PENDAHULUAN
polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa lain yang menghasilkan senyawa ini
jika dihidrolisa. Selain itu, karbohidrat juga disusun oleh dua sampai delapan
umum Cn(H2O)n. Rumus empiris karbohidrat adalah atau CH2O. Semua jenis
karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O).
Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan. Senyawa ini memiliki
peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, gula disintesis dari
CO2 dan H2O melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati dan digunakan untuk
dari asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan berasal dari tumbuhan.
tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi
biologi lainnya yang tidak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat
penting adalah glukosa, fruktosa dan deoksiribosa. Glukosa disebut juga gula anggur
karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau
monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa
1
merupakan senyawa organik terbanyak terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa,
Dalam sistem pencernaan dan usus halus, semua jenis karbohidrat yang
dikonsumsi akan terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran
glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan
sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot, namun glukosa juga berfungsi
sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk untuk kerja otak.
Karbohidrat yang dikonsumsi dapat tersimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk
glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi
tubuh saat sedang berolahraga dan glikogen hati berfungsi untuk membantu menjaga
sebagai bahan makanan yang penting bagi tubuh manusia, akan tetapi dibalik
dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana pada aspek kerusakannya dapat diatasi
dengan beberapa cara agar bahan makanan tersebut lebih tahan lama ketika diolah.
Berdasarkan uraian di atas maka dibuatlah makalah ini untuk memahami peranan,
2
3. Bagaimana aspek kerusakan pada bahan makanan yang mengandung
karbohidrat?
mengandung karbohidrat?
karbohidrat
3. Mengetahui dan memhami aspek kerusakan pada bahan makanan yang
mengandung karbohidrat
3
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil serta disusun
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi
sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-
peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, gula disintesis dari
CO2 dan H2O melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati dan digunakan untuk
dari asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan berasal dari
A. Monosakarida
dapat di hidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lain memiliki rumus empiris
1. Aldosa
Mengandung gugus aldehid (CHO) bebas dan gugus hidroksi (OH) bebas,
contoh glukosa dan galaktosa. Adanya gugus aldehid pada glukosa dan galaktosa
menyebabkan positif fehling dan akan membentuk endapan merah bata (Cu 2O).
4
Aldosa merupakan gula pereduksi yang berarti bahwa fungsi aldehid bebas dari
bentuk rantai terbuka mampu untuk dioksidasi menjadi gugus asam karboksilat.
2. Ketosa
mengandung gugus keton bebas atau karbonil bebas disamping gugus hidroksida
(OH).
B. Disakarida
atau berbeda. Disakarida terbentuk dari dua molekul monosakarida dimana tergabung
melalui ikatan glioksida yang berbentuk antara karbon aromatik dan salah satu
(maltose, laktosa) dan disakarida non produksi (sukrosa). Hidrogen disakarida oleh
pengaruh asam-asam mineral energi panas atau oleh enzim disakarida pada kondisi
1. Maltosa
menghasilkan glukosa, karena itu maltosa terdiri dari 2 glukosa, memberi tes positif
2. Sukrosa
Sukrosa larut dalam air tetapi tidak larut dalam alcohol, hidrolisis sukrosa
dapat ditentukan dengan enzim sukrosa atau investase oleh pengaruh asam mineral
encer panas menghasilkan glukosa dan fruktosa. Mineral encer panas menghasilkan
5
glukosa dan fruktosa, sukrosa banyak terdapat pada tanaman yang berfotosintesis,
fungsinya sebagai sumber energi, tidak memiliki gugus karbonil bebas sehingga tidak
dapat mereduksi.
3. Laktosa
Laktosa merupakan gula utama yang terdapat pada susu sapi dan ASI. Oleh
sebab itu, sering disebut gula susu dapat mengkristal dengan molekul air.Kristal besar
dan kelarutan dalam air kurang baik, laktosa memiliki sifat mereduksi pereaksi
benedict atau fehling pada pemanasan laktossa atas 1 molekul glukosa dan 1 molekul
glukosa.
C. Polisakarida
sakarida, polisakarida teroenting yaitu amilum, glikogen, dan selulosa, sifat dari
mutanon, dan relative stabil terhadap pengaruh basa. Polisakarida yang tidak
mengandung nitrogen yaitu amilum atau pati, selulosa, glikogen, amilosa dan
bahan makanan, seperti rasa, warna dan tekstur. Fungsi karbohidrat di dalam tubuh
sebagai berikut :
kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah
langsung menjadi energi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam
bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf
dan eritrosit, hanya dapat menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat saja.
6
2. Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem
pencernaan dan buang air besar. Serat pada makanan dapat membantu mencegah
kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan
3. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Kebutuhan tubuh
akan energi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak
mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di
dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein
keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan energi dan protein
5. Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama dan
dunia ini. Banyak sekali jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Berikut ini
berfungsi sebagai cadangan makanan, pemberi rasa manis pada makanan, membantu
7
pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, penghemat protein karena
bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
A. Sumber Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi
dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara
umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu
Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan
galaktosa.
a. Glukosa
dan tetes tebu. Didalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum,
sukrosa, maltosa dan laktosa. Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar
gula darah) dan berfungsi sebagai penyedia enersi bagi seluruh sel-seldan jaringan
tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula
b. Fruktosa
8
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenissakarida yang
paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasilhidrolisa dari
gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
c. Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas dialam, galaktosa yang ada di dalam
B. Sumber Disakarida
tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam dan jelly. Laktosa
C. Sumber Polisakarida
a. Amilum
Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi tumbuh-
tumbuhan dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya. Sumber
berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan
sekitar 40%.
b. Glikogen
Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut
di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan
menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan
ikan.Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian
glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortum.Adapun sumber glikogen
9
c. Selulosa
Selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari
dapat mengalami perubahan kimiawi karena aktivitas ragi, bakteri maupun jamur.
yang dirusak ragi akan menimbulkan bau dan rasa khas alkohol. Bakteri dari jenis
anaerob, seperti Lactobacillus sp. dapat membentuk asam laktat dan propionat dari
mengubah alkohol yang dibentuk ragi, menjadi asam asetat. Dengan demikian,
kerusakan bahan makanan berkarbohidrat dapat pula diketahui dari terbentuknya rasa
menjadi karbohidrat rantai pendek seperti monosakarida maupun disakarida. Hal ini
secara fisik dapat ditandai dari terjadinya pelunakan struktur bahan makanan
10
yang secara alami bukan merupakan penyusun bahan makanan. Karbohidrat yang
dihasilkan oleh bakteri ini umumnya berupa levan atau dekstran, yang memiliki
fructofuranosidik.
Jamur
Ada jenis jamur yang berbahaya, yaitu Aspergillus flavus, yang menghasilkan
Pembusukan
11
Pada umumnya diartikan sebagai pembusukan dari produk-produk dengan
tekstur yang cukup baik seperti buah-buahan dan sayuran dimana pertumbuhan
Perubahan Warna
mempunyai pigmen (zat warna) yang memberi warna pada bahan pangan yang
b. Faktor Mekanis yaitu kerusakan yang diakibatkan oleh adanya gesekan atau
c. Faktor Fisik yaitu kerusakan yang diakibatkan oleh insekta atau rodentia, kondisi
d. Faktor Biologis yaitu kerusakan yang diakibatkan oleh respirasi bahan pangan.
e. Faktor Kimiawi yaitu kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia seperti reaksi
mengawetkan bahan pangan untuk beberapa bulan atau kadang beberapa tahun.
12
Perbedaan lain antara pendinginan dan pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya
dalam pengawetan pangan tidak dapat membunuh bakteri, sehingga jika bahan
b. Pengeringan
sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di
kandung melalui penggunaan energi panas. Biasanya, kandungan air bahan tersebut
dalamya. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume
murah. Pengeringan juga mempunyai beberapa kerugian yaitu karena sifat asal bahan
sifat-sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu dan sebagainya.Kerugian yang lainya
juga disebabkan beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum di pakai,
dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan
tersebut, dan uap air yang di ambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut.
c. Pengemasan
13
plastik yang dengan drastis, peranan kayu, karton, gelas dan logam sebagai bahan
pembungkus primer.
bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa
sedap, manis, dan pewarna. Contoh beberapa jenis zat kimia : cuka, asam asetat,
growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca
nitogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehingga
e. Teknik Fermentasi
bakterilaktat pada bahan pangan akan menyebabkan nilai pH pangan turun di bawah
5.0 sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu sejenis bakteri yang
dan lingkungan hidup sangat luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah,
lumpur, maupun batuan.tercatat delapan jenis bakteri laktat, antara lain Lacobacillus
acidophilus, L fermentum, L brevis, dll. Asam laktat yang dihasilkan bakteri dengan
nilai pH (keasaman) 3,4-4 cukup untuk menghambat sejumlah bakteri perusak dan
pembusuk bahan makanan. Namun, selama proses fermentasi sejumlah vitamin juga
14
(laktobasilin), yaitu sejenis antibiotika serta senyawa lain yang berkemampuan
menontaktifkan reaksi kimia yang dihasilkan oleh bakteri fekal di dalam tubuh
manusia dan bahkan mematikannya. Dengan demikian, rangkaian senyawa lain yang
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa lain yang
2. Sumber-sumber dari karbohidrat, antara lain: beras, sagu, jagung, singkong, ubi
3. Penyebab kerusakan pada bahan makanan karbohidrat, yaitu: bakteri, suhu, air,
dan pH.
fermentasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Y., 2014., Sumber Karbohidrat dan Fungsi Karbohidrat bagi Tubuh,
http://bkpd.jabarprov.go.id/16-sumber-karbohidrat-dan-fungsi-karbohidrat-
bagi-tubuh/, diakses pada tanggal 2 Februari 2018 pukul 15.00 WITA.
Murray, R. K., Granner, D. K. dan Rodwell, V. W., Biokimia Harper Edisi 27,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
17