Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGI
Dosen Pengampu:

Oleh :

Ainun Nafi’a Rahman (1661201001)

Faris Eka Wahyudi (1661201009)

Insiati Aisyah Hapsari I. (16612010)

Silvia Artika Lukmana (16612010)

Yayuk Asy’ariah (16612010)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah “Manajemen Strategi” ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan observasi dan beberapa bantuan berbagai pihak untuk
menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan selama mengerjakan. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini .

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari segala kekurangan dan
kesempurnaan. Namun penulis telah mengusahakan yang terbaik bagi penulisan makalah ini.
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Malang, 13 Januari 2018

Penyusu

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
A. Definisi Etika .................................................................................................................................... 2
 Macam-macam Etika .................................................................................................................... 2
B. Definisi Etika Bisnis ......................................................................................................................... 3
 Faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis ....................................................................... 3
 Etika Dalam Berinteraksi .............................................................................................................. 4
 Manfaat Etika Bisnis ..................................................................................................................... 5
 Prinsip-prinsip Etika Bisnis .......................................................................................................... 5
 Etika Bisnis Mempengaruhi Keputusan Bisnis ............................................................................. 6
C. Tanggung Jawab Sosial..................................................................................................................... 7
 Bentuk-bentuk Tanggung Jawab social suatu bisnis ..................................................................... 7
BAB III ....................................................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia Bisnis hidup di tengah-tengah masyarakat. Kehidupannya tidak bisa lepas dari
kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu ada suatu tanggung jawab sosial yang dipikul oleh bisnis.
Banyak kritik dilancarkan oleh masyarakat terhadap bisnis yang kurang memperhatikan
lingkungan. Dalam dekade terakhir ini diributkan adanya pergeseran dalam etika bisnis, yang
dikatakan makin merosot. Merosotnya rasa solidaritas, tanggung jawab sosial dan tingkat
kejujuran di kalangan kelompok bisnis merupakan gejala yang makin parah, permainan cek
kosong, utang tidak dibayar, merupakan gejala umum, dan meruntuhkan teori-teori tentang
solidaritas, baik solidaritas finansial, komersial, dan moral. Dalam dunia bisnis semua orang
tidak mengharapkan memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya. Praktek manipulasi tidak
akan terjadi jika dilandasi dengan moral tinggi. Moral dan tingkat kejujuran rendah akan
menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri. Masalahnya ialah tidak ada hukuman yang
tegas terhadap pelanggaran etika tersebut, karena nilainya hanya ada dalam hati nurani
seseorang. Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya
dalam masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat
dan apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut, apa akibat dari proses produksi yang ia
lakukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika ?
2. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis ?
3. Apa yang dimaksud tanggung jawab social bisnis ?
C. Tujuan
1. Memahami definisi dari etika.
2. Memahami definisi dari etika bisnis.
3. Memmahami definisi dari tanggung jawab social bisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah
“ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR "etika
atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
(dikutip dari http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-
bisnis-dan.html)

Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang
baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert,
Bisnis edisi kedelapan, 2006 : 58)

Perkataan etika berasal dari perkataan yunani yaitu, Ethos yang berarti karakter atau sifat
individu yang baik. Pada dasarnya etika dapat didenfinisikan sebagai prinsip-prinsip moral dalam
hidup manusia yang akan menentukan tingkah laku yang benar yang harus dijalankan dan
tingkah laku yang salah yang harus dihindari. (Sadono sukirno, Pengantar Bisnis, 2012 : 325)

Etika adalah suatu study mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan
seseorang. Keputusan etik adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis
kadang-kadang disebut pula etika manajemen ialah penerapan standar moral kedalam kegiatan
bisnis.( Prof.Dr.H.Buchari Alma Columbus, Pengantar Bisnis 1992 : 184)

 Macam-macam Etika

Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau
etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia
secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan
antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan
antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas
nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf:
1991: 23), sebagai berikut:

a. Etika Deskriptif

Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan
perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.
Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam

2
suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat
bertindak secara etis.

b. Etika Normatif

Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma
yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

B. Definisi Etika Bisnis

Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh para pelaku-pelaku bisnis. (Agus Arijanto, SE., MM, Etika Bisnis bagi Pelaku
Bisnis, 2011 : 2)

Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam
perusahaan itu sendiri. (Drs. Indriyo Gitosudarmo,M.Com, pengantar bisnis edisi 2, 1992)

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis (Velasquez, 2005)

Etika bisnis merupakan suatu aturan yang melandasi perilaku para pelaku bisnis dalam berbisnis.
Banyak perusahaan yang kurang sukses dalam berusaha dikarenakan kurang mengindahkan etika
bisnis terhadap pelaku-pelaku yang terkait. Dalam hal ini peran manager sangat penting dalam
mengambil keputusan-keputusan bisnis yang etis.

 Faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis yang dapat di jabarkan
sebagai berikut :

a. Lingkungan bisnis

Sebagai eksekutif perusahaan harus pandai mengambil keputusan etis yang tidak merugikan
keputusan perusahaan. Seringkali para eksekutif perusahaan dihadapkan pada suatu dilema yang
menekannya. Dipihak lain, eksekutif perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat
agar kualitas product atau jasa terjaga.

3
b. Organisasi

Anggota organisasi salaing mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Dilain pihak
organisasi terhadap individu harus berperilaku etis.

c. Individu

Dalam bekerja individu harus memiliki tanggung jawab moral terhadap pekerjaannya dengan
menjaga kehormatan profesinya, disini individu memiliki kode etik tertentu dalam pekerjaannya.
Antara lain :

Untuk menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya menejemen strategis dan kebijakan
dalam pengembangan usaha di satu pihak dengan pengembangan sosial ekonomi dipihak lain.

 Untuk menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.
 Untuk mewujudkan integeritas perusahaan terhadap lingkungan, masyarakat, dan
pemerintah.
 Untuk menciptakan ketenangan, kenyamanan, dan keamanan batin bagi pemiliki
perusahaan atau investor serta bagi para karyawan.
 Untuk dapat mengangkat harkat perusahaan nasional di dunia perdagangan internasional.

 Etika Dalam Berinteraksi


a. Interaksi dengan konsumen / pelanggan

Dalam aktifitasnya perusahaan harus memberikan layanan yang maksimal dan menghindari
kesalahan serta kecurangan. Sehingga antara produsen dan konsumen dapat berhubungan
dengan baik.

b. Interaksi dengan pesaing

Sebagai seorang pengusaha dalam kegiatan sehari-hari harus menjaga baik hubungannnya
dengan produsen lain. Diharapakan antar produsen tidak terjadi benturan-benturan kepentingan
antar keduanya. Contohnya, perebutan tenaga kerja atau manager professional oleh pengusaha.

c. Interaksi dengan Lembaga-lembaga Keuangan

Hubungan ini berkaitan dengan penyusunan Laporan Finansial. Laporan ini harus disusun secara
baik dan benar sehingga tidak terjadi kecenderungan kearah penggelapan.

4
d. Interaksi dengan karyawan

Di dalam kegiatan sehari-hari perusahaan harus menjalin hubungan dengan karyawanya dengan
baik. Perusahaan memeberlakukan karyawanya dengan etika yang baik. Dalam memajukan
bisnisnya jangan sampai karyawan dijadikan sasaran dalam mencari keuntungan yang maksimal.

e. Interaksi dengan investor

Perusahaan harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para
investor. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investornya untuk mengambil
keputusan yang keliru. Oleh karena itu calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi
informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahaan. Janganlah sampai terjadi
adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.

 Manfaat Etika Bisnis

Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis adalah :

 Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari
steakholder
 Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu
berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin
komplek
 Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan
reputasi
 Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab soial dapat
menambah uang dalam bisnis mereka.

 Prinsip-prinsip Etika Bisnis


a. Prinsip Otonomi

Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya
sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan dan
bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam
dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri,
pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat.

b. Prinsip Kejujuran

Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau
jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik
karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.

5
c. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik

Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan
orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang
merugikan orang lain atau mitra bisnis.

d. Prinsip Keadilan

Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi
dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.

e. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri

Prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin
diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin
diperlakukan.

 Etika Bisnis Mempengaruhi Keputusan Bisnis

Dalam keadaan seller’s market, artinya pasar dikuasai oleh penjual, dimana penjual yang
berkuasa, etik bisnis kurang diperhatikan. Keadaan seller’s market ditemukan pada Negara-
negara yang belum maju, barang dan jasa yang ditawarkan masih langka, sehingga para
konsumen tidak dapat melakukan pilihan, para penjual dan produsen tidak memperhatikan selera
komsumen dan tidak memperhatikan servis yang memuaskan konsumen. Akibat yang berlarut-
larut dari keadaan ini maka timbulah gerakan konsumerisme.

Akhirnya pemerintah harus turun tangan menyelesaikan masalah ini dengan membuat berbagai
peraturan melindungi konsumen dan memaksakan berlakunya etik dalam bisnis.

Beberapa contoh etika bisnis dalam praktek sehari-hari adalah sebagai berikut.

 Dalam hubungan antara bisnis dengan konsumen suka digunakan promosi yang
menyesatkan atau bahkan menipu konsumen. Dalam ukuran seringkali digunakan ukuran
yang sudah tidak valid, sehingga berat suatu barang tidak sesuai berat yang sebenarnya.
 Promosi untuk barang yang membahayakan kesehatan masyarakat, seperti alcohol, dan
rokok. Masalah ini sudah ditangani oleh pihak pemerintah.
 Ada perusahaan besar mencoba menekan perusahaan kecil, atau menekan pihak pemasok
agar mau menekan harga atau member korting lebih besar, jika tidak perusaan tidak akan
membeli ari pemasok tersebut. Atau sebaliknya pihak pemasok besar mencoba menekan
perusahaan kecil, agar membeli barangnya dengan harga semaunya pemasok, jika tidak
barang tidak akan dikirim.

6
 Promosi atau seponsor yng dilakukan oleh pihak rumah sakit, dokter atau pengacara
sampai saat in memang masih belum terlihat dan ini merupakan salah satu etika bisnis
dalam bidang kesehatan.
 Kadang-kadang perusahaan memainkan trik-trik kotor dengan menyebarkan berita buruk
tentang perusahaan saingannya dengan tujuan ingin menjatuhkan perusahaan saingan
tersebut.

C. Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility (CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memilki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan. (Afwan Hariri, Pengantar Bisnis, 2009 : 34)

Tanggung jawab sosial (Social Responbility) merupakan usaha suatu bisnis menyeimbangkankan
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya yang meliputi, bisnis lain,
karyawan, investor, dan komunitas lokal. (Ricky W.Griffin, Bisnis, 2006 : 68)

Tanggung jawab sosial suatu bisnis atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan
kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam
kerangka mmewujudkan pembangunan berkelanjutan.

 Bentuk-bentuk Tanggung Jawab social suatu bisnis


a. Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP)

Kebanyakan pengusaha telah melaksanakan HIP dalam bentuk Kesempatan Kerja Bersama
(KKB). KKB merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para
pekerja atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku. Dalam KKB
diadakan berbagai ketentuan tentang hak-hak serta kewajiban karyawan. Kewajiban karyawan
tentu saja sudah jelas yaitu melaksanakan tugas pekerjaan yang ditugaskannya bagi masing-
masing karyawan sesuai dengan jabatannya. Sedangkan hak-hak karyawan, meliputi: cuti,
tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.

b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/
1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/
atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang
pedoman penentuan dampak besar dan penting.

7
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan
dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui studi
AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola
sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak
positip terhadap lingkungan hidup.

Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah
BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).

Banyak pengusaha telah melakukan AMDAL dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Wujud
nyata dari amdal tercemin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industry sedemikian rupa
sehingga limbah tersebut menjadi tidak menggangu lingkungan. Namun masih banyak pula
pengusaha yang belum menyadari akan tanggung jawabnya terhadap pengolahan limbah
industry.

c. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Penerapan prinsip K3 telah banyak dilaksanakan oleh pengusaha. Guna menjalankan praktik K3
tentu saja memerlukan banyak peralatan pelindung bagi para pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker, dan sebagainya. Biasanya perusahaan yang
telah berhasil menjalankan proses produksinya dengan prinsip K3 akan memperoleh
penghargaan yang berupa ”ZERO ACCIDENT”.

d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)

Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik Negara dan kecil milik rakyat.
Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan
bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya.

e. Sistem Bapak Anak-Anak Angkat

Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah
sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada
pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

Sebagian besar perusahaan berusaha untuk bertanggung jawab kepada pihak yang ber
kepentingan atas mereka, pertama-tama berfokus pada 5 kelompok utama, yaitu pelanggan,
karyawan, investor, pemasok, dan komunitas lokal. Kemudian mereka dapat memilih pihak
berkepentingan lainnya yang relevan atau penting bagi organisasinya dan mencoba memenuhi
kebutuhan dan pengharapan mereka. Di bawah ini beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan
yaitu :

8
 Tanggung jawab terhadap pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan mereka berusaha melayani pelanggannya
secara wajar dan jujur. Mereka juga mencari cara untuk menetapkan harga secara wajar,
menghargai garansi, memenuhi komitmen pengiriman pesanan dan mempertahankan kualitas
produk yang mereka jual.

 Tanggung jawab terhadap karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap pekerjaannya memperlakukan karyawan
dengan adil, menganggap pekerja sebagai tim, dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi mereka.

 Tanggung jawab terhadap investor

Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial terhadap para investor, para
manager harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepat
kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan dan mengelola perusahaan
untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham.

 Tanggung jawab terhadap pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati, terkadang perusahaan besar
mudah untuk memanfaatkan pemasok dengan menentukan jadwal pengantaran yang tidak
realistis dan mengurangi margin laba denagan cara menekan harga serendah mungkin. Namun
banyak perusahaan yang mengakui pentingnya perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya. Sehingga antara perusahaan dengan pemasok memiliki
hubungan yang baik.

 Tanggung jawab terhadap komunitas lokal atau masyarakat

Perusahaan harus peduli terhadap maasalah sosial pemeliharaan lingkungan. Hal inin tidak
berarti bahwa perusahaan boleh mengabaikan tanggung jawab kepada 2 pihak berkepentingan
terhadap bisnis lain. Tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholders harus seimbang.

Apabila lingkungan sekitar perusahaan tercemar dan tidak sehat, perusahaan dengan sendirinya
akan terkena dampaknya. Dampak tersebut bisa beruapa turunnya kondisi kesehatan karyawan,
ketidak hadiran karyawan yang akan mempengaruhi koperasi perusahaan dan mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sistem bisnis yang komplek merupaka hubungan antara bisnis dengan hal-hal yang terkait, yaitu:
pemerintah, penanam modal, konsumen, para penjual, kelompok masyarakat, organisasi buruh,
para pekerja, organisasi bisnis, dunia pengetahuan.

Tanggung jawab sosial suatu bisnis atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan
kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam
kerangka mmewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), merupakan kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau
kegiatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchory. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung : Alfabeta

Gitosudarmo, Indriyo. 1992. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE

Hariri, Afwan. 2011. Pengantar Bisnis. Malang : Universitas Negeri Malang

Leonardo, Handy. 2012. Pengertian Etika Bisnis. (Online).

https://kumpulan-materi-kuliahku.blogspot.com/2016/07/makalah-tanggung-jawab-sosial-
suatu.html

11

Anda mungkin juga menyukai