Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA AIR

ZEOLIT SINTETIS UNTUK PEMURNIAN AIR DARI LOGAM


TIMBAL (Pb) DAN SESIUM (Cs)

Disusun Oleh: Kelompok VII

RAMLAWATI (H031 17 1014)


MARISA ERNI WIDIYANA (H311 16 507)
NOVIANTI (H311 16 013)

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur marilah kita ucapkan kepada Allah SWT yang
senantiasa melindungi hambanya dari segala kejahatan mahluknya. Shalawat
beserta salam sudah seharusnya kita sanjung sajikan keharibaan Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita menuju kebahagiaan di Dunia dan Akhirat yang
hakiki. Ucapan Alhamdulillah merupakan ucapan yang tepat setelah
terselesaikannya makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata
kuliah Kimia Air. Makalah ini berisi penjelasan tentang zeolit sintetis untuk
pemurian air dari logam timbal dan sesium. Diharapkan pembuatan makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca dan dapat dijadikan salah
satu ilmu yang bermanfaat. Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dari
penulisan hasil makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat membantu
penulis untuk mengurangi segala kekurangan tersebut kedepannya. Dengan
kerendahan hati, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun bagi pembaca. Amin.

Penulis

Kelompok VII
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................


KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peranan Mineral Mikro (Iodium, Seng, Kobalt) .................................
2.2 Aspek Kerusakan dan Penanggulangan (Iodium, Seng, Kobalt)
pada Bahan Makanan..........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
dalam obyek-obyek tertentu bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai
planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di
bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-
obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,
muara) menuju laut. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air.
Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan
selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya
zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian zeolit?
2. Apa itu pencemaran air?
3. Apa penyebab pencemaran air dan bagaimana penanggulangannya?
4. Bagaimana pemurnian air dari logam timbal dan sesium dengan zeolit
sintetis?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Zeolit
Zeolit merupakan material yang memiliki banyak kegunaan. Zeolit telah
banyak diaplikasikan sebagai adsorben, penukar ion, dan sebagai katalis. Zeolit
adalah mineral kristal alumina silika tetrahidrat berpori yang mempunyai struktur
kerangka tiga dimensi, terbentuk oleh tetrahedral [SiO4]4- dan [AlO4]5- yang saling
terhubungkan oleh atom-atom oksigen sedemikian rupa, sehingga membentuk
kerangka tiga dimensi terbuka yang mengandung kanal-kanal dan rongga-rongga,
yang didalamnya terisi oleh ion-ion logam, biasanya adalah logam-logam alkali
atau alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak bebas (Lestari, 2010). Zeolit
adalah kristal alumino silikat dari elemen grup IA dan IIA, seperti natrium,
kalium, magnesium, dan kalsium. Secara kimia zeolit dapat ditulis dengan rumus
empirik M2/nO.Al2O3. ySiO2.wH2O, y adalah 2 atau lebih besar, n adalah valensi
kation, dan w melambangkan air yang terkandung di dalamnya. Struktur zeolit
adalah kompleks, yaitu polimer kristal anorganik didasarkan kerangka tetrahedral
yang diperluas tak terhingga dari AlO4 dan SiO4 dan dihubungkan satu dengan
lainnya melalui pembagian bersama ion oksigen. Struktur kerangka ini
mengandung saluran yang diisi oleh kation dan molekul air. Kation aktif bergerak
dan umumnya bertindak sebagai ion exchanger. Air dapat dihilangkan secara
reversibel yang secara umum dengan pemberian panas. Jika zeolit didasarkan
pada satu unit sel kristal, dapat dituliskan sebagai Mx/n[(AlO2)x(SiO2)y].wH2O.
Keadaan atom aluminium ini secara keseluruhan akan menyebabkan zeolit
memiliki muatan negatif (Kusnaedi, 2010).
Zeolit juga sering disebut sebagai molecular sieve/ molecular mesh
(saringan molekular) karena memiliki pori-pori berukuran molekular sehingga
mampu memisahkan/menyaring molekul dengan ukuran tertentu. Zeolit
mempunyai beberapa sifat antara lain mudah melepas air akibat pemanasan, tetapi
juga mudah mengikat kembali molekular air dalam udara lembap. Oleh karena
sifatnya tersebut, zeolit banyak digunakan sebagai bahan pengering. Sifat ini pula
yang menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air. Zeolit
dengan ukuran rongga tertentu digunakan pula sebagai katalis untuk mengubah
alkohol menjadi hidrokarbon sehingga alkohol dapat digunakan sebagai
bensin (Kusnaedi, 2010).
Zeolit alam terbentuk karena adanya proses kimia dan fisika yang
kompleks dari batu-batuan yang mengalami berbagai macam perubahan di alam.
Para ahli geokimia dan mineralogi memperkirakan bahwa zeolit merupakan
produk gunung berapi yang membeku menjadi batuan vulkanik, batuan sedimen
dan batuan metamorfosa yang selanjutnya mengalami proses pelapukan karena
pengaruh panas dan dingin sehingga akhirnya terbentuk mineral-mineral zeolit.
Anggapan lain menyatakan proses terjadinya zeolit berawal dari debu-debu
gunung berapi yang beterbangan kemudian mengendap di dasar danau dan dasar
lautan. Debu-debu vulkanik tersebut selanjutnya mengalami berbagai macam
perubahan oleh air danau atau air laut sehingga terbentuk sedimen-sedimen yang
mengandung zeolit di dasar danau atau laut tersebut (Lestari, 2010).
Jenis zeolit alam dibagi menjadi dua jenis antara lain (Lestari, 2010):
a. Zeolit yang terdapat di antara celah-celah batuan atau di antara lapisan batuan
zeolit jenis ini biasanya terdiri dari beberapa jenis mineral zeolit bersama-
sama dengan mineral lain seperti kalsit, kwarsa, renit, klorit, fluorit dan
mineral sulfida.
b. Zeolit yang berupa batuan; hanya sedikit jenis zeolit yang berbentuk batuan,
diantaranya adalah: klinoptilolit, analsim, laumontit, mordenit, filipsit,
erionit, kabasit dan heulandi.
Zeolit sintetis adalah suatu senyawa kimia yang mempunyai sifat fisikdan
kimia yang sama dengan zeolit alam. Zeolit ini dibuat dari bahan lain dengan
proses sintesis. Zeolit sintetis dapat dibuat menggunakan tiga jenis bahan kimia
yang kegunaannyasama dengan zeolit alam, yaitu karbon aktif, silika gel, dan
zeolit buatan. Zeolit sintetis memiliki kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan
zeolit alam dan memiliki rasio Si/Al yang dapat disusun sesuai kebutuhan.
Perubahan rasio Si/Al pada suatu material akan mempengaruhi sifat dari material
tersebut. Kemampuan zeolit sebagai penyerap, katalis dan penukar ion
sangatbergantung kepada perbandingan Al dan Si, sehingga dapat dikelompokkan
menjadi 3 (Mahaddilla dan Putra, 2013):
a. Zeolit sintetis dengan kadar Si rendah. Zeolit jenis ini banyak mengandung
Al, berpori, mempunyai nilai ekonomi tinggi karena efektif untuk pemisahan
dengan kapasitas besar. Volume porinya dapat mencapai 0,5 cm3tiap cm3
volume zeolit.
b. Zeolit sintetis dengan kadar Si sedang. Jenis zeolit ini mempunyai
perbandingan Si/Al 2 hingga 5. Contoh zeolit sintetis jenis ini adalah zeolit
omega.
c. Zeolit sintetis dengan kadar Si tinggi. Zeolit jenis ini sangat higroskopis dan
menyerap molekul non polar sehingga baik untuk digunakan sebagai
katalisator asam untuk hidrokarbon. Zeolit jenis ini misalnya zeolit ZSM-5,
ZSM-11, ZSM-21, ZSM-24.

4.2 Pencemaran Air


Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Tumbuhan
dan binatang juga membutuhkan air. Air merupakan senyawa yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk hidup dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa
lainnya. Kuantitas dan kualitas air merupakan faktor penting yang menentukan
kesehatan makhluk hidup. Oleh karena itu, pemeliharaan akan kualitas dan kuantitas
sangatlah penting demi suatu kelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Di beberapa
tempat air memang sangat mudah untuk diperoleh, tetapi pada beberapa tempat
lainnya untuk mendapatkan air yang bersih yang dapat digunakan untuk keperluan
memasak atau minum sangat sulit diperoleh. Keadaan ini terutama bagi mereka
yang bermukim di daerah pedesaan terpencil dan pinggiran kota untuk air minum,
memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Kebanyakan masyarakat
masih kurang paham mengenai penggunaan air bersih yang layak dikonsumsi.
Jenis limbah yang dapat mencemari kualitas air yaitu adanya limbah fisik,
kimiawi, mikroorganisme dan logam berat yang terkandung didalamnya
(Krisnawati dkk., 2015).

2.3 Penyebab Pencemaran Air dan Penanggulangannya


Pencemaran air terjadi jika ada polutan yang masuk ke dalam air seperti zat
kimia, energi dan unsur lainnya sehingga merubah bentuk asli dari air menjadi
berubah warna dan mengeluarkan bau yang tidak enak. Adapun beberapa zat kimia
yang bisa mencemari air diantaranya adalah zat fosfat yang berasal dari deterjen yang
digunakan untuk mencuci baju, kebocoran bahan bakar minyak dari kapal atau tangki
yang tumpah, logam berat hasil buangan dari pabrik, limbah organik dari sampah
rumah tangga dan juga kotoran hewan (Kisi and Parmar, 2016).
Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air cukup mengkhawatirkan
apalagi jika intensitas jumlah polutan di dalam air sudah sangat banyak dan
melampaui ambang batas. Beberapa akibat yang akan muncul dari adanya
pencemaran air seperti (Currell and Han, 2017):
a. Kehidupan organisme dan ekosistem akan mengalami gangguan bahkan
kerusakan.
b. Munculnya pertumbuhan ganggang dan juga tumbuhan air sebagai parasit.
c. Menyebabkan pendangkalan air, maka dapat menimbulkan banjir.
d. Dalam jangka panjang jika air dikonsumsi maka dapat menyebabkan resiko
terkena berbagai penyakit kanker, leukimia dan juga resiko bayi cacat lahir.
e. Dapat membunuh hewan dan tumbuhan lain yang ada disekitarnya.
f. Menyebabkan terjadinya kepunahan pada berbagai biota seperti plankton
hingga spesies burung.
g. Pencemaran air ini juga mampu menyebabkan erosi.
h. Kekurangan sumber daya air yang bersih yang aman dikonsumsi oleh
manusia.
i. Menjadi sumber dari berbagai jenis penyakit yang serius.
j. Menyebabkan penyebab tanah longsor.
Dikarenakan akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air sangat tidak
baik dan berbahaya baik bagi kesehatan maupun bagi kelangsungan ekosistem.
Maka pencemaran air harus diberikan solusi agar tidak terjadi lagi dan ekosistem
dapat berlangsung seperti seharusnya. Beberapa solusi yang dapat dilakukan
seperti menghemat air, membuang sampah pada tempatnya, awasi penggunaan
pupuk kimia dan pestisida (Lester dkk., 2016).

2.4 Pemurnian Air dari Logam Timbal dan Sesium dengan Zeolit Sintetis
2.4.1 Proses Adsorpsi/Penjernihan
Sampel air yang tercemar logam Pb dan Cs dialirkan ke dalam rangkaian
tabung yang telah diberi zeolit Y dengan ketebalan 90-125 cm. hasil filtrasi
sampel air melalui filter zeolit Y kemudian diukur absorbansinya menggunakan
SSA dan dihitung kapasitasnya adsorpsinya.
2.4.2 Proses Penghilangan Logam Timbal dan Sesium
Sebanyak 0,125 g zeolite Y dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan
ditambahkan larutan standar Pb 200 ppm sebanyak 50 mL. larutan dikocok
menggunakan shaker selama 30 menit, kemudian larutan disaring dan diambil
filtratnya lalu dianalisi menggunakan ICP-MS.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
dalam obyek-obyek tertentu bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Kebanyakan masyarakat masih kurang paham
mengenai penggunaan air bersih yang layak dikonsumsi. Jenis limbah yang dapat
mencemari kualitas air yaitu adanya limbah fisik, kimiawi, mikroorganisme dan
logam berat yang terkandung didalamnya. Pencemaran air terjadi jika ada polutan
yang masuk ke dalam air seperti zat kimia, energi dan unsur lainnya sehingga
merubah bentuk asli dari air menjadi berubah warna dan mengeluarkan bau yang
tidak enak.
DAFTAR PUSTAKA

Kisi, O., and Parmar, K. S., 2016, Application of least square support vector
machine and multivariate adaptive regression spline models in long
term prediction of river water pollution, Journal of Hydrology, 534,
104-112.

Kusnaedi, 2010, Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum, Penebar Swadaya,
Bekasi.

Krisnawati., Widya, T.Y., Nurasih, A., dan Santoso, A.M., 2015, Perancangan
Moolief Bioreactor Untuk Remediasi Air Sungai Brantas Kediri
Tercemar Limbah Domestik dan Industri, Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi 2015, Prodi Pendidikan Biologi FKIP, Universitas
Muhammadiyah Malang.

Lester, N., Lofquist, A., Lacy, L., McGahey, B., and Walton, J., 2016, Humanity’s
Impact on Aquatic Ecosystems: A Study of the Effects of
Anthropogenic Pollutants on Dissolved Oxygen in Water, Journal of
Introductory Biology Investigations, 5(3).

Mahaddilla, F.M. dan Putra, A., 2013, Pemanfaatan Batu Apung Sebagai Sumber
Silika dalam Pembuatan Zeolit Sintetis, Jurnal Fisika Unand,
2(4): 263-268.

Rahman, M.M., Awang, M.B. and Yusof, A.M., 2012, Preparation,


Characterization and Application of Zeolite-Y (Na-Y) for Water
Filtration, Australian Journal of Basic and Applied Sciences,
6(1): 50-54.

Anda mungkin juga menyukai