Anda di halaman 1dari 3

Penelitian Ilmiah Sebagai Acuan Dalam Menyusun Tesis

Penelitian Ilmiah adalah penelitian yang menggunakan metode dan prinsip-prinsip


sicence, yaitu diantaranya eksak, sistematis dimana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah
dikumpulkan data yang obyektif secara sistematis, dites secara empiris. Prinsip Science yang
dimaksud dalam prinsip-prinsip adalah suatu metode pendekatan terhadap keseluruhan dunia
empiris, yakni dunia kenyataan yang dapat dikenal manusia melalui pengalamannya. Science
mempunyai konsep tentang teori dan fakta serta hubungan antara keduanya itu. Dalam
metode penelitiannya tidak terdapat perbedaan yang hakiki antara ilmu-ilmu sosial dengan
ilmu-ilmu pengetahuan alam. Science tidak melibatkan diri dengan nilai-nilai etis.
Sebelum memulai untuk penulisan tesis, terlebih dahulu harus diajukan usul tesis.
Tesis yang diusulkan paling utama adalah mengenai masalah. Adapun garis besar isi daripada
tesis yaitu secara berurutan masalah serta latar belakangnya, batas-batas masalah, kerangka
teori, hipotesis-hipotesis, desain penelitian, sampling, metode pengumpulan data, analisis
data, interpretasi data, kesimpulan, saran-saran dan daftar bacaan. Penyusunan tesis
merupakan kesempatan untuk melakukan penelitian dan berpikir secara ilmiah. Langkah
yang pertama adalah mendapat persetujuan mengenai masalah yang dipilih . Setelah disetujui
baru dilaksanakan langkah berikutnya.
Suatu penelitian erat kaitannya dengan masalah. Masalah yang dipilih hendaknya
jelas (spesifik). Spesifik yang dimaksud secara umum yaitu tidak terlalu luas, tidak terlalu
sempit dan jangan mengandung unsur emosi yang berlebihan. Masalah yang ada perlu
dianalisis lebih lanjut agar jelas dan mudah dalam pemecahannya.
Setiap penelitian, perlu ada yang namanya desain penelitian, agar penelitian tersebut
memiliki pegangan dan batas-batas dalam penelitiannya. Ada beberapa bentuk desain
penelitian yaitu desain survey, desain case study, dan eksperimen. Masing-masing desain
penelitian tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing. Khusus untuk desain
eksperimen dibagi lagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol (kelompok yang tidak
dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu) dan kelompok eksperimen (kelompok yang
dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu). Kelompok ekperimen dibagi lagi menjadi
kelompok yang sejodoh, kelompok yang bersamaan, kelompok sama, dan kelompok atas
pilihan acakan. Dalam melakukan suatu penelitian, kita tentu mempunyai suatu pernytaaan
sementara yang belum terbukti kebenarannya, itulah yang disebut dengan hipotesis. Maka
dari itu perlu kiranya untuk menguji hipotesis tersebut apakah benar atau tidak.
Penelitian pada masalah sosial dan psikologis sering memerlukan semacam
pengukuran variabel-variabel. Hasil penelitian tertentu dianggap lebih mantap bila dalam
prosesnya melibatkan perhitungan secara kuantitatif. Perhitungan dalam penelitian khususnya
pengukuran dalam penelitian sosial menerima tentang adanya kontinuum dalam dunia
kenyataan. Untuk itu peneliti harus memperoleh pengetahuan yang dalam tentang masalah
yang diselidiki melalui pengamatan studi literatur, wawancara dengan orang yang ahli. Yang
terkenal sebagai alat pengukur dalam penelitian sosial adalah : skala Likert, skala
Thurstone, dan skala Guttman. Adapun fungsi pengukuran yaitu memberikan data
kuantitatif, menguji hipotesis, mengetahui taraf perbedaan sikap atau sifat individu atau
kelompok.
Dalam melakukan pengkuran pada penelitian, diperlukan alat ukur yang memiliki
validitas dan reliabilitas. Valid artinya jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat
itu. Validitas ada 3 macam, yaitu validitas isi, validitas prediktif, dan validitas konstruk.
Validitas isi artinya isi atau bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan,
pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang orang yang diuji. Validitas prediktif
artinya ada kesesuaian antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan
kelakuannya yang nyata, dan yang terakhir validitas konstruk artinya ada sifat-sifat yang
tidak dapat langsung tampak perwujudannya dalam kelakuan manusia. Sedangkan reliabilitas
berasal dari kata reliable yang artinya dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang
berlainan hasilnya sama.
Dalam melakukan penelitian jika keseluruhan populasi obyek yang akan diteliti
terlampau besar , maka kita hanya cukup mengambil sampel yang representatif, yaitu yang
mewakili keseluruhan populasi. Selain itu, dalam penelitian erat kaitannya dengan proses
pengumpulan data (observasi). Observasi adalah dasar ilmu dan dasar untuk mengetahui
kebenaran ilmu. Untuk melakukan observasi secara sistematis seorang peneliti harus
mempunyai latar belakang yang luas tentang obyek penelitian, mempunyai dasar teoritis dan
sikap yang obyektif. Data yang diperoleh dari lapangan termasuk laboratorium disebut data
dari sumber primer dan bahan bacaan disebut sumber sekunder.
Selanjutnya hasil penelitian yang ada harus dituangkan dalam bentuk laporan akhir
yang akan dijilid sebagai tesis atau disertasi. Sebelum tesis diserahkan kepada para
pembimbing, calon harus memperhatikan segala aspek tesis itu dari ejaan sampai susunan
bibliografi dan mempebaiki segala kekurangan yang ada. Tesis yang baik adalah tesis yang
akan memberikan kepuasan atas segala usaha dan kerja keras yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai