Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM INTEGUMEN

Oleh :
Ma’rifatussolihat (1804034009)
Putri Vivian Dini (1804034011)
Indah Khanifatunisa (1804034025)
Siti Humaeroh (1804034045)
Reza Endriani (1804034053)

Pembimbing :
Radietya Alvarabie,S.Ked.,dr

Program D4 Analis Kesehatan


Fakultas Farmasi dan Sains
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem
integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau
lendir).

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri
atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti
“penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup
organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) &
mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh).

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di
lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi
kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk
menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang
memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam
berbagai fungsi tubuh vital.
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM INTEGUMEN

I. ANATOMI SISTEM INTEGUMEN


Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering
kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
1) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit
(sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan
melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang
melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus
epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan
rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang
berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah
(misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit
yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat.
Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak
kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya
ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya
ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel
Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-
sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans
mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan
suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan
menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik
berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara
sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat
memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi
ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan
fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini
akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling
luar hingga paling dalam sebagai berikut:
a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang
dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi
keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit
sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction)
dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit
terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada
telapak tangan dan kaki.
c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan
materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi
asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng,
dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada
lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak
mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling
berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum
saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak
terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
2. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True
Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau
dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah
bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis dan tahan lama,
berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel
jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan
dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari
dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan
struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang
keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah
epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk
kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah
dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip
gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein
dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis
dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat
padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks
(cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel
fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah ,
limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi
banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :

a) Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)


Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan
untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang
mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar
sebaseanyalebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh
kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan.
Padagambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang berwarna kuning dan disebelah kanannya
terdapat kelenjar keringat.
Gambar. Kelenjar Sebasea

b) Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat


Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalamruangan
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih
banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan sarana untuk
mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekulorganik hasil pemecahan protein
yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin
dan kelenjar keringat merokrin.
Gambar. Kelenjar Keringat

c) Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi nutrisi penting untuk
kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit,
selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu tubuhmelalui mekanisme proses
pelebaran atau dilatasi pembuluh darah.Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di
bawah dermis. Arterimembentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman
pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke
superficial danke dalam. Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk memelihara
jaringanlemak dan folikel rambut.Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi
cabangke folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
d) Serat elastin dan kolagen
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan oleh sejenis
protein yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang
utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringanserta bagian tubuh yang harus diikat
menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan
fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai
cara untuk memenuhi berbagai fungsiyang spesifik. Pada kulit serabut kolagen tersusun
dengan pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin yangmemberikan
elastisitas pada kulit. Kedua tipe serabut ini secara bersama-samamenentukan derajat
kelenturan dan tonus pada kulit. Perbedaan serat Elastin dankolagen, adalah serat elastin yang
membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang memperkuat jaring-jaring
serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itusendiri akan berkurang produksinya karena
penuaan sehingga kulit mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.
e) Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaanyang terdiri
dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik berguna untuk
menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk
menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung- ujung , saraf
sensorik inimembentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.
3. Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga
sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas
kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma.
Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan
atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang
kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia
menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang
sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.
Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit
Skin Appendages/adnexa kulit merupakan struktur tambahan kulit. Derivat kulit berasal dari
epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea, rambut dan folikelrambut serta
kuku. Nama lainnya appendages kulit / adneksa kulit / struktur tambahan kulit.
1) Rambut dan folikel rambut
Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas permukaan kulit dan akar rambut yang terletak
di dalam kulit. Folikel rambut merupakan jaringan yang meliputi akar rambut. Rambut terdiri
dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula yang terdiri dari keratin
keras.
a. Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadangterdapat
udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.
b. Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing,yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
c. Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalamikeratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-
3lapis sel-sel yang sebagian mengalami kretinisme.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikelrambut
bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari : jaringan ikat, pembuluh
darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang disebutgerminal matri,
dan ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak
papila) berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus. Bagiansentral Germinal
Matrik (puncak papila) membentuk bagian medula rambut dan kortex.Bagian perifer
membentuk selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan selubungakar
luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri dari 3 lapisan
yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari kortek rambut terdiridari
sel-sel pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle yaitulapisan luar,
terdiri dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi. Sel-selselubung akar dalam
mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil dan disebut granulatrichohyalin, yang dengan
H.E. tampak kemerahan.
2) Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di bawahnyamenjadi
dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan kulityang
merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatuerat dan
tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahankarena ada
pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding
kuku ke permukaan lempeng kukusebgai epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari
akarnya yang terletak di bawahlapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan
kuku berlangsung sepanjanghidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan
total kuku jaringan tanganmemerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18
bulan. Bagian darikuku, terdiri dari, ujung kuku atas ujung batas, badan kuku yang
merupakan bagianyang besar. dan akar kuku (radik).
Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau
hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik
dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3. Melanin yang berwarna coklat
4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5. Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warnakulit adalah
pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras,
individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi,
tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu
adanya enzim Tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih
lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan
distribusi
II. Fisiologi Sistem Integumen pada Manusia
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-
fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
1. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.Keratin
merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di
permukaan kulit.
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi.
selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
darikekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri
di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat,
akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba.
d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada
stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya.
Pigmenini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi
genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh
melanin,maka dapat timbul keganasan.
e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertamaadalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba.
Kemudianada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati
keratindan sel Langerhans.

2. Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid sepertivitamin A, D, E,
dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap
oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri.
Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga mampu
berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan. Kemampuan
absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan
jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melaluicelah antarsel atau melalui muara
saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui
muara kelenjar.
3. Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya,
yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadaprangsangan
panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis.Terhadap dingin
diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badantaktil Meissner terletak di
papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badanMerkel Ranvier yang terletak di
epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankanoleh badan Paccini di epidermis. Saraf-
saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnyadi daerah yang erotik.
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua
cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada
saatsuhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta
memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari
tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat
danmempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas
oleh tubuh.
6. Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesteroldengan
bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan
menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormonyang
berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal
kedalam pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri,namun
belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberianvitamin D
sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pulamengekspresikan emosi
karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-ototdi bawah kulit.
BAB III
ANATOMI KLINIS SISTEM INTEGUMEN
Macam-macam Gangguan system integumen pada manusia
1. Kanker Kulit
Gambar. Kanker Kulit

Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol didalam jaringan
kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar getah
bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling
dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi
sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.
2. Penyakit Lupus
Gambar. Penyakit Lupus

Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang terganggu yang
diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem kekebalan tubuh akan menjaga
tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal
penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya
menyerang sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya.
Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah
dan kulit.
3. Rubeola atau Penyakit Campak
Gambar . Rubeola atau Penyakit Campak

Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang berkembang dalam sel di
daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah menular, dan cepat menyebab melalui
media udara ketika penderita rubeola batuk atau bersin. Orang yang menderita Rubeola akan
merasakan demam, batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari
penyakit Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti radang infeksi
telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).
4. Hemangioma
Gambar . Hemangioma

Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker yang tumbuh karena
pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma biasanya ditemukan dalam lapisan dari
organ dalam - biasanya hati-. Karena Hemangioma tidak disebabkan faktor luar, biasanya
orang menderita atau Hemangioma berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih
didalam kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan.
Biasanya juga tidak terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya pemeriksaan
yang tidak terkait sama sekali dengan Hemangioma.
5. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)
Gambar. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)

Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya tumbuh
disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung atau
didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes,
dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes
tersebut. Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena
cairan didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.
6. Psoriasis
Gambar . Psoriasis

penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak merah
terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung dimana dan
jenis apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala seperti Psoriasis, lihatlah gambar
dibawah ini untuk lebih mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis
Plaque atau apakah itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna mirip
dengan eksim. Jika anda mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang anda maka anda
akan lebih mudah untuk mengobatinya.
7. Rosacea
Gambar . Rosacea

Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga Amerika.
Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan
belakangan ini mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat menekan gejala - gejala
yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri. Kemungkinan dalam 1
Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri Khas Rosacea adalah lingkaran
kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh
pada bagian hidung, pipi dan kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan
sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja
gejala2xnya akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang akan datang.
8. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)
Gambar. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)
Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan Dermatitis
Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga cradle cap. Terdapat 2 penyebab
penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah produksi minyak sebum pada kulit yang
berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam
kelenjar minyak kulit dan dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat
untuk penyakit ini, tetapi kita dapat mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu
penyakit Eksim ini dan mengembangkan cara untuk menghindarinya, seperti menjaga
kesehatan tubuh khususnya kulit secara teratur dan benar.
9. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)
Gambar . Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai timbulnya benjolan-
benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna merah dan sakit ketika disentuh. Pada
kebanyakan kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi terhadap pengobatan dan atau reaksi
alergi terhadap benda yang menyebabkan iritasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2016.Kelenjar Pada Kulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-pada-
kulit. ( Diakses 15 September 2017)
Anonim.2015. Anatomi dan Fisiologi
Sistem Integumen.http://www.docstoc.com/docs/58180799/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-
integumen-(kulit). (Diakses 15 September 2017)
Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula..Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Guyton, Hall.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai