu berarti kita sebagai produsen batubara harus mampu menghasilkan
produk dengan kualitas yang yang sesuai dengan tuntutan konsumen secara ekonomis dan
dapat mensuplai produk tersebut secara stabil. Untuk dapat melakukan hal ini, kita harus
melakukan survei dengan sungguh-sungguh terhadap keinginan dan tuntutan konsumen,
dan hasil survei tersebut benar-benar kita jadikan prioritas utama dalam kegiatan produksi.
Selain itu, tentunya kita harus juga membangun suatu sistem dan proses produksi yang
efisien. Pengendalian mutu tidak cukup hanya berlaku di lokasi penambangan dimana
batubara dihasilkan, namun harus pula mencakup keseluruhan aspek, berupa transportasi,
penyimpanan di stockyard, dan lain-lain. Dan agar hasil dari pengendalian mutu benar-
benar bisa dirasakan, maka sangat diperlukan adanya kesadaran yang tinggi dari segenap
orang-orang yang terlibat di dalamnya. Tanpa itu, mustahil berharap adanya kesuksesan.
Berikut ini diberikan bagan yang menunjukkan sistem pengendalian mutu yang berlaku
sekarang.
Sistem Pengendalian Mutu
Perubahan Operasi
Batubara bersih
Batubara Mentah
hasil penambangan
Separator Kepala seksi
Laporan Instruksi
Laporan Instruksi
Laporan Laporan
Pengukuran Abu di berbagai titik (Harian)
Uji Apung-Endap (Berkala) Instruksi
Laporan
Kepala sub-seksi lapangan
Uji Ukuran Butir (Berkala) Kepala Laboratorium Analisis
Otomatis kondisi
pemisahan
Penilaian
metode operasi
Kandungan Air Dewatering Screen Ayakan berlubang untuk Harian 1. Cek Visual
meloloskan air berupa table Ada-tidak
screen. kelainan pada
Pengering
peralatan
62 Fun 6,1 12,7 43,1 38,1 0,88 0,22 6380 13,49 67,43 5,46 12,49 0,10 1,03 0,13
Senpun 5,8 16,9 41,6 35,7 0,86 0,23 6080 17,94 63,58 5,26 12,14 0,09 0,99 0,15
Nifun 5,7 34,0 32,8 27,5 0,84 0,25 4550 36,06 48,70 4,17 10,17 0,12 0,78 0,14
Karakteristik Abu
Product Brand Ketahanan Api Kandungan % HGI
T.Lunak T.Leleh T.Cair SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO SO3 P 2 O5 MnO TiO2 Na2O K2O
Shin Tokuchu 1240 1330 1370 51,06 25,85 4,52 8,76 2,08 2,42 0,63 0,09 1,31 1,23 0,91 37
Nichu 1250 1450 1470 58,42 24,60 2,83 6,10 0,89 1,26 0,71 0,05 1,46 1,06 1,30 38
62 Fun 1210 1280 1300 49,02 22,51 5,63 10,86 2,55 2,43 1,13 0,13 1,18 1,67 1,05 38
Senpun 1240 1380 1410 52,64 26,07 4,27 7,60 1,78 2,14 0,68 0,08 1,44 1,20 1,00 38
Nifun 1260 1500 1500 60,39 24,61 2,59 4,35 0,89 1,00 0,34 0,04 1,20 1,09 1,58 39
8.8. Jenis-jenis Uji
(1) Uji Ukuran Butir (Size Analysis)
1. Persiapan Uji
Sampel diayak dengan ayakan yang telah ditentukan, lalu bagian yang tertinggal di
atas masing-masing ayakan serta bagian yang lolos lubang ayakan terkecil ditimbang.
Uji ukuran butir ini, selain dilakukan secara berkala, juga dilakukan bilamana
dianggap perlu.
(waktu pengujian berkala: April, Juli, Oktober, Januari)
2. Persiapan Sampling
Pada uji ukuran butir berkala, jumlah produksi selama 3 hari ditetapkan sebagai 1 lot.
Selain itu, metode sampling yang dipakai adalah sampling sistematis (systematic
sampling), dengan jumlah sampel dan lain-lain mengikuti standard pengendalian
mutu.
6. Metode Pengayakan
1. 70 mm atau lebih: Bila ukuran partikel dari satu sisi lebih besar dari lubang
ayakan, namun sisi yang lain lebih kecil (misal bentuk lonjong dan sebagainya),
maka gerakkan ayakan sehingga partikel tersebut dapat lolos. Intinya, semua
partikel yang dapat lolos diusahakan untuk lolos.
2. 70-20 mm: Ayakan digerakkan dengan kecepatan yang cukup untuk membuat
partikel yang ada di atasnya membuat gerakan berputar (rotary motion), yaitu
pada jarak 20 cm ayakan diguncang secara horisontal 10 kali.
3. 15 mm atau kurang: Dilakukan guncangan pada arah horisontal berulang-ulang
dengan perlahan, sampai tidak terlihat lagi partikel yang dapat menembus
ayakan.
4. 2 mm atau kurang: Digunakan Ro-Tap Sieve Shaker (pengguncang ayakan Ro-
Tap).
Untuk partikel halus –0.5 mm, terlebih dahulu sampel diayak. Setelah itu, barulah
jumlahnya dipakai untuk pengukuran kandungan abu.
3. Metode Pengujian
1. Sampel dikeringkan pada suhu kurang dari 35°C, cukup sampai tidak terasa
lembab atau basah.
2. Pertama-tama sampel dimasukkan ke dalam cairan dengan berat jenis yang
paling rendah, kemudian selama kurang lebih 2 menit diaduk perlahan. Setelah
itu, didiamkan sekurang-kurangnya selama 2 menit.
3. Setelah didapatkan adanya bagian yang terapung dan bagian yang tenggelam,
partikel yang terapung lalu diambil dan dibersihkan dari sisa-sisa cairan berat
jenis yang masih menempel. Setelah itu, sampel batubara dikeringkan pada suhu
kurang dari 40°C, kemudian dilakukan penimbangan berat dan pengukuran
kandungan abu.
4. Bagian yang tenggelam, lalu dimasukkan bergantian ke dalam cairan dengan
berat jenis yang semakin tinggi. Proses lain sama dengan atas, yaitu bagian yang
terapung diambil, dicuci, dikeringkan, lalu ditimbang beratnya dan diukur
kandungan abunya.
8.9. Daftar Peralatan Analisis